Anda di halaman 1dari 4

NAMA : FARADILA PUTRI FAUZI

NIM : 1941812

KELAS : SEMESTER 2 - MANAJEMEN A

MATA KULIAH : ASPEK HUKUM EKONOMI

TUGAS

 Pengertian Sengketa

adalah suatu perselisihan yang terjadi antara dua pihak atau lebih yang saling
mempertahankan persepsinya masing-masing, di mana perselisihan

tersebut dapat terjadi karena adanya suatu tindakan wanprestasi dari

pihak-pihak atau salah satu pihak dalam perjanjian.

 Cara - Cara Penyelesaian Sengketa

1. Penyelesaian Sengketa melalui Litigasi (Di Muka Pengadilan)

Litigasi merupakan proses penyelesaian sengketa di pengadilan, di mana


semua pihak yang bersengketa saling berhadapan satu sama lain

untuk mempertahankan hak-haknya di muka pengadilan. Hasil akhir dari

suatu penyelesaian sengketa melalui litigasi adalah putusan yang

menyatakan win-lose solution di mana kewenangan untuk mengatur dan


memutuskannya dilaksanakan oleh Hakim.

2. Penyelesaian Sengketa melalui Non-Litigasi (Di Luar Pengadilan)

Dalam perspektif Undang-Undang Nomor 30 tahun 1999 tentang Arbitrase


dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, Alternative Dispute Resolution (Non-
Litigasi ) adalah suatu pranata penyelesaian sengketa di luar pengadilan
berdasarkan kesepakatan para pihak dengan mengesampingkan penyelesaian
sengketa secara litigasi di pengadilan. Cara penyelesaian sengketa di luar
pengadilan :

a. Arbitrase, adalah cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar


peradilan umum yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat
secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa (Pasal 1 angka 1 UU
Arbitrase dan APS).

b. Negosiasi, adalah proses tawar menawar untuk mencapai kesepakatan


dengan pihak lain melalui proses interaksi, komunikasi yang dinamis
dengan tujuan untuk mendapatkan penyelesaian atau jalan keluar dari
permasalahan yang sedang dihadapi oleh kedua belah pihak.

c. Mediasi adalah sebagai upaya penyelesaian sengketa para pihak dengan


kesepakatan bersama melalui mediator yang bersikap netral, dan tidak
membuat keputusan atau kesimpulan bagi para pihak tetapi menunjang
fasilitator untuk terlaksananya dialog antar pihak dengan suasana
keterbukaan, kejujuran, dan tukar pendapat untuk tercapainya mufakat
(Susanti Adi Nugroho, 2009: 21).

d. Konsiliasi merupakan lanjutan dari mediasi. Mediator berubah fungsi


menjadi konsiliator yang lebih aktif dalam mencari bentuk-bentuk
penyelesaian sengketa2 dan menawarkannya kepada para pihak. Jika para
pihak dapat menyetujui, solusi yang dibuat konsiliator akan menjadi
resolution. Kesepakatan yang terjadi bersifat final dan mengikat para
pihak. Apabila pihak yang bersengketa tidak mampu merumuskan suatu
kesepakatan dan pihak ketiga mengajukan usulan jalan keluar dari
sengketa. (Nurnaningsih Amriani, 2012: 34).

e. Penilaian ahli merupakan cara penyelesaian sengketa oleh para pihak


dengan meminta pendapat atau penilaian ahli terhadap perselisihan yang
sedang terjadi (Takdir Rahmadi, 2011: 19).

f. baPencari fakta (fact finding) adalah sebuah cara penyelesaian sengketa


oleh para pihak dengan meminta bantuan sebuah tim yang biasanya
terdiri atas para ahli dengan jumlah ganjil yang menjalankan fungsi
penyelidikan atau penemuan fakta-fakta yang diharapkan memperjelas
duduk persoalan dan dapat mengakhiri sengketa (Takdir Rahmadi, 2011:
17).

 Negosiasi adalah proses tawar menawar untuk mencapai kesepakatan dengan


pihak lain melalui proses interaksi, komunikasi yang dinamis dengan tujuan
untuk mendapatkan penyelesaian atau jalan keluar dari permasalahan yang
sedang dihadapi oleh kedua belah pihak.

 Mediasi adalah sebagai upaya penyelesaian sengketa para pihak dengan


kesepakatan bersama melalui mediator yang bersikap netral, dan tidak membuat
keputusan atau kesimpulan bagi para pihak tetapi menunjang fasilitator untuk
terlaksananya dialog antar pihak dengan suasana keterbukaan, kejujuran, dan
tukar pendapat untuk tercapainya mufakat (Susanti Adi Nugroho, 2009: 21).

 Arbitrase, adalah cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar peradilan


umum yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh
para pihak yang bersengketa (Pasal 1 angka 1 UU Arbitrase dan APS).

 Perbandingan Antara Perundingan, Arbitrase, dan Ligitasi

PROSES PERUNDINGAN ARBITRASE LIGITASI


Yang Mengatur Para pihak Arbiter Hakim
Prosedur Iannformal, Agak formal sesuai Sangat formal dan
dengan aturan teknis
Jangka Waktu Segera (3 - 6 Agak cepat (3 - 6 Lama (2 tahun
minggu) bulan) lebih)
Biaya Murah Terkadang sangat Sangat Mahal
mahal
Aturan Pembuktian Tidak perlu Agak informal Sangat formal dan
teknis
Publikasi Konfidensial Konfidensial Terbuka untuk
umum
Hubungan para Kooperatif Antagonistis Antagonistis
pihak
Fokus Penyelesaian For the future Masa lalu Masa lalu
Metode Negosiasi Kompromis Sama keras pada Sama keras pada
prinsip hukum prinsip hukum

Komunikasi Memperbaiki yang Jalan bunt Jalan buntu


sudah lalu
Result Win-win Win-lose Win-lose
Pemenuhan Sukarela Selalu ditolak dan Ditolak dan
mengajukan posisi mencari dalih
Suasana Emosional Bebas emosi Emosional Emosi bergejolak

 Kasus

Anda adalah seorang karyawan perusahaan yang bekerja kurang lebih 5 tahun dan
sudah menjadi karyawan tetap, tapi suatu ketika anda menjalani kesalahan berat, anda
berada di bagian produksi terutama dibagian mixing pencampuran barang, ya pada
waktu itu pengambilan barang dari gudang ternyata anda salah ambil barang karena
anda salah kontrol tidak melakukan pemeriksaan, sehingga barang itu tercampur baru
diketahui setelah pada proses berikutnya, atas kesalahan anda ini perusahaan tentunya
dirugikan pada akhirnya campuran formulir tersebut terbuang dan nilainya juga
lumayan banyak, nah tanpa adanya SP 1, 2, dan 3 perusahaan melakukan keputusan
memberhentikan anda mem PHK, tentunya anda merasa kaget berada di keputusan
tersebut. Bagaimana kita menyelesaikan perselisihan tersebut menurut anda.

Jawab : menurut pendapat saya, tentang kasus tersebut adalah perusahaan


seharusnya tidak langsung memPHK seharusnya diberikan SP 1 atau 2 dan tetapi di
kasus tersebut menceritakan bahwa dia melakukan kesalahan berat, menurut saya
lebih baik perusahaan memberikan negosiasi atau perundingan agar bisa
menyelesaikan masalah tersebut dengan kesepakatan kedua pihak.

Anda mungkin juga menyukai