Anda di halaman 1dari 10

KLASIFIKASI ABC

DALAM PERSEDIAAN
DIAH PRAMESTARI, ST.,MT
(1)
- Klasifikasi ABC merupakan suatu pengendalian
persediaan dengan menggunakan analisis nilai persediaan
- Dalam analisis ini, persediaan dibedakan berdasarkan
nilai investasi yang terpakai dalam satu periode
- Persediaan dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu : A, B dan
C, sehingga analisis ini dikenal sebagai klasifikasi ABC
- Klasifikasi ABC diperkenalkan oleh HF Dickie pada tahun
1950 an
- Analisis ini berfokus pada pengendalian persediaan item
(jenis) yang bernilai tinggi daripada yang bernilai rendah
- Dengan membagi item persediaan akan diketahui item
persediaan yang perlu mendapat perhatian lebih intensif/
serius dibandingkan yang lain
(2)
Nilai investasi dalam klasifikasi ABC ini merupakan
volume persediaan yang dibutuhkan dalam satu periode
dikalikan dengan harga per unit, dikenal dengan istilah
volume tahunan rupiah
Suatu item dikatakan lebih penting dari item yang lain,
karena item tersebut memiliki nilai investasi yang lebih
tinggi dibanding item yang lainnya.
Item dengan nilai investasi yang rendah tidak
memerlukan pengendalian yang ketat.
(3)
Kriteria masing-masing kelas dalam klasifikasi ABC, sbb :
 Kelas A
 Persediaan yang memiliki nilai volume tahunan
rupiah yang tinggi
 Kelas ini mewakili 70% dari total nilai persediaan,
jumlah persediaan sedikit hanya 20% dari seluruh
item
 Persediaan dalam kelas ini memerlukan perhatian
yang tinggi dalam pengadaannya karena
berdampak biaya yang tinggi
(4)
Kriteria masing-masing kelas dalam klasifikasi ABC, sbb :
 Kelas B
 Persediaan yang memiliki nilai volume tahunan
rupiah yang menengah
 Kelas ini mewakili 20% dari total nilai persediaan
tahunan, jumlah persediaan sekitar 30% dari
seluruh item
 Diperlukan teknik pengendalian yang moderat
(5)
Kriteria masing-masing kelas dalam klasifikasi ABC, sbb :
 Kelas C
• Persediaan yang memiliki nilai volume tahunan
rupiah yang rendah
• Kelas ini hanya mewakili 10% dari total nilai
persediaan tahunan, jumlah persediaan sekitar 50%
dari seluruh item
• Teknik pengendalian persediaan yang diterapkan
adalah pengendalian persediaan sederhana,
pemeriksaan hanya dilakukan sekali-sekali
(6)

NILAI-NILAI PERSENTASE VOLUME TAHUNAN


RUPIAH DARI MASING-MASING KELAS TIDAK
MUTLAK, TERGANTUNG DARI KEBIJAKAN
PERUSAHAAN
(7)
Contoh Kasus
Suatu perusahaan dalam proses produksinya menggunakan 10 item
bahan baku. Kebutuhan persediaan selama satu tahun dan harga
bahan baku per unit adalah sbb :
Item Kebutuhan (unit/tahun) Harga (rupiah/unit)
H-101 800 600
H-102 3.000 100
H-103 600 2.200
H-104 800 550
H-105 1.000 1.500
H-106 2.400 250
H-107 1.800 2.500
H-108 780 1.500
H-109 780 12.200
H-110 1.000 200
(8)
• Klasifikasi ABC dalam persediaan
Item Kebutuhan/ Harga per Volume Nilai Persentase Kelas
tahun (unit) unit tahunan kumulatif volume
(rupiah) (rupiah) (rupiah) tahunan

H-109 780 12.200 9.516.000 9.516.000 47,5 A


H-107 1.800 2.500 4.500.000 14.016.000 70,0 A
H-105 1.000 1.500 1.500.000 15.516.000 7,5 B
H-103 600 2.200 1.320.000 16.836.000 14,1 B
H-108 780 1.500 1.170.000 18.006.000 19,9 B
H-106 2.400 250 600.000 18.606.000 3,0 C
H-101 800 600 480.000 19.086.000 5,4 C
H-104 800 550 440.000 19.526.000 7,6 C
H-102 3.000 100 300.000 19.826.000 9,1 C
H-110 1.000 200 200.000 20.026.000 10,1 C
(9)
• Berdasarkan perhitungan , dapat diketahui bahwa :
• Kelas A memiliki nilai volume tahunan rupiah sebesar
70% dari total persediaan, yang terdiri dari 2 item
(20%) persediaan yaitu item H-109 dan H-107
• Kelas B memiliki nilai volume tahunan rupiah sebesar
19,9% dari total persediaan, yang terdiri dari 3 item
(30%) persediaan yaitu H-105, H-103 dan H-108
• Kelas C memiliki nilai volume tahunan rupiah sebesar
10,1% dari total persediaan, yang terdiri dari 5 item
(50%) persediaan

Anda mungkin juga menyukai