Anda di halaman 1dari 38

MANAJEMEN

PELAYANAN
KESEHATAN
REPRODUKSI
REMAJA
Dr. Elok Permatasari, M.Kes.

Add a Footer 1
Add a Footer 2
ARAH KEBIJAKAN DAN RENCANA AKSI PROGRAM
KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2020 -2024

Add a Footer 3
ARAH KEBIJAKAN DAN RENCANA AKSI PROGRAM
KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2020 -2024

Add a Footer 4
KESEHATAN REPRODUKSI
Berdasarkan UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
Pasal 71
(1) Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sehat
secara fisik, mental, dan sosial secara utuh, tidak
semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang
berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses
reproduksi pada laki-laki dan perempuan.
(2) Kesehatan reproduksi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi: a. saat sebelum hamil, hamil,
melahirkan, dan sesudah melahirkan; b. pengaturan
kehamilan, alat konstrasepsi, dan kesehatan seksual;
dan c. kesehatan sistem reproduksi.

Add a Footer 5
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

Jumlah penduduk
Indonesia sebesr 268
44,3% remaja
juta (Sensus 2020) 
perempuan dan 46,9%
50,5% penduduk laki-
remaja laki-laki Pemahaman tentang
laki; 66% usia produktif; Hak-hak reproduksi
menjadikan temannya
18,3% remaja >> 12 hak reproduksi
sebagai sumber
informasi mengenai
perubahan fisik saat
pubertas

Add a Footer 6
PELAYANAN KESEHATAN
REPRODUKSI TERPADU
Berdasarkan Lokakarya Nasional Kesehatan
Reproduksi 1996 Kesehatan reproduksi harus
diselenggarakan secara terintegrasi, holistik dan
berkualitas. Pelaksanaan PELAYANAN
KESEHATAN REPRODUKSI TERPADU (PKRT)
bertumpu pada pelayanan yang dilaksanakan
berdasarkan kepentingan dan kebutuhan klien
sesuai dengan siklus hidup yaitu sejak dalam
kandungan, bayi, balita, remaja, dewasa hingga
lanjut usia.

Add a Footer 7
KESPRO REMAJA DALAM PKRT
1. Pelayanan kesehatan reproduksi remaja yang bersifat
promotif dan preventif terfokus pada pelayanan KIP/K, yang
memasukkan materi-materi Family Life Educaon dan Life
Skill Education.
2. Pelayanan kesehatan reproduksi remaja memperhatikan
aspek fisik, termasuk kesehatan dan gizi, agar remaja –
khususnya remaja putri dapat dipersiapkan menjadi calon
ibu yang sehat.
3. Pelayanan kesehatan reproduksi remaja secara khusus bagi
remaja bermasalah diberikan sesuai dengan kebutuhan dan
masalahnya, misalnya kehamilan di luar nikah, kehamilan
remaja, remaja dengan ketergantungan narkok, psikotropik
dan zat adikf lainnya (napza), dan lain-lain.

Add a Footer 8
PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN
REPRODUKSI REMAJA

PKPR BKR

PIK-R

Kampung
KB
Add a Footer 9
PELAYANAN
KESEHATAN
PEDULI REMAJA
(PKPR)

10
PELAYANAN KESEHATAN PEDULI
REMAJA (PKPR)
TUJUAN UMUM : Terselenggaranya PKPR berkualitas di Puskesmas
dan tempat pelayanan remaja lainnya, yang mampu menghargai
dan memenuhi hak-hak serta kebutuhan remaja sebagai individu,
dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan, pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal bagi remaja sesuai dengan potensi
yang dimiliki.
SASARAN PKPR :
1. Remaja di sekolah
2. Remaja di luar sekolah
3. Remaja putri sebagai calon ibu
4. Remaja yang rentang thd HIV/AIDS (termasuk yg terinfeksi,
hidup dg penderita HIV/AIDS)
5. Remaja berkebutuhan khusus (korban kekerasan, cacat,
pengungsi, dsb)

Add a Footer 11
PAKET PELAYANAN REMAJA
Meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara
koperehensif

1. Pelayanan kesehatan reproduksi remaja (meliputi infeksi


menular seksual/IMS, HIV&AIDS) termasuk seksualitas dan
pubertas
2. Pencegahan dan penanggulangan kehamilan pada remaja
3. Pelayanan gizi (anemia, kekurangan dan kelebihan gizi)
termasuk konseling dan edukasi
4. Tumbuh kembang remaja
5. Skrining status TT pada remaja
6. Pelayanan kesehatan jiwa remaja, meliputi: masalah
psikososial, gangguan jiwa, dan kualitas hidup
7. Pencegahan dan penanggulangan NAPZA
8. Deteksi dan penanganan kekerasan terhadap remaja
9. Deteksi dan penanganan tuberkulosis
10. Deteksi dan penanganan kecacingan

Add a Footer 12
KRITERIA PUSKESMAS MAMPU
MELAKSANAKAN PKPR
1. Memberikan pelayanan konseling pada semua remaja yang
memerlukan konseling yang kontak dengan petugas PKPR.
2. Melakukan pembinaan pada minimal 1 (satu) sekolah dalam 1
(satu) tahun di sekolah umum atau sekolah berbasis agama,
dengan minimal melaksanakan kegiatan KIE di sekolah binaan
minimal 2 kali dalam setahun.
3. Melatih konselor sebaya di sekolah minimal sebanyak 10%
dari jumlah murid sekolah binaan.

Standar Nasional PKPR ini mengatur 5 aspek yang berkaitan


dengan penyelenggaraan PKPR, yaitu: 1. SDM kesehatan 2.
Fasilitas kesehatan 3. Remaja 4. Jejaring, dan 5. Manjemen
Kesehatan

Add a Footer 13
SDM KESEHATAN

Add a Footer 14
FASILITAS
KESEHATAN

Add a Footer 15
REMAJA

Add a Footer 16
JEJARING

Add a Footer 17
MANAJEMEN

Add a Footer 18
PROGRAM
GENRE -
BKKBN

19
PROGRAM GEN-RE
Program GenRe tersebut
Program GenRe adalah Program
dilaksanakan melalui
yang dikembangkan dalam
pendekatan langsung kepada
rangka penyiapan kehidupan
remaja serta orang tua yang
berkeluarga bagi remaja melalui
memiliki remaja.
pemahaman tentang
Pendewasaan Usia Perkawinan Pendekatan kepada remaja
sehingga mereka mampu dilaksanakan melalui Pusat
melangsungkan jenjang Informasi dan Konseling Remaja
pendidikan secara terencana; (PIK Remaja) sedangkan
berkarir dalam pekerjaan secara pendekatan kepada orang tua
terencana; serta menikah yang memiliki remaja
dengan penuh perencanaan dilaksanakan melalui
sesuai siklus kesehatan pengembangan Kelompok Bina
reproduksi. Keluarga Remaja (BKR).

Add a Footer 20
• Program bina keluarga remaja (BKR) merupakan upaya meningkatkan
pengetahuan, sikap dan ketrampilan orang tua dan anggota keluarga lain dalam
membina tumbuh kembang anak dan remaja secara seimbang melalui komunikasi
efektif antara orang tua dan anak remaja  “baik secara fisik, intelektual,
kesehatan reproduksi, mental emosional, sosial dan moral spiritual”
• Sasaran langsung : Orangtua atau keluarga remaja (ayah dan ibu)
• Sasaran tidak langsung : Guru, Pemuka agama, Pemuka adat, Pimpinan
organisasi profesi/organisasi sosial kemasyarakatan, Pemuda/wanita, Para ahli dan
lembaga bidang ilmu yang terkait, Serta institusi/lembaga pemerintahan dan non
pemerintahan, Seperti organisasi wanita, Sekolah dan LSM

BINA KELUARGA
REMAJA (BKR)
Add a Footer 21
TUJUAN BKR
1. Meningkatkan pengetahuan 3. Terlaksananya deteksi dini
anggota keluarga terhadap terhadap setiap gejala yang
kelangsungan perkembangan anak memungkinkan timbulnya
remaja, tentang pentingnya kesenjangan hubungan antara
hubungan yang setara dan orang tua dan anak remaja di
harmonis pada satu keluarga dalam kehidupan rumah tangga.
dalam rangka pembinaan
4. Terciptanya sarana hubungan
kepribadian anak dan remaja.
yang sesuai dan harmonis yang
2. Menumbuhnya rasa cinta dan didukung sikap dan perilaku yang
kasih sayang antara orang tua rasional dalam bertanggung
dengan anak dan remajanya,atau jawab terhadap pembinaan
sebaliknya dalam memecahkan proses tumbuh kembang anak
berbagai masalah yang dihadapi dan remaja.
oleh masing-masing pihak
sehingga timbul rasa hormat dan
saling menghargai satu sama lain .

22
PENYELENGGARAAN BKR PENGELOLAAN KELOMPOK
1. Pembentukan kelompok BKR 1) Kader BKR
(potensi & masalah, kesepakatan, 2) Tugas Kader BKR
KIE, SDM) 3) Anggota kelompok BKR
2. Peningkatan kapasitas pengelola 4) Pengelola kelompok BKR
dan pelaksana (TOT, workshop) 5) Pembentukan kelompok BKR
3. Pelayanan kegiatan kelompok BKR 6) Kegiatan kelompok BKR
(penyuluhan, home visit, rujukan)

Kader BKR  Anggota masyarakat yang


melaksanakan kegiatan Bina Keluarga Remaja
secara sukarela, dalam membina dan
memberikan penyuluhan kepada orangtua
tentang cara mengasuh dan membina anak
remajanya dengan baik dan benar.

Add a Footer 23
TIM PELAKSANA BKR - DESA
Tugas dan fungsi Tim pelaksana BKR
di desa/kelurahan disarankan sebagai
Tokoh Agama
berikut:

Tokoh Masyarakat 1. Menyusun rencana pelaksanaan


Sekretaris
TP-PKK Desa
kegiatan BKR.
Ketua (PLKB) Ketua RW
2. Pelaksanaan kegiatan BKR.
3. Melaporkan perkembangan
Ketua RT
pelaksanaan BKR kepada TOP
Kader BKR BKR Kecamatan dan
Kabupaten/Kota.

Add a Footer 24
MATERI PENYULUHAN BKR
MATERI DASAR
1. Program Kependudukan dan KB Nasional
2. Konsep dasar BKR

MATERI INTI
1. Kebijakan Program GenRe
2. Penanaman Nilai-Nilai Moral Melalui 8 Fungsi Keluarga
3. Pendewasaan Usia Perkawinan
4. Seksualitas
5. NAPZA
6. HIV dan AIDS
7. Keterampilan Hidup
8. Ketahanan Keluarga Berwawasan Gender
9. Komunikasi Efektif Orangtua terhadap Remaja
10. Peran Orangtua Dalam Pembinaan Tumbuh Kembang
Remaja
11. Kebersihan dan kesehatan diri remaja
12. Pemenuhan Gizi Remaja

Add a Footer 25
STRATIFIKASI BKR

DASAR BERKEMBANG PARIPURNA

Pengembangan kegiatan kelompok BKR


dapat dilakukan dengan:
1. Promosi kegiatan
2. Pengembangan model keterpaduan

Add a Footer 26
STRATIFIKASI BKR
DASAR BERKEMBANG PARIPURNA
1. Belum ada aspek legalitas 1. Memiliki papan nama 1. Memiliki papan nama dengan ukuran minimal
2. Pengurus 1 orang dengan ukuran minimal 60x90 cm
3. Kader 2 orang 60x90cm 2. Memiliki jadwal pertemuan
4. Kader terlatih 1 orang 2. Memiliki jadwal pertemuan 3. Sudah ada aspek legalitas
5. Penyuluhan 1 kali 3. Sudah ada aspek legalitas 4. Pengurus 3 orang
sebulan 4. Pengurus 2 orang 5. Kader 4 orang
6. Memiliki buku pedoman 5. Kader 3 orang 6. Kader terlatih 3 orang
7. Memiliki buku registrasi 6. Kader terlatih 2 orang 7. Penyuluhan 2 kali sebulan
anggota 7. Penyuluhan 2 kali sebulan 8. Memiliki dan mengembangkan buku pedoman
8. Memiliki buku kegiatan 8. Memiliki buku pedoman 9. Memiliki buku registrasi anggota
kelompok 9. Memiliki buku registrasi 10. Memiliki buku kegiatan kelompok
anggota 11. Memiliki media penyuluhan
10. Memiliki buku kegiatan 12. Memanfaatkan media BKR
kelompok 13. Mengembangkan media penyuluhan
11. Memiliki media penyuluhan 14. Mengembangkan media BKR
12. Memanfaatkan media BKR 15. Memiliki keterpaduan dengan kegiatan lainnya
13. Memiliki sumber dana 16. Memiliki kegiatan yang terintegrasi dengan PIK R/M
17. Memiliki sumber dana tetap
Add a Footer 27
Pusat Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) adalah suatu
wadah kegiatan program GenRe dalam rangka penyiapan kehidupan
berkeluarga bagi remaja/mahasiswa yang dikelola dari, oleh dan untuk
remaja/mahasiswa guna memberikan pelayanan informasi dan konseling
tentang perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja/mahasiswa serta
kegiatan-kegiatan penunjang lainnya.

PIK-R/M
Add a Footer 28
TUJUAN PIK-R/M KEGIATAN PIK-R/M
1. Memberikan informasi tentang 1. PIK Remaja/Mahasiswa
Program PKBR (8 Fungsi dikelola dari, oleh dan
Keluarga, Triad KRR, Life
Skills dan PUP) untuk remaja
2. Pelayanan konseling dan 2. PIK Remaja/Mahasiswa
rujukanTujuan PIK Remaja/
Mahasiswa sebagai sumber informasi
tentang Program GenRe

3. Kegiatan PIK
Mewujudkan Generasi Remaja/Mahasiswa: “Youth
Berencana (GenRe).
Friendly”

Add a Footer 29
Mekanisme
SUBSTANSI PIK-R/M Pengelolaan PIK-R/M
1. 8 fungsi keluarga
2. Pendewasaan Usia • Membentuk PIK-R/M  di
Perkawinan lingkungan komunitas remaja
3. Triad KRR • Mengembangkan dan
4. Pendidikan Keterampilan Hidup meningkatkan kualitas PIK-R/M
5. Keterampilan advokasi dan KIE yang ramah remaja/mahasiswa
(youth friendly)
6. Gender
• Melakuka advokasi
• Melakukan promosi dan
sosialiasi kegiatan PIK-R/M
SASARAN • Menyiapkan dan
LANGSUNG  memberdayakan SDM
pengelola PIK-R/M
remaja/mahasiswa berusia 10-24
• Dukungan sumber dana
tahun dan belum menikah serta
• Melaksanakan konsultasi &
keluarga yg memiliki remaja fasilitasi
• Pemberian penghargaan
TIDAK LANGSUNG  • Administrasi, pencatatan,
stakeholder, mitra kerja pelaporan

Add a Footer 30
TAHAPAN PIK-R/M

TUMBUH TEGAK TEGAR


• 14 • 17 • 23
Indikator Indikator Indikator

Didasarkan pada:
1. Materi dan isi pesan yang disampaikan
2. Kegiatan yang dilakukan
3. Sarana dan prasarana yang dimiliki
4. Jaringan yang dimiliki

Add a Footer 31
TAHAPAN PERKEMBANGAN PIK-R/M
TUMBUH TEGAK TEGAR
MATERI 1. 8 Fungsi Keluarga TUMBUH + TUMBUH +
2. Pendewasaan Usia 6. Keterampilan advokasi 6. Keterampilan advokasi
Perkawinan (PUP) dan KIE dan KIE
3. TRIAD KRR 7. Pengembangan materi
4. Keterampilan hidup sesuai kebutuhan (mis.
(Life Skills) Gender)
KEGIATAN 1. Di dalam lingkungan 1. Di dalam dan di luar 1. Di dalam dan di luar
PIK R/M lingkungan PIK-R/M lingkungan PIK-R/M
2. Bentuk aktifitas bersifat (dialog interaktif, 2. Menggunakan media
penyadaran (KIE) di seminar, dll) cetak dan elektronik
dalam PIK R/M 2. Menggunakan media 3. Kegiatan yang menarik
3. Menggunakan media cetak dan elektronik minat remaja
cetak (majalah dinding, 3. Melakukan pencatatan 4. Terlibat dalam kegiatan
leaflet, poster, dll) dan pelaporan rutin sosial (mis. Pelayanan
4. Melakukan pencatatan 4. Kegiatan yang menarik kesehatan, PHBS, dsb)
dan pelaporan rutin minat remaja (lomba,
outbound, dll)
Add a Footer 32
TAHAPAN PERKEMBANGAN PIK-R/M
TUMBUH TEGAK TEGAR
SARANA PRASARANA 1. Ruang sekretariat 1. Ruang sekretariat dan 1. R. Sekretariat, R.
2. Papan nama (60x90cm) ruang konseling Konseling & R.
3. Struktur organisasi : 2. Papan nama (60x90cm) Pertemuan
Pembina, Ketua, 3. Struktur pengurus : 2. Papan nama (60x90cm)
Sekretaris, Bendahara, sama dengan TUMBUH 3. Struktur pengurus :
Seksi program & + 4 PS sama dengan TUMBUH
Kegiatan, serta 2 PS 4. 2 org konselor sebaya + 4 PS + 4 KS
5. Lokasi mudah diakses 4. Lokasi mudah diakses
5. Ada hotline/sms
6. Ada perpustakaan
7. Jaringan internet &
sosial media
JARINGAN & KERJASAMA 1. Kerjasama dg 1. Kerjasama dg 1. Kerjasama dg
stakeholder di stakeholder di stakeholder di
lingkungannya lingkungannya lingkungannya
2. Terus menkalin 2. Memperoleh 2. Memiliki mitra kerja
kemitraan dg Mitra pembinaan & fasilitasi 3. Mengembangkan PIK-R
Add a Footer
Kerja 3. Memiliki mitra kerja Youth Friendly 33
PERAN
KAMPUNG KB
DALAM KESPRO
REMAJA

34
• Kegiatan rutin Kampung KB dilaksanakan
KAMPUNG KB secara terus menerus oleh pengurus Pokja
Kampung KB termasuk seksi-seksi dan
Satuan wilayah setingkat RW, Dusun
atau yang setara dengan kriteria keluarga terhadap program KKBPK dan
tertentu dimana terdapat keterpaduan lintas sektor terkait melalui penerapan 8
program pembangunan antara program fungsi keluarga
Kependudukan, Keluarga Berencana, dan • Diharapkan dengan adanya Kampung KB,
Pembangunan Keluarga dan keluarga semakin meningkat
pembangunan sektor terkait dalam
kesejahteraannya dan tidak terdapat lagi
upaya meningkatkan kualitas hidup
keluarga dan masyarakat. keluarga miskin di Kampung KB. Miskin
tidak hanya kekurangan ekonomi tapi
Sasaran langsung : keluarga, PUS, terhindar dari segala bentuk kemiskinan
masyarakat, balita, remaja & lansia
diantaranya : Miskin Harta, Miskin Ibadah,
Sasaran tidak langsung : toma, ormas, Miskin Sosial, Terhindar dari kebodohan
petugas, provider dan keterbelakangan.

Add a Footer 35
SEKSI REPRODUKSI
S. Agama 1. Memotivasi PUS untuk ber-KB.
2. Membina kelangsungan ber-KB.
S. Pendidikan 3. Menyelenggarakan pembentukan, pembinaan
Pelindung dan pengembangan posyandu.
S. Reproduksi
4. Membuat peta keluarga tiap RT.
5. Mendidik keluarga tentang kesehatan
Penasihat
reproduksi dan reproduksi remaja.
Bendahara S. Ekonomi 6. Pembentukan PIK Remaja dan Kampanye PUP.
Ketua 7. Melaksanakan pelayanan KB.
Sekretaris S. Perlindungan 8. Melaksanakan rujukan dan pengayoman medis.
9. Penyediaan alat kontrasepsi bagi yang tidak
S. Ksh Sayang mampu.
10. Mengkordinasikan layanan dan Pembinaan
peserta KB dengan Dokter Bidan Swasta.
S. Sosial Budaya 11. Pelayanan papsmear, pemeriksaan bumil dan
imunisasi di Posyandu.
S. Pem. Lingk. 12. Mengusahakan hal-hal yang dibutuhkan bidang
reproduksi kepada pemerintah yang lebih atas
(Desa, Kecamatan, Kabupaten Dst).

Add a Footer 36
REFERENSI
BKKBN. 2012. Buku Pedoman Pengelolaan
Bina Keluarga Remaja (BKR). Jakarta :
Direktorat Bina Ketahanan Remaja.
BKKBN. 2012. Pedoman Pengelolaan Pusat
Informasi dan Konseling Remaja. Jakarta
: Direktorat Bina Ketahanan Remaja.
BKKBN. 2017. Pedoman Pengelolaan
Kampung KB. Jakarta : Deputi Bidang
Adpin.
Kemenkes RI. 2014. Pedoman Standard
Nasional Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja (PKPR). Jakarta : Kemenkes RI
Kemenkes RI. 2015. Pedoman Pelayanan
Kesehatan Reproduksi Terpadu (PKRT) di
Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar
Terbitan Kedua. Jakarta : Kemenkes RI

Add a Footer 37
KEEP THE SPIRIT OF LEARNING
KEEP THE SPIRIT OF FIGHTING
T h a n k ’s f o r Yo u r At t e n t i o n

Anda mungkin juga menyukai