TEORI EKONOMI
Keseimbangan pendapatan
nasional
Pendapatan
Pendekatan
Agregat
Pendapatan pada
BAB V perekonomian
terbuka
Pendekatan
Suntikan
Kebocoran
TEORI EKONOMI
Kurva permintaan
agregat
Permintaan dan penawaran
BAB agregat
VII Kurva penawaran
agregat
Pengaruh kebijakan
moneter terhadap
BAB permintaan agregat Teori prefrensi
VIII dan kurva permintaan likuiditas
agregat
Efek mendesak
Perubahan pajak
1. Pendapatan nasional adalah jumlah akhir barang dan jasa yang diproduksi oleh
suatu perekonomian dalam suatu periode waktu tertentu, yang dihitung berdasarkan
nilai pasar.
2. investasi adalah penanaman uang atau modal pada suatu perusahaan atau proyek
untuk tujuan memperoleh keuntungan.
3. Kebijakan fiskal merupakan kebijakan ekonomi yang berkiatan dengan
penerimaan pemerintah.
4. Output merupakan data berupa file maupun cetakan yang dihasilkan dari proses pengolahan
data input.
5. Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran. Distribusi juga dapat diartikan sebagai
kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan
jasa dari produsen kepada konsumen.
BAB II
Tingkat Keseimbangan Pendapatan Nasional Dan
Keterlibatan Pemerintah Dalam Perekonomian
Kebijakan ekonomi suatu negara tidak akan bisa lepas dari suatu campur tangan
oleh pemerintah, karena suatu pemerintah pemegang kendali semua yang
menyangkut kebijakan yang berjalan negara tersebut.
4 Rangkuman
1.4 Tugas
Apakah anda memahami apa saja peran pemerintah dalam tingkat
keseimbangan pendapatan Nasional di Indonesia!
1. A
2. C
3. C
4. C
5. D
6. D
7. B
8. D
BAB III
Menghitung Pendapat Perekonomian Tiga Sektor
1.Kegiatan Pembelajaran
• Uraian Materi
B.Konsep-konsep Pendapatan
1. Produk Domestik Bruto atau GDP adalah jumlah produk yang berupa
barang serta jasa yang dihasilkan oleh beberapa unit produksi dalam batas
wilayah suatu negara atau domestic selama satu tahun.Rumus dari GDP adalah
sebagai berikut.
2. Produk Nasio’nal Bruto atau GNP atau produk nasional bruto atau gross
national product adalah nilai produk yang berupa barang serta jasa yang
dihasilkan oleh penduduk dari suatu negara (nasional) selama satu tahun.Rumus
dari GNP adalah sebagai berikut.
Adapun rumus untuk menghitung produk nasional netto adalah sebagai berikut.
4. Pendapatan Nasional Netto atau NNI atau net national income adalah
pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh
masyarakat yang berperan sebagai pemilik faktor produksi. Berikut rumus dari
NNI.
hasil penghitungan diperoleh dalam satu periode tertentu. satu periode yang
dihitung biasanya adalah dalam jangka waktu satu tahun kegiatan ekonomi
sebuah Negara berlangsung. Dengan mengetahui seberapa besar pendapatan
nasional dari suatu Negara, maka hal ini dapat menjelaskan, apakah suatu
Negara bisa dibilang Negara yang makmur atau tidak.
Salah satu hal yang paling menarik dari hasil penghitungan pendapatan nasional
adalah berbagai macam analisa yang akan muncul. Baik dari para ahli ekonomi,
pejabat pemerintahan, hingga masyarakat luas mengenai hasil penghitungan
pendapatan nasional dari suatu negara.
• Rangkuman
a. Produksi
b. Pendapatan
c. Pengeluaran
d. Pembelajaran
2. Produksi masyarakat dalam jangka waktu tertentu selama satu tahun aka
mempunyai nilai sejumlah uang.Nilai tersebut biasa disebut sebagai?
a. Pendapata perkapita
b. Pendapata nasiona
c. Pendapatan masyarakat
d. Keuntungan bersama
a. Pendapatan nasional
d. DI = PI – Pajak langsung
a. Jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara
pada suatu periode dan dinyatakan dalam satuan uang
d. Pendapatan negara dalam bentuk pajak dan bukan pajak secara nasional
8. Manakah dibawah ini yang tidak termasuk komponen pendapatan
nasional dari sisi pendapatan?
a. Sewa
b. Pajak
d. Bunga
a. Banyaknya pengangguran
• Kunci Jawaban
1.A
2.B
3.C
4.D
5.C
6.B
7.A
8.B
9.D
10.C
• Lembar Kerja
BAB V
1. Kegiatan pembelajaran
Tujuan kegiatan pembelajaran
Uraian materi
Ekonomi makro perekonomian terbuka adalah satu sitem
ekonomi yang di dalamnya terdapat kegiatan ekspor dan inpor
yang tentunya dilakukan satu negara dengan negara lainnya.
Dalam pengertian lainnya perekonomian terbuka juga disebut
sebgai perekonomian empat sektor yang memang mencakup
empat kriteria, yaitu rumah tangga, perusahaan dan luar negeri.
Ekonomi terbuka berarti bahwa ada pasar empat didalam proses
perekonomian yaitu pasar luar negeri. Adanya pasar luar negeri
mempunyai konsekuensi yang lebih lanjut terdapat pasar-pasar
lainnya. Khususnya ada konsesuensi penting yang menyangkut
penyesuain pengertian tiga konsep, yaitu :
a. Permintaan dan penawaran agregat dalam
perekonomian terbuka, pengertian permintaan
agregat (z) tidak lagi terbatas pada permintaan yang
berasal dari luar negeri. Permintaan agregat
digunakan untuk menentukan posisi keseimbangan di
pasar barang di dalam negeri. Untuk perekonomian
terbuka, juga mempunyai peranan yang sama.
b. Permintaan agregat ( Aggegrate Supplgy, AS) adalah
jumlah seluruh barang akhir dan jasa-jasa di dalam
perekonomian yang di jual atau ditawarkan oleh
perusahaan-perusahaan pada berbagai tingkat harga.
c. Jumlah uang beredar adanya hubungan dengan luar
negeri juga mempunyai pengaruh terhadap pasar
uang, baik terhadap sisi permintaan maupun sisi
penawaran.
d. Harga dalam model perekonomian terbuka, kita tidak
lagi hana mempunyai satu tingkat umum, yaitu
tingkat harga umum yang berlaku dalam negeri (P)
pada harga tingakat harga umum berlaku di luar
negeri.
Foreign exchange market atau sering pula di sebut dengan bursa asing
adalah suatu mekanisme dimana orang dapat mentranfer daya beli antar
negara, memperoleh mekanisme dimana orang dapat daya beli antar
negara, memperoleh atau menyediakan kredit untuk transaksi
perdagangan internasional, dan meminimaksimalkan kemungkinan
resiko kerugian akibat terjadinya fluktuasi kurs suatu mata uang. Dari
definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi dasar valas adalah:
a. Transfer dayabeli
b. Penyedia kredit
c. Mengurangi resiko valuta asing
1. Peserta valuta asing
Transaksi di pasar valas terdiri dari dua jenis tingkatan yaitu antar
bank atau sholesale market dan klien atau retail market.
a. Dealer valas bank dan non bank.
Dealer valas bank-bank internasional sering berfunsi sebgai
market mareka senantiasa bersedia menjual dan membeli valas
yang mereka khususkan. Biasanya mempertahankan suatu porsi
persediaan beberapa valas yang dikhususkan.
RANGKUMAN MATERI
yaitu:
a. Permintaan dan penawaran aggregate dalam perekonomian terbuka,
permintaan dan penawaran aggregate (Z) tidak lagi terbatas pada
permintaan yang berasal dari luar negeri. Permintaan dan penawaran
aggregat digunakan untuk menentukan posisi keseimbangan di pasar
terbuka, juga mempunyai peranan yang sama. Oleh karena itu Z
haruslah sekarang diartikan sebagai seluruh permintaan akan barang
atau jasa yang diproduksi di dalam negeri.
b. Penawaran aggregate ( aggregate supply, AS) adalah jumlah seluruh
barang akhir dan jasa-jasa di dalam perekonomian yang dijual atau di
tawarkan oleh perusahaan-perusahaan pada berbagai tingkat harga.
c. Jumlah uang beredar adalah hubungan dengan luar negeri juga
mempunyai pengaruh terhadap pasar uang, baik terhadap sis
permintaan maupun sisi penawaran.
d. Harga dalam model perekonomian terbuka, kita tidak lagi hanya
mempunyai satu tingkat yaitu harga umum yang berlaku dalam
negeri (P) pada harga tingkat harga umum yang berlaku di luar
negeri.
Tes Formatif
1. Nilai tukar valuta asing ditentukan oleh kekuatan pasar disebut ....
Jawaban:
a. Cash payment
b. Wesel
c. Wesel bank
d. Valuta
Jawaban:
c.Wesel bank
a. Kebebasan berdagang
Jawaban:
d. Kemakmuran bagi seluruh masyarakatnya
4. Politik atau kebijakan yang dilakukan dengan cara menjual produk ke luar
negeri lebih murah daripada di dalam negari disebut ....
a. Tarif
b. Kuota
c. Subsidi
d. Dumping
Jawaban:
d. Dumping
Penjelasan
5. Akibat adanya premi dan subsidi adalah sebagai berikut, kecuali ....
b. Meningkatnya output
Jawaban:
Menurut Heizer dan Render (2015), terdapat tiga macam strategi yang dapat
digunakan dalam pelaksanaan perencanaan agregat, yaitu sebagai berikut:
1.3 Rangkuman
1. Penambahan dana (dalam bentuk uang) kepada para produsen yang berhasil
mencapai target tertentu dalam produksi disebut ....
a. Kuota
b. Subsidi
c. Diskriminasi harga
d. Premi
Jawaban:
d. Premi
2. Akibat adanya premi dan subsidi adalah sebagai berikut, kecuali ....
a. Mahalnya harga barang
b. Meningkatnya output
c. Kelangsungan hidup perusahaan akan lebih terjaga
d. Murahnya harga barang
Jawaban:
3. Kurs yang dipakai apabila seseorang membeli mata uang asing kepada bank disebut
kurs ....
a. Valuta
b. Valuta asing
c. Beli
d. Jual
Jawaban:
d. Jual
4. Nilai tukar valuta asing ditentukan oleh kekuatan pasar disebut ....
a. Sistem kurs tetap
b. Sistem kurs bebas
c. Sistem kurs mengambang terkendali
d. Sistem kurs valuta
Jawaban:
b. Sistem kurs bebas
Jawaban:
d. Valuta
6. Suatu surat yang dikeluarkan oleh bank yang menyetujui akan membayar wesel
yang ditarik oleh eksportir disebut ....
a. Dirty draft
b. Clean daft
c. Wesel
d. L/C
Jawaban:
d. L/C
Jawaban:
c. Seimbang
8. Apabila jumlah ekspor Indonesia lebih besar dari jumlah impor, maka neraca
perdagangan Indonesia disebut ....
a. Surplus
b. Defisit
c. Pasit
d. Aktif
Jawaban:
a. Surplus
Jawaban:
10. Politik atau kebijakan yang dilakukan dengan cara menjual produk ke luar negeri
lebih murah daripada di dalam negari disebut ....
a. Tarif
b. Kuota
c. Subsidi
d. Dumping
Jawaban:
d. Dumping
BAB VII
Untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan fluktuasi dalam berbagai
konteks, simak beberapa contoh berikut ini:
Naik dan turunnya nilai mata uang rupiah terhadap dolar adalah salah satu
contoh fluktuasi ekonomi jangka pendek. Nilai tukar mata uang terus
berubah setiap harinya. Tren bisa menjadi positif maupun negatif
Dalam kondisi konflik seperti perang misalnya, ada ketidakpastian terkait
nilai saham energy. Apalagi ada produk minyak di pasar dunia
Ada berbagai masalah yang menyebabkan ketidakpastian stok minyak
goreng dalam negeri
Sebagian besar ilmuwan berpendapat bahwa suhu juga mengalami fluktuasi.
Ini bisa menyebabkan sejumlah masalah termasuk adanya penyakit
menular.
2. PENYEBAB FLUKTUALISASI EKONOMI
Y = C + I + G + NX
Tingkat Harga dan Investasi: Efek Suku Bunga –tingkat harga yang lebih
rendah menurunkan tingkat suku bunga dan mendorong lebih besar belanja
pada barang investasi sehingga meningkatkan jumlah permintaan barang dan
jasa.
Tingkat Harga dan Eksor Neto: Efek Nilai Tukar –jatuhnya tingkat harga
domestik menyebabkan tingkat suku bunga domestik turun, terdepresiasinya
nilai tukar riil yang kemudian mendorong ekspor neto domestik dan
meningkatkan jumlah barang dan jasa
Tidak seperti kurva permintaan agregat yang selalu miring kebawah, kurva
penawaran agregat menggambarkan hubungan yang sangat bergantung pada
periodenya. Pada kondisi jangka panjang, kurva penawaran agregat berbentuk
vertikal, sedangkan pada kondisi jangka pendek, kurva penawaran agregat
miring ke atas.
Fluktuasi jangka pendek adalah naik turun mata uang luar negeri sehari-hari.
Nilai mata uang umumnya mengalami perubahan setiap harinya dan dapat
menjadi menggambarkan tren positif ataupun negarif. Contoh fluktuasi
ekonomi jangka pendek adalah naik turunnya mata uang luar negeri sehari-
harinya, misalnya dolar AS terhadap rupiah. Nilai mata uang terus mengalami
perubahan setiap hari, dan bisa menunjukkan tren positif atau negatif. Jika dolar
AS naik, maka menyebabkan nilai mata uang rupiah menurun dan terjadinya
kenaikan harga barang.
Fluktuasi Ekonomi Jangka Panjang
Fluktuasi jangka panjang yaitu naik turunnya harga dalam waktu yang lama.
Sementara itu, contoh fluktuasi ekonomi jangka panjang adalah terjadinya
pandemi COVID-19 dan pengaruhnya terhadap pergerakan nilai tukar rupiah.
Penelitian dari Haryanto dalam jurnalnya yang berjudul, ”Dampak Covid-19
terhadap Pergerakan Nilai Tukar Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG)” menunjukkan bahwa setiap terjadinya peningkatan 1% pada kasus
COVID-19 menyebabkan depresiasi rupiah terhadap dolar AS sebesar 0,02%.
Model fluktuasi ekonomi jangka pendek terfokus pada perilaku dua variabel.
Variabel pertama adalah hasil perekonomian dalam bentuk barang dan jasa,
seperti diukur oleh PDB riil. Variabel kedua adalah keseluruhan tingkat harga
yang diukur oleh indeks harga konsumen atau deflator PDB. Harus dipahami
bahwa output adalah variabel riil, sedangkan tingkat harga adalah variabel
nominal. Jadi, dengan mengarahkan fokus pada hubungan antara kedua variabel
ini, kita soroti hancurnya dikotomi klasik.
Ada Tiga Fakta Kunci Tentang Fluktuasi Ekonomi Yang Menonjol: Fakta 1:
Fluktuasi dalam Perekonomian Sifatnya Tidak Teratur dan Tidak dapat
Diprediksikan Fluktuasi dalam perekonomian sering kali disebut dalam siklus
bisnis. Seperti istilah ini disebutkan, fluktuasi ekonomi berhubungan dengan
perubahan dalam kondisi usaha. Ketika PDB riil tumbuh dengan cepat maka
usaha lancar. Selama periode perluasan ekonomi, perusahaan mendapatkan
bahwa daya beli konsumen tinggi dan keuntungannya pun meningkat.
7. FAKTOR-FAKTOR FLUKTUASI
Fluktuasi di pasaran bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor
berikut ini bisa membawa tren ke arah yang positif dan negatif. Keempat faktor
tersebut adalah:
1) Kebijakan Pemerintah
Pemerintah memegang kendali yang cukup banyak atas pasar bebas. Kebijakan
moneter dan fiskal yang ditetapkan oleh pemerintah dan bank sentral di setiap
negara memiliki efek mendalam pada pasar keuangan. Dengan menaikkan dan
menurunkan suku bunga misalnya, Bank Indonesia bisa memperlambat atau
berupaya mempercepat pertumbuhan di dalam negeri. Ini dikenal dengan istilah
kebijakan moneter.
Aliran dana antar negara juga berpengaruh pada kekuatan ekonomi sebuah
negara dan mata uangnya. Semakin banyak uang yang keluar dari sebuah
negara, semakin lemah juga ekonomi dan nilai mata uang di negara
tersebut.Negara-negara yang dominan dalam bidang ekspor baik ekspor barang
fisik maupun jasa akan terus membawa uang masuk ke negaranya. Uang ini
kemudian diinvestasikan kembali untuk merangsang pasar keuangan di negara
tersebut.
Permintaan dan penawaran terhadap produk, layanan, mata uang dan beragam
bentuk investasi lainnya juga bisa menciptakan dinamika harga. Tarif dan harga
mengalami perubahan karena penawaran dan permintaan juga berubah.
8. CARA MENGATASI FLUKTUASI EKONOMI
Berbagai cara dilakukan pemerintah untuk menjaga nilai mata uang agar tetap
stabil di kondisi ekonomi yang kurang baik, antara lain melalui peningkatan
pasokan barang agar tidak terjadi kelangkaan.
Cara mengatasi fluktuasi ekonomi yang satu ini bisa dilakukan saat terjadi
perubahan harga barang. Jika jumlah penawaran dan permintaan bisa dikelola
dengan baik, maka ketidakstabilan ekonomi bisa dihindari.
1.3 Rangkuman
fluktuasi adalah naik turunnya harga dalam waktu tertentu. Kondisi ini
disebabkan oleh beberapa faktor. Fluktuasi ini terbagi menjadi dua jenis yaitu
fluktuasi jangka pendek dan panjang. Adapun faktor-faktor fluktuasi ekonomi
yaitu kebijakan pemerintah,transaksi internasional,spekulasi dan ekspektasi,dan
penawaran dan permintaan. Adapun cara mengatasi fluktuasi ekonomi adalah
dengan Pembuatan Kebijakan Makro, Menjaga Kestabilan Nilai Mata Uang,dan
Pengelolaan Jumlah Permintaan dan Penawaran. Banyak ekonom, terutama
yang bekerja di perusahaan dan pemerintahan, memiliki tugas melakukan
peramalan terhadap fluktuasi jangka pendek di perekonomian. Para ekonom di
dunia bisnis melakukan peramalan untuk membantu perusahaan mereka
merencanakan perubahan di lingkungan ekonomi. Ekonom yang bekerja di
pemerintahan melakukan peramalan untuk dua alasan, pertama, lingkungan
ekonomi mempengaruhi pemerintahan; contohnya kondisi ekonomi
mempengaruhi berapa benyak penerimaan pajak yang akan dikumpulkan
pemerintah. Kedua, pemerintah dapat mempengaruhi perekonomian melalui
kebijakan moneter dan fiskal yang dipilihnya. Karena itu ramalan ekonomi
adalah masukan bagi perencanaan kebijakan.
Tes Formatif
Kegiatan pembelajaran
Tujuan
Uraian Materi
Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter satu sama lain saling berpengaruh
dalam kegiatan perekonomian. Masing-masing variabel kebijakan tersebut,
kebijakan fiskaldipengaruhi oleh dua variabel utama, yaitu pajak(tax) dan
pengeluaran pemerintah(goverment expenditure). Sedangkan variabel utama
dalam kebijakan moneter, yaitu GDP,inflasi, kurs, dan suku bunga
1.1Teori Preferensi Likuiditas Teori Preferensi Likuiditas adalah model yang
menyarankan bahwa investor harus meminta tingkat bunga atau premi yang
lebih tinggi pada sekuritas dengan jangka waktu yang panjang yang membawa
risiko lebih besar karena, semua faktor lain dianggap sama, investor lebih
memilih uang tunai atau kepemilikan yang sangat likuid lainnya. John
MaynardKeynes mengajukan teori tersebut untuk menjelaskan faktor-faktor
yang menentukan tingkat bunga dalam perekonomian. Teori tersebut pada
dasarnya adalah penerapan penawaran dan permintaan. Menurut Keynes,
tingkat bunga berubah-berubah untuk menyeimbangkan penawaran dan
permintaan uang. Terdapat dua macam tingkat bunga yaitu tingkat bunga
nominal dan tingkat bunga riil. Tingkat bunga nominal adalah tingkat bunga
yang umum dilaporkan. Sedangkan tingkat bunga riil adalah tingkat bunga yang
telah dikoreksi karena pengaruh inflasi. Konsep teori preferensi likuiditas ada 3
yaitu Penawaran Uang (Money Supply) Persediaan uang di kelola dan diatur
oleh pengambil kebijakan moneter, dalam hal ini bank sentral.
1.2. Kemiringan Negative dari Kurva Permintaan Kurva permintaan agregat
(aggregatedemandcurve) adalah grafik yang menunjukkan hubungan terbalik
antara permintaan agregat dan tingkat harga. (Gambar 2) Pada harga yang lebih
tinggi, semakin banyak uang ditukar setiap kali barang atau jasa dijual.
Kenaikan tingkat bunga ini berdampak tidak hanya bagi pasar uang tetapi juga
terhadap kuantitas barang dan jasa yang diminta, seperti terlihat pada panel (b).
Pada tingkat bunga yang lebih tinggi, biaya pinjaman dan hasil tabungan
menjadi lebih besar. Sedikitnya rumah tangga yang meminjam dana untuk
membeli rumah baru dan mereka yang membeli rumah yang lebih kecil,
sehingga permintaan untuk investasi residensial turun.
1.3. Agregat dalam Kaitannya dengan Teori Preferensi Likuiditas Permintaan
agregat adalah total dari permintaan barang atau jasa dalam perekonomian di
tingkat harga tertentu dan pada jangka waktu tertentu. Menurut Keynes sebagai
ahli ekonomi makro mengemukakan terdapat berbagai hal yang memengaruhi
permintaan agregat. Hal-hal yang berpengaruh tersebut adalah kebijakan fiskal
dana pengaruh yang datang dari luar negeri. Sedangkan sesuatu yang berpotensi
memengaruhi permintaan agregat seperti perubahan penawaran uang dianggap
tidak ada. Dalam permintaan agregat dapat disajikan dalam bentuk kurva yang
dapat menggambarkan berbagai jenis barang atau jasa.
1.1.1. Motif Transaksi. Motif ini didasari oleh perilaku untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari atau yang bersifat rutinitas, misalnya konsumsi
makanan-minuman, proses jual-beli produk, dan sebagainya. Terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi perilaku pelaku ekonomi saat memegang uang
untuk tujuan transaksi, antara lain: jumlah pendapatan (income amount).
1.1.2. Motif Berjaga-jaga. Pada dasarnya, setiap pelaku ekonomi memiliki
keinginan untuk menyimpan sebagian income, supaya dapat digunakan jika
sewaktu-waktu dibutuhkan.Alasan inilah yang mendasari motif memegang
uang untuk berjaga-jaga.
1.1.3. Motif Spekulasi Keinginan memegang uang untuk berspekulasi didasari
pada perilaku pelaku ekonomi yang ingin mendapatkan manfaat atau
keuntungan, dari meningkatnya nilai portofolio di masa mendatang; misalnya
melalui pembelian saham atau obligasi. Dengan demikian, besar-kecilnya
tingkat suku bunga akan mempengaruhi pengambilan keputusan pelaku
ekonomi, dimana semakin rendah tingkat suku bunga (dari nilai uang yang
dipegang), akan mendorong pelaku ekonomi meningkatkan spekulasi (membeli
lebih banyak saham atau obligasi); demikian pula sebaliknya.
1.2. Kurva Permintaan Uang. Pada bagian sebelumnya, kita sudah mempelajari
tiga motif pelaku ekonomi memegang uang. Motif memegang uang untuk
transaksi dan berjaga-jaga dikenal dengan istilah demand for active balances.
Sementara permintaan uang untuk berspekulasi disebut dengan demand for idle
balances.
2. PENAWARAN UANG (MONEY SUPPLY). Persediaan uang di kelola dan
diatur oleh pengambil kebijakan moneter, dalam hal ini bank sentral.Oleh
karena itu, semua hal terkait persediaan dan peredaran uang di pasar, ditentukan
melalui kebijakan yang diambil otoritas tersebut.
3. KURVA LIQUIDITY PREFERENCE. Kurva preferensi likuiditas
merupakan interaksi antara kurva permintaan dan penawaran uang, yang
berpengaruh pada tingkat suku bunga.
4. LIQUIDITY TRAP. Jebakan likuiditas (liquidity trap) menggambarkan
kondisi dimana perubahan pada penawaran uang tidak berpengaruh pada
tingkat suku bunga. Jadi ketika tingkat suku bunga mencapai titik tertentu,
pelaku ekonomi memilih memegang uang daripada menggunakannya untuk
aktivitas ekonomi (konsumsi, investasi), karena beranggapan kalau tingkat suku
bunga sudah terlalu rendah.
1.4. Perubahan dalam Penawaran Uang Menurut teori prefensi likuiditas,
tingkat bunga berubah-ubah untuk menyeimbangkan jumlah uang yang
ditawarkan dengan jumlah uang yang diminta.Jika tingkat bunga berada diatas
tingkat keseimbangan ( misalnya r1), jumlah uang yang ingin dipegang oleh
orang 𝑑 (𝑀 ) lebih kecil dari jumlah yang dibuat oleh bank Sentral dan surplus
uang ini menekan 1 tingkat bunga kebawah.
1.5. Peranan Target Suku Bunga Bagaimana bank sentral Amerika
memengaruhi perekonomian ? Pembahasan tentang kebijakan bank sentral
Amerika sering pula memperlakukan tingkat bunga, bukan penawaran uang,
sebagai instrument kebijakan bank sentral Amerika. Terdapat beberapa alasan
terkait keputusan bank sentral Amerika untuk menggunakan suku bunga dana
federal sebagai targetnya. Keputusan bank sentral Amerika untuk menargetkan
tingkat bunga pada dasarnya tidak mengubah analisis kita terhadap kebijakan
moneter. Teori preferensi likuiditas mengilustrasikan satu prinsip penting :
kebijakan moneter dapat dijabarkan baik dengan penawaran uang maupun
dengan tingkat bunga. Akibatnya, perubahan kebijakan moneter dapat dilihat
baik terkait mengubah target tingkat bunga atau mengubah penawaran uang.
Anda seharusnya paham bahwa hal ini terjadi hanya karena penjual obligasi
bank sentral Amerika melakukan apa yang diperlukan untuk membuat hal itu
terjadi. Dapat disimpulkan bahwa : perubahan dalam kebijakan moneter yang
bertujuan untuk memperluas permintaan agregat dapat dijabarkan baik sebagai
kenaikan penawaran uang atau penurunan tingkat bunga. Perubahan kebijakan
moneter yang bertujuan menurunkan permintaan agregat dapat dijabarkan baik
sebagai penurunan penawaran uang atau kenaikan tingkat bunga.
1.6. Perubahan Pengeluaran Pemerintah Ketika pembuat kebijakan mengubah
penawaran uang atau tingkat pajak, mereka mengubah kurva permintaan
agregat dengan secara tidak langsung memengaruhi keputusan belanja
perusahaan atau rumah tangga. Anggap misalnya bahwa Departemen
Pertahanan Amerika Serikat melakukan pemesanan senilai US$20 miliar untuk
pesawat tempur baru dengan Boeing, perusahaan manufaktur pesawat besar.
1.7. Efek Multiplier Ketika pemerintah membeli barang dari Boeing senilai $20
miliar, pembelian tersebut memiliki konsekuensi. Efek pengganda ini berlanjut
bahkan setelah siklus pertama di atas. Figur 4 mengilustrasikan efek pengganda
ini. Efek pengganda yang timbul dan respons belanja konsumen ini dapat
diperkuat melalui respons investasi terhadap tingkat permintaan yang lebih
tinggi. Sebagai contoh, Boeing dapat merespons peningkatan permintaan
pesawat terbang dengan memutuskan untuk membeli lebih banyak peralatan
atau membangun pabrik yang lain. Dalam kasus ini, permintaan pemerintah
yang lebih tinggi mendorong permintaan barang investasi yang lebih tinggi.
Umpan balik positif dari permintaan investasi ini terkadang disebut akselerator
investasi (investment accelerator)
1.8. Menghitung Multiplier Pengeluaran Beberapa aljabar sederhana
memungkinkan kita untuk mendapatkan rumus ukuran efek pengganda yang
meningkat ketika peningkatan belanja pemerintah menyebabkan peningkatan
belanja konsumen. Angka penting dalam rumus ini adalah kecenderungan
mengonsumsi marginal (marginal propensity to consume atau MPC) bagian
pendapatan tambahan yang dikonsumsi rumah tangga dan bukan ditabung.
1.9. Penerapan Lainnya dari Efek Multiplier Karena efek pengganda (multiplier
effect), satu dolar belanja negara dapat menghasilkan lebih dari satu dolar
permintaan agregat. Namun, logika efek pengganda ini tidak terbatas pada
perubahan belanja negara. Sebaliknya, logika tersebut berlaku untuk segala
peristiwa yang mengubah semua komponen PDB-konsumsi, investasi, belanja
negara, atau ekspor bersih. Misalnya, anggap bahwa resesi di luar negri
menurunkan permintaan ekspor bersih Amerika Serikat sebesar $10 miliar.
1.10. "Crowding-Out Effect" Selain efek pengganda (multiplier effect) yang
sudah dibahas sebelumnya, ada efek lain yaitu efek mendesak (crowding-out
effect) yang timbul dari arah yang berlawanan. Panel (a) menunjukkan pasar
uang. Sebagai contoh, apabila negara menaikkan belanjanya sebesar $20 miliar,
permintaan agregat barang dan jasa dapat naik sebesar lebih atau kurang dari
$20 miliar, tergantung apakah efek penggandaan (multiplier effect) atau efek
efek mendesak (crowding-out effect) yang lebih besar. Efek pengganda
membuat pergeseran pada permintaan agregat lebih besar dari $20 miliar. Di
satu sisi, efek mendesak menekan kurva permintaan agregat ke arah yang
berlawanan dan jika cukup besar dapat menyebabkan pergeseran kurang dari
$20 miliar .
1.11. Perubahan dalam Pajak Instrumen kebijakan fiskal penting lainnya, selain
tingkat belanja negara adalah tingkat perpajakan. Selain efek pengganda dan
efek mendesak, terdapat penentu penting lain dari besarnya pergeseran
permintaan agregat yang disebabkan oleh perubahan pajak. Penentunya yaitu
persepsi rumah tangga tentang apakah perubahan pajak bersifat sementara atau
permanen. Jika rumah tangga melihat bahwa penurunan pajak tersebut bersifat
permanen, maka mereka akan menganggapnya sebagai tambahan besar bagi
sumber keuangan mereka dan akibatnya meningkatkan belanja mereka dalam
jumlah besar.
Rangkuman
Sebelum para pembuat kebijakan membuat perubahan apa pun dalam
kebijakan, mereka perlu mempertimbangkan semua dampak dari keputusan
mereka. Diawal materi makro ini kita telah mengkaji model ekonomi klasik,
yang menggambarkan dampak jangka panjang dari kebijakan moneter dan
fiskal. Dibagian tersebut kita melihat bagaimana kebijakan fiskal memengaruhi
tabungan, investasi, dan pertumbuhan jangka panjang, serta bagaimana
kebijakan moneter memengaruhi tingkat harga dan inflasi.
Di materi ini, kita telah melihat dampak jangka pendek dari kebijakan
moneter dan fiskal. Kita melihat bagaimana kedua instrument kebijakan ini
dapat mengubah permintaan agregat barang dan jasa serta, karenanya,
mengubah produksi dan lapangan kerja dalam perekonomian jangka pendek.
Ketika Kongres mengurangi belanja pemerintah untuk menyeimbangkan
anggaran, maka Kongres perlu mempertimbangkan baik dalam jangka panjang
terhadap tabungan dan pertumbuhan serta dampak jangka pendek terhadap
permintaan agregat dan lapangan kerja. Ketika bank sentral Amerika
menurunkan tingkat pertumbuhan penawaran uang, pihaknya perlu
memperhitungkan dampak jangka panjang terhadap inflasi dan juga dampak
jangka pendek terhadap produksi. Di semua bagian pemerintah, pembuat
kebijakan harus mengingat baik tujuan jangka panjang dan jangka pendek.
Tugas
Apakah anda sudah memahami tentang pengaruh kebijakan moneter dan
kebijakan fiskal terhadap permintaan agregat!
Tes formatif
Judul modul : pengaruh kebijakan moneter terhadap permintaan egrerat
kurva permintaan agrerat .
1. Kegiatan Pembelajaran
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
b. Uraian Materi
Kebijakan fiscal satu sama lain saling berpengaruh dalam
kegiatan perekonomian. Masing-masing variabel kebijakan
tersebut, kebijakan fiscal dipengaruhi oleh dua variabel utama,
yaitu pajak(tax) dan pengeluaran pemerintah(goverment
expenditure). Sedangkan variabel utama dalam kebijakan
moneter, yaitu GDP,inflasi, kurs, dan suku bunga. Berbicara
tentang kebijakan fiscal berkaitan erat dengan kegiatan
perekonomian empat sektor, dimana sectorsektor
tersebutdiantaranya sektor rumah tangga, sektor perusahaan,
sektor pemerintah dan sektor duniainternasional/luar negeri. Ke-
empat sektor ini memiliki hubungan interaksi masing-masing
dalam menciptakan pendapatan dan pengeluaran. Dalam
pelaksanaannya kebijakan fiscal juga dapat mempengaruhi
permintaan agregat suatu negara.
Teori Preferensi Likuiditas adalah model yang menyarankan
bahwa investor harus meminta tingkat bunga atau premi yang
lebih tinggi pada sekuritas dengan jangka waktu yang panjang
yang membawa risiko lebih besar karena, semua faktor lain
dianggap sama, investor lebih memilih uang tunai atau
kepemilikan yang sangat likuid lainnya. John Maynard Keynes
mengajukan teori tersebut untuk menjelaskan faktor-faktor yang
menentukan tingkat bunga dalam perekonomian. Teori tersebut
pada dasarnya adalah penerapan penawaran dan permintaan.
Menurut Keynes, tingkat bunga berubah-berubah untuk
menyeimbangkan penawaran dan permintaan uang
e. Tes Formatif
1.Kebijakan fiskal ini merupakan salah satu kebijakan dari
pemerintah dalam bidang?
a. Mengontrol harga barang
b. Jumlah peredaran barang
c. Keseimbangan untuk kerja
d. Pengeluaran serta pendapatan kerja
a. Diskonto
b. Pasar bebas
c. Fiskal
d. Kredit selektif
a. Kebijakan moneter
b. Politik kas rasio
c. Politik diskonto
d. Politik pasar terbuka
a. Kebijakan fiskal
b. Kebijakan moneter
c. Anggaran dinamis
d. Anggaran deficit
a. Stabilisasi
b. Distrubusi
c. Konsistensi
d. Alokasi
BAB XI
1.1. Pendahuluan
1. Capaian Pembelajaran
Materi pada bab ini membahas tentang Belanja Negara dan
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, dari bab ini mahasiswa
diharapkan mampu mengetahui:
1) Pengertian perencanaan pembangunan
2) Fungsi perencanaan pembangunan belanja Negara
3) Jenis-jenis belanja Negara
4) Sumber Pembiayaan Pembangunan Ekonomi
2. Entrybehavior
Pada bab ini membahas tentang belanja Negara yang memiliki peran
penting dan strategis dalam mempengaruhi perekonomian untuk
mencapai target pembangunan nasional, sehingga belanja Negara
memiliki hubungan yang erat dengan pertumbuhan ekonomi.
1.3. Rangkuman
Didalam melakukan pembangunan, setiap Pemerintaah Daerah
memerlukan perencanaan yang akurat serta diharapkan dapat melakukan
evaluasi terhadap pembangunan yang dilakukannya. Seiring dengan
semakin pesatnya pembangunan bidang ekonomi, maka terjadi
peningkatan permintaan data dan indikator-indikator yang menghendaki
ketersediaan data sampai tingkat Kabupaten/ Kota. Data dan
indikatorindikator pembangunan yang diperlukan adalah yang sesuai
dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Pertumbuhan ekonomi tidak
akan berjalan jika tidak didukung sumber daya manusia yang memadai.
Sebaliknya, pembangunan kualitas sumber daya manusia juga tidak akan
tercapai tanpa dukungan pertumbuhan ekonomi. Demikian pula
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan kualitas sumber daya manusia.
Pembangunan dan pengembangan ekonomi tergantung kepada SDA dan
SDM yang didukung moralitas pelaku ekonomi tersebut.
1.4. Tugas
1) Apakah keuangan Negara dapat mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi?
JAWABAN:
JAWABAN :
JAWABAN :
JAWABAN :