Anda di halaman 1dari 33

Pancasila Sebagai

Sistem Etika
KELOMPOK
5
1. MUHAMMAD RIZAL KURNIAWAN

2. NABILAH FITRIANI AZIZAH

3. NAZMA HAIRANI

4. NURUL SRI WAHYUNI

5. PASKALIS YOBEL DASILVA T

6. TASYA APRILLIA
A.
Menelusuri Konsep dan
Urgensi Pancasila sebagai
Sistem Etika
1. Konsep Pancasila sebagai
Sistem Etika
a. Pengertian Etika

BAHASA YUNANI “ETHOS”

Ilmu tentang segala


sesuatu yang biasa Tempat tinggal yang biasa,
dilakukan atau ilmu padang rumput, kandang,
tentang adat kebiasan kebiasaan, adat, watak,
(ETIMOLOGIS) perasaan, sikap dan cara
berpikir
Pengertian
Etika

Dalam Arti Luas Pada Umumnya


Ilmu yang membahas tentang Sebagai pemikiran filosofis
kriteria baik dan buruk mengenai segala sesuatu yang
dianggap baik atau buruk dalam
perilaku manusia dengan norma
dan prinsip-prinsip yang
mengatur disebut moralitas atau
etika
ETIKET
Terkait dengan tata
Etika ETIKA
cara berperilaku dalam
pergaulan, seperti
Dan Mencuri termasuk makan dengan tangan

Etiket
pelanggaran moral kanan dianggap lebih
tidak penting sopan atau beretiket
apakah dia mencuri
dengan tangan
kanan atau kiri
b. Aliran Etika dan
Karakteristiknya
c. Etika Pancasila
“Cabang filsafat yang
dijabarkan dari sila- sila
Pancasila untuk mengatur
perilaku kehidupan
bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara di
Indonesia”
Dimensi Nilai Pancasila

SILA KE-1 SILA KE-2 SILA KE-3


Mengandung dimensi Mengandung dimensi Mengandung nilai
moral berupa nilai humanus, artinya
solidaritas, rasa
spiritualitas yang menjadikan manusia
lebih manusiawi, yaitu kebersamaan, cinta
mendekatkan diri
manusia kepada Tuhan upaya meningkatkan tanah air
YME, ketaatan kepada kualitas kemanusiaan
dnilai agama yang dalam pergaulan antar
dianutnya sesama
Dimensi Nilai Pancasila

SILA KE-4 SILA KE-5


Mengandung dimensi Mengandung nilai
nilai berupa sikap mau peduli atas
menghargai orang lain, nasib orang lain,
mau mendengar
kesediaan membantu
pendapat orang lain, tidak
memaksakan kehendak kesulitan orang lain
kepada orang lain
Etika Pancasila lebih
mendekati pengertian etika
keutamaan karena tercermin
dalam empat tabiat saleh,
yaitu kebijaksanaan,
kesederhanaan, keteguhan
dan keadilan.
ETIKA
KEUTAMAAN
ETIKA PANCASILA
1.
3. KETEGUHAN
KEBIJAKSANAAN
Melaksanakan suatu tindakan yang Membatasi diri dalam arti
didorong oleh kehendak yang tertuju pada
tidak melampaui batas
kebaikan serta atas dasar kesatuan akal
– rasa – kehendak yang berupa dalam menghindari
kepercayaan yang tertuju pada kenyataan penderitaan
mutlak (tuhan) dengan memelihara nilai-
nilai hidup kemanusiaan dan nilai-nilai 4. KEADILAN
hidup religius.
2. Memberikan sebagai rasa
KESEDERHANAA wajib kepada diri sendiri dan
manusia lain, serta terhadap
N dalam arti
Membatasi diri Tuhan terkait dengan segala
tidak melampaui batas sesuatu yang telah menjadi
dalam hal kenikmatan haknya
2. URGENSI 2
PANCASILA Masih terjadinya aksi terorisme
SEBAGAI SISTEM yang mengatasnamakan agama
sehingga dapat merusak
ETIKA semangat toleransi dalam
kehidupan antar umat beragama
1 dan meluluhlantahkan semangat
persatuan atau mengacam
Banyaknya kasus disintegrasi bangsa
korupsi yang melanda 3
negara Indonesia
sehingga dapat
melemahkan sendi-sendi
kehidupan berbangsa Masih terjadinya pelangaran
dan bernegara HAM dalam kehidupan
bernegara
2. URGENSI 5
PANCASILA
SEBAGAI SISTEM Ketidakadilan hukum yang
masih mewarnai proses
ETIKA peradilan di Indonesia
4
6
Kesenjangan antar
kelompok masyarakat
kaya dan miskin masih
menandai kehidupan Banyaknya orang kaya
masyarakat Indonesia yang tidak bersedia
membayar pajak dengan
benar
B.
Menanya Alasan
Diperlukannya Pancasila
sebagai Sistem Etika
1. Dekadensi Moral
CONTOH
Penyalahgunaan narkoba,
Dekadensi moral itu terjadi
kebebasan tanpa batas,
ketika pengaruh globalisasi
rendahnya rasa hormat
tidak sejalan dengan nilai-
kepada orang tua,
nilai Pancasila, tetapi
menipisnya rasa kejujuran,
justru nilai-nilai dari luar
tawuran di kalangan
berlaku dominan.
para pelajar.
2. Korupsi

Good & Archie Bahm Kesimpulan


Bad
Menjelaskan bahwa baik
Para penyelenggara dan buruk merupakan ”Maksimalkan
negara tidak dapat dua hal yang terpisah. kebaikan,
membedakan Namun, baik dan buruk
itu eksis dalam minimalkan
batasan yang boleh kehidupan manusia, keburukan”
dan tidak, pantas dan maksudnya godaan
tidak, baik dan buruk
(Bahm, 1998: 58).
untuk melakukan
(good and bad). perbuatan
buruk selalu muncul.
3. Kurangnya rasa perlu berkontribusi dalam
pembangunan melalui pembayaran pajak.

Pancasila sebagai sistem


etika akan dapat
mengarahkan wajib pajak
untuk secara sadar
memenuhi kewajiban
perpajakannya dengan
baik. Dengan kesadaran
pajak yang tinggi maka
program pembangunan yang
tertuang dalam APBN akan
dapat dijalankan dengan
sumber penerimaan dari
sektor perpajakan
4. Pelanggaran
HAM

Kasus-kasus pelanggaran Untuk menunjukkan kesadaran


HAM dalam kehidupan masyarakat terhadap nilai-nilai
Pancasila, diperlukan penjabaran
bernegara di Indonesia
sistem etika ke dalam peraturan
ditandai dengan melemahnya perundang-undangan tentang
penghargaan seseorang HAM (Lihat Undang-Undang No. 39
terhadap hak pihak lain. Tahun 1999 tentang HAM).
5. Kerusakan Lingkungan
Contoh Kasus
Masyarakat Indonesia dewasa
ini cenderung memutuskan Pembakaran hutan di
tindakan berdasarkan sikap
Riau sehingga
emosional, mau menang
sendiri, keuntungan sesaat, menimbulkan kabut asap
tanpa memikirkan dampak yang
ditimbulkan dari perbuatannya.

Lingkungan hidup yang nyaman melahirkan


generasi muda yang sehat dan bersih sehingga
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara menjadi lebih bermakna
C.
Menggali Sumber Historis,
Sosiologis, Politis tentang
Pancasila sebagai Sistem Etika
1. Sumber Historis
Artinya, nilai-nilai
Pancasila belum ditegaskan ke dalam
Pada zaman Orde Lama, sistem etika, tetapi nilai-nilai moral
Pancasila sebagai sistem telah terdapat pandangan hidup
etika masih berbentuk masyarakat. Masyarakat dalam masa
sebagai Philosofische orde
Grondslag atau lama telah mengenal nilai-nilai
Weltanschauung kemandirian bangsa yang oleh Presiden
Soekarno disebut dengan istilah berdikari
(berdiri di atas kaki sendiri)
2. Sumber Sosiologis
Sumber sosiologis Pancasila sebagai sistem etika
dapat ditemukan dalam kehidupan masyarakat
berbagai etnik di Indonesia.
Misalnya, orang Minangkabau dalam hal
bermusyawarah memakai prinsip “bulat air oleh
pembuluh, bulat kata oleh mufakat”. Masih
banyak lagi mutiara kearifan lokal yang
bertebaran di bumi Indonesia ini sehingga
memerlukan penelitian yang mendalam.
3. Sumber Politis
Hans Kelsen mengatakan bahwa teori
hukum itu suatu norma yang berbentuk
Sumber politis Pancasila sebagai piramida. Norma yang lebih rendah
sistem etika terdapat dalam norma- memperoleh kekuatannya dari suatu
norma dasar (Grundnorm) sebagai norma yang lebih tinggi. Semakin tinggi
sumber penyusunan berbagai suatu norma, akan semakin abstrak
peraturan perundangan-undangan sifatnya, dan sebaliknya, semakin rendah
diIndonesia. kedudukannya, akan semakin konkrit
norma tersebut (Kaelan, 2011: 487).
Lanjutan

Dimensi tujuan terumuskan dalam


Etika politik mengatur masalah upaya mencapai kesejahteraan
perilaku politikus, berhubungan masyarakat dan hidup damai yang
juga dengan praktik institusi sosial, didasarkan pada kebebasan dan
hukum, komunitas, struktur-struktur keadilan.
sosial, politik, ekonomi. Dimensi sarana memungkinkan
Etika politik memiliki 3 dimensi: pencapaian tujuan yang meliputi
yaitu tujuan, sarana, dan aksi politik sistem dan prinsip-prinsip dasar
pengorganisasian praktik
itu sendiri.
penyelenggaraan negara dan
yang mendasari institusi-institusi
sosial
D.
Membangun Argumen tentang
Dinamika dan Tantangan
Pancasila sebagai Sistem Etika
1. Argumen tentang Dinamika Pancasila sebagai Sistem Etika

 Pada Zaman Orde Lama


Pemilihan umum dianggap terlalu liberal karena pemerintahan
Soekarno menganut sistem demokrasi terpimpin, yang cenderung
otoriter.

 Pada Zaman Orde Baru


Manusia sebagai makhluk sosial, memiliki tuntutan yang terpenuhi
melalui bekerjasama dengan orang lain, baik langsung maupun tidak
langsung. Sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan sosial
harus dikembangkan secara selaras, serasi, dan seimbang

 Pada Zaman Orde Reformasi


Demokrasi tanpa dilandasi sistem etika politik akan menjurus pada
penyalahgunaan kekuasaan, serta machiavelisme (menghalalkan
segala cara untuk mencapi tujuan).
2. Argumen tentang Tantangan Pancasila sebagai Sistem Etika

Pada Zaman Orde Pada Zaman Orde Baru Pada Zaman Orde Reformasi
Lama

Masalah NKK Euforia kebebasan berpolitik


Sikap otoriter dalam (Nepotisme, Kolusi, dan sehingga mengabaikan norma-
penyelenggaraan negara Korupsi) dapat merugikan norma moral.
yang menerapkan sistem penyelenggaraan negara.
demokrasi terpimpin.
E.
Mendeskripsikan Esensi dan
Urgensi Pancasila sebagai
Sistem Etika
1. ESENSI PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

HAKIKAT SILA
KEADILAN
HAKIKAT SILA SOSIAL BAGI
HAKIKAT SILA PERSATUAN SELURUH
KETUHANAN RAKYAT
SILA SILA INDONESIA
KE- 2 KE 4

SILA SILA SILA


KE-1 HAKIKAT SILA
KE-3 KE 5
KEMANUSIA HAKIKAT SILA
“TERLETAK KERAKYATAN
PADA ACTUS
HUMANUS”
2. Urgensi Pancasila
sebagai Sistem Etika
KE -3
KE - 1
meletakkan sila-sila Pancasila sebagai sistem Pancasila sebagai sistem etika dapat menjadi
etika berarti menempatkan Pancasila sebagai dasar analisis bagi berbagai kebijakan yang
sumber moral dan inspirasi bagi penentu dibuat oleh penyelenggara negara sehingga
sikap, tindakan, dan keputusan yang diambil tidak keluar dari semangat negara
setiap warga negara. kebangsaan yang berjiwa Pancasila

KE-4
KE -2
Pancasila sebagai sistem etika dapat menjadi
Pancasila sebagai sistem etika memberi
filter untuk menyaring pluralitas nilai yang
guidance bagi setiap warga negara sehingga
berkembang dalam kehidupan masyarakat
memiliki orientasi yang jelas dalam tata
sebagai dampak globalisasi yang memengaruhi
pergaulan baik lokal, nasional, regional,
pemikiran warga negara.
maupun internasional
“TERIMA KASIH “

Anda mungkin juga menyukai