Anda di halaman 1dari 67

PETA KONSEP

TEORI EKONOMI

Pentingnya peranan pemerintah


dalam perekonomian
Tingkat Pendapatan nasional dan
BAB I keterlibatan pemerintah dalam Kebijakan Fiscal sebagai bentuk
perekonomian keterlibatanpemerintah dalam
perkonomian indonesia

Keseimbangan pendapatan
nasional

Pendapatan

BAB II Menghitung prndapatan


Pendekatan
perekonomian tiga sector
Pengeluaran

Aliran Barang : Ekspor, Impor, dan Ekspor netto


Konsep dasar makro
BAB III ekonomi terbuka Aliran sumberdaya finansial
pendekatan
pendapatan
Simpanan Investasi dan hubungannya

Nilai tukar riil dan nominal

Teori penentuan nilai tukar : Paritas daya beli

Penawaran dan permintaan loanable

BAB IV Makro ekonomi dari


Bursa valuta asing
ekonomi terbuka

Ekuilibrium Pada ekonomi terbuka

Pendekatan
Agregat
Pendapatan pada
BAB V perekonomian
terbuka
Pendekatan
Suntikan
Kebocoran
TEORI EKONOMI

Tiga fakta kunci


tentang fluktuasi
Fluktuasi ekonomi
BAB VI jangke pendek
Fluktuasi ekonomi
jangke pendek

Kurva permintaan
agregat
Permintaan dan penawaran
BAB agregat
VII Kurva penawaran
agregat

Pengaruh kebijakan
moneter terhadap
BAB permintaan agregat Teori prefrensi
VIII dan kurva permintaan likuiditas
agregat

Perubahan belanja negara

Pengaruh kebijakan Fiskal terhadap


BAB IX permintaan agregat teori preferensi Efek pengganda
likuiditas

Penerapan efek pengganda

Efek mendesak

Perubahan pajak

Jurnal nasional atau


BAB X internasional perubahan
Presentasi jurnal nasional
atau internasional
belanja
Glosarium

1. Pendapatan nasional adalah jumlah akhir barang dan jasa yang diproduksi oleh
suatu perekonomian dalam suatu periode waktu tertentu, yang dihitung berdasarkan
nilai pasar.
2. investasi adalah penanaman uang atau modal pada suatu perusahaan atau proyek
untuk tujuan memperoleh keuntungan.
3. Kebijakan fiskal merupakan kebijakan ekonomi yang berkiatan dengan
penerimaan pemerintah.
4. Output merupakan data berupa file maupun cetakan yang dihasilkan dari proses pengolahan
data input.
5. Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran. Distribusi juga dapat diartikan sebagai
kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan
jasa dari produsen kepada konsumen.
BAB II
Tingkat Keseimbangan Pendapatan Nasional Dan
Keterlibatan Pemerintah Dalam Perekonomian

A. Rencana Belajar Mahasiswa


B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1
1.1 Tujuan Kegiatan Pembelajaran
1. Dapat menjelaskan seperti apa keterlibatan Pemerintah
dalam Perekonomian tingkat keseimbangan pendapatan
nasional.

1.2 Uraian Materi


Peran pemerintah dalam perekonomian pasar antara lain karena adanya
kegagalan pasar dalam si stem ekonomi, serta adanya fungsi redistribusi dan
stabilisasi dari pemerintah. Pada dasarnya, pemerintah menjalankan tiga
kategori dari aktivitas ekonominya: regulation –pemerintah mengatur dan
menegakkan h ukum untuk menciptakan dan menjaga hak baik warganya
maupun Negara itu sendiri; price setting – pemerintah menentukan harga baik
secara langsung maupun melalui mekanisme pajak dan subsidi; dan production
– pemerintah memproduksi semua jenis “barang”, mulai hukum dan keteraturan
sampai pendidikandan keamanan . Ketiga kategori tersebut memiliki dua
konsekuensi penting: merubah pendapatan baik orang -perorang atau Negara
dan merubah motif seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu.

Untuk menjaga kelangsungan jalannya pemerintahan dalam menjalankan


fungsi-fungsinya tersebut, pemerintah memerlukan dana untuk membiayai
kegiatan yang dilakukannya. Menurut Suparmoko2, bahwa sumber-sumber
penerimaan Negara antara lain : pajak, retribusi,keuntungan dari perusahaan-
perusahaan Negara, denda-denda dan perampasan yang dijalankan oleh
pemerintah, pencetakan uang, pinjaman, hadiah, sumbangan
masyarakat.Peningkatan aktivitas ekonomi memerlukan investasi baik oleh
negara yang dilakukan oleh pemerintah, maupun oleh swasta yang dilakukan
oleh masyarakat. Oleh karena itu, maka peran penting pemerintah di bidang
ekonomi adalah sebagai berikut :

1.3 Terjaminnya penyediaan barang dan jasa untuk masyarakat.


Berbagai kebutuhan masyarakat dapat dikelompokan pada dua kelompok
besar, yaitu kebutuhan berbentuk barang, seperti makanan dan minuman,
pakaian, rumah, kendaraan, dan sebagainya, serta kebutuhan berbentuk jasa,
seperti penawaran kesehatan, perlindungan keamaanan dan sebagainya. Untuk
memenuhi berbagai kebutuhan di atas diperlukan beraneka ragam barang dan
jasa, yang pengadaannya memerlukan berbagai tahap dan proses. Tahap awal
dari pengadaan barang dan jasa, yang dibutuhkan untuk kelangsungan
kehidupan masyarakat di masa mendatang, adalah melakukan melakukan
investasi saat ini. Tanpa ada investasi saat ini sulit membayangkan kebutuhan
barang dan jasa untuk kelangsungan kehidupan di masa datang dapat terpenuhi.
Pada hakikatnya setiap pemerintaha berfungsi mewakili negara dalam mencapai
tujuannya. Misi utama dari dibentuknya suatu pemerintahan adalah
menjalankan fungsi dan tugas negara. Pemerintahan sebagai
penyelenggara negara bertugas melayani kebutuhan dan melindungi
kepentingan masyarakat (publik).
2 Tersedianya lapangan pekerjaan sebagai sumber nafkah bagi masyarakat.
Keberhasilan suatu pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah, sangat ditentukan oleh kemampunnya untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakatnya. Maka dari itu pemerintahan seyogianya perlu
memikirkan kesejahtraan rakyat secara keseluruan, melalui penciptaan lapangan
pekerjaan bagi rakyatnya.Tugas pemerintahan di bidang ekonomi adalah
meningkatkan dan melindungi kesejahtraan masyarakat secara berkelanjutan,
yang diindikasikan oleh peningkatan Pendapatan Asli Masyarakat (PAM) dan
Peningkatan Asli Negara melalui pengelolaan sumber daya ekonomi nasional
yang tergambar dalam APBN, khusunya pada bagian penerimaan negara yang
bukan dari utang. Sedangkan tugas di luar ekonomi adalah meningkatkan
efisiensi dan efektifitas pelayanan kepada masyarakat, sekaligus peningkatan
kesejahtraan masyarakat.
3 Anggaran Pendapatan Pemerintah
Dalam setruktur Anggaraan Pendapatan Belanja Negara (APBN) terdapat
beberapa cara untuk menghimpun dana guna menjalankan pemerintah, antara
lain:
1. Melakukan Bisnis
Pemerintah dapat melakukan bisnis seperti perusahaan lainnya, misalnya
dengan mendirikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Seperti halnya
perusahaan lainya, dari perusahaan negara ini diharapkan memberikan
keuntungan yang dapat digunakan sebagai salah satu sumber pendapatan
negara.
2. Pajak
Pengimpunan dana yang umum dilakukan adalah dengan cara menarik
pajak dari masyarakat. Pajak dikenakan dalam berbagai bentuk seperti pajak
pendapatan, pajak penjualan, pajak bumi dan bangunan, dan lain-lain. Pajak
yang dikenakan kepada masyarakat tidak dibedakan terhadap bentuk
usahanya sehingga dapat menimbulkan ketidakstabilan.
3. Meminjam Uang
Pemerintahan dapat meminjam uang dari masyarakat atau sumber-sumber
yang lainya dengan syarat yang harus dikembalikan dikemudian hari.
masyarakatharus mengetahui dan mendapat informasi yang bahwa
dikemudian hari mereka harus membayar pajak yang lebih besar untuk
membayar utang yang dipinjam hari ini. Meminjam uang hanya bersifat
sementara dan tidak boleh dilakukan secara terus-menerus.
1. Kebijakan Fiscal Sebagai Bentuk Keterlibatan Pemerintah Dalam
Perekonomian Indonesia

Kebijakan Fiskal Merupakan Tindakan Yang Diambil Oleh Pemerintah Dalam


Bidang Perpajakan Dan Anggaran Belanja Negara Dengan Tujuan Untuk
Mempengaruhi Pengeluaran Agregat Ekonomi. Kebijakan Fiskal Dapat Berupa
Kebijakan Fiskal Ekspansif Dan Kebijakan Fiskal Kontraktif. Kebijakan Fiskal
Ekspansif Adalah Kebijakan Fiskal Yang Bertujuan Meningkatkan Output
Perekonomian. Sebaliknya, Kebijakan Fiskal Kontraktif Bertujuan Mengurangi
Output Perekonomian. Oleh Karena Itu, Kebijakan Fiskal Juga Merupakan
Instrumen Stabilisasi Pemerintah.

Pertumbuhan Ekonomi Atau Peningkatan Output Perekenomian Menurut


Solow Dipengaruhi Oleh Tabungan, Pertumbuhan Populasi, Dan Kemajuan
Teknologi. Tabungan Merupakan Instrumen Yang Dipengaruhi Oleh Kebijakan
Fiskal (Penerimaan Pajak Dan Belanja Negara Mempengaruhi Tabungan
Nasional). Secara Tidak Langusung Kebijakan Fiskal Ikut Mengambil Peran
Dalam Pertumbuhan Ekonomi.

Keputusan Keputusan Pemerintah Mengenai Kebijakan Fiskal Yang Ditempuh


Suatu Negara Dapat Mengubah Ouput Dalam Perekonomian, Baik Bertambah
Maupun Berkurang.

Kebijakan fiskal juga disebut kebijakan pemerintah dalam suatu bidang


anggaran dan belanja negara yang bertujuan untuk mengatur jalannya
perekonomian negara. Kebijakan fiskal bukan hanya kebijakan yang mengatur
dalam bidang perpajakan, tetapi juga mengatur bagaimana dalam mengelola
pemasukan dan pengeluaran negara untuk mengatur perekonomian negara.
Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter memiliki tujuan yang sama persis.
Perbedaan ada di insturmen dari suatu kebijakan tersebut, yaitu pada kebijakan
moneter pemerintah yang berhak mengendalikan jumlah uang yang beredar di
masyarakat, tapai kalau kebijakan fiskal pemerintah yang akan mengendalikan
pemasukan dan pengeluaran uang tersebut atau anggaran tersebut.

Kebijakan ekonomi suatu negara tidak akan bisa lepas dari suatu campur tangan
oleh pemerintah, karena suatu pemerintah pemegang kendali semua yang
menyangkut kebijakan yang berjalan negara tersebut.

2. Keseimbangan Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional keseimbangan adalah pendapatan nasional yang


tidak satu pun kekuatan dari faktor-faktor ekonomi yang memiliki tendensi
untuk mempengeruhinya atau pendapatan nasional dimana semua pelaku
ekonomi memberikan kontribusi pada batasyang wajar dan sesuai dengan
kebutuhan. Pendapatan nasional kesimbangan merupakan persamaan dari
sejumlah kontribusi pelaku ekonomi sedangkan pendapatan nasional
adalah identitasnya. Suatu perekonomian dapat dikatakan berkembang apabila
pendapatan perkapita dalam jangka panjang cenderung naik. Namun bukan
berarti bahwa pendapatan perkapita akan selalu mengalami kenaikan. Adanya
resesi ekonomi, kekacauan politik dan penurunan ekspor dapat mengakibatkan
menurunnya tingkat kegiatan perekonomian suatu negara. Jika keadaan
demikian hanya bersifat sementara dan kegiatan ekonomi secara rata-rata
meningkat dari tahun ke tahun, maka masyarakat tersebut dapatlah
dikatakan menjalankan pembangunan ekonomi.

4 Rangkuman

Peran pemerintah dalam perekonomian pasar antara lain karena adanya


kegagalan pasar dalam si stem ekonomi, serta adanya fungsi redistribusi dan
stabilisasi dari pemerintah. Pada dasarnya, pemerintah menjalankan tiga
kategori dari aktivitas ekonominya: regulation –pemerintah mengatur dan
menegakkan h ukum untuk menciptakan dan menjaga hak baik warganya
maupun Negara itu sendiri; price setting – pemerintah menentukan harga baik
secara langsung maupun melalui mekanisme pajak dan subsidi; dan production
– pemerintah memproduksi semua jenis “barang”, mulai hukum dan keteraturan
sampai pendidikandan keamanan . Ketiga kategori tersebut memiliki dua
konsekuensi penting: merubah pendapatan baik orang -perorang atau Negara
dan merubah motif seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu.

1.4 Tugas
 Apakah anda memahami apa saja peran pemerintah dalam tingkat
keseimbangan pendapatan Nasional di Indonesia!

1.5 Tes Formatif

1. Pada dasarnya, pemerintah menjalankan tiga kategori dari


aktivitas ekonominya, yang manakah tiga aktivitas tersebut?
A. Regulation
B. Observasi
C. Distribusi
D. Economic
2. menjalankan fungsi dan tugas negara. Misi utama dari
dibentuknya suatu pemerintahan adalah..
A. Menaikkan pajak
B. Melakukan ekspor impor
C. Menjalankan fungsi dan tugas negara
D. Menurunkan pajak
3. Dalam struktur Anggaraan Pendapatan Belanja Negara (APBN)
terdapat beberapa cara untuk menghimpun dana guna
menjalankan pemerintah, kecuali..
A. Mengurangi ekspor impor
B. Melakukan Bisnis
C. Pajak
D. Meminjam uang

4. Apa saja tujuan dari kebijakan fiskal ekspansif..?


A. Menurunkan ekspor impor
B. Menurunkan penerimaan paja
C. Meningkatkan output perekonomian
D. Menstabilkan dana perekonomian

5. Apa saja tujuan dari kebijakan fiskal kontraktif..?


A. Meningkatkan output perekonomian
B. Menaikkan pajak
C. Melakukan ekspor impor
D. Mengurangi output perekonomian

6. Apa saja peran penting pemerintah dibidang ekonom, Kecuali...


A. Terjaminnya penyediaan barang dan jasa untuk masyarakat
B. Tersedianya lapangan pekerjaan sebagai sumber nafkah bagi
masyarakat
C. Anggaran pendapatan pemerintah
D. Terjadinya inflasi didalam negeri

7. Apakah tujuan dari kebijakan fiskal , kecuali..


A. Menaikkan harga beli
B. Menurunkan penyediaan ekspor impor
C. Menurunkan daya beli pada masyarakat dan mengatasi inflasi
Negara
D. Meningkatkan suku bunga

8. Fungsi kebijakan fiskal tentnafg fungsi otoritas perencanaan diatur


dalam Undang -Undang..
A. NO. 5 TAHUN 2005 PASAL 4
B. NO. 8 TAHUN 2000 PASAL 8
C. NO.19 TAHUN 2001 PASAL 8
D. NO.17 TAHUN 2003 PASAL 3 & 4

9. Sebutkan fungsi kebijakan dfiskal yang diatur UU No.17 Tahun 2003


Pasal 3 & 4 tentang keuangan negara, Kecuali...
A.

Kunci jawaban Tes Formatif

1. A
2. C
3. C
4. C
5. D
6. D
7. B
8. D

BAB III
Menghitung Pendapat Perekonomian Tiga Sektor

1.Kegiatan Pembelajaran

• Tujuan Kegiatan Pembelajaran

1. Bagaimana memperluas wawasan tentang pendekatan pendapatan dan


pendekatan pengeluaran khususnya di Indonesia dan untuk mengetahui
seberapa besar dan sejauh mana pertumbuhan ekonomi dinegara kita.

• Uraian Materi

A.Pengertian Pendekatan Pendapatan

Income approach atau pendekatan pendapatan adalah salah satu metode


perhitungan yang bisa digunakan untuk memperoleh hasil pendapatan
nasional.Caranya adalah dengan menjumlahkan semua pendapatan yang
diterima oleh masyarakat dalam berbagai sektor jasa atau produksi selama
periode tertentu.Beberapa ahli ada yang mengatakan bahwa pendekatan
pendapatan adalah suatu metode dalam menghitung pendapatan nasional yang
diperoleh dari menjumlahkan kompensasi karyawan, pendapatan sewa,
keuntungan perusahaan, pendapatan usaha perorangan, dan juga pendapatan
bunga.

B.Konsep-konsep Pendapatan

Konsep Pendapatan Nasional Untuk dapat menghitung pendapatan nasional,


Anda membutuhkan kategori-kategori dalam pendapatan nasional itu sendiri.
Pada dasarnya pendapatan nasional dapat dibagi menjadi enam kategori, yaitu
sebagai berikut.

1. Produk Domestik Bruto atau GDP adalah jumlah produk yang berupa
barang serta jasa yang dihasilkan oleh beberapa unit produksi dalam batas
wilayah suatu negara atau domestic selama satu tahun.Rumus dari GDP adalah
sebagai berikut.

GDP = Pendapatan masyarakat dalam negeri (DN) + pendapatan


asing dalam negeri (DN)

2. Produk Nasio’nal Bruto atau GNP atau produk nasional bruto atau gross
national product adalah nilai produk yang berupa barang serta jasa yang
dihasilkan oleh penduduk dari suatu negara (nasional) selama satu tahun.Rumus
dari GNP adalah sebagai berikut.

GNP = Pendapatan WNI DN + Pendapatan WNI luar negeri (LN) – Pendapatan


asing DN

3. Produk Nasional Netto atau NNP

Adapun rumus untuk menghitung produk nasional netto adalah sebagai berikut.

NNP = GNP – depresiasi atau penyusutan barang modal.

4. Pendapatan Nasional Netto atau NNI atau net national income adalah
pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh
masyarakat yang berperan sebagai pemilik faktor produksi. Berikut rumus dari
NNI.

NNI = NNP – Pajak tidak langsung.

5. Pendapatan Perseorangan atau personal income merupakan jumlah


pendapatan yang diterima oleh setiap orang di masyarakat.Hal tersebut
termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun,
contohnya seperti gaji seorang pegawai negeri atau pendapatan pengusaha yang
didapatkan secara berantai. Berikut rumus untuk menghitung PI.

PI = NNI – Pajak perusahaan – Iuran – Laba ditahan + Transfer payment.

6. Pendapatan yang siap dibelanjakan dan dapat disebut juga dengan


disposable income, merupakan pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan untuk
membeli barang serta jasa konsumsi serta selebihnya menjadi tabungan yang
disalurkan menjadi investasi. Berikut rumus dari pendapatan yang siap
dibelanjakan.

DI = PI – Pajak langsung. Pajak langsung yang dimaksud merupakan pajak


yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain

C. Manfaat perhitungan pendapatan

Berikut ini adalah beberapa manfaat dari penghitungan pendapatan nasional:

1.Membantu menghitung jumlah pendapatan suatu Negara

Sesuai dengan namanya, penghitungan pendapatan nasional memiliki manfaat


utama yang sangat penting, yaitu untuk menghitung seberapa besar pendapatan
nasional yang

hasil penghitungan diperoleh dalam satu periode tertentu. satu periode yang
dihitung biasanya adalah dalam jangka waktu satu tahun kegiatan ekonomi
sebuah Negara berlangsung. Dengan mengetahui seberapa besar pendapatan
nasional dari suatu Negara, maka hal ini dapat menjelaskan, apakah suatu
Negara bisa dibilang Negara yang makmur atau tidak.

2. Membantu mengetahui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan suatu


negara

Selain mengetahui seberapa besar pendapatan dari sebuah negara, penghitungan


pendapatan nasional ini juga bermanfaat untuk mengetahui kerugian dan juga
keuntungan yang dihasilkan oleh suatu Negara. Melalui penghitungan
sederhana, suatu negara bisa dikatakan memiliki keuntungan yang sangat besar.

3. Membantu untuk mengetahui pengeluaran suatu negara

Manfaat penghitungan pendapatan nasional juga berguna untuk mengetahui


seberapa besar pengeluaran yang dilakukan oleh suatu Negara. Dengan
mengetahui besaran pengeluaran dari suatu Negara, maka para ahli ekonomi
Negara dapat menentukan, apakah Negara tersebut terlalu banyak melakukan
pengeluaran atau tidak, dan akan menentukan kebijakan-kebijakan pemerintah
lebih lanjut.

4. Membantu untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi di suatu


negara

Dengan melakukan penghitungan pendapatan nasional, maka kita sebagai


warga Negara dunia akan mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi suatu
Negara. Hal ini dapat dihitung melalui rumus yang sudah disebutkan
sebelumnya, dimana tingkat pertumbuhan ekonomi dinyatakan dalam bentuk
persen (%).

5. Sebagai acuan dalam melakukan analisis ekonomi

Salah satu hal yang paling menarik dari hasil penghitungan pendapatan nasional
adalah berbagai macam analisa yang akan muncul. Baik dari para ahli ekonomi,
pejabat pemerintahan, hingga masyarakat luas mengenai hasil penghitungan
pendapatan nasional dari suatu negara.

D. Pengertian pendekatan pengeluaran

Pengeluaran Pendapatan atau Revenue Expenditure adalah


pengeluaran yang terjadi selama aktivitas bisnis sehari-hari sebuah perusahaan
dalam melakukan produksi barang dan jasa serta penjualannya yang membantu
menghasilkan pendapatan perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Dengan
kata lain Revenue Expenditure ini harus dicatat dalam periode waktu yang sama
ketika pendapatan dihasilkan dari produksi barang atau jasa tersebut sesuai
dengan prinsip pencocokan (matching principle).

E. Konsep pendekatan pengeluaran

Rumus pendekatan pengeluaran antara lain: Y= C + I + G C.


PDB merupakan total pengeluaran dari empat sector yaitu sektor rumah
tangga,bisnis,pemerintah,dan eksternal.Sektor eksternal mewakili pengeluaran
bersih oleh orang asing. Tidak semua barang dan jasa produksi dalam negeri
adalah untuk konsumsi domestik. Beberapa barang pergi keluar negeri untuk
memenuhi permintaan dari orang asing. Begitu juga, perekonomian domestik
juga perlu mengimpor beberapa barang yang tidak diproduksi dari dalam negeri

F.Manfaat Pendekatan Pengeluaran

Manfaat pendekatan pendapatan adalah untuk mengetahui struktur


perekonomian dengan cara menjumlahkan jumlah akhir dari para pelaku
ekonomi (konsumen,produsen dan pemerintah)dalam suatu negara.

• Rangkuman

Income approach atau pendekatan pendapatan adalah salah satu metode


perhitungan yang bisa digunakan untuk memperoleh hasil pendapatan
nasional.Caranya adalah dengan menjumlahkan semua pendapatan yang
diterima oleh masyarakat dalam berbagai sektor jasa atau produksi selama
periode tertentu.Sedangkan,Pengeluaran Pendapatan atau Revenue Expenditure
adalah pengeluaran yang terjadi selama aktivitas bisnis sehari-hari sebuah
perusahaan dalam melakukan produksi barang dan jasa serta penjualannya yang
membantu menghasilkan pendapatan perusahaan dalam suatu periode
akuntansi. Dengan kata lain Revenue Expenditure ini harus dicatat dalam
periode waktu yang sama ketika pendapatan dihasilkan dari produksi barang
atau jasa tersebut sesuai dengan prinsip pencocokan (matching principle).
• Tugas

1. Apakah anda memahami tentang pendekatan pendapatan dan metode


perhitungan apa saja yang bisa digunakan untuk memperoleh hasil pendapatan
nasional!

2. Apa perbedaan antara pendekatan pendapatan dan pendekatan


pengeluaran?

3. Terkait pendapatan konsep apa saja yang digunakan untuk menghitung


pendapatan nasional!

4. Sebutkan dan jelaskan konsep-konsep pendapatan nasional!

5. Sebutkan contoh pajak langsung yang merupakan pajak yang bebannya


tidak dapat dialihkan kepada pihak lain!
• Tes Formatif

1. Perhitungan pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlah


seluruh nilai tambah barang/jasa menggunakan pendekatan?

a. Produksi

b. Pendapatan

c. Pengeluaran

d. Pembelajaran

2. Produksi masyarakat dalam jangka waktu tertentu selama satu tahun aka
mempunyai nilai sejumlah uang.Nilai tersebut biasa disebut sebagai?

a. Pendapata perkapita

b. Pendapata nasiona

c. Pendapatan masyarakat

d. Keuntungan bersama

3. Nilai barang dan jasa yang dihasilkan seluruh warga


masyarakat,termasuk warga negara yang berada diluar negeri disebut?

a. Pendapatan nasional

b. Gross domestic product

c. Gross natinal product

d. Netto national product

4. Manakah dibawah ini yang termasuk sector primer dari perhitungan


produk domestic bruto?

a. Sektor manufaktur dan listrik


b. Sektor gas dan air bersih

c. Sektor perdagangan dan jasa

d. Sektor pertanian dan perikanan

5. Bagaimana cara menghitung produk nasional bruto dalam rumus?

a. PNN = PNB – (Penyusutan + replacement)

b. PN = PNN – Pajak tidak langsung

c. PNB = PDB – Pendapatan neto atas faktor dari luar negei

d. DI = PI – Pajak langsung

6. Manakah dibawah ini yang termasuk dari manfaat perhitungan


pendapatan nasional?

a. Mengetahui tingkat kemakmuran

b. Untuk mengukur pajak ideal suatu Negara

c. Mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun

d. Pedoman pelaksanaan pembangunan

7. Apa yang dimaksud dengan pendapatan nasional?

a. Jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara
pada suatu periode dan dinyatakan dalam satuan uang

b. Jumlah seluruh pendapatan yang diperoleh para pelaku ekonomi suatu


negara dalam satu periode tertentu.

c. Jumlah seluruh pengeluaran sector ekonomi suatu negara baik didalam


negeri maupun luar

d. Pendapatan negara dalam bentuk pajak dan bukan pajak secara nasional
8. Manakah dibawah ini yang tidak termasuk komponen pendapatan
nasional dari sisi pendapatan?

a. Sewa

b. Pajak

c. Upah dan gaji

d. Bunga

9. Tinggi rendahnya tingkat kemakmuran suatu negara dapat diukur dari?

a. Banyaknya pengangguran

b. Produk domestic bruto

c. Sumber daya alam yang dimiliki

d. Banyaknya kesempatan kerja yang dimiliki

10. Dibawah ini yang tidak termasuk metode perhitungan pendapatan


nasional dengan 3 pendekatan adalah?

a. Metode pendekatan produksi

b. Metode pendekatan pendapatan

c. Metode pendekatan perpajakan

d. Metode pendekatan pengeluaran

• Kunci Jawaban

1.A

2.B

3.C

4.D
5.C

6.B

7.A

8.B

9.D

10.C

• Lembar Kerja

BAB V

TEORI MAKRO EKONOMI DARI PEREKONOMIAN TERBUKA

1. Kegiatan pembelajaran
 Tujuan kegiatan pembelajaran

1. Dapat menjelaskan apa pengertian teori makro ekonomi dari


perekonomian terbuka.

 Uraian materi
Ekonomi makro perekonomian terbuka adalah satu sitem
ekonomi yang di dalamnya terdapat kegiatan ekspor dan inpor
yang tentunya dilakukan satu negara dengan negara lainnya.
Dalam pengertian lainnya perekonomian terbuka juga disebut
sebgai perekonomian empat sektor yang memang mencakup
empat kriteria, yaitu rumah tangga, perusahaan dan luar negeri.
Ekonomi terbuka berarti bahwa ada pasar empat didalam proses
perekonomian yaitu pasar luar negeri. Adanya pasar luar negeri
mempunyai konsekuensi yang lebih lanjut terdapat pasar-pasar
lainnya. Khususnya ada konsesuensi penting yang menyangkut
penyesuain pengertian tiga konsep, yaitu :
a. Permintaan dan penawaran agregat dalam
perekonomian terbuka, pengertian permintaan
agregat (z) tidak lagi terbatas pada permintaan yang
berasal dari luar negeri. Permintaan agregat
digunakan untuk menentukan posisi keseimbangan di
pasar barang di dalam negeri. Untuk perekonomian
terbuka, juga mempunyai peranan yang sama.
b. Permintaan agregat ( Aggegrate Supplgy, AS) adalah
jumlah seluruh barang akhir dan jasa-jasa di dalam
perekonomian yang di jual atau ditawarkan oleh
perusahaan-perusahaan pada berbagai tingkat harga.
c. Jumlah uang beredar adanya hubungan dengan luar
negeri juga mempunyai pengaruh terhadap pasar
uang, baik terhadap sisi permintaan maupun sisi
penawaran.
d. Harga dalam model perekonomian terbuka, kita tidak
lagi hana mempunyai satu tingkat umum, yaitu
tingkat harga umum yang berlaku dalam negeri (P)
pada harga tingakat harga umum berlaku di luar
negeri.

A. Penawaran permintaan loanable fund

Ketersediaan kredit dalam suatu perekonomian sangat terkait dengan


perilaku bank. Pada dasarnya bank berprilaku risk averse, karena bank
mengalami keterbatasan dalam mendiversifikasikan dan
mendistribusikan risiko.

1. Kebijakan suku bunga dan operasi moneter


Bekerjanya MTKM berawal dari keputusan kebijakan moneter leh bank
sentral. Dalam merumuskan kebijakan moneter yang dimaksud, bamk
sentral umumnya menentukan suku bunga untuk memengaruhi
prakiraan makroekonomi kedepan agar sejalan dengan sasaran yang
ingin dicapai yaitu stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi.
a. Kebijakan suku bunga
Kebijakan suku bunga yang ditetapkan bank sentral akan
berpengaruh terhadap perkembangan suku bunga jangka
pendek dipasar uang antar bank serta ekspektasi para pelaku
ekonomi mengenai prakiraan makroekonomi dan arah suku
bunga kebijakan bank sentral ke depannya. Secara sederhana,
interaksi antara suku bunga kebijakan moneter dan suku bunga
perbankan dapat dinyatakan sebagai berikut:
1. Transmisi dari suku bunga bank sentral terhadap suku buga
PUAB
2. Transmisi suku bunga PUAB terhadap suku bunga deposito
3. Transmisi suku bunga deposito terhadap suku bunga kredit
b. Opresai moneter
Operasi moneter bank sentral dilakukan untuk memengaruhi
kondisi likuiditas dan karenanya suku bunga dipasar uang
antarbank agar sejalan dengan suku bunga kebijakan moneter
yang telah ditetapkan.
2. Saluran transmisi moneter “credit view”
Teori MTKM sesuai “credit view” mendasarkan pada ketidak
sempurnaa pasar keuangan karena adanya asimetis informasi dan moral
hazard dalam berbagai transaksi keuangan.
B. Bursa valuta asing

Foreign exchange market atau sering pula di sebut dengan bursa asing
adalah suatu mekanisme dimana orang dapat mentranfer daya beli antar
negara, memperoleh mekanisme dimana orang dapat daya beli antar
negara, memperoleh atau menyediakan kredit untuk transaksi
perdagangan internasional, dan meminimaksimalkan kemungkinan
resiko kerugian akibat terjadinya fluktuasi kurs suatu mata uang. Dari
definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi dasar valas adalah:

a. Transfer dayabeli
b. Penyedia kredit
c. Mengurangi resiko valuta asing
1. Peserta valuta asing
Transaksi di pasar valas terdiri dari dua jenis tingkatan yaitu antar
bank atau sholesale market dan klien atau retail market.
a. Dealer valas bank dan non bank.
Dealer valas bank-bank internasional sering berfunsi sebgai
market mareka senantiasa bersedia menjual dan membeli valas
yang mereka khususkan. Biasanya mempertahankan suatu porsi
persediaan beberapa valas yang dikhususkan.

b. Perusahaan dan invidu


Perusahaan dan individu menggunakan pasar valas untuk
mempermudah pelaksanaan untuk mempermuda pelaksanaan
transfer investasi dan komersial. Kelompok ini terdiri atas
importir-importir, investor portofolio internasional, perusahaan
multinasional. Meraka menggunakan pasar valas untuk tujuan
investasi.
c. Speculator dan arbitrase
Speculator dan arbitrase melakukan transaksi dalam pasar valas
untuk memperoleh keuntungan. Arbitrase pada prinsipnya
merupakan suatu bentuk spekulasi yang terdapat dalam pasar
valas, dimana mereka membeli valas di suatu keuangan
kemudian menjualnya kembali di pusat keuangan lain untuk
memperoleh keuntungan, kegiatan arbitrase ini kemungkinan
oleh kemudahan dan kecepatan transfer dengan alat telegrafik
antara pusat keuangan satu pusat keuangan dunia lain.
d. Bank sentral
Bank sentral menggunakan pasar ini untuk memperoleh
cadangan devisa dan juga mempengaruhi harga dimana mata
uangnya diperdagangkan. Bank sentral mungkin melakukan
langkah-langkah yang semata-mata dimaksudkan untuk
mendukung atau endobrak nilai uang sendiri.
2. Jenis-jenis transaksi
Pada bagian ini transaksi dalam pasar valas yang dilakukan atas
dasar sebgai berikut
a. Transaksi spot
Transaksi spot adalah jual beli mata uang dengan penyerahan
dan pembayaran antarbank yang akan diselesaikan pada dua hari
kerja. Penyerahan dana dalam transaksi spot pada dasarnya dapat
dilakukan dalam beberapa cara yaitu:
- Value today yaitu penyerahan dana dilakukan pada hari
yang sama dengan tanggal diadakannya transaksi. Cara
penyelesaian ini juga disebut setelah diadakannya same
day settlement atau cash settlement
- Value tomorrow yaitu penyerahan dana dilakukan pada
hari kerja berikutnya atau hari kerja setelah
diadakannya kontrak atau one day settlement
- Value spot yaitu penyerahan dilakukan dua hari setelah
tanggal transaksi
C. Ekuilibirium pada ekonomi terbuka
Perekonomian terbuka atau perekonomian empat sektor adalah suatu
sistem ekonomi yang melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan
negara-negara lain di dunia ini, karena kegiatan ekspor impor merupakan
bagian yang penting dalam kegiatan setiam perekonomian.

RANGKUMAN MATERI

Ekonom makro perekonomian terbuka adalah simtem ekonomi yang


didalamnya terdapat kegiatan ekspor dan impor yang tentunya dilakukan antara
satu negara dengan negara lain. Dalam pengertian lain perekonomian terbuka
juga disebut perekonomian empat sektor yang memang mencakup empat
kriteria yaitu, rumah tangga, perusahaan dan luar negeri. Adanya pasar luar
negeri mempunyai konsekuensi yang lebih lanjut terhadap pasar-pasar lainnya.
Khususnya ada konsekuensi yang penting menyangkut penyesuain tiga konsep

yaitu:
a. Permintaan dan penawaran aggregate dalam perekonomian terbuka,
permintaan dan penawaran aggregate (Z) tidak lagi terbatas pada
permintaan yang berasal dari luar negeri. Permintaan dan penawaran
aggregat digunakan untuk menentukan posisi keseimbangan di pasar
terbuka, juga mempunyai peranan yang sama. Oleh karena itu Z
haruslah sekarang diartikan sebagai seluruh permintaan akan barang
atau jasa yang diproduksi di dalam negeri.
b. Penawaran aggregate ( aggregate supply, AS) adalah jumlah seluruh
barang akhir dan jasa-jasa di dalam perekonomian yang dijual atau di
tawarkan oleh perusahaan-perusahaan pada berbagai tingkat harga.
c. Jumlah uang beredar adalah hubungan dengan luar negeri juga
mempunyai pengaruh terhadap pasar uang, baik terhadap sis
permintaan maupun sisi penawaran.
d. Harga dalam model perekonomian terbuka, kita tidak lagi hanya
mempunyai satu tingkat yaitu harga umum yang berlaku dalam
negeri (P) pada harga tingkat harga umum yang berlaku di luar
negeri.

Tes Formatif
1. Nilai tukar valuta asing ditentukan oleh kekuatan pasar disebut ....

a. Sistem kurs tetap

b. Sistem kurs bebas

c. Sistem kurs mengambang terkendali

d. Sistem kurs valuta

Jawaban:

b. Sistem kurs bebas

2. Di bawah ini termasuk cara pembayaran internasional, kecuali ....

a. Cash payment

b. Wesel

c. Wesel bank

d. Valuta

Jawaban:

c.Wesel bank

3. Salah satu faktor pendorong perdagangan internasional bagi suatu negara


adalah ....

a. Kebebasan berdagang

b. Mencari keuntungan yang maksimal

c. Ahli teknologi canggih

d. Kemakmuran bagi seluruh masyarakatnya

Jawaban:
d. Kemakmuran bagi seluruh masyarakatnya

4. Politik atau kebijakan yang dilakukan dengan cara menjual produk ke luar
negeri lebih murah daripada di dalam negari disebut ....

a. Tarif

b. Kuota

c. Subsidi

d. Dumping

Jawaban:

d. Dumping

Penjelasan

5. Akibat adanya premi dan subsidi adalah sebagai berikut, kecuali ....

a. Mahalnya harga barang

b. Meningkatnya output

c. Kelangsungan hidup perusahaan akan lebih terjaga

d. Murahnya harga barang

Jawaban:

a. Mahalnya harga barang


BAB VI
PENDAPATAN PADA PEREKONOMIAN TERBUKA

A. Rencana Belajar Siswa


B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar
1.1 Tujuan Belajar Mahasiswa
1.2 Urain Materi

1. Pendekatan AgregatPerencanaan agregat (aggregate planning) adalah sebuah


pendekatan dan proses untuk menentukan perencanaan produksi jangka menengah,
yaitu penghubung antara perencanaan jangka pendek dengan jangka panjang (3 bulan
sampai 1 tahun), yang mencakup pengembangan, analisis, dan pemeliharaan rencana
untuk penjualan total, produksi total, persediaan sasaran, dan sasaran jaminan sediaan.
Aggregate planning atau perencanaan agregat adalah perencanaan untuk menentukan
jumlah dan waktu produksi di masa yang akan datang dalam waktu jangka menengah,
rata-rata hingga 18 bulan atau 1 tahun secara tepat berdasarkan peramalan.
Perencanaan agregat dibuat untuk menyesuaikan kemampuan produksi dalam
menghadapi permintaan pasar yang tidak pasti dengan mengoptimumkan penggunaan
tenaga kerja dan peralatan produksi yang tersedia sehingga ongkos total produksi dapat
ditekan seminimal mungkin.Perencanaan agregat bertujuan untuk meminimalkan biaya
dengan melakukan penyesuaian terhadap perencanaan di tingkat produksi, tingkat
tenaga kerja, serta beberapa variabel lain yang dapat dikendalikan.

Berikut definisi dan pengertian perencanaan agregat (aggregate planning) dari


beberapa sumber buku:

 Menurut Heizer dan Render (2015), perencanaan agregat adalah sebuah


pendekatan untuk menentukan kuantitas dan waktu produksi pada
jangka menengah (3 hingga 18 bulan ke depan). Perencanaan
merupakan upaya pemilihan arah tindakan yang diambil suatu
perusahaan dan setiap departemen.
 Menurut Haming dan Nurnajamuddin (2014), perencanaan agregat
adalah sebuah proses untuk mengembangkan rencana taktis guna
mendukung rencana bisnis organisasi yang biasanya mencakup
pengembangan, analisis, dan pemeliharaan rencana untuk penjualan
total, produksi total, persediaan sasaran, dan sasaran jaminan sediaan
untuk keluarga produk.
 Menurut Handoko (2012), perencanaan agregat adalah proses
perencanaan kuantitas dan pengaturan waktu keluaran selama periode
waktu tertentu (3 bulan sampai 1 tahun) melalui penyesuaian variabel-
variabel tingkat produksi karyawan, persediaan, variabel yang dapat
dikendalikan lainnya.
 Menurut Nasution (2006), perencanaan agregat adalah perencanaan
produksi jangka menengah yang merupakan penghubung antara
perencanaan jangka pendek dengan perencanaan jangka panjang.
Perencanaan agregat bertujuan untuk memberikan keputusan yang
optimum berdasarkan sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam
memenuhi permintaan akan produk yang dihasilkan.

Langkah-langkah Perencanaan Agregat

Menurut Stevenson dan Chuong (2014), langkah-langkah dalam proses


perencanaan agregat (aggregate planning) adalah sebagai berikut:

1. Determine demand for each period. Menentukan jumlah permintaan


untuk setiap periode perencanaan yang akan datang dengan
menggunakan suatu metode peramalan.
2. Determine capacities. Menentukan kapasitas yang dimiliki oleh
perusahaan seperti kapasitas mesin, kapasitas penyimpanan persediaan.
3. Identify company or departemental policies that are pertinent.
Menentukan kebijakan departemen atau perusahaan yang berkaitan
dengan proses Aggregate Planning, seperti
tingkat persediaan minimal untuk mencapai safety stock pada
perusahaan.
4. Determine unit cost for regular time, overtime, subcontracting, holding
inventories, back orders, layoff, and other relevant costs. Beberapa
strategi Aggregate Planning yang dilakukan didasarkan atas biaya
produksi yang paling minimal.
5. Develop alternative plans and compute the cost for each.
Mengembangkan beberapa alternatif perencanaan dan menghitung
jumlah biaya yang dihasilkan dari beberapa alternatif tersebut.
6. If satisfy plan emerge, select the one that best satisfies objectives. Bila
telah puas dengan hasil dan sudah sesuai dengan tujuan awal, maka
alternatif tersebut yang akan dipilih. Sebaliknya, lakukan kembali
langkah kelima.

Strategi Perencanaan Agregat

Menurut Heizer dan Render (2015), terdapat tiga macam strategi yang dapat
digunakan dalam pelaksanaan perencanaan agregat, yaitu sebagai berikut:

a. Pilihan kapasitas (Capacity Options)

Piihan kapasitas merupakan pilihan yang tidak berusaha mengubah permintaan,


tetapi untuk menyerap fluktuasi dalam permintaan dengan mengubah kapasitas
yang tersedia. Pilihan kapasitas terdiri dari tiga jenis, yaitu:

1. Mengubah tingkat persediaan dengan cara meningkatkan persediaan


selama periode permintaan rendah untuk memenuhi permintaan yang
tinggi di masa yang akan datang. Akibatnya muncul biaya yang
berkaitan dengan penyimpanan.
2. Meragamkan jumlah tenaga kerja dengan cara merekrut atau
memperhentikan. Dimana jumlah karyawan dapat disesuaikan dengan
tingkat produksi yang diinginkan. Akibatnya adalah moral pekerja dan
berpengaruh terhadap produktivitas, serta munculnya biaya tambahan
yang berupa biaya pelatihan dalam perekrutan maupun biaya untuk gaji
pesangon karyawan.
3. Meragamkan tingkat produksi lembur atau waktu kosong. Dalam pilihan
ini jumlah tenaga kerja tetap konstan, namun waktu kerja diragamkan
dengan mengurangi jam kerja ketika permintaan rendah, dan melakukan
lembur jika permintaan tinggi. Akibatnya muncul upah lembur yang
tinggi daripada upah reguler.

b. Pilihan Permintaan (Deman Options)

1. Pilihan permintaan merupakan pilihan yang berusaha untuk mengurangi


perubahan pola permintaan selama periode perencanaan. Pilihan
permintaan terdiri dari tiga jenis, yaitu:
Mempengaruhi permintaan. Kegiatan promosi, iklan, dan diskon
digunakan ketika permintaan sedang rendah. Bagaimanapun iklan
khusus, promosi, penjualan, dan penetapan harga tidak selalu mampu
menyeimbangkan permintaan dengan kapasitas produksi.
2. Tunggakan pesanan selama periode permintaan tinggi. Tunggakan
pesanan adalah pesanan barang atau jasa yang diterima perusahaan
tetapi tidak mampu (secara sengaja atau kebetulan) untuk dipenuhi pada
saat itu.
3. Perpaduan produk dan jasa yang counter seasonal (dengan musim
yang berbeda). Perusahaan mengembangkan produk yang merupakan
perpaduan dari barang counter seasonal. Contohnya adalah perusahaan
yang membuat pemanas dan pendingin ruangan, perusahaan yang
menerapkan pendekatan ini mungkin akan menghadapi produk atau jasa
di luar area keahlian atau di luar target pasar mereka.
c. Pilihan Campuran

Meskipun lima pilihan kapasitas dan tiga pilihan permintaan dapat


menghasilkan jadwal agregat yang efektif, beberapa kombinasi diantara pilihan
kapasitas dan pilihan permintaan mungkin akan lebih baik. Pilihan campuran
terdiri dari dua jenis, yaitu:

1. Strategi Perburuan (Chase Strategy). Mencoba untuk mencapai


tingkat output untuk setiap periode yang memenuhi prediksi permintaan
untuk periode tersebut. Strategi ini dapat terpenuhi dengan berbagai
cara.
2. Strategi tingkat atau penjadwalan tingkat (Level Strategy). Adalah
rencana agregat dimana tingkat produksi tetap sama dari periode ke
periode. Perusahaan seperti Toyota dan Nissan mempertahankan tingkat
produksi mereka pada tingkat yang seragam. Filosofi mereka adalah
tenaga kerja yang stabil menciptakan produk dengan kualitas lebih baik,
lebih sedikit perputaran karyawan dan ketidakhadiran, serta karyawan
yang lebih berkomitmen terhadap tujuan perusahaan.

1.3 Rangkuman

Perencanaan agregat (aggregate planning) adalah sebuah pendekatan dan proses


untuk menentukan perencanaan produksi jangka menengah, yaitu penghubung
antara perencanaan jangka pendek dengan jangka panjang (3 bulan sampai 1
tahun), yang mencakup pengembangan, analisis, dan pemeliharaan rencana
untuk penjualan total, produksi total, persediaan sasaran, dan sasaran jaminan
sediaan. Aggregate planning atau perencanaan agregat adalah perencanaan
untuk menentukan jumlah dan waktu produksi di masa yang akan datang dalam
waktu jangka menengah, rata-rata hingga 18 bulan atau 1 tahun secara tepat
berdasarkan peramalan.
Tes Formatif

1. Penambahan dana (dalam bentuk uang) kepada para produsen yang berhasil
mencapai target tertentu dalam produksi disebut ....
a. Kuota
b. Subsidi
c. Diskriminasi harga
d. Premi

Jawaban:

d. Premi
2. Akibat adanya premi dan subsidi adalah sebagai berikut, kecuali ....
a. Mahalnya harga barang
b. Meningkatnya output
c. Kelangsungan hidup perusahaan akan lebih terjaga
d. Murahnya harga barang

Jawaban:

a. Mahalnya harga barang

3. Kurs yang dipakai apabila seseorang membeli mata uang asing kepada bank disebut
kurs ....
a. Valuta
b. Valuta asing
c. Beli
d. Jual
Jawaban:
d. Jual
4. Nilai tukar valuta asing ditentukan oleh kekuatan pasar disebut ....
a. Sistem kurs tetap
b. Sistem kurs bebas
c. Sistem kurs mengambang terkendali
d. Sistem kurs valuta
Jawaban:
b. Sistem kurs bebas

5. Di bawah ini termasuk cara pembayaran internasional, kecuali ....


a. Cash payment
b. Wesel
c. Wesel bank
d. Valuta

Jawaban:
d. Valuta

6. Suatu surat yang dikeluarkan oleh bank yang menyetujui akan membayar wesel
yang ditarik oleh eksportir disebut ....
a. Dirty draft
b. Clean daft
c. Wesel
d. L/C

Jawaban:
d. L/C

7. Neraca pembayaran dimana jumlah transaksi yang memerlukan pembayaran ke luar


negeri sama besar dengan jumlah transaksi yang menghasilkan penerimaan dari luar
negeri disebut neraca pembayaran ....
a. Defisit
b. Surplus
c. Seimbang
d. Barang

Jawaban:
c. Seimbang
8. Apabila jumlah ekspor Indonesia lebih besar dari jumlah impor, maka neraca
perdagangan Indonesia disebut ....

a. Surplus
b. Defisit
c. Pasit
d. Aktif

Jawaban:

a. Surplus

9. Salah satu faktor pendorong perdagangan internasional bagi suatu negara


adalah ....
a. Kebebasan berdagang
b. Mencari keuntungan yang maksimal
c. Ahli teknologi canggih
d. Kemakmuran bagi seluruh masyarakatnya

Jawaban:

d. Kemakmuran bagi seluruh masyarakatnya

10. Politik atau kebijakan yang dilakukan dengan cara menjual produk ke luar negeri
lebih murah daripada di dalam negari disebut ....
a. Tarif
b. Kuota
c. Subsidi
d. Dumping

Jawaban:

d. Dumping
BAB VII

Fluktuasi Ekonomi Jangka Pendek

A. Rencana Belajar Mahasiswa


B. Kegiatan Belajar Mahasiswa
1. Kegiatan Belajar Mahasiswa 7
1.1 . Tujuan Kegiatan Mahasiswa
1.2 . Uraian Materi

1. PENGERTIAN FLUKTUALISASI DALAM PEREKONOMIAN

Secara bahasa, fluktuasi artinya peristiwa perubahan berupa naik turunnya


sebuah variabel. Fluktuasi bisa digunakan dalam berbagai konteks namun dari
sudut pandang ekonomi, fluktuasi bermakna ketidakteraturan dalam pergerakan
harga sebuah barang.

Untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan fluktuasi dalam berbagai
konteks, simak beberapa contoh berikut ini:

 Naik dan turunnya nilai mata uang rupiah terhadap dolar adalah salah satu
contoh fluktuasi ekonomi jangka pendek. Nilai tukar mata uang terus
berubah setiap harinya. Tren bisa menjadi positif maupun negatif
 Dalam kondisi konflik seperti perang misalnya, ada ketidakpastian terkait
nilai saham energy. Apalagi ada produk minyak di pasar dunia
 Ada berbagai masalah yang menyebabkan ketidakpastian stok minyak
goreng dalam negeri
 Sebagian besar ilmuwan berpendapat bahwa suhu juga mengalami fluktuasi.
Ini bisa menyebabkan sejumlah masalah termasuk adanya penyakit
menular.
2. PENYEBAB FLUKTUALISASI EKONOMI

Dua Penyebab Fluktuasi Ekonomi: Ketika suatu perekonomian berada pada


keseimbangan jangka panjangnya, upah, harga dan persepsi harus disesuaikan
sehingga persimpangan permintaan agregat dengan penawaran agregat jangka
pendek akan sama dengan persimpangan permintaan agregat dengan penawaran
agregat jangka panjang.

KURVA PERMINTAAN AGREGAT

Mengapa Kurva Permintaan Agregat Miring ke Bawah Mengapa turunnya


tingkat harga meningkatkan jumlah permintaan barang dan jasa? Untuk
menjawab pertanyaan ini, mari kita ingat kembali bahwa PDB (yang diberi
tanda Y) merupakan jumlah dari konsumsi (C), investasi (I), belanja pemerintah
(G), dan ekspor neto (NX).

Y = C + I + G + NX

Tingkat Harga dan Konsumsi: Efek Kekayaan –penurunan tingkat harga


membuat konsumsi lebih banyak yang selanjutnya mendorong mereka untuk
menghabiskan dalam jumlah uang lebih banyak. Peningkatan belanja konsumsi
berarti bertambahnya jumlah permintaan barang dan jasa.

Tingkat Harga dan Investasi: Efek Suku Bunga –tingkat harga yang lebih
rendah menurunkan tingkat suku bunga dan mendorong lebih besar belanja
pada barang investasi sehingga meningkatkan jumlah permintaan barang dan
jasa.

Tingkat Harga dan Eksor Neto: Efek Nilai Tukar –jatuhnya tingkat harga
domestik menyebabkan tingkat suku bunga domestik turun, terdepresiasinya
nilai tukar riil yang kemudian mendorong ekspor neto domestik dan
meningkatkan jumlah barang dan jasa

KURVA PENAWARAN AGREGAT

Tidak seperti kurva permintaan agregat yang selalu miring kebawah, kurva
penawaran agregat menggambarkan hubungan yang sangat bergantung pada
periodenya. Pada kondisi jangka panjang, kurva penawaran agregat berbentuk
vertikal, sedangkan pada kondisi jangka pendek, kurva penawaran agregat
miring ke atas.

3. DAMPAK FLUKTUASI EKONOMI

Kegiatan dalam perekonomian berfluktuasi dari tahun ke tahun. Seringnya,


produksi barang dan jasa meningkat. Dengan adanya peningkatan jumlah
tenaga kerja, peningkatan jumlah modal dan berbagai kemajuan teknologi,
maka terjadilah pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.

4. JENIS JENIS FLUKTUASI EKONOMI

Berdasarkan periodenya, fluktuasi ekonomi dapat dibedakan menjadi fluktuasi


ekonomi jangka pendek dan jangka panjang.

 Fluktuasi Ekonomi Jangka Pendek

Fluktuasi jangka pendek adalah naik turun mata uang luar negeri sehari-hari.
Nilai mata uang umumnya mengalami perubahan setiap harinya dan dapat
menjadi menggambarkan tren positif ataupun negarif. Contoh fluktuasi
ekonomi jangka pendek adalah naik turunnya mata uang luar negeri sehari-
harinya, misalnya dolar AS terhadap rupiah. Nilai mata uang terus mengalami
perubahan setiap hari, dan bisa menunjukkan tren positif atau negatif. Jika dolar
AS naik, maka menyebabkan nilai mata uang rupiah menurun dan terjadinya
kenaikan harga barang.
 Fluktuasi Ekonomi Jangka Panjang

Fluktuasi jangka panjang yaitu naik turunnya harga dalam waktu yang lama.
Sementara itu, contoh fluktuasi ekonomi jangka panjang adalah terjadinya
pandemi COVID-19 dan pengaruhnya terhadap pergerakan nilai tukar rupiah.
Penelitian dari Haryanto dalam jurnalnya yang berjudul, ”Dampak Covid-19
terhadap Pergerakan Nilai Tukar Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG)” menunjukkan bahwa setiap terjadinya peningkatan 1% pada kasus
COVID-19 menyebabkan depresiasi rupiah terhadap dolar AS sebesar 0,02%.

5. MODEL DASAR DARI FLUKTUASI EKONOMI

Model fluktuasi ekonomi jangka pendek terfokus pada perilaku dua variabel.
Variabel pertama adalah hasil perekonomian dalam bentuk barang dan jasa,
seperti diukur oleh PDB riil. Variabel kedua adalah keseluruhan tingkat harga
yang diukur oleh indeks harga konsumen atau deflator PDB. Harus dipahami
bahwa output adalah variabel riil, sedangkan tingkat harga adalah variabel
nominal. Jadi, dengan mengarahkan fokus pada hubungan antara kedua variabel
ini, kita soroti hancurnya dikotomi klasik.

6. TIGA FAKTA KUNCI TENTANG FLUKTUASI EKONOMI

Ada Tiga Fakta Kunci Tentang Fluktuasi Ekonomi Yang Menonjol: Fakta 1:
Fluktuasi dalam Perekonomian Sifatnya Tidak Teratur dan Tidak dapat
Diprediksikan Fluktuasi dalam perekonomian sering kali disebut dalam siklus
bisnis. Seperti istilah ini disebutkan, fluktuasi ekonomi berhubungan dengan
perubahan dalam kondisi usaha. Ketika PDB riil tumbuh dengan cepat maka
usaha lancar. Selama periode perluasan ekonomi, perusahaan mendapatkan
bahwa daya beli konsumen tinggi dan keuntungannya pun meningkat.

7. FAKTOR-FAKTOR FLUKTUASI
Fluktuasi di pasaran bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor
berikut ini bisa membawa tren ke arah yang positif dan negatif. Keempat faktor
tersebut adalah:

1) Kebijakan Pemerintah

Pemerintah memegang kendali yang cukup banyak atas pasar bebas. Kebijakan
moneter dan fiskal yang ditetapkan oleh pemerintah dan bank sentral di setiap
negara memiliki efek mendalam pada pasar keuangan. Dengan menaikkan dan
menurunkan suku bunga misalnya, Bank Indonesia bisa memperlambat atau
berupaya mempercepat pertumbuhan di dalam negeri. Ini dikenal dengan istilah
kebijakan moneter.

2). Transaksi Internasional

Aliran dana antar negara juga berpengaruh pada kekuatan ekonomi sebuah
negara dan mata uangnya. Semakin banyak uang yang keluar dari sebuah
negara, semakin lemah juga ekonomi dan nilai mata uang di negara
tersebut.Negara-negara yang dominan dalam bidang ekspor baik ekspor barang
fisik maupun jasa akan terus membawa uang masuk ke negaranya. Uang ini
kemudian diinvestasikan kembali untuk merangsang pasar keuangan di negara
tersebut.

3). Spekulasi dan Ekspektasi

Spekulasi dan ekspektasi merupakan bagian integral dalam sistem keuangan.


Konsumen, investor dan politisi masing-masing punya pandangan berbeda
terkait arah ekonomi di masa depan. Perbedaan pandangan ini berpengaruh
pada cara mereka bertindak hari ini.

4). Penawaran dan Permintaan (Supply and Demand)

Permintaan dan penawaran terhadap produk, layanan, mata uang dan beragam
bentuk investasi lainnya juga bisa menciptakan dinamika harga. Tarif dan harga
mengalami perubahan karena penawaran dan permintaan juga berubah.
8. CARA MENGATASI FLUKTUASI EKONOMI

1. Pembuatan Kebijakan Makro.

Peran pemerintah sangat penting dalam mengatasi fluktuasi ekonomi melalui


kebijakan yang langsung berdampak bagi seluruh masyarakat. Misalnya dengan
pembukaan lapangan kerja baru atau kebijakan yang terkait pajak seperti tax
amnesty (penghapusan pajak) dan kenaikan tarif pajak. Di masa pandemi ini,
pemerintah juga sempat memberikan insentif PPh pasal 21 guna mengatasi
fluktuasi ekonomi akibat pandemi.

2. Menjaga Kestabilan Nilai Mata Uang.

Berbagai cara dilakukan pemerintah untuk menjaga nilai mata uang agar tetap
stabil di kondisi ekonomi yang kurang baik, antara lain melalui peningkatan
pasokan barang agar tidak terjadi kelangkaan.

3. Pengelolaan Jumlah Permintaan dan Penawaran.

Cara mengatasi fluktuasi ekonomi yang satu ini bisa dilakukan saat terjadi
perubahan harga barang. Jika jumlah penawaran dan permintaan bisa dikelola
dengan baik, maka ketidakstabilan ekonomi bisa dihindari.

1.3 Rangkuman

fluktuasi adalah naik turunnya harga dalam waktu tertentu. Kondisi ini
disebabkan oleh beberapa faktor. Fluktuasi ini terbagi menjadi dua jenis yaitu
fluktuasi jangka pendek dan panjang. Adapun faktor-faktor fluktuasi ekonomi
yaitu kebijakan pemerintah,transaksi internasional,spekulasi dan ekspektasi,dan
penawaran dan permintaan. Adapun cara mengatasi fluktuasi ekonomi adalah
dengan Pembuatan Kebijakan Makro, Menjaga Kestabilan Nilai Mata Uang,dan
Pengelolaan Jumlah Permintaan dan Penawaran. Banyak ekonom, terutama
yang bekerja di perusahaan dan pemerintahan, memiliki tugas melakukan
peramalan terhadap fluktuasi jangka pendek di perekonomian. Para ekonom di
dunia bisnis melakukan peramalan untuk membantu perusahaan mereka
merencanakan perubahan di lingkungan ekonomi. Ekonom yang bekerja di
pemerintahan melakukan peramalan untuk dua alasan, pertama, lingkungan
ekonomi mempengaruhi pemerintahan; contohnya kondisi ekonomi
mempengaruhi berapa benyak penerimaan pajak yang akan dikumpulkan
pemerintah. Kedua, pemerintah dapat mempengaruhi perekonomian melalui
kebijakan moneter dan fiskal yang dipilihnya. Karena itu ramalan ekonomi
adalah masukan bagi perencanaan kebijakan.

Tes Formatif

1. Fluktuasi memiliki arti peristiwa perubahan naik turunnya


sebuah variabel. Lalu apakah makna dari fluktuasi itu sendiri..
A. Perubahan yang terjadu sefara tidak menerus
B. Peningkatan perubahan variabel
C. Ketidakaturan dalam pergerakan sebuah barang
D. Ketidakaturan pergerakan barnag dan jasa
2. Contoh Fluktuasi dalam berbagai konteks, Kecuali..
A. Stabilnya nillai mata uang ruliah terhadap dolar
B. Dalam kondisi konflik seperti perang misalnya, ada
ketidakpastian terkait nilai saham energy. Apalagi ada produk
minyak di pasar dunia
C. Ada berbagai masalah yang menyebabkan ketidakpastian stok
minyak goreng dalam negeri
D. Sebagian besar ilmuwan berpendapat bahwa suhu juga
mengalami fluktuasi. Ini bisa menyebabkan sejumlah masalah
termasuk adanya penyakit menular.
3. Tingkat harga memengaruhi jumlah permintaan barang dan jasa untuk
konsumsi, investasi dan ekspor neto. Kecuali..
A. Ttingkat harga dan konsumsi
B. Tingkat harga dan investasi
C. Tingkat harga dan ekspor neto
D. Tingkat penerimaan barang dan jasa
4. Apa saja penyebab fluktuasi ekonomi..
A. Dampak pergeseran permintaan agrerat
B. Dampak kenaikan ekspor impor
C. Penurunan stok barang dan jasa
D. Penurunan nilaj mata uang rupiah

5. Faktor yang mempengaruhi kurva penawaran agrerat jangka pendek


miring ke atas, kecuali..
A. Teori kekakuan upah
B. Teroi inflasi
C. Teori kesalahan persepsi
D. Teori kekakuan upah
IX

PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP


PERMINTAAN AGREGAT KURVA PERMINTAAN
AGREGAT

Kegiatan pembelajaran

Tujuan

 Untuk mengetahui pengaruh kebijakan moneter dan kebijakan fiskal terhadap


permintaan agregat.

 Uraian Materi

Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter satu sama lain saling berpengaruh
dalam kegiatan perekonomian. Masing-masing variabel kebijakan tersebut,
kebijakan fiskaldipengaruhi oleh dua variabel utama, yaitu pajak(tax) dan
pengeluaran pemerintah(goverment expenditure). Sedangkan variabel utama
dalam kebijakan moneter, yaitu GDP,inflasi, kurs, dan suku bunga
1.1Teori Preferensi Likuiditas Teori Preferensi Likuiditas adalah model yang
menyarankan bahwa investor harus meminta tingkat bunga atau premi yang
lebih tinggi pada sekuritas dengan jangka waktu yang panjang yang membawa
risiko lebih besar karena, semua faktor lain dianggap sama, investor lebih
memilih uang tunai atau kepemilikan yang sangat likuid lainnya. John
MaynardKeynes mengajukan teori tersebut untuk menjelaskan faktor-faktor
yang menentukan tingkat bunga dalam perekonomian. Teori tersebut pada
dasarnya adalah penerapan penawaran dan permintaan. Menurut Keynes,
tingkat bunga berubah-berubah untuk menyeimbangkan penawaran dan
permintaan uang. Terdapat dua macam tingkat bunga yaitu tingkat bunga
nominal dan tingkat bunga riil. Tingkat bunga nominal adalah tingkat bunga
yang umum dilaporkan. Sedangkan tingkat bunga riil adalah tingkat bunga yang
telah dikoreksi karena pengaruh inflasi. Konsep teori preferensi likuiditas ada 3
yaitu Penawaran Uang (Money Supply) Persediaan uang di kelola dan diatur
oleh pengambil kebijakan moneter, dalam hal ini bank sentral.
1.2. Kemiringan Negative dari Kurva Permintaan Kurva permintaan agregat
(aggregatedemandcurve) adalah grafik yang menunjukkan hubungan terbalik
antara permintaan agregat dan tingkat harga. (Gambar 2) Pada harga yang lebih
tinggi, semakin banyak uang ditukar setiap kali barang atau jasa dijual.
Kenaikan tingkat bunga ini berdampak tidak hanya bagi pasar uang tetapi juga
terhadap kuantitas barang dan jasa yang diminta, seperti terlihat pada panel (b).
Pada tingkat bunga yang lebih tinggi, biaya pinjaman dan hasil tabungan
menjadi lebih besar. Sedikitnya rumah tangga yang meminjam dana untuk
membeli rumah baru dan mereka yang membeli rumah yang lebih kecil,
sehingga permintaan untuk investasi residensial turun.
1.3. Agregat dalam Kaitannya dengan Teori Preferensi Likuiditas Permintaan
agregat adalah total dari permintaan barang atau jasa dalam perekonomian di
tingkat harga tertentu dan pada jangka waktu tertentu. Menurut Keynes sebagai
ahli ekonomi makro mengemukakan terdapat berbagai hal yang memengaruhi
permintaan agregat. Hal-hal yang berpengaruh tersebut adalah kebijakan fiskal
dana pengaruh yang datang dari luar negeri. Sedangkan sesuatu yang berpotensi
memengaruhi permintaan agregat seperti perubahan penawaran uang dianggap
tidak ada. Dalam permintaan agregat dapat disajikan dalam bentuk kurva yang
dapat menggambarkan berbagai jenis barang atau jasa.
1.1.1. Motif Transaksi. Motif ini didasari oleh perilaku untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari atau yang bersifat rutinitas, misalnya konsumsi
makanan-minuman, proses jual-beli produk, dan sebagainya. Terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi perilaku pelaku ekonomi saat memegang uang
untuk tujuan transaksi, antara lain: jumlah pendapatan (income amount).
1.1.2. Motif Berjaga-jaga. Pada dasarnya, setiap pelaku ekonomi memiliki
keinginan untuk menyimpan sebagian income, supaya dapat digunakan jika
sewaktu-waktu dibutuhkan.Alasan inilah yang mendasari motif memegang
uang untuk berjaga-jaga.
1.1.3. Motif Spekulasi Keinginan memegang uang untuk berspekulasi didasari
pada perilaku pelaku ekonomi yang ingin mendapatkan manfaat atau
keuntungan, dari meningkatnya nilai portofolio di masa mendatang; misalnya
melalui pembelian saham atau obligasi. Dengan demikian, besar-kecilnya
tingkat suku bunga akan mempengaruhi pengambilan keputusan pelaku
ekonomi, dimana semakin rendah tingkat suku bunga (dari nilai uang yang
dipegang), akan mendorong pelaku ekonomi meningkatkan spekulasi (membeli
lebih banyak saham atau obligasi); demikian pula sebaliknya.
1.2. Kurva Permintaan Uang. Pada bagian sebelumnya, kita sudah mempelajari
tiga motif pelaku ekonomi memegang uang. Motif memegang uang untuk
transaksi dan berjaga-jaga dikenal dengan istilah demand for active balances.
Sementara permintaan uang untuk berspekulasi disebut dengan demand for idle
balances.
2. PENAWARAN UANG (MONEY SUPPLY). Persediaan uang di kelola dan
diatur oleh pengambil kebijakan moneter, dalam hal ini bank sentral.Oleh
karena itu, semua hal terkait persediaan dan peredaran uang di pasar, ditentukan
melalui kebijakan yang diambil otoritas tersebut.
3. KURVA LIQUIDITY PREFERENCE. Kurva preferensi likuiditas
merupakan interaksi antara kurva permintaan dan penawaran uang, yang
berpengaruh pada tingkat suku bunga.
4. LIQUIDITY TRAP. Jebakan likuiditas (liquidity trap) menggambarkan
kondisi dimana perubahan pada penawaran uang tidak berpengaruh pada
tingkat suku bunga. Jadi ketika tingkat suku bunga mencapai titik tertentu,
pelaku ekonomi memilih memegang uang daripada menggunakannya untuk
aktivitas ekonomi (konsumsi, investasi), karena beranggapan kalau tingkat suku
bunga sudah terlalu rendah.
1.4. Perubahan dalam Penawaran Uang Menurut teori prefensi likuiditas,
tingkat bunga berubah-ubah untuk menyeimbangkan jumlah uang yang
ditawarkan dengan jumlah uang yang diminta.Jika tingkat bunga berada diatas
tingkat keseimbangan ( misalnya r1), jumlah uang yang ingin dipegang oleh
orang 𝑑 (𝑀 ) lebih kecil dari jumlah yang dibuat oleh bank Sentral dan surplus
uang ini menekan 1 tingkat bunga kebawah.
1.5. Peranan Target Suku Bunga Bagaimana bank sentral Amerika
memengaruhi perekonomian ? Pembahasan tentang kebijakan bank sentral
Amerika sering pula memperlakukan tingkat bunga, bukan penawaran uang,
sebagai instrument kebijakan bank sentral Amerika. Terdapat beberapa alasan
terkait keputusan bank sentral Amerika untuk menggunakan suku bunga dana
federal sebagai targetnya. Keputusan bank sentral Amerika untuk menargetkan
tingkat bunga pada dasarnya tidak mengubah analisis kita terhadap kebijakan
moneter. Teori preferensi likuiditas mengilustrasikan satu prinsip penting :
kebijakan moneter dapat dijabarkan baik dengan penawaran uang maupun
dengan tingkat bunga. Akibatnya, perubahan kebijakan moneter dapat dilihat
baik terkait mengubah target tingkat bunga atau mengubah penawaran uang.
Anda seharusnya paham bahwa hal ini terjadi hanya karena penjual obligasi
bank sentral Amerika melakukan apa yang diperlukan untuk membuat hal itu
terjadi. Dapat disimpulkan bahwa : perubahan dalam kebijakan moneter yang
bertujuan untuk memperluas permintaan agregat dapat dijabarkan baik sebagai
kenaikan penawaran uang atau penurunan tingkat bunga. Perubahan kebijakan
moneter yang bertujuan menurunkan permintaan agregat dapat dijabarkan baik
sebagai penurunan penawaran uang atau kenaikan tingkat bunga.
1.6. Perubahan Pengeluaran Pemerintah Ketika pembuat kebijakan mengubah
penawaran uang atau tingkat pajak, mereka mengubah kurva permintaan
agregat dengan secara tidak langsung memengaruhi keputusan belanja
perusahaan atau rumah tangga. Anggap misalnya bahwa Departemen
Pertahanan Amerika Serikat melakukan pemesanan senilai US$20 miliar untuk
pesawat tempur baru dengan Boeing, perusahaan manufaktur pesawat besar.
1.7. Efek Multiplier Ketika pemerintah membeli barang dari Boeing senilai $20
miliar, pembelian tersebut memiliki konsekuensi. Efek pengganda ini berlanjut
bahkan setelah siklus pertama di atas. Figur 4 mengilustrasikan efek pengganda
ini. Efek pengganda yang timbul dan respons belanja konsumen ini dapat
diperkuat melalui respons investasi terhadap tingkat permintaan yang lebih
tinggi. Sebagai contoh, Boeing dapat merespons peningkatan permintaan
pesawat terbang dengan memutuskan untuk membeli lebih banyak peralatan
atau membangun pabrik yang lain. Dalam kasus ini, permintaan pemerintah
yang lebih tinggi mendorong permintaan barang investasi yang lebih tinggi.
Umpan balik positif dari permintaan investasi ini terkadang disebut akselerator
investasi (investment accelerator)
1.8. Menghitung Multiplier Pengeluaran Beberapa aljabar sederhana
memungkinkan kita untuk mendapatkan rumus ukuran efek pengganda yang
meningkat ketika peningkatan belanja pemerintah menyebabkan peningkatan
belanja konsumen. Angka penting dalam rumus ini adalah kecenderungan
mengonsumsi marginal (marginal propensity to consume atau MPC) bagian
pendapatan tambahan yang dikonsumsi rumah tangga dan bukan ditabung.
1.9. Penerapan Lainnya dari Efek Multiplier Karena efek pengganda (multiplier
effect), satu dolar belanja negara dapat menghasilkan lebih dari satu dolar
permintaan agregat. Namun, logika efek pengganda ini tidak terbatas pada
perubahan belanja negara. Sebaliknya, logika tersebut berlaku untuk segala
peristiwa yang mengubah semua komponen PDB-konsumsi, investasi, belanja
negara, atau ekspor bersih. Misalnya, anggap bahwa resesi di luar negri
menurunkan permintaan ekspor bersih Amerika Serikat sebesar $10 miliar.
1.10. "Crowding-Out Effect" Selain efek pengganda (multiplier effect) yang
sudah dibahas sebelumnya, ada efek lain yaitu efek mendesak (crowding-out
effect) yang timbul dari arah yang berlawanan. Panel (a) menunjukkan pasar
uang. Sebagai contoh, apabila negara menaikkan belanjanya sebesar $20 miliar,
permintaan agregat barang dan jasa dapat naik sebesar lebih atau kurang dari
$20 miliar, tergantung apakah efek penggandaan (multiplier effect) atau efek
efek mendesak (crowding-out effect) yang lebih besar. Efek pengganda
membuat pergeseran pada permintaan agregat lebih besar dari $20 miliar. Di
satu sisi, efek mendesak menekan kurva permintaan agregat ke arah yang
berlawanan dan jika cukup besar dapat menyebabkan pergeseran kurang dari
$20 miliar .
1.11. Perubahan dalam Pajak Instrumen kebijakan fiskal penting lainnya, selain
tingkat belanja negara adalah tingkat perpajakan. Selain efek pengganda dan
efek mendesak, terdapat penentu penting lain dari besarnya pergeseran
permintaan agregat yang disebabkan oleh perubahan pajak. Penentunya yaitu
persepsi rumah tangga tentang apakah perubahan pajak bersifat sementara atau
permanen. Jika rumah tangga melihat bahwa penurunan pajak tersebut bersifat
permanen, maka mereka akan menganggapnya sebagai tambahan besar bagi
sumber keuangan mereka dan akibatnya meningkatkan belanja mereka dalam
jumlah besar.

Rangkuman
Sebelum para pembuat kebijakan membuat perubahan apa pun dalam
kebijakan, mereka perlu mempertimbangkan semua dampak dari keputusan
mereka. Diawal materi makro ini kita telah mengkaji model ekonomi klasik,
yang menggambarkan dampak jangka panjang dari kebijakan moneter dan
fiskal. Dibagian tersebut kita melihat bagaimana kebijakan fiskal memengaruhi
tabungan, investasi, dan pertumbuhan jangka panjang, serta bagaimana
kebijakan moneter memengaruhi tingkat harga dan inflasi.
Di materi ini, kita telah melihat dampak jangka pendek dari kebijakan
moneter dan fiskal. Kita melihat bagaimana kedua instrument kebijakan ini
dapat mengubah permintaan agregat barang dan jasa serta, karenanya,
mengubah produksi dan lapangan kerja dalam perekonomian jangka pendek.
Ketika Kongres mengurangi belanja pemerintah untuk menyeimbangkan
anggaran, maka Kongres perlu mempertimbangkan baik dalam jangka panjang
terhadap tabungan dan pertumbuhan serta dampak jangka pendek terhadap
permintaan agregat dan lapangan kerja. Ketika bank sentral Amerika
menurunkan tingkat pertumbuhan penawaran uang, pihaknya perlu
memperhitungkan dampak jangka panjang terhadap inflasi dan juga dampak
jangka pendek terhadap produksi. Di semua bagian pemerintah, pembuat
kebijakan harus mengingat baik tujuan jangka panjang dan jangka pendek.

Tugas
 Apakah anda sudah memahami tentang pengaruh kebijakan moneter dan
kebijakan fiskal terhadap permintaan agregat!

Tes formatif
 Judul modul : pengaruh kebijakan moneter terhadap permintaan egrerat
kurva permintaan agrerat .

 Judul kegiatan belajar:


BAB X

Pengaruh Kebijakan Fiskal Terhadap Permintaan Agregat Teori


Preferensi Likuiditas

1. Kegiatan Pembelajaran
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Dapat menjelasakan seperti apa Pengaruh Kebijakan Fiskal


Terhadap Permintaan Agregat Teori Preferensi Likuiditas

b. Uraian Materi
Kebijakan fiscal satu sama lain saling berpengaruh dalam
kegiatan perekonomian. Masing-masing variabel kebijakan
tersebut, kebijakan fiscal dipengaruhi oleh dua variabel utama,
yaitu pajak(tax) dan pengeluaran pemerintah(goverment
expenditure). Sedangkan variabel utama dalam kebijakan
moneter, yaitu GDP,inflasi, kurs, dan suku bunga. Berbicara
tentang kebijakan fiscal berkaitan erat dengan kegiatan
perekonomian empat sektor, dimana sectorsektor
tersebutdiantaranya sektor rumah tangga, sektor perusahaan,
sektor pemerintah dan sektor duniainternasional/luar negeri. Ke-
empat sektor ini memiliki hubungan interaksi masing-masing
dalam menciptakan pendapatan dan pengeluaran. Dalam
pelaksanaannya kebijakan fiscal juga dapat mempengaruhi
permintaan agregat suatu negara.
Teori Preferensi Likuiditas adalah model yang menyarankan
bahwa investor harus meminta tingkat bunga atau premi yang
lebih tinggi pada sekuritas dengan jangka waktu yang panjang
yang membawa risiko lebih besar karena, semua faktor lain
dianggap sama, investor lebih memilih uang tunai atau
kepemilikan yang sangat likuid lainnya. John Maynard Keynes
mengajukan teori tersebut untuk menjelaskan faktor-faktor yang
menentukan tingkat bunga dalam perekonomian. Teori tersebut
pada dasarnya adalah penerapan penawaran dan permintaan.
Menurut Keynes, tingkat bunga berubah-berubah untuk
menyeimbangkan penawaran dan permintaan uang

A. Perubahan Belanja Negara


Belanja negara merupakan bentuk realisasi rencana kerja
pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan. Akitivitas
pemerintah baru dapat dirasakan oleh masyarakat ketika proses
belanja selesai dilakukan, seperti belanja penyediaan infrastruktur,
belanja subsidi, belanja di bidang pendidikan, dan lain-lain. Salah
satu titik strategis penyelenggaraan pemerintahan adalah belanja
negara. Mekanisme belanja harus disusun sedemikian rupa
sehingga proses belanja dapat dilakukan secara terkendali.
Pemerintah selaku organisasi nonprofit memang tidak dituntut
untuk menghasilkan keuntungan, tapi bukan berarti mereka dapat
mengeluarkan uang (belanja) dengan seenaknya.
Proses belanja tidak dapat dipisahkan dari proses
perencanaan anggaran. Mekanisme penyusunan anggaran sangat
berpengaruh pada kualitas belanja. Sistem penganggaran berbasis
kinerja yang saat ini diterapkan mendorong proses penyusunan
anggaran menjadi lebih terukur. Berdasarkan sistem ini, setiap
penyusunan anggaran harus disusun atas output yang ingin dicapai.
Indikator output ini sangat bermanfaat untuk mengetahui
efektivitas belanja. Oleh karena itu, kualitas output sangat
menentukan kualitas belanjanya. Output yang baik akan
memberikan outcome (hasil) dan benefit (manfaat) yang baik,
sementara output yang buruk akan berakibat pada tidak optimalnya
hasil sehingga belanja yang dikeluarkan pun tidak efektif. Selain
itu, output yang baik adalah output yang disusun atas dasar analisis
kebutuhan.
B. Efek Pengganda
Multiplier effect (efek berganda) merupakan pengaruh yang
meluas yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan ekonomi dimana
peningkatan pengeluaran nasional mempengaruhi peningkatan
pendapatan dan konsumsi.Multiplier effect ini memiliki pengaruh
yang luas, yang ditimbulkan oleh satu kegiatan dan selanjutnya
mempengaruhi kegiatan lainnya.Fungsi dari multiplier effect yang
paling banyak digunakan adalah efek berganda pada investasi,
pengeluaran pemerintah, pajak, dan subsidi pemerintah. Dengan
adanya investasi baik itu dilakukan pemerintah dan atau kerja sama
dengan swasta juga akan memberikan dampak pengganda yang
sangat besar bagi peningkatan pendapatan dan konsumsi
masyarakat sekitar maupun penyerapan tenaga kerja.Dalam dunia
ekonomi, dikenal istilah multiplier effect atau efek
pengganda.Pengertian dari multiplier effect adalah angka
pengganda pada perhitungan ekonomi, sehingga perubahan
pendapatan sosial dapat dihitung.
C. Penerapan Lain Efek Pengganda
Krisis perekonomian dunia akibat virus corona memerlukan
banyak instrumen untuk mengatasinya.Bukan hanya kebijakan
moneter dan fiskal, tetapi juga kebijakan dalam sistem pembayaran
dalam rangka meningkatkan efek pengganda (multiplier effect)
dalam perekonomian. Semakin efisien dan efektif sistem
pembayaran, maka semakin tinggi efek pengganda dalam
perekonomian.Sistem pembayaran nasional yang efisien
mengurangi biaya pertukaran barang, jasa, dan aset.Ini sangat
diperlukan untuk berfungsinya antarbank, uang, dan pasar modal.
Sistem pembayaran yang lemah dapat sangat mengganggu
stabilitas dan kapasitas pengembangan ekonomi
nasional.Kegagalan tersebut dapat mengakibatkan penggunaan
sumber daya keuangan yang tidak efisien, pembagian risiko yang
tidak adil di antara para agen, kerugian aktual bagi para peserta,
dan hilangnya kepercayaan terhadap sistem keuangan dan dalam
penggunaan uang.Efisiensi teknis sistem pembayaran penting untuk
perkembangan ekonomi.
D. Perubahan Pajak
Perkembangan peraturan pajak selalu mengalami perubahan.
Perubahan yang terjadi akibat persepsi Dirjen Pajak yang
menganggap perubahan diperlukan untuk meningkatkan keadilan
dan peningkatan pajak yang pemasukannya untuk pembiayaan
pembangunan. Implikasinya dalam mewujudkan pembangunan
negara perlu menganggarkan pengeluaran serta pemasukan negara,
pemasukan Negara yang sebagian besar berasal dari pajak. Pajak
merupakan instrument penting dalam anggaran suatu negara, hal ini
terlihat bahwa kebijakan fiscal masa kini serta masa mendatang
dari upaya meningkatkan penerimaan pajak. Pajak di buat untuk
meningkatkan pembangunan negara. Dalam mewujudkan cita-cita
Negara tersebut yaitu untuk meningkatkan pembangunan maka
diperlukan pembelanjaan negara.Pembelanjaan Negara yang
menggunakan dana Negara yang salah satunya bersumber dari
penerimaan pajak. Penerimaan pajak ini tertuang di APBN
(Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara), dimana penerimaan
pajak merupakan penerimaan negara terbesar. Dari pentingnya
peran pajak dalam penerimaan kas negara untuk pembelanjaan
maka Dirjen Pajak mempunyai misi fiskal, yaitu untuk
menghimpun penerimaan pajak sebagai upaya menunjang
kemandirian pengeluaran pemerintah yang sesuai UU pajak. Dari
upaya yang diharapkan pemerintah di sektor pajak agar pemerintah
tidak tergantung dengan Negara lain dalam soal pendanaan,
sehingga begitu pentingnya peran pajak.
c. Rangkuman
Pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan
agregat seperti telah kita pelajari, ada banyak faktor yang
mempengaruhi permintaan agregat selain kebijakan moneter dan
fiskal. Secara khusus, pengeluaran-pengeluaran yang memang
telah diniatkan oleh rumah tangga dan perusahaan menentukan
permintaan barang dan jasa secara keseluruhan,seperti
pengeluaran dana pendidikan yang memang telah lama diniatkan
oleh keluarga. Untuk memahami bagaimana kebijakan
mempengaruhi permintaan agregat, kita mempelajari pengaruh
suku bunga secara lebih mendalam yang dibahas dalam teori
preferensi likuiditas yang dikemukakan oleh keynes. Dalam
teori ini menyatakan bahwa suku bunga berubah-ubah untuk
membuat jumlah uang yang beredar dan permintaan uang
menjadi seimbang. Suku bunga yang dimaksud dalam teori ini
adalah suku bunga nominal dan suku bungan riil untuk
kemudian akan dikembangkan teori ini dengan memperhatikan
jumlah uang yang beredar dan permintaan uang serta bagaimana
masing- masing bergantung pada suku bunga.
d. Tugas
1.Mengapa kebijakan fiskal berperan mempengaruhi
keadaan perekonomian agar berjalan lebih baik?
2.Apakah kebijakan fiskal dapat mempengaruhi
permintaan agregat?
3.Pada kondsisi apakah pemerintah sebaiknya tidak
memberlakukan kebijakan fiskal maupun kebijakan
moneter?
4.Sebutkan apa saja contoh nyata dari kebijakan fiskal
yang diterapkan pemerintah Indonesia terhadap warga
negaranya?
5.Bagaimana pelaksanaan kebijakan fiskal yang
diterapkan dinegara Indonesia?
6.Apa akibat yang ditimbulkan dari kebijakan fiskal
ekspansif yang tidak diikuti dengan kebijakan moneter
ekspansif?
7.Jelaskan melalui kebijakan fiskal apa yang dilakukan
oleh pemerintah bila keadaan suatu negara mengalami
inflasi yang tinggi?
8.Mengapa kebijakan fiskal mempunyai peranan yang
sangat penting dalam menunjang kestabilan ekonomi?
9.Kebijakan fiskal sangat berhubungan dengan
pemasukan atau pendapatan negara apa sajakah
pendapatan negara tersebut?
10.Salah satu kebijakan fiskal adalah fungsi distribusi
langkah apa yang dilakukanoleh pemerintah untuk
menjalankan fungsi tersebut?

e. Tes Formatif
1.Kebijakan fiskal ini merupakan salah satu kebijakan dari
pemerintah dalam bidang?
a. Mengontrol harga barang
b. Jumlah peredaran barang
c. Keseimbangan untuk kerja
d. Pengeluaran serta pendapatan kerja

2.Dibawah ini yang termasuk kedalam instrumen dari


kebijakan fiskal adalah?

a. Pengeluaran pemerintah dan pajak


b. Subsidi dan pajak
c. Pemerintah dan subsidi
d. Pinjaman pemerintah dan pajak

3.Indonesia memiliki bank sentral yakni bank Indonesia yang


memiliki beberapa keistimewaan jika dibandingkan dengan
bank lainnya.Hak istimewa apakah yang bisa didapatkan
bank Indonesia?

a. Bisa memberikan pinjaman untuk kebutuhan investasi


b. Bisa memberikan kredit jangka pendek ataupun
jangka panjang
c. Memberikan pinjaman sementara
d. Mengedarkan uang kertas dan uang logam

4.Upaya pemerintah untuk membatasi laju inflasi adalah


dengan cara menaikkan pajak penghasilan agar pengeluaran
konsumsi masyarakat turun dan harga barang tetap stabil.Ini
merupakan kebijakan politik?

a. Diskonto
b. Pasar bebas
c. Fiskal
d. Kredit selektif

5.Berkaitan dengan menjaga kestabilan arus uang dan barang


dalam perekonomian, maka bank sentral bisa melakukan
menjual surat berharga didalam bursa efek. Kebijakan ini
disebut dengan?

a. Kebijakan moneter
b. Politik kas rasio
c. Politik diskonto
d. Politik pasar terbuka

6.Usaha dari pemerintah untuk mengurangi angka


pengangguran dengan kebijakan fiskal adalah?

a. Membuka lapanngan pekerjaan


b. Meningkatkan pajak
c. Menambah jumlah peredaran uang
d. Menutup usaha kecil

7.Kebijakan dari pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan

ekonomi dengan cara menerapkan angka pengeluaran yang lebih

besar dari pemasukan disebut dengan kebijakan?

a. Kebijakan fiskal
b. Kebijakan moneter
c. Anggaran dinamis
d. Anggaran deficit

8.Dibawah ini yang merupakan fungsi kebijakan fiskal yang

dilakukan pemerintah adalah untuk menyeimbangkan,

menyesuaikan pembagian pendapatan serta kesejahteraan


masyarakatnya. Hal tersebut merupakan fungsi?

a. Stabilisasi
b. Distrubusi
c. Konsistensi
d. Alokasi

9.Dari pernyataan dibawah ini, manakah yang bukan


termasuk kedalam tujuan kebijakan fiskal

a. Stabilisasi keadaan ekonomi


b. Dapat memperluas kesempatan untuk bekerja
c. Bisa memantapkan pertumbuhan pendapat
d. Bisa meningkatkan keadilan dalam pembagian
pendapatan

10.Berikut ini yang menjadi contoh kebijakan fiskal adalah?

a. Menaikkan tarif pajak


b. Membeki surat-surat berharga seperti SBI
c. Menaikkan suku bunga bank
d. Menaikkan cadangan kas dibank
 Kunci Jawaban
1.D
2.A
3.D
4.C
5.D
6.A
7.D
8.B
9.C
10.A

BAB XI

BELANJA NEGARA DAN PERTUMBUHAN EKONOMI


INDONESIA

1.1. Pendahuluan
1. Capaian Pembelajaran
Materi pada bab ini membahas tentang Belanja Negara dan
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, dari bab ini mahasiswa
diharapkan mampu mengetahui:
1) Pengertian perencanaan pembangunan
2) Fungsi perencanaan pembangunan belanja Negara
3) Jenis-jenis belanja Negara
4) Sumber Pembiayaan Pembangunan Ekonomi

2. Entrybehavior
Pada bab ini membahas tentang belanja Negara yang memiliki peran
penting dan strategis dalam mempengaruhi perekonomian untuk
mencapai target pembangunan nasional, sehingga belanja Negara
memiliki hubungan yang erat dengan pertumbuhan ekonomi.

3. Keterkaitan materi bab x dengan bab yang lain


Belanja Negara (APBN) merupakan sebuah rencana pengelolaan
keuangan negara, yang meliputi rencana pemasukan atau pendapatan
serta rencana pengeluaran atau pembelanjaan uang negara. Sehingga
bab ini dan bab lainnya berkaitan karna kebijakan fiscal
mempengaruhi pemasukan dan pemngeluaran negara sesuai pos-pos
yang tertera pada APBN.

1.2. Penyajian Materi


A. Pengertian Perencanaan Pembangunan
Sesuai dengan namanya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) merupakan sebuah rencana pengelolaan keuangan negara,
yang meliputi rencana pemasukan atau pendapatan serta rencana
pengeluaran atau pembelanjaan uang negara. Pengertian Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara menurut Wikipedia adalah rencana
keuangan pemerintah, dalam hal ini pemerintah Negara Indonesia
yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
(DPR RI).
Pengertian APBN tersebut juga diatur dalam Undang-undang,
dimana undang-undang tersebut menyebutkan bahwa APBN
merupakan pengelolaan keuangan negara setiap tahun yang
ditetapkan secara terbuka dan bertanggung jawab dan ditujukan
untuk kepentingan rakyat. Belanja dapat dikatakan sustainable
apabila secara agregat sejalan dengan kerangka ekonomi makro
jangka menengah yang menghasilkan strategi defisit/surplus dan
utang yang berkelanjutan. Belanja negara dikatakan efisien apabila
mampu mencapai hasil-hasil prioritas pembangunan yang telah
ditetapkan dengan alokasi belanja yang tidak boros.

B. Fungsi Perencanaan Pembangunan Belanja Negara


1. Fungsi Alokasi
Fungsi alokasi adalah salah satu fungsi yang bertujuan untuk
membagi anggaran untuk dialokasikan pada pembangunan dan
pemerataan. Dalam fungsi ini, anggaran negara harus terarah
untuk memangkas pengangguran dan inefisiensi sumber daya
serta menambah daya guna perekonomian.
2. Fungsi Distribusi
Fungsi distribusi bertujuan untuk penyaluran dana kepada
masyarakat berdasarkan alokasi yang sudah ditetapkan.
Diharapkan, kebijakan dalam anggaran negara bisa lebih teliti
terhadap keadilan. Fungsi ini berguna untuk mencapai sama rasa
dan sama rata antar wilayah dan daerah.
3. Fungsi Stabilisasi
Fungsi stabilisasi bermakna bahwa anggaran negara berfungsi
untuk menjaga keseimbangan antara masyarakat melalui
intervensi untuk mencegah terjadinya inflasi.
4. Fungsi Otoritas
Fungsi otoritas mengandung arti bahwa anggaran negara adalah
pokok pelaksanaan pendapatan dan belanja dalam setiap
tahunnya. Setiap pendapatan dan belanja negara akan mengacu
pada APBN yang telah dibuat.
5. Fungsi Perencanaan
Perencanaan APBN berfungsi untuk mengalokasikan sumber
daya sesuai dengan apa yang sudah direncanakan setiap
tahunnya.
6. Fungsi Regulasi
Fungsi regulasi APBN, digunakan untuk mendorong kebutuhan
ekonomi suatu negara dan bertujuan jangka panjang untuk
meningkatkan kemakmuran rakyat.

C. Jenis-jenis Belanja Negara


Di Indonesia,rencana belanja negara disusun tiap tahun melalui
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Belanja negara APBN
tersebut digunakan untuk keperluan penyelenggaraan tugas
pemerintah pusat dan pelaksanaan perimbangan keuangan antara
pemerintah pusat dan pelaksanaan perimbangan keuangan antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah Adapun yang menjadi jenis
jenis belanja neragara, yaitu :
1. Belanja Pegawai
2. Belanja Barang
3. Belanja Modal
4. Belanja bunga utang
5. Belanja Subsidi
6. Belanja Hibah
7. Belanja bantuan Sosial
8. Belanja Lain-lain
9. Transfer ke Daerah

D. Sumber Pembiayaan Pembangunan Ekonomi


Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan
pedapatan per kapita suatu masyarakat meningkat dalam jangka
waktu atau periode yang panjang.
1) Tabungan Dalam Negeri
2) Investasi dan Pertumbuhan
3) Effisiensi penggunaan modal
4) Sumber dana dari luar negeri : pemerintah / swasta
5) Bantuan luar negeri
Tipe tipe perencanaan pembangunan dan penerapan dalam berbagai
sistem ekonomi adalah:
a) Sistem ekonomi kapasitas : berdasarkan sistem ekonomi
kapitalis dimana ekonomi yang diterapkan adalah free private
enterprise system merupakan perekonomian diatur melalui
ekonomi pasar dan tidak direncanakan secara terpusat oleh
pemerintah.
b) Sistem ekonomi sosial : dalam sistem ini dianut sistem
planning by direction yaitu perencanaan ekonomi diatur oleh
pemerintah melalui badan perencanaan pusat .
c) Sistem ekonomi campuran : dalam perekonomian campuran
lembaga lembaga produksi dimiliki oleh swasta dengan
kontrol dan pengendalian pemerintah.

1.3. Rangkuman
Didalam melakukan pembangunan, setiap Pemerintaah Daerah
memerlukan perencanaan yang akurat serta diharapkan dapat melakukan
evaluasi terhadap pembangunan yang dilakukannya. Seiring dengan
semakin pesatnya pembangunan bidang ekonomi, maka terjadi
peningkatan permintaan data dan indikator-indikator yang menghendaki
ketersediaan data sampai tingkat Kabupaten/ Kota. Data dan
indikatorindikator pembangunan yang diperlukan adalah yang sesuai
dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Pertumbuhan ekonomi tidak
akan berjalan jika tidak didukung sumber daya manusia yang memadai.
Sebaliknya, pembangunan kualitas sumber daya manusia juga tidak akan
tercapai tanpa dukungan pertumbuhan ekonomi. Demikian pula
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan kualitas sumber daya manusia.
Pembangunan dan pengembangan ekonomi tergantung kepada SDA dan
SDM yang didukung moralitas pelaku ekonomi tersebut.

1.4. Tugas
1) Apakah keuangan Negara dapat mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi?

1.5. Tes formatif


1. Postur APBN secara umum terdiri atas pendapatan dan belanja
negara. Pendapatan terbagi dari…
A. Pendapatan pajak dan pendapatan bukan pajak.
B. Pendapatan dalam negeri dan pendapatan luar negeri (hibah).
C. Pendapatan dalam negeri dan pendapatan pajak.
D. Pendapatan luar negeri dan pendapatan bukan pajak.
E. Pendapatan pajak dan pendapatan hibah.
JAWABAN :

2. Komponen belanja negara dalam APBN terbagi dari…


A. Belanja Pemerintah pusat dan belanja rutin
B. Belanja pembangunan dan pengeluaran daerah
C. Belanja Pemerintah pusat dan belanja pembangunan
D. Belanja rutin dan belanja pembangunan
E. Belanja pemerintah pusat dan belanja pemerintah daerah

JAWABAN:

3. Landasan hukum dibuatnya APBN, yaitu…


A. UUD 1945 Pasal 23
B. UUD 1945 Pasal 28
C. UUD 1945 Pasal 29
D. UUD 1945 Pasal 30

JAWABAN :

4. Jika APBN disusun dengan menggambarkan kondisi pemerintah


harus meminjam dari bank sentral atau harus mencetak uang baru
untuk membiayai pembangunan, maka kebijakan penyusunan APBN
yang dianut adalah…
A. Anggaran surplus
B. Anggaran dinamis
C. Anggaran berimbang
D. Anggaran defisit
E. . Anggaran tidak dinamis

JAWABAN :

5. Tujuan penyususunan APBN adalah…

A. Sebagai acuan atau pedoman penerimaan keuangan pemerintah


dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kenegaraan demi tercapainya
tujuan pembangunan nasional.

B. Sebagai acuan atau pedoman pengeluaran keuangan pemerintah


dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kenegaraan demi tercapainya
tujuan pembangunan nasional.

C. Sebagai acuan atau pedoman penerimaan dan pengeluaran keuangan


pemerintah dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan dikementrian dan
lembaga-lembaga negara demi tercapainya tujuan pembangunan
nasional.

D. Sebagai acuan atau pedoman penerimaan dan pengeluaran keuangan


pemerintah daerah masing-masing dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan kenegaraan demi tercapainya tujuan pembangunan nasional.

F. Sebagai acuan atau pedoman penerimaan dan pengeluaran keuangan


pemerintah dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kenegaraan demi
tercapainya tujuan pembangunan nasional.

JAWABAN :

Anda mungkin juga menyukai