Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 5Sengketa

Penyelesaian
Bisnis
Pengertian Dasar Sengketa
 Sengketa adalah pertentangan atau konflik yang terjadi
antara individu – individu atau kelompok – kelompok yang
mempunyai hubungan atau kepentingan yang sama atas
suatu objek kepemilikan, yang menimbulkan akibat hukum
antara satu dengan yang lain.
 Menurut Ali Achmad, “sengketa adalah pertentangan antara
dua pihak atau lebih yang berawal dari persepsi yang berbeda
tentang suatu kepemilikan atau hak milik yang dapat
menimbulkan akibat hukum antara keduanya”.
Karakteristik Sengketa Bisnis

Parameter hukum yang


berlaku – aturan hukum
Parameter subyek – pihak
Parameter objek – hal – manakah yang mengatur
– pihak yang terlibat
hal yang berkaiitan dengan aktivitas bisnis, bisnis
dalam sengketa bisnis baik
pelanggaran dan harus tunduk kepada
secara langsung maupun
penyimpangan aktivitas aturan hukum yang berlaku
tidak langsung baik
bisnis besarta akibat baik tertulis maupun tidak
perorangan maupun badan
hukumnya. tertulis/kebisasaan,
hukum.
kovensi dan perjanjian –
perjanjian internasional.
CARA PENYELESAIAN SENGKETA
BISNIS

Jalur litigasi (Ordinary Court) – yaitu


penyelesain perkara melalui jalur pengadilan
Jalur Non litigasi – yaitu penyelesaian diluar
dengan menggunakan pendekatan hukum,
pengadilan dengan mengunakan mekanisme
melalui apparat atau lembaga penegag hukum
yang hidup di masyarakat seperti
yang berwenang sesuai undang – undanhg yang
musyawarah, kekeluargaan, dan perdamaian,
berlaku. Pendekatan ini merupakan the last
jalur ini merupakan upaya awal sebelum ke
resort (sebagai upaya terakhir) manakala
upaya litigasi.
jalur perdamaian mengalami “deadlock”/ tidak
ada titik temu.
LEMBAGA PERADILAN

Lembaga peradilan merupakan bagian dari jalur litigasi dalam menyingkapi


solusi penyelesaian sengketa bisnsis. Suatu masalah hukum atau
persengketaan bisnis dapat diselesaikan di peradilan (Ordinary Court) baik
itu di peradilan umum atau khusus.
Dalam hal kasus seperti persengketaan bisnis, maka biasanya akan
diselesaikan pada “peradlian niaga”. Pengadilan niaga pertama kali
dibentuk pada pengadilan negeri Jakarta pusat berdasarkan pasal 28 ayat
1 UU No. 4 tahun 1998. Awalnya pengadilan niiaga menangani,
memeriksa, dan memutuskan perkara – perkara kepailitan dan penundaan
pembayaran utang, namum seiring dengan perkembangan situasi dan
kondisi yang ada, pengadilan niaga juga menangani ksus – kasus bisnis yang
lain termasuk sengketa bisnis.
Keputusan pengadilan niaga yang telah memperoleh hukum tetap dapat
dilakukan peninjauan kembali sepanjang memeliki alasan, yaitu :
 Terdapat bukti tertulis baru yang penting, yang apabila diketahui pada
tahap persidangan sebelumnya akan menghasilkan keputusan berbeda.
 Pengailan niaga yang bersangkutan telah melakukan kesalahn berat
dalam penerapan.
NEGOSIA
SI

Pada umumnya negosiasi digunakan dalam


sengketa yang tidak telalu pelik, dimana
para pihak masih beritikad baik dan Dasar hukum bagi negosiasi adalah
Negosiasi merupakan salah satu cara bersedia untuk duduk bersama dalam
penyelesaikan sengketa diluar UU No 30 tahun 1999, dimana
memecahkan masalah.
pengadilan (Non Litigasi), dan cara pada pasal 6 ayat 2, dan dudukung
inilah yang paling banyak diminati oleh oleh KUH Perdata khususnya pasal
para pihak – pihak yang bersengketa 1851 s/d 1864 tentang
khususnya dalam bisnis, hal ini perdamaian.
dikarnakan efek dari penyelesaiannya Setiap kesepakatan dan persetujuan
yaitu win-win (tidak ada yang harus dituangkan dalam bentuk
dirugikan setelah keluar meja tulisan dan disetujui oleh beberapa
perundingan) bukan win-lose (kebalikan pihak, jika ini tidak dilakukan maka
dari win-win) terancam tidak sah.
PROSEDUR NEGOSIASI

1 Tahap persiapan Mempelajari


pihak lawan
Membuat dan (kepribadian,
memenuhi janji sifat, karakter
dan reputasi)
Menetapkan
tujuan dan target
yang akan dicapai

Mempersiapkan
agenda/materi
atau persoalan
apa yang perlu
dinegosiasikan
konsilidasi
dengan
tim/kolega
2 1. Statemen
pembuka dari
negosiator

7. Menetapkan 2.
dan
menandatanga
Menetapkan
ni persetujuan persoalan

Berlangsungnya
negosiasi
6. 3.
Menetapkan Menetapkan
proposal posisi awal

5. Menyelidiki
4.
kemungkinan
Memberikan
respon pihak
argumentasi
lawan
3 Tahap akhir negosiasi

1 Mengambil
kesimpulan yang
2 Kesimpulan
hendaknya dibuat
3 Menindaklanjuti
dengan kotrak kesapakatan
telah disepakati
tertulis
MEDIASI

Mediasi atau dalam Bahasa Inggris disebut dengan “mediation”


merupakan sala satu cara penyelesaian sengketa diluar
pengadialan atau biasa disebut dengan jalur Non litigasi. Cara
ini merupakan cara yang telah banyak pelaku bisnis lakukan
ketika terjadi persengketaan bisnis, dikarnakan pewujudan
dari tuntutan masyarakat atas penyelesaian sengketa bisnis
yang lebih cepat, effesien, dan effektif.
mediasi adalah cara penyeleseian sengketa diluar pengadilan
melalui perundingan dengan melibatkan pihak ketiga yag
NETRAL dan TIDAK BERPIHAK (impartial) serta diterima
kehadirannya oleh pihak –pihak yang berseteru.
Pihak ketiga ini disebut dengan MEDIATOR yang membantu
serta memfatilisasi pihak – pihak bersengketa, tetapi tidak
mempunyai kewenangan untuk memutuskan, pengambilan
keputusan tetap berada pada kedua belah pihak yang
berseteru
Pada dasarnya penyelesaian sengketa melalui mediasi memiliki karasteristik atau unsur – unsur, yangmana antara lain :

Mediasi adalah proses Mediator telibat dan Mediator bertugas


penyelesaian sengketa diterima oleh seluruh mebantu para pihak
diluar pengadilan pihak yang bersngketa yang bersengketa dan
melalui perundingan. di dalam perundigan. mencari solusinya.
ARBITRASE

Frank Elkoury dalam bukunya “Arbritation Works” menyatkan bahwa,


arbitrase adalah suatu proses yang mudah dan sederhana yang dipilih oleh
para pihak secara sukarela yang ingin perkarnya diputus oleh juru pisah
yang netral sesuai dengan pilihan mereka berdasarkan dalil – dalil dalam
perkara tersebut
Arbitrase adalah badan peradilan swasta di luar lingkungan peradilan
umum, yang dekan khusus dalamdunia perusahaan. Arbitrase adalah
peradilan yang dipilih dan ditentutukan sendiri secara sukarela oleh pihak
–pihak pengusaha yang bersengketa. Penyelesaian sengketa diluar
pengadilan negara merupakan kehendak bebas yang dapat dituangkan
dalam perjanjian tertulis (Kontrak) yang mereka buat sebeluam dan
sesudah terjadi sengketa sesuai dengan asas kebebasan berkontrak yang
ada dalam hukum perdata.
BENTUK – BENTUK ARBITRASE

BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia)


Dibentuk pada tanggal 3 Desember 1977 diprakasai oleh KADIN Indonesia yang bertujuan untuk
menyelesaikan sengketa perdata yang bersifat perdagangan dan industri secafra nasional maupun internasional.

BASYARNAS (Badan Arbitrase Syariah Nasional)


didirikan oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia) pada tanggal 21 Oktober 1993 yang mempunyai tujuan
menyelesaikan sengketa – sengketa dalam hal yang berhubungan dengan pedagangan, industry, keuangan, dan
jasa terutama yang berdasarkan dengan sariat Islam.

P3BI (Panitia penyelesaian Perselisiahan Bisnis Indonesia)

didirikn oleh kalangan bisnis dan dunia usaha pada tahun 1996 dalam rangka menyelesaikan sengketa bisnis
diantara mereka.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai