Anda di halaman 1dari 72

BIODATA
• NAMA : YAN WIJAYANTO, SH
• TTL : AMUNTAI, 17-02-
1986
• JABATAN :
PENGAWAS KETENAGAKERJAAN
PROVINSI JAWA TENGAH
 HP / WA : 0857-4034-5677
 IG : @wijayantoyan
Diharapkan mengerti dan memahami tentang :

1. Definisi / Pengertian
2. Tujuan
3. Sasaran
4. Istilah
5. Identifikasi
6. Penilaian dan Analisa Risiko
7. Pengendalian
8. Monitoring
DEFINISI
Manajemen Risiko

Penerapan secara sistematis dari kebijakan


manajemen, prosedur dan akitivitas dalam
kegiatan identifikasi bahaya, analisa,
penilaian, penanganan dan pemantauan
serta review risiko
PENGERTIAN RISIKO

• Risiko (Arthur & Richard, M.H) adalah


suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat
terjadi selama periode tertentu.
• Risiko (Soekarto) adalah ketidakpastian
atas terjadinya suatu peristiwa.
• Risiko (Herman Darmawi) adalah
probabilitas sesuatu hasil/outcome yang
berbeda dengan yang diharapkan.
KETIDAKPASTIAN

• Risiko timbul karena ada ketidakpastian.


• Kondisi yang tidak pasti karena beberapa
sebab:
Tenggang waktu antara perencana suatu
kegiatan sampai akhir kegiatan.
Keterbatasan informasi
Keterbatasan pengetahuan /kemampuan
/teknik pengambilan keputusan
Klasifikasikan Ketidakpastian :

• Ketidakpastian ekonomi:
kejadian yg timbul akibat perilaku dari pelaku
ekonomi, contoh: perubahan sikap konsumen,
perubahan teknologi
• Ketidakpastian alam:
ketidakpastian karena alam, contoh: badai, banjir,
gempa, kebakaran.
• Ketidakpastian manusia:
ketidakpastian oleh karena manusia, contoh:
perang, pembunuhan, pencurian, demonstrasi
MACAM RISIKO MENURUT SIFATNYA

• Risiko murni adalah risiko yg apabila


terjadi tentu menimbulkan kerugian &
tanpa disengaja, misalnya: kebakaran,
bencana alam, pencurian
• Risiko spekulatif adalah risiko yang
sengaja ditimbulkan oleh yang
bersangkutan, agar terjadi ketidakpastian
memberikan keuntungan kepadanya,
misalnya: risiko hutang piutang, perjudian
MACAM RISIKO MENURUT SIFATNYA

• Risiko fundamental adalah risiko yang penyebabnya


tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang & yg
menderita tidak hanya satu misalnya: banjir, angin
topan
• Risiko khusus adalah risiko yang bersumber pada
peristiwa mandiri & umumnya mudah diketahui
penyebabnya, misalnya: kapal kandas, peswat jatuh
• Risiko dinamis adalah risiko yang timbul karena
kemajuan masyarakat dibidang ekonomi, ilmu &
teknologi. Kebalikannya Risiko statis seperti hari tua,
risiko kematian
DAPAT TIDAKNYA RISIKO DIALIHKAN

• Risiko yang dapat dialihkan kepada pihak


lain, dengan mempertanggungkan suatu
objek yang akan terkena risiko kepada
perusahaan asuransi

• Risiko yang tidak dapat dialihkan kepada


pihak lain, umumnya semua jenis risiko
spekulatif
MENURUT SUMBER/PENYEBAB TIMBULNYA

• Risiko intern yaitu risiko yang berasal dari


dalam perusahaan sendiri, seperti
kecelakaan kerja, mismanajemen
• Risiko ekstern yaitu risiko yang berasal
luar perusahaan , seperti risiko pencurian,
persaingan.
TUJUAN
Memberikan informasi berkaitan
dengan kegiatan yang ada dalam
manajemen resiko sesuai dengan
tahapan-tahapannya
SASARAN
Menjelaskan pengertian dari manajemen
risiko
Menyebutkan tahapan-tahapan yang
dilakukan dalam manajemen risiko
Melaksanakan kegiatan manajemen risiko di
tempat kerja
Mengendalikan risiko di tempat kerja dengan
menggunakan prinsip manajemen risiko
RISK
Resiko adalah ukuran kemungkinan
kerugian yang akan timbul dari sumber
bahaya (hazard)) tertentu yang terjadi
o Kesempatan untuk terjadinya cedera/kerugian
dari suatu bahaya, atau kombinasi dari
kemungkinan dan akibat risiko (konsekuensi)

The chance of loss or gain


Untuk menentukan resiko membutuhkan perhitungan antara
konsekuensi/dampak yang mungkin timbul dan probabilitas, yang
biasanya disebut sebagai tingkat resiko (level of risk).

 
Hazard
Adalah sumber bahaya potensial yang
dapat menyebabkan kerusakan (harm).
A condition with the potential for causing injury,
damage, or mission degradation.

Hazard dapat berupa bahan-bahan kimia, bagian-bagian


mesin, bentuk energi, metode kerja atau situasi kerja.
Harm
Adalah kerusakan atau bentuk kerugian berupa
kematian, cidera, sakit fisik atau mental,
kerusakan properti, kerugian produksi,
kerusakan lingkungan atau kombinasi dari
kerugian-kerugian tadi.
Danger / Bahaya

Merupakan tingkat bahaya dari suatu


kondisi dimana atau kapan muncul sumber
bahaya.

Danger adalah lawan dari aman atau selamat.


AMAN (SELAMAT)
Aman (safe) adalah suatu
kondisi dimana atau kapan
munculnya sumber bahaya
telah dapat dikendalikan ke
tingkat yang memadai, dan ini
adalah lawan dari bahaya
(danger).
 

Dikatakan aman (safe) apabila tiada ada suatu kemungkinan yang dapat merusak atau merugikan.
 
FAKTOR-FAKTOR ANCAMAN
RESIKO KECELAKAAN KERJA

TENAGA
KERJA

KESEHATAN KESELAMATAN
PROSES

BAHAN ALAT

LINGKUNGAN
KECELAKAAN

KECELAKAAN
MERUPAKAN GEJALA
DISFUNGSI SISTEM
Definisi Sistem

Identifikasi Bahaya
Perubahan Sistem

Model Kecelakaan

Estimasi Frekuensi Estimasi Konsekuensi


Kecelakaan (FR) Kecelakaan (SR)

Estimasi Resiko

Dokumentasi
Penyebab
SISTEM
Kumpulan unsur yang saling berinteraksi dan
secara terpadu menuju tujuan bersama
Pendekatan sistem : Connectedness dan wholeness

Seperangkat komponen, elemen, unsur atau subsistem dengan segala


atributnya yang satu sama lain saling berkaitan, pengaruh mempengaruhi
dan saling tergantung sehingga keseluruhannya merupakan suatu kesatuan
yang terintegrasi serta mempunyai peranan atau tujuan tertentu.
Nilai atau peranan suatu sistem akan dipengaruhi oleh nilai atau peranan
sub-subsistemnya.
LUDWIG VON BERTALANFFY
Komponen Risiko/Risk
 Variasi individu yang berhubungan dengan
kerentanan
 Jumlah manusia yang terpajan
 Frekuensi pemajanan
 Derajat risiko individu
 Kemungkinan pengendalian bahaya
 Kemungkinan untuk mencapai tingkat yang aman
 Aspek finansial individu
 Pendapat masyarakat
 Tanggung jawab sosial
SIAPA YANG MELAKUKAN
PENILAIAN RISIKO
• Dapat dilakukan oleh manager/supervisor/ ahli K3
di perusahaan yang bersangkutan.
• Dapat dilakukan oleh pihak ketiga.
• Memahami MSDS/Label/informasi tempat kerja.
• Kualifikasi yang melakukan :
– Memahami peraturan dan per-uu. K3
– Memiliki keahlian di bidang K3
TAHAPAN MANAJEMEN
K. Strat.
RISIKO
K. Org
PEMANTAPAN
KONTEKS
K. Peng.
IDENTIFIKASI
MONITOR
BAHAYA & REVIEW
ANALISA RISIKO

PENILAIAN RISIKO

PENGENDALIAN
RISIKO
PEMANTAPAN KONTEKS

Konteks Strategik : Aspek Internal dan eksternal unit


Konteks Organisasi : Aspek dari Manajemen &
Organisasi
- Manajemen melibatkan pihak terkait dalam
pengambilan keputusan
- Terkait dengan kebijakan organisasi secara keseluruhan
- Terkait dengan alokasi sumber daya (personil, finansial,
dll)

Konteks Pengelolaan Risiko : Apek terhadap ruang


lingkup yg lebih besar s/d pemerintah
IDENTIFIKA
SI BAHAYA
HAZARD IDENTIFICATION
IDENTIFIKASI
BAHAYA
Tahap pertama dalam kegiatan manajemen risiko
dimana kita melakukan identifikasi bahaya yang
terdapat dalam suatu kegiatan atau proses :

Ada tiga pertanyaan yang dapat dipakai sebagai


panduan
 Apakah ada sumber yang menyebabkan cedera/loss ?
 Target apa saja yang terkena/terpengaruh bahaya ?
 Bagaimana mekanisme cedera/loss dapat timbul?
IDENTIFIKASI
BAHAYA
Terget yang mungkin terkena/terpengaruh
sumber bahaya :
Ѳ Manusia
Ѳ Produk
Ѳ Peralatan/fasilitas
Ѳ Lingkungan
Ѳ Proses
Ѳ Reputasi
Ѳ Lainnya??
IDENTIFIKASI
BAHAYA
Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedera ?
Sumber bahaya ditempat kerja dapat berasal dari :
BAHAN / MATERIAL
ALAT/MESIN
METODE KERJA
LINGKUNGAN KERJA
Potensi bahaya dan tingkat resiko kecelakaan
dengan variabel :
1.Mesin, pesawat, alat kerja, peralatan
lainnya, bahan-bahan dsb
2.Lingkungan
3.Sifat pekerjaan
4.Cara kerja
5.Proses produksi

Untuk masing-masing variabel masih dapat dijabarkan lebih lanjut


sesuai dengan jumlah sub variabel yang ada di masing-masing tempat
kerja
TEHNIK IDENTIFIKASI
BAHAYA
Banyak alat bantu yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi bahaya di tempat kerja. Beberapa
metode/tehnik tersebut :
 Inspeksi
 Pemantauan / survey
 Audit
 Kuesioner
 Data-data statistik
IDENTIFIKASI SUMBER BAHAYA
SUMBER Keterangan
BAHAYA KONSEKUENSI
BAHAYA (Resiko)

1. Mesin Bor a. Tangan terkena mata bor a. Tangan luka M

b. Mata terkena serbuk bram b. Mata buta VH

2. Penyemprotan ………… …………… …………...


hama dg
herbisida

3. Pressure ………... …………… …………..


vessel
handling

Keterangan :
VH = Very high
H = High
M = Medium
L = Low
VL = Very Low
PENILAIAN & ANALISA RESIKO

RISK ASSESSMENT & ANALYSIS


PENILAIAN RESIKO
Adalah pelaksanaan metode-metode untuk
menganalisa tingkat resiko, mempertimbangkan
resiko tersebut dalam tingkat bahaya (danger)
dan mengevaluasi apakah sumber bahaya itu
dapat dikendalikan secara memadai serta
mengambil langkah-langkah yang tepat.

Penilaian suatu risiko dengan cara membandingkannya


terhadap tingkat atau karena risiko yang telah
ditetapkan
PROBABILITY
Peluang (Probability)
yaitu kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan /
kerugian ketika terpajan dengan suatu bahaya
 Peluang orang jatuh karena melewati jalan licin
 Peluang untuk tertusuk jarum
 Peluang tersengat listrik
 Peluang supir menabrak
CONSEQUENCES
Akibat (Consequences)
yaitu tingkat keparahan / kerugian yang mungkin
terjadi dari suatu kecelakaan / loss akibat bahaya yang
ada. Hal ini bisa terkait dengan manusia, properti,
lingkungan, dll
◊ Fatality atau kematian
Contoh : ◊ Cacat
◊ Perawatan medis
◊ P3K
ACUAN DALAM PENILAIAN RISIKO
Agar penilaian yang kita lakukan seo-bjective mungkin maka
perlu mengumpulkan informasi sebelum menilai resiko dari
suatu akitivitas :

 Informasi tentang suatu aktivitas (durasi, frekuensi, lokasi


dan siapa yang melakukan)
 Tindakan pengendalian risiko yang telah ada
 Peralatan / mesin yang digunakan untuk melakukan
aktivitas
 Bahan yang dipakai serta sifat-sifatnya (MSDS)
 Data statistik kecelakaan / penyakit akibat kerja (internal
& eksternal)
 Hasil studi, survey / pemantauan
 Literature
 Benchmark pada industri sejenis
 Penilaian pihak spesiality / tenaga ahli, dll
Analisa Risiko / Risk Analysis

Kegiatan analisa suatu risiko dengan cara


menentukan besarnya kemungkinan/probability
dan tingkat keparahan dari akibat/consequences
suatu risiko
ANALISA RISIKO

Ada 3 cara dalam penilaian risiko yaitu :


 Kualitatif
 Semi kuantitatif
 Kuantitatif
ANALISA RISIKO
Analisa Kualitatif
Metode ini menganalisa dan menilai suatu risiko
dengan cara membandingkan terhadap suatu
diskripsi / uraian dari parameter (peluang dan akibat)
yang digunakan. Umumnya metode matriks dipakai

Analisa Semikuantitatif
Metode ini pada prinsipnya hampir sama dengan
analisa kualitatif, perbedaannya pada metode ini
uraian / deskripsi dari parameter yang ada dinyatakan
dengan nilai / skore tertentu
ANALISA RISIKO
Analisa Kuantitatif
Metode ini dilakukan dengan menentukan nilai dari
masing-masing parameter yang didapat dari hasil analisa
data-data yang representatif

Analisa terhadap nilai peluang atau akibat dilakukan


dengan beberapa metode seperti : analisa statistik,
model komputer, simulasi, fault tree analysis, dll
tergantung pada derajat resiko, sumberdaya yang
tersedia untuk penilaian dan keakuratan data yang
tersedia.
Risiko/Risk
 Risiko = Probability x Konsekuensi
 Konsekuensi = Hazard x exposure
 Exposure = konsentrasi x waktu pemajanan

 Risiko = Prob x Hazard x Konsentrasi x waktu


pajanan
KLASIFIKASI
KEMUNGKINAN RISIKO

DESCRIPTION LEVEL SPECIFIC INDIVIDUAL ITEM

Sangat Sering A Kemungkinan sering terjadi

Sering B Kemungkinan akan terjadi

Sedang C Terjadi suatu saat


Tidak mungkin tetapi
Jarang D
mungkin terjadi
Sangat jarang E Sangat jarang terjadinya.
Kategori Keseringan Contoh Parameter I Contoh Parameter II

Probabilitas 1 dari
Terjadi 1X dalam masa
Sangat Jarang 1.000.000 jam kerja
lebih dari 1 tahun
orang lebih

Probabilitas 1 dari
Bisa terjadi 1X dalam
Jarang 1.000.000 jam kerja
setahun
orang

Bisa terjadi 1X dalam Probabilitas 1 dari


Sedang
sebulan 100.000 jam kerja orang

Bisa terjadi 1X dalam Probabilitas 1 dari 1000


Sering
seminggu jam kerja orang

Terjadi hampir setiap Probabilitas 1 dari 100


Sangat Sering
hari jam kerja orang
KLASIFIKASI BERDASARKAN
TINGKAT PARAH
DESCRIPTION CATEGORY DEFINITION

Bencana I Meninggal / system berhenti

Cedera parah, parah,


Kritis II kerusakan sistem

Cedera ringan, penyakit atau


Marginal III kerusakan marginal

Lebih ringan, sesekali


Dapat diabaikan IV penyakit atau kerusakan
ringan
MATRIX LEVEL KEMUNGKINAN
MATRIX LEVEL OF RISK
RISK EVEL TASK
1 Sangat rendah Tindakan korektif opsional
Diperlukan perangkat keamanan atau
2 Rendah
control prosedur

Diperlukan perangkat rekayasa atau


3 Sedang
keselamatan atau control prosedur

Perangkat rekayasa dan keselamatan


4 Tinggi
yang diperlukan

Diperlukan tindakan rekayasa dan


5 Sangat tinggi
keselamatan langsung.
MATRIK PROBABILITY dan CONSEQUENCES
CONSEQUENCES First Aid Lost Time Several Days off Fatality /
PROBABILITY Injury Work Disability

Sangat mungkin +++


Bisa terjadi teratur
M H VH VH
Mungkin ++
Bisa terjadi sesekali L M H VH
Tidak mungkin +
Bisa saja terjadi VL L M H

Sangat mungkin
Bisa saja terjadi tetapi tidak
pernah VL VL L M
RESIKO :
VH : very high/ekstrim : Stop, perbaiki saat itu juga
H : high / tinggi : Perlu perbaikan dalam 24 jam
M : medium : Perlu perbaikan dalam 3 hari
L : low / rendah : Perlu perbaikan dalam 7 hari
VL : very low / dapat diabaikan : Tidak perlu tindakan khusus
PENILAIAN/ANALISA RESIKO

SUMBER BAHAYA BAHAYA KONSEKUENSI S P R

Keterangan :
S = Saverity
P = Probability
R = Risiko
ANALISA RESIKO
(pressure vessel handling)

PENGENDALIAN
SUMBER BAHAYA BAHAYA KONSEKUENSI C P R RISIKO

1. Tanpa helm

2. Tanpa Safety Shoes

3. Tanpa gloves

4. Alat bantu/troly

5. Safety cup botol baja

6. Parkir car labil

7. Tidak ada jembatan

8. Leveling car dg lantai

9. Bantalan levering botol

Keterangan : Keterangan :
C = Konsekuensi Bahaya VH = Very high
P = Probability H = High
R = Risiko M = Medium
L = Low
VL = Very Low
Risiko
o Resiko mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu
Probability dan Konsekuensi
▩ Resiko = Probability x Konsekuensi

Faktor internal yang menjadikan konsekuensi


adalah Hazard dan exposure
Konsekuensi = Hazard x Exposure
Exposure = konsentrasi x lama pemajanan

Resiko = Prob x Hazard x Konsentrasi x lama waktu pajanan

 Tidak akan menjadi risiko jika tidak ada pemajanan


RISIKO YANG BISA DITERIMA
Menentukan suatu risiko dapat diterima akan
tergantung kepada penilaian/pertimbangan
dari suatu organisasi berdasarkan :
 Tindakan pengendalian yang telah ada
 Sumber daya (finansial, SDM, fasilitas, dll)
 Regulasi / standard yang berlaku
 Rencana keadaan darurat
 Catatan / data kecelakaan terdahulu, dll
Catatan :
walau suatu risiko masih dapat diterima tapi tetap harus dipantau /
dimonitor
Define, Scope, Objective, Criteria

Identify and Evaluate Hazards :


o-peristiwa insiden
o-seleksi insiden

Analysis and Quantity Risk :


Penyebab – Kemungkinan - Consequency

Reconfigure/modify system :
oReduce Likehood
Risk Acceptable/Tolerable ? oReduce Consequency
oChange Site
YES NO
oOptimize System
oReport Results Recalculate Risk and
oOperate System/Facility Review Acceptability/Tolerability
PENGENDAL
IAN RISIKO
CONTROLE HIRARCHY
PENANGANAN RISIKO
Berdasarkan penilaian risiko kemudian ditentukan
apakah risiko tersebut masih bisa diterima
(acceptable risk) atau tidak (unacceptable risk) oleh
suatu organisasi
Apabila risiko tersebut tidak bisa diterima maka
organisasi harus menetapkan bagaimana risiko
tersebut ditangani hingga tingkat dimana risikonya
paling minimum / sekecil mungkin

Bila risiko mudah dapat diterima / tolerir maka


organisasi perlu memastikan bahwa monitoring terus
dilakukan terhadap risiko itu.
PENANGANAN RISIKO
• Risk avoidance
Yaitu memutuskan untuk tidak melakukan aktivitas yang
mengandung resiko sama sekali. Dalam memutuskan untuk
melakukannya maka harus dipertimbangkan potensial keuntungan
dan potensial kerugian yang dihasilkan oleh suatu aktivitas
• Risk reduction
Disebut juga risk mitigation yaitu mrpk metode yg mengurangi
kemungkinan terjadinya suatu risiko/pun mengurangi dampak
kerusakan yang dihasilkan oleh suatu risiko
• Risk transfer
Yaitu memindahkan resiko kepada pihak lain, umumnya melalui
suatu kontrak asuransi maupun hedging
• Risk deferral
Dampak suatu resiko tidak selalu konstan. Risk deferral
meliputi menunda aspek suatu proyek hingga saat dimana
probabilitas terjadinya resiko tersebut kecil
• Risk retention
Walaupun risiko tertentu dapat dihilangkan dengan cara
mengurangi maupun mentransfernya namun beberapa resiko harus
tetap diterima sebagai bagian penting dari aktivitas
HIRARKI PENGENDALIAN
ELIMINASI
1
2 SUBSTITUSI

3 REKAYASA/
ENGINEERING
PENGENDALIAN
4 ADMINISTRATIF

5 APD
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO
☻ Eliminasi K3
Menghilangkan suatu bahan / tahapan proses berbahaya

☻ Substitusi
 Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta
 Proses menyapu diganti dengan vakum
 Bahan solvent diganti dengan bahan water base
 Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan

☻ Rekayasa Teknik / Enggineering


 Pemasangan alat pelindung mesin (machine guarding)
 Pemasangan general dan local ventilation
 Pemasangan alat sensor otomatis
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO
K3
☻ Pengendalian Administratif
 Pemisahan lokasi
 Pergantian shift kerja
 Pembentukan sistem kerja
 Pelatihan karyawan

☻ Alat Pelindung Diri


 Helmet
 Safety Shoes
 Ear plug / muff
 Safety glass
 dll
HIERARCHY OF RISK CONTROL MEASURES

Pengukuran dalam urutan peringkat :


i. Hindari risiko dengan menghilangkan bahaya
ii. Penggantian dengan sesuatu yang kurang berbahaya
iii. Kurangi sumber bahaya
iv. Hapus orang dari tempat berbahaya
v. Menempatkan bahan bahaya pada tempat
vi. Menjaga orang dari bahaya
vii. Mengurangi paparan
viii. Adaptasi pekerjaan kepada pekerja
ix. Prosedur tertulis untuk dibaca dan dipahami
x. Supervisi yang memadai
xi. Pelatihan sehubungan dengan pengetahuan resiko
xii. Informasi dan instruksi
xiii. Alat pelindung diri
PENGENDALIAN BAHAYA
Ref. :
PENGENDALIA
SUMBER KONSEKUENS PERATURAN/
BAHAYA P S R N
BAHAYA I Standard

1. Mesin a. Tangan a. Tangan luka B II Modt


Bor terkena (3)
mata bor

b. Mata b. Mata buta C III Serius


terkena (4)
serbuk
bram

2.

dst.

Keterangan : Keterangan : Keterangan : Keterangan :


P = Probability A = I = 1=
S = Saverity B = II = 2=
R = Risiko C = III = 3=
D = IV = 4=
E = V = 5 =
MONITORING
& REVIEW
PEMANTAUAN DAN
TINJAUAN ULANG
Setelah rencana tindakan pengendalian risiko
dilakukan maka selanjutnya perlu dipantau dan
ditinjau ulang apakah tindakan tersebut sudah
efektif atau belum
Bentuk pemantauan antara lain :
 Inspeksi
 Pemantauan Lingkungan
 Audit
PEMANTAUAN DAN TINJAUAN ULANG

Harus dilakukan karena akan selalu ada potensi hazard


yang baru untuk setiap tempat kerja, hazard ini dapat
disebabkan oleh:
– Penggunaan teknologi, peralatan atau bahan-bahan baru
– Penerapan dari metode atau prosedur kerja baru
– Perubahan lingkungan kerja (perpindahan ke kantor yang
berbeda, pengurangan staff, dll)
– Mempekerjakan staf baru dengan tingkat kemampuan
dan pengetahuan yang berbeda
Manajemen Risiko
Penerapan secara sistematis dari kebijakan manajemen,
prosedur dan akitivitas dalam kegiatan :
 Identifikasi bahaya,
 Analisa,
Penilaian,
SMK3

 Mitigasi / penanganan
 Pemantauan, serta
 Review risiko
Penerapan Penilaian Resiko Terhadap Perusahaan Dalam
Prinsip “Apple to apple ” Sesuai KLUI

Penilaian perusahaan didasarkan :


a. Jumlah TK dengan klasifikasi perusahaan besar, menengah dan kecil
b. Dikelompokan berdasarkan kelompok usaha
c. Potensi bahaya dan tingkat resiko kecelakaan dengan variabel :
1. mesin, pesawat, alat kerja, peralatan lainnya, bahan-bahan dsb
2. lingkungan
3. sifat pekerjaan
4. cara kerja
5. proses produksi
d. Pembobotan resiko bahaya diberikan dari nilai 1 s/d 5 dengan rumus
penetapan standar minimal JKO sebagai berikut :
Untuk masing-masing variabel masih dapat dijabarkan lebih lanjut
sesuai dengan jumlah sub variabel yang ada di masing-masing tempat
kerja
TUGAS :
1. Membuat penilaian risiko di
kantor
2.Menyusun SOP di kantor
3. Menyusun bentuk
pengendalian risiko (kebakaran)
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai