Anda di halaman 1dari 19

ESPA4110

Inisiasi 3

Konsumsi, Tabungan, dan


Investasi
Kompetensi Khusus

Kompetensi khusus:

Setelah mengikuti tutorial ini Anda dapat menjelaskan :


1. fungsi konsumsi
2. fungsi tabungan
3. konsep MPC dan MPS
4. faktor penentu tingkat konsumsi
5. faktor pendorong investasi
6. sistem keuangan dalam perekonomian
7. keterkaitan antara investasi dan tabungan dalam sistem
pendapatan nasional
8. perbedaan tabungan dan investasi
9. konsep anggaran surpus dan defisit
10.pasar dana pinjaman
KONSUMSI

• Kegiatan menghabiskan daya guna (utility)


barang dan jasa.

• Pengeluaran konsumsi personal (personal


consumption expenditure) adalah pengeluaran
rumah tangga untuk membeli barang baik
barang-barang tahan lama (durable goods)
maupun barang-barang tidak tahan lama
(nondurable/ perishable goods), dan jasa.

05/03/2023 Copyright 2013 (C) by Achmadi 3


TABUNGAN
• Bagian dari pendapatan yang tidak
dikonsumsi
• Tabungan nasional adalah komposisi dari
private saving (personal dan business)
dan tabungan pemerintah (government/
public saving)
• Jika tabungan nasional tinggi, maka
capital stock akan tumbuh dengan cepat,
sehingga ouput potensial akan tumbuh
dengan cepat pula.

05/03/2023 Copyright 2013 (C) by Achmadi 4


Konsep MPC dan MPS
Konsep MPS
Konsep MPC
MPC adalah tambahan yang
MPS adalah rasio tambahan tabungan
dikonsumsi saat menerima tambahan
dan pendapatan
pendapatan.

atau

Contoh Perhitungan

Secara grafik: slope dari fungsi Dikatakan penjumlahan MPC dan


konsumsi, yang mengukur perubahan MPS akan sama dengan 1 (MPC
konsumsi setiap perubahan rupiah + MPS = 1)
yang terjadi dalam pendapatan
disebut Marginal Propensity to
Consume.
Determinan Konsumsi
Pendapatan yang siap dibelanjakan (current disposable
income)
Menurut hipotesa ini, Konsumsi ditentukan oleh current
disposable income.
Pendapatan permanen (permanent income), yaitu
pendapatan setelah menghilangkan pengaruh sementara
dari kenaikan atau penurunan pendapatan (windfall gains or
losses)
Menurut hipotesa ini, adanya kenaikan pendapatan yang
permanen (seperti promosi jabatan, 6kenaikan gaji, dsb),
maka porsi konsumsi akan meningkat seiring dengan
kenaikan pendapatan.
Namun, jika kenaikan pendapatannya hanya sementara
(misal, THR, bonus penjualan, dsb), maka kenaikan
pendapatan tersebut akan ditabung dan pola konsumsi
tidak berubah.
Faktor–faktor Penentu Tingkat Konsumsi
Nasional

Pendapatan semasa hidup (life cycle income


hypothesis)
Orang menabung untuk keberlangsungan
konsumsi sepanjang waktu. Tujuannya agar
memiliki pendapatan yang cukup selama masa
pensiun.
Kekayaan (wealth) dan faktor-faktor lainnya
Higher wealth leads to higher consumption (wealth
effect).
KONSUMSI, TABUNGAN DAN
PENDAPATAN
Recall:
Recall:
Pendapatan perseorangan (Personal Income = PI)
dikurangi : pajak-pajak pribadi (personal taxes)
sama dengan :pendapatan yang siap dibelanjakan
(disposable income = Yd)
dikurangi : konsumsi personal (personal consumption
8

= C)
sama dengan : tabungan personal (personal saving = S)
Secara Matematis
Secara matematis: Yd = C + S

dimana Yd adalah disposable income, yaitu


pendapatan yang siap dibelanjakan setelah
dikurangi pajak (Y – T). Dalam perekonomian
dimana tidak ada campur tangan pemerintah, maka
Yd = Y, sehingga:

Y=C+S

S=Y–C
Contoh
Sistem Keuangan dalam Perekonomian

Sistem keuangan dalam perekonomian yang membantu mempertemukan orang


yang memiliki kelebihan uang dan orang yang membutuhkan uang sehingga
investor dapat meminjam uang untuk memenuhi kebutuhan investasi.
Institusi Keuangan:
1. Pasar Keuangan:
• Pasar saham  surat berharga yang menunjukkan kepemilikan suatu
perusahaan
• Pasar obligasi  sertifikat utang/surat pernyataan utang yang
menetapkan kewajiban dari orang/institusi yang berhutang kepada
pemegang obligasi
2. Perantara Keuangan:
• Bank  aktivitas menabung dan meminjam
• Mutual Fund/Reksadana  institusi yang menghimpun dana dari
masyarakat dan dana diinvestasikan dalam bentuk portofolio berupa
saham dan obligasi
Keterkaitan Investasi (I) dan Tabungan (S)

• PDB dalam sistem perekomian tertutup: Y = C + I + G


• bahwa seluruh output (Y) yang dihasilkan dalam perekonomian hanya
dimanfaatkan oleh orang yang terdapat di perekonomian tersebut,
yaitu digunakan untuk keperluan konsumsi (C), investasi (I), dan
pengeluaran pemerintah (G).
• Persamaan II: Y – C – G = I
• Sisi kiri dari persamaan ini merupakan total pendapatan dalam
perekonomian yang tersisa setelah digunakan untuk keperluan konsumsi
dan pengeluaran pemerintah; jumlah yang tersisa ini dikenal juga dengan
sebutan tabungan nasional, yang dilambangkan sebagai S), Y – C – G = S
• Persamaan III: S = I
• Jumlah tabungan sebenarnya sama dengan jumlah investasi
Perbedaan antara Tabungan dan Investasi
Investasi adalah kegiatan membeli barang modal baru seperti bangunan dan peralatan.
• Misalnya, individu yang meminjam uang dari bank kemudian menggunakan
uangnya untuk membangun pabrik dan membeli mesin produksi, maka tindakan
individu ini dapat dikategorikan sebagai investasi.
• Karena membeli saham bukanlah aktivitas membeli barang modal, maka aktivitas
ini tidak dapat digolongkan ke dalam investasi.

Pada persamaan terakhir di atas dinyatakan bahwa nilai investasi akan sama dengan
nilai tabungan. Pernyataan ini sebenarnya hanya berlaku untuk perekonomian di level
nasional.
• Untuk perekonomian di tingkat individu atau rumah tangga, persamaan ini tidak
berlaku. Anda tentu sering melihat adanya keluarga yang menyimpan uangnya di
bank bukan?
• Hal ini menandakan bahwa tabungannya lebih besar.
Konsep Anggaran Surplus dan
Anggaran Defisit
• Konsep anggaran defisit dan surplus suatu negara dapat dipahami dari fungsi
tabungan : S = Y – C - G

• Jika kita manipulasi matematika terhadap persamaan di atas berupa


memasukkan unsur pajak (T) yang dihimpun dalam perekonomian dan
kemudian menguranginya kembali dengan unsur pajak yang dibayarkan kepada
masyarakat dalam bentuk subsidi, akan diperoleh persamaan berbentuk: S = (Y
–T –C) + (T –G)

• Tabungan swasta [Y– T – C ]: Tabungan swasta merupakan jumlah pendapatan


rumah tangga yang masih tersisa setelah digunakan untuk membayar pajak dan
untuk membiayai pengeluaran konsumsi.
• Tabungan pemerintah [ T – G ]: Tabungan pemerintah merupakan total
pendapatan pajak pemerintah yang masih tersisa setelah pemerintah membiayai
pengeluarannya.
jika jumlah T lebih besar dari jumlah G, maka kondisi anggaran pemerintah ini disebut juga sebagai surplus
anggaran; sementara ketika nilai T lebih kecil dari nilai G, maka berarti pemerintah mengalami defisit anggaran)
Pasar untuk Dana
Pinjaman
• Pasar Dana Pinjaman  pasar ini dipengaruhi oleh kekuatan permintaan dan
penawaran, yaitu permintaan dan penawaran dari dana pinjaman
• Permintaan dana pinjaman:
• berasal dari orang/rumah tangga/perusahaan yang membutuhkan pendanaan
untuk melakukan investasi.
• investasi diungkapkan sebagai sumber permintaan dana pinjaman.
(terhadap dana yang dipinjam ini, individu/rumah tangga/perusahaan yang meminjam dana akan
memberikan imbalan kepada pemilik dana sejumlah tingkat bunga tertentu)
• Penawaran dana pinjaman:
• Penawaran dana pinjaman berasal dari orang yang memiliki kelebihan
pendapatan dan orang tersebut memiliki keinginan untuk meminjamkan dana
yang berlebih tersebut
• Pemberian pinjaman ini dapat dilakukan secara lansung ataupun melalui
perantara institusi keuangan seperti bank, caranya adalah dengan menabung
di bank dan kemudian bank-lah yang meminjamkan dana ini kepada pihak
yang membutuhkan pembiayaan.
(dari kondisi ini terlihat bahwa penawaran dana pinjaman berasal dari tabungan orang yang memiliki
kelebihan dana )
Pasar untuk Dana Pinjaman (Sambungan)

• Kompensasi Pasar Dana Pinjaman:


• Permintaan dana pinjaman  terhadap dana yang dipinjam ini,
individu/rumah tangga/perusahaan yang meminjam dana akan memberikan
imbalan kepada pemilik dana sejumlah tingkat bunga tertentu.
• Penawaran dana pinjaman  bunga atas dana yang dipinjamkan.
• Suku bunga yang menjadi kompensasi  suku bunga riil.

(suku bunga riil memiliki kemampuan untuk mengukur seberapa cepat daya beli
dari uang dalam tabungan akan meningkat sepanjang waktu, sementara suku
bunga nominal hanya mengukur seberapa cepat peningkatan nilai uang, bukanlah
seberapa cepat peningkatan daya beli uang)

Untuk mendapatkan nilai suku bunga riil, pengaruh inflasi perlu dihilangkan dari
nilai suku bunga nominal, sehingga perhitungannya dapat dilakukan sebagai
berikut:

Suku bunga riil = suku bunga nominal – inflasi


(titik keseimbangan akan terbentuk
ketika jumlah dana pinjaman yang
ditawarkan sama dengan jumlah dana
pinjaman yang diminta, dan tingkat
suku bunga berperan dalam mendorong
terciptanya kondisi keseimbangan ini)

Kurva Permintaan dan Penawaran Dana Pinjaman


Pergeseran Kurva Permintaan dan
Penawaran Dana Pinjaman
Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi permintaan dan
penawaran dana pinjaman adalah:
• Adanya Insentif tabungan  Pemerintah sering melakukan pemungutan
pajak untuk membiayai pengeluaran pemerintah. Diantara pajak yang
dikenakan pemerintah dan berpengaruh lansung terhadap keinginan
untuk menabung adalah pajak dari pendapatan bunga  pajak tersebut
menyebabkan insentif orang untuk menabung tentu akan berkurang.
• Adanya insentif investasi  Jika pemerintah memiliki keinginan untuk
mendorong perkembangan suatu sektor ekonomi, langkah yang dapat
dilakukan pemerintah adalah melakukan reformasi pajak dalam rangka
memberikan insentif bagi investasi  Insentif pajak ini dapat berupa
pembebasan pajak ataupun penurunan tarif pajak.
• Adanya kebijakan anggaran defisit  ketika pemerintah menerapkan
kebijakan anggaran defisit, berarti pemerintah memiliki jumlah
pengeluaran pemerintah yang lebih besar dibandingkan dengan
penerimaan pajaknya
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai