intelektual, dengan sifat khasnya yaitu: rasa keingintahuan yang besar suka petualangan & tantangan cenderung berani menanggung risiko atas perbuatannya tanpa didahului pertimbangan yang matang. Semakin maraknya remaja merokok, penyalahgunaan NAPZA, sex pranikah, HIV/AIDS, IMS, tawuran, pengangguran. Tingginya perilaku berisiko pada remaja, merupakan resultante dari sifat khas remaja ,pengetahuan remaja tentang kesehatan, nilai moral yang dianut, serta ada tidaknya kondisi lingkungan yang kondusif. Kondisi lingkungan yang tidak kondusif : Informasi yang merugikan mudah diakses Turunnya nilai-nilai sosial dalam masyarakat Contoh: globalisasi, lemahnya pengawasan ortu Kemiskinan Contoh: anak putus sekolah terpaksa bekerja persaingan berat terpapar berbagai tindak kekerasan Apa itu PKPR PKPR ( Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja ) adalah Pelayanan kesehatan yang ditujukan dan dapat dijangkau oleh remaja, menyenangkan, menerima remaja dengan tangan terbuka, menghargai remaja, menjaga kerahasiaan, peka akan kebutuhan terkait dengan kesehatannya, serta efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan tersebut TUJUAN PKPR Umum : Optimalisasi pelayanan kesehatan remaja di Puskesmas Khusus : 1. Meningkatkan penyediaan pelayanan remaja yang berkualitas 2. Meningkatkan pemanfaatan puskesmas oleh remaja 3. Meningkatkan pengetahuan & ketrampilan remaja dalam pencegahan masalah kesehatan khusus pada remaja 4. Meningkatkan keterlibatan remaja dalam perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi yankes remaja 1. Pemberian informasi dan edukasi ( Penyuluhan ) 2. Pelayanan klinis medis : - Pemeriksaan kehamilan bagi usia remaja - Konseling ( Kespro dan Seksual ) - Konsultasi masalah kejiwaan - HIV/AIDS - Infeksi Menular Seksual ( IMS ) - Anemia ( Pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri ) 3. Screening kesehatan ( penjaringan ) 4. Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat 5. Pelatihan pendidik sebaya dan konselor sebaya Pelatihan ini merupakan salah satu upaya nyata mengikutsertakan remaja sebagai salah satu syarat keberhasilan PKPR. Pendidik sebaya akan berperan sebagai agen pengubah sebayanya untuk berperilaku sehat . Pendidik sebaya yang berminat , berbakat dan sering menjadi tempat “curhat” bagi teman yang membutuhkannya dapat diberikan pelatihan untuk memperdalam keterampilan interpersonal relationship dan konseling sehingga dapat berperran sebagai konselor remaja 1. KEBIJAKAN YANG PEDULI REMAJA bertujuan untuk: Memenuhi hak remaja sesuai kesepakatan internasional Mengakomodasi segmen remaja yang beragam, termasuk kelompok yang rawan & rapuh Tidak membatasi pelayanan karena cacat, status, etnik, dan rentang usia Memperhatikan kesetaraan gender Menjamin privasi & kerahasiaan Kemandirian remaja Memberikan kebebasan berkunjung 2. PROSEDUR PELAYANAN YANG PEDULI REMAJA Pendaftaran & pengambilan kartu yang
mudah & dijamin kerahasiaannya
Waktu tunggu pendek
Dapat menemui petugas PKPR sewaktu-
waktu dengan atau tanpa perjanjian
3. PETUGAS KHUSUS YANG PEDULI REMAJA 4. PETUGAS PENDUKUNG YANG PEDULI REMAJA 5. FASILITAS KESEHATAN YANG PEDULI REMAJA Adanya lingkungan yang aman ( bebas dari ancaman dan tekanan orang lain terhadap kunjungannya sehingga menimbulkan rasa tenang dan tidak segan untuk berkunjung kembali 6. PARTISIPASI/KETERLIBATAN REMAJA Remaja dilibatkan secara aktif dalam perencanaan , pelaksanaan dan penilaian pelayanan 7. KETERLIBATAN MASYARAKAT 8. BERBASIS MASYARAKAT,MENJANGKAU KE LUAR GEDUNG, SERTA MENGUPAYAKAN PELAYANAN SEBAYA 1. Pengambilan 6.Hub. Interpersonal keputusan 7. Kesadaran diri 2. Pemecahan masalah 8. Empati 3. Berpikir kreatif 9. Mengendalikan 4. Berpikir kritis emosi 5. Komunikasi Efektif 10. Mengatasi Stres PELAKSANAAN PKPR Standar minimal : •KIE DI PUSKESMAS •Konseling Dalam •Pelayanan Medis gedung •Rujukan •Pelayanan lain
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis