Anda di halaman 1dari 43

Aspek Pediatri Sosial dalam Tumbuh

Kembang Anak
Dr. Tuty Herawaty, SpA
Bahasan

• Milestone anak hingga 2 tahun pertama


• Konsep keluarga dalam tumbuh kembang anak
• Remaja dan permasalahannya
Pendahuluan
• Anak sejak janin hingga usia 18 tahun
• Ciri khas anak adalah bertumbuh dan berkembang
• Dalam proses tumbuh kembangnya anak membutuhkan ASIH-ASAH-
ASUH dan dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan bio-psiko-social
• Kualitas anak dipengaruhi oleh kualitas pengasuhan dari keluarga serta
pengaruh lingkungan mikrosistem-mesosystem-ekosistem-makrosistem dan
masyarakat dengan kompleksitas pengaruh
Milestone perkembangan
Konsep Keluarga

Konsep Keluarga:
• Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari
suami istri, atau suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau
ibu dan anaknya (UU no. 52 tahun 2009).
• Unit sosial-ekonomi terkecil dalam masyarakat yang merupakan
landasan dari semua institusi, merupakan kelompok primer yang
terdiri dari dua atau lebih orang yang mempunyai jaringan interaksi
interpersonal, hubungan darah, hubungan perkawinan, dan adopsi

8
Model interelasi tumbuh
kembang anak

Unicef, 1992, Jonsson 1992


Lingkungan Pengasuhan Anak
dan Remaja

11
Konsep Ketahanan
Keluarga
Ketahanan Keluarga Indonesia

KETAHANAN KETAHANAN KETAHANAN


FISIK EKONOMI SOSIAL KETAHANAN
KELUARGA PSIKOLOGI SOSIAL
BUDAYA

Legalitas, Struktur dan


kesetaraan dan kemitraan gender
12
RIP
Remaja
Remaja
• Masa remaja adalah masa transisi dari anak menuju dewasa
• Terjadi perubahan fisik yang pesat (growth spurt)
• Emosional labil
• Perkembangan seks sekunder
• Adaptasi psikososial
• Sekitar 35% beban penyakit global diawali dengan obesitas
• Kesehatan Remaja (Adolescent Health) merupakan bagian dari masalah kesehatan
anak yang belum mendapat penanganan memadai di Indonesia
• Kesehatan Remaja memerlukan penanganan multidisiplin dalam ilmu kedokteran
dan dapat disosialisasikan melalui perhimpunan spesialis yang terkait dan difasilitasi
IDI
Remaja
Masa remaja: fase perkembangan antara masa kanak dan masa dewasa,
berlangsung antara usia 10 sampai 19 tahun
Terdiri dari:
• Masa remaja awal (10–14 tahun)
• Masa remaja penengahan (14–17 tahun)
• Masa remaja akhir (17–19 tahun)
Kondisi konflik : stresor, timbul masalah fisik, psikologik, sosial, pendidikan
• Keluhan fisik yang tidak jelas penyebabnya,
• Malas sekolah, membolos,
• Perkelahian antar pelajar (tawuran)
• Penyalahgunakan zat terlarang
Masalah pada Remaja
• Cedera akibat kecelakaan, kekerasan fisik dan seksual
• Perundungan (bullying)
• Merokok, napza (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif)
• Masalah kesehatan reproduksi: kehamilan remaja, abortus, HIV, PMS
• Masalah nutrisi: gizi kurang, obesitas
• Masalah infeksi: TBC, ISK
• Penyakit kronik: epilepsy, kelainan darah, PJB, penyakit ginjal
Orang-tua: sering tidak memahami
Orang-tua bingung: labilitas emosi dan perilaku  konflik
diantara keduanya

Konflik berlarut-larut
Orangtua

Negatif Dirinya
sendiri
Jumlah 20%
total
penduduk
Kurang Perubahan
dilibatkan  ikatan keluarga
keputusan & kekerabatan

Kurang fas Berkurangnya


kesenian & waktu orang
OR tua
Remaja

Lingkungan
Perpanjang
kurang
masa lajang
kondusif

Kurang
Media &
mendapat
teknologi
peran sosial
UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

Pasal 79
• Kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik
dapat belajar, tumbuh, dan berkembang secara harmonis dan setinggi-
tingginya menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
• Kesehatan sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan
melalui sekolah formal dan informal atau melalui lembaga pendidikan lain.

Pasal 136:
• Upaya pemeliharaan kesehatan remaja untuk mempersiapkan menjadi orang
dewasa yang sehat dan produktif baik sosial maupun ekonomi.
• upaya pemeliharaan kesehatan remaja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat.
Pasal 137:
• Pemerintah berkewajiban menjamin agar remaja dapat memperoleh edukasi,
informasi, dan layanan mengenai kesehatan remaja agar mampu hidup sehat
dan bertanggung jawab.
Sasaran : Remaja (Usia 10 – 19 tahun)  WHO
Upaya Peningkatan
Kualitas Kesehatan
Remaja
Pembinaan Kesehatan Remaja

Berbasis • Pelayanan
Kesehatan Peduli
Masyarakat Remaja (PKPR)

Berbasis • Usaha Kesehatan


Sekolah (UKS)
Sekolah
GENERASI PENERUS BANGSA

Berbasis Sekolah CEPAT MENERIMA PERUBAHAN (MUDAH DI INTERVENSI)


•Formal Berbasis
•Non Formal Masyarakat
Puskesmas
Upaya Pelayanan
PKPR
TRIAS UKS • Promotif:
Pendidikan Kesehatan: KIE
• Intrakurikulum Diskusi
• Ekstrakurikulum • Preventif:
Pelayanan Kesehatan: • Kuratif/ rehabilitatif:
• Promotif (dokter kecil, KKR) Konseling
• Preventif Laboratorium
Anak usia Sekolah
• Penjaringan Pengobatan
6-19 tahun
• Pemeriksaan Berkala Rujukan
• Imunisasi • Materi:
• Tablet Tambah darah (TTD) • Tumbuh Kembang Remaja
• PMT AS • Kesehatan reproduksi
• Kuratif/ rehabilitatif: • IMS/ISR
• Pengobatan sederhana/P3K/ P3P • HIV dan AIDS
• Koreksi visus • Pengenalan Konsep gender
• Rujukan KE PUSKESMAS • Penyalahgunaan Napza
Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat Remaja • Pendidikan Keterampilan Hidup sehat
10-19 tahun(WHO) • Teknik Konseling
Puskesmas Pelayanan konseling kepada
semua remaja yang memerlukan
PKPR konseling yang kontak dengan
petugas kesehatan

Konselor Membina minimal 1 sekolah


sebaya (sekolah umum; sekolah berbasis
agama)
• Melakukan KIE 2 kali setahun
Target:
1 Kabupaten/Kota
mempunyai minimal
4 Puskesmas PKPR Melatih KKR/konselor sebaya
10% jumlah murid di sekolah
binaan Puskesmas PKPR
Jenis jenis kegiatan dalam PKPR
1. Pemberian informasi dan edukasi

2. Pelayanan klinis medis (termasuk pemeriksaan penunjang &


rujukan)
3. Konseling
4. Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS)
5. Pelatihan Konselor Sebaya

Kespro, HIV-
AIDS,
IMS/ISR,
Napza, gizi
Kegiatan dalam PKPR
Klinik kesehatan remaja Paripurna
Jenis pelayanan SDM
Inti penunjang Alat Ruangan
Promotif preventif Anak mata, THT, Lab, gizi Antropometri, Ruang
Skrining TK, mata, gigi snellen, periksa, rg
THT, gigi, skoliosis Audiometri, mata, rg
gigi THT, rg gigi
imunisasi Anak vaksin
Kuratif:
Masalah gizi, obesitas, Anak Nutrisionist, Rg konseling
bulimia psikolog
Rokok Anak psikolog Rg konseling
Kulit: jerawat Kulit psikolog Rg
ODHA Anak, Psikiatri Lab Rg konseling
Rehabilitatif :
Paska trauma (KLL) RM, bedah RM Rg RM, rg
plastik bedah
Cara menghadapi pasien remaja

Cara
Cara
melakukan
komunikasi
pemeriksaan

Teknik
konseling
Cara melakukan
komunikasi
Cara Berkomunikasi dengan Remaja
yang Baik
1. Ruangan
2. Waktu pelayanan
3. Menjadi pendengar yang baik
4. Suasana menyenangkan, santai
5. Disesuaikan dengan kebutuhan individu
6. Adanya konselor sebaya
Pemeriksaan Fisik
Perubahan karakteristik seksual sekunder: sexual maturity rating atau Tanner stage
Kriteria ini membagi
• Perempuan: perkembangan payudara, rambut pubis
• Laki-laki: perkembangan rambut pubis, penis dan testis
Pemeriksaan Fisik
Dampak tidak nyaman pada pasien
• Berikan penjelasan
• Tanyakan apakah pasien ingin orangtua berada dalam ruangan atau tidak
• Ganti pakaiannya dengan gaun khusus
• Dokter laki-laki sebelum memeriksa pasien perempuan harus selalu
didampingi oleh petugas kesehatan perempuan lain
Pemeriksaan Fisik
Rawat inap dirumah sakit
• Ruang rawat inap yang terpisah dari anak-anak kecil lainnya
• Pemeriksaan yang lebih privasi dengan menggunakan tirai penutup
Cara Konseling
• Menggunakan konselor sebaya
• prinsip privasi, kenyamanan dan aman.
• Staff : ramah, tidak terlalu formal dan mau
mengerti remaja.
• Jangan sampai ada sikap yang menghakimi
dan menuduh mengapa remaja tersebut perlu
mendatangi klinik remaja.
• terpisah dari klinik anak ataupun dewasa
• memiliki ruang tunggu terpisah.
• Jika tempat terbatas bedakan jam
kunjungan khusus untuk remaja.
• ruang tunggu: pamflet informasi
kesehatan remaja, majalah tentang
kesehatan remaja serta majalah hiburan
remaja.
• dekorasi yang sesuai untuk remaja.
alat pemeriksaan
• alat timbang, alat ukur tinggi badan, tensimeter, stetoskop,
kartu snellen, otoskop, alat-alat pemeriksaan ginekologi
dan alat sterilisasinya.
• Kuisioner: SDQ, PSC 17 dan CRAFFT, HEEADSSS
• Lebih baik jika sebuah klinik remaja memiliki laboratorium
sederhana, untuk melakukan pemeriksaan rutin yang
diperlukan oleh remaja.
Saat ini, rumah sakit di
Indonesia
pada umumnya belum
menyediakan pelayanan
kesehatan bagi remaja
yang optimal
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai