Anda di halaman 1dari 11

KOMUNIKASI EFEKTIF

DAN KONSELING
DENGAN PASIEN
HYPERTENSI
DISUSUN OLEH KELOMPOK IV
NAMA KELOMPOK IV

1.MONA KHUSNUL
KHOTIMAH(2150191) 7.NURHAJIZAH
2.MULKI (2150192) HARAHAP(2150197)
3.NINDI KHAIRUNISA (2150193) 8.PUTRY N MANURUNG(2150204)
4.NOVRIALDY 9.RAHEL YUPIT ASARI(2150205)
DICAPRIO(2150194) 10.RAHMADANI PERTIWI(2150206)
5.NUR HALIMAH(2150195) 11.REGINA AGUSTANTI(2150207)
6.NURBAITI RAHMI (2150196) 12.RIAMA DESLIA (2150208)
Hipertensi merupakan “silent killer” (pembunuh diam-diam)
yang secara luas dikenal sebagai penyakit kardiovaskular yang
sangat umum. Dengan meningkatnya tekanan darah dan gaya
hidup yang tidak seimbang dapat meningkatkan faktor risiko
munculnya berbagai penyakit seperti arteri koroner, gagal
jantung, stroke, dan gagal ginjal. Salah satu studi menyatakan
pasien yang menghentikan terapi anti hipertensi maka lima kali
lebih besar kemungkinannya terkena stroke.
Hipertensi primer (essensial) Lebih dari 90% pasien dengan hipertensi merupakan
hipertensi essensial (hipertensi primer). Literatur lain mengatakan, hipertensi
essensial merupakan 95% dari seluruh kasus hipertensi. Beberapa mekanisme
yang mungkin berkontribusi untuk terjadinya hipertensi ini telah diidentifikasi,
namun belum satupun teori yang tegas menyatakan patogenesis hipertensi
primer tersebut. Hipertensi sering turun temurun dalam suatu keluarga, hal ini
setidaknya menunjukkan bahwa faktor genetik memegang peranan penting pada
patogenesis hipertensi primer

Hipertensi sekunder Kurang dari 10% penderita hipertensi merupakan sekunder


dari penyakit komorbid atau obat-obat tertentu yang dapat meningkatkan
tekanan darah . Pada kebanyakan kasus, disfungsi renal akibat penyakit ginjal
kronis atau penyakit renovaskular adalah penyebab sekunder yang paling
sering.
Klasifikasi tekanan darah Tek darah sistolik, mm Hg Tek darah diastolic, mm Hg

Normal <120 <80


Prehipertensi 120 – 139 80 - 89
Hipertensi stage 1 140 – 159 90 – 99
Hipertensi stage 2 ≥ 160 ≥ 100

Tabel Klasifikasi tekanan darah untuk dewasa umur ≥ 18 tahun menurut JNC 7.2
Evaluasi Hipertensi
Ada 3 tujuan evaluasi pasien dengan hipertensi:
1. Menilai gaya hidup dan identifikasi faktor-faktor resiko
kardiovaskular atau penyakit penyerta yang mungkin dapat
mempengaruhi prognosis sehingga dapat memberi
petunjuk dalam pengobatan

2. Mencari penyebab tekanan darah tinggi

3. Menetukan ada tidaknya kerusakan organ target dan


penyakitkardiovaskular
PERAN DAN TANGGUNGJAWAB APOTEKER

Riwayat medis:
• Berat dan tinggi badan
• Masalah medis akut dan kronis
• Simtom
• Vital signs
• Alergi
• Sejarah medis terdahulu
• Hasil lab

Terapi obat:
• Obat-obat yang di resepkan
• Obat-obat bebas
• Obat-obat yang digunakan sebelum di rawat
• Kepatuhan dengan terapi obat
• Alergi
• Asessmen pengertian tentang terapi obat
• Sosial: diet, olahraga, merokok/tidak, minum alkohol, atau pencandu obat
Monitoring kepatuhan/Medication Adherence dan konseling ke pasien
1. Nilai adherence pada setiap kunjungan
2. Diskusikan dengan pasien motivasi dan pendapatnya
3. Libatkan pasien dalam penanganan masalah kesehatannya
4. Gunakan keahlian mendengarkan secara aktif sewaktu pasien menjelaskan
masalahnya
5. Bicarakan keluhan pasien tentang terapi
6. Bantu pasien dengan cara tertentu untuk tidak lupa meminum obatnya
7. Sederhanakan regimen obat (seperti mengurangi frekuensi minum,
produkmkombinasi)
8. Minum obat disesuaikan dengan kebiasaan pasien sehari-hari
9. Berikan informasi tentang keuntungan pengontrolan tekanan darah
10. Beritahukan perkiraan efek samping obat yang mungkin terjadi
11. Beritahukan informasi tertulis mengenai hipertensi dan obatnya bila
memungkinkan
12. Petimbangkan penggunaan alat pengukur tekanan darah di rumah
supaya pasien dapat terlibat dalam penanganan hipertensinya.
13. pendidikan kepada keluarga pasien tentang penyakit dan regimen
obatnya
14. Libatkan keluarga dan kerabatnya tentang adherence minum obat dan
terhadap gaya hidup sehat
15. Yakinkan regimen obat dapat dijangkau biayanya oleh pasien
16. Bila memungkinkan telepon pasien untuk meyakinkan pasien
mengikuti rencana pengobatanny
• Edukasi ke Pasien
Beberapa topik penting untuk edukasi ke pasien tentang penanganan hipertensi:

1. Pasien mengetahui target nilai tekanan darah yang dinginkan


2. Pasien mengetahui nilai tekanan darahnya sendiri
3. Sadar kalau tekanan darah tinggi sering tanpa gejala (asimptomatik)
4. Konsekuensi yang serius dari tekanan darah yang tidak terkontrol
5. Pentingnya kontrol teratur
6. Peranan obat dalam mengontrol tekanan darah, bukan menyembuhkannya
7. Pentingnya obat untuk mencegah outcome klinis yang tidak diinginkan
8. Efek samping obat dan penanganannya
9. Kombinasi terapi obat dan non-obat dalam mencapai pengontrolan tekanan darah
10. Pentingnya peran terapi nonfarmakologi
11. Obat-obat bebas yang harus dihindari (seperti obat-obat yang mengandung
ginseng, nasal decongestan, dll)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai