Anda di halaman 1dari 40

SISTEM EKSKRESI MANUSIA

SMPK BPK PENABUR Singgasana


Puspa Melati, S.Si.
Pengeluaran Zat Sisa
defekasi

sekresi

ekskresi
Defekasi
Pengeluaran sisa hasil proses
pencernaan berupa feses (tinja) melalui
anus.
Sekresi
Pengeluaran oleh sel dan kelenjar yang
berupa getah dan masih digunakan
tubuh untuk proses lainnya.

enzim hormon
Ekskresi
Pengeluaran sisa metabolisme dan
dikeluarkan bersama keringat, urin, dan
udara pernapasan.
Organ-Organ Ekskresi Manusia
Ginjal
200 g
Fungsi Ginjal
Menyaring darah
Mengatur keseimbangan air dalam
tubuh
Mengatur konsentrasi garam dalam
darah
Ginjal
Apabila ginjal dipotong melintang, akan tampak 3
lapisan:
1) Korteks renalis/kulit ginjal
2) Medula renalis
3) Pelvis renalis/rongga ginjal
Nefron (Penyaring Darah)
Unit penyusun utama ginjal dan berperan dalam
proses penyaringan darah
Nefron terdiri atas Badan Malpighi dan tubulus
(saluran-saluran)
Struktur Ginjal
Struktur Badan Malphigi
Tempat mulainya proses penyaringan darah
Badan Malphigi terdiri dari :
1. Glomerulus adalah anyaman pembuluh kapiler darah.
2. Kapsula Bowman adalah cawan berdinding tebal yang mengelilingi
glomerulus
Struktur Badan Malpighi
Struktur Ginjal
Pada Medula spinalis tersusun dari saluran-saluran kelanjutan dari
badan Malphigi, yang terdiri dari:
1. Tubulus proksimal
2. Lengkung Henle
3. Tubulus distal
4. Tubulus kolektivus
Pelvis renalis berfungsi sebagai penampung urine sementara sebelum
dikeluarkan melalui ureter.
Tahap Filtrasi
Ketika darah masuk ke glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi
sehingga mendorong air dan zat-zat berukuran kecil keluar. Zat yang
keluar menjadi filtrat dan ditampung pada Kapsula Bowman.
Filtrat yang dihasilkan terdiri atas: urobilin, urea, glukosa, air, asam
amino, dan ion-ion seperti natrium, kalium, kalsium, dan klor.
Filtrat yang tertampung di Kapsula Bowman disebut urine primer.
Tahap Filtrasi
Tahap Reabsorbsi
Urine primer dari tahap filtrasi masuk ke tubulus proksimal.
Di dalam tubulus proksimal terjadi penyerapan kembali
zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh (yang disebut
proses reabsorbsi).
Zat yang direabsorbsi: glukosa, asam amino, ion kalium, dan
sedikit urea.
Cairan yang dihasilkan dari proses reabsorbsi disebut urine
sekunder yang mengandung air, garam, urea, dan urobilin.
Urobilin yang memberikan warna kuning pada urine.
Urea yang menimbulkan bau pada urine.
Urine sekunder diteruskan ke lengkung Henle dan masih
terjadi proses reabsorbsi.
Tahap Reabsorbsi
Tahap Augmentasi
Setelah melalui lengkung Henle, urine sekunder
sampai pada tubulus distal.
Pada tubulus distal, terjadi proses augmentasi:
penambahan zat-zat yang tidak diperlukan tubuh ke
dalam urine sekunder.
Hasil akhir tahap augmentasi adalah urine
sesungguhnya, yang selanjutnya keluar dari ginjal
melalui ureter, kemudian menuju kandung kemih.
Faktor yang mempengaruhi
jumlah urin

a) Jumlah cairan yang diminum .


b) Jumlah garam yang masuk.
c) Hormon antidiuretik (ADH).
Fungsi Kulit
Mengeluarkan zat sisa metabolisme
Melindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan-kerusakan fisik karena
gesekan, penyinaran, berbagai jenis kuman, dan zat kimia berbahaya.
Mengurangi kehilangan air dalam tubuh, mengatur suhu tubuh, dan
menerima rangsangan dari luar.
Struktur Kulit
Terdiri atas dua lapisan utama:
1. Lapisan Epidermis (Kulit Ari)
2. Lapisan Dermis (Kulit Jangat)
Hati (hepar)
Merupakan kelenjar
terbesar dalam tubuh
manusia (2 kg) yang
terletak di rongga perut
sebelah kanan di bawah
diafragma
Hati
Hati menghasilkan empedu yang mengandung zat
sisa dari perombakan eritosit di dalam limpa
Hati berfungsi:
1. Menyimpan gula dalam bentuk glikogen
2. Mengatur kadar gula darah
3. Tempat pembentukan urea dari amonia
4. Menawarkan racun
5. Membentuk vitamin A dari provitamin A
6. Tempat pembentukan fibrinogen dan
protrombin
Proses perombakan sel darah merah
Kelainan dan Penyakit
Albuminuria
Tanda: urine banyak mengandung albumin
Penyebab : kekurangan protein, penyakit ginjal dan hati
Akibat: tubuh kekurangan albumin yang menjaga agar cairan tidak keluar
dari darah
Kelainan dan Penyakit
Hematuria
Tanda: urine mengandung darah
Penyebab: peradangan ginjal, batu ginjal dan kanker kandung kemih
Kelainan dan Penyakit
Nefrolitiasis (batu ginjal)
Tanda: urine sulit keluar karena tersumbat batu pada ginjal, saluran ginjal
atau kandung kemih
Penyebab: konsentrasi unsur-unsur kalsium terlalu tinggi dan dipercepat
dengan infeksi dan penyumbatan saluran ureter
Akibat: sulit mengeluarkan urine, urine bercampur darah
Kelainan dan Penyakit
Nefritis
Tanda: radang ginjal bagian nefron yang diawali peradangan glomerulus
Kelainan dan Penyakit
Gagal ginjal
Tanda : Meningkatnya kadar urea dalam darah
Penyebab : nefritis (radang ginjal)
Akibat : zat-zat yang seharusnya dibuang oleh ginjal tertumpuk dalam
darah
Pengobatan : cuci darah secara rutin atau cangkok ginjal
Kelainan dan Penyakit
Diabetes Insipidus
Tanda : meningkatnya jumlah urine (20 – 30 kali lipat)
Penyebab : kekurangan hormon antidiuretika (ADH)
Akibat : sering buang urine
Pengobatan : pemberian ADH sintetik
Kelainan dan Penyakit
Diabetes Melitus
Tanda : kadar glukosa darah melebihi normal
Penyebab : kekurangan hormon insulin
Akibat : luka sulit sembuh
Pengobatan : pada anak-anak diberi insulin secara rutin dan pada dewasa
dilakukan diet rutin, olahraga dan pemberian obat penurun kadar glukosa
darah
Kelainan dan Penyakit
Hepatitis
Tanda : perubahan warna kulit dan putih mata menjadi kuning, urine
menjadi kecoklatan seperti air teh
Penyebab : virus
Akibat : hati meradang dan kerja hati terganggu
Pencegahan : menjaga kebersihan lingkungan, menghindari kontak
langsung atau penggunaan barang bersama-sama dengan penderita
hepatitis, gunakan jarum suntik untuk sekali pakai.
Kelainan dan Penyakit
Sirosis Hati
Tanda: timbulnya jaringan parut dan kerusakan sel-sel pada hati
Penyebab: minuman alkohol, keracunan obat, infeksi bakteri, komplikasi
hati
Akibat: gangguan kesadaran, koma, kematian
Pengobatan : sesuai penyebabnya, pemulihan fungsi hati dan transplantasi
hati
Kelainan dan Penyakit
Gangren
Tanda: kematian jaringan lunak pada kaki atau tangan diawali dengan
kebiruan pada kulit dan terasa dingin jika disentuh, kemudian
menghitam dan berbau busuk
Penyebab: gangguan pengaliran darah kejaringan tersebut. Sering
terjadi pada penderita diabetes melitus dan aterosklerosis
Akibat: bila tidak dapat disembuhkan dengan antibiotik, bagian
terkena gangren harus diamputasi.
Kelainan dan Penyakit
Kencing Batu
Tanda: sulit buang urine
Penyebab: pengendapan zat kapur dalam ginjal
Pengobatan: pembedahan, obat-obatan dan penembakan dengan sinar laser

Anda mungkin juga menyukai