Anda di halaman 1dari 47

UPAYA PENURUNAN AKI & AKB

BERBASIS MASYARAKAT
(MELALUI POSYANDU)

YENNI FELANDINA, SKM


KEPALA SEKSI KESEHATAN RUJUKAN DINAS KESEHATAN KAB. SIGI
IKU
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH

Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) dari


66,3 tahun pada tahun 2007 menjadi 70 tahun
pada tahun 2016.
Menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB) dari 60
per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2007 menjadi
40 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2016.
Menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) dari 307 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 menjadi
250 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2016.
Menurunnya prevalensi Kurang Gizi pada anak
balita dari 27,6% pada tahun 2007 menjadi ≤ 15%
pada tahun 2016.
DERAJAT KESEHATAN
No. Indikator Nasional Target Kondisi
2016 Sulteng
1 Umur Harapan 70,7 70 69,1 th
Hidup (UHH) (2012)
2 Angka Kematian 19/1000 KH 40 58/1000 KH
Bayi (AKB) (2012)

3 Angka Kematian 228/100.00 250 379/100.000


Ibu (AKI) 0 KH KH (2012)

4 Prevalensi Gizi 18,4% ≤ 15% 24,1%


Kurang & Buruk (2013)
Angka Kematian Ibu
400
350
300
250
200
150
100
50
0
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Kematian Ibu di Sulawesi Tengah
Tahun 2013 dan s.d. April 2014
140

120

100

80

60

40

20

0
Bgkp Bgai Mrwl Poso Dgla Toli Buol Prmo Tojo Sigi Palu Prov

Penyebab Kematian Ibu Tempat Kematian Ibu

14% 10%
9%
12%
50%
54%
27%
24%

Perdarahan Eklampsia Infeksi Lain-lain RS Masyarakat Puskesmas Lain-lain


Mengapa Kematian
Ibu dan Bayi masih
tinggi??????
Penyebab Kematian Ibu
• Penyebab langsung kematian ibu adalah:
– faktor yang berhubungan dengan komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas 
perdarahan, pre eklampsia/eklampsia, infeksi, persalinan macet dan abortus.
• Penyebab tidak langsung kematian ibu adalah :
– faktor-faktor yang memperberat keadaan ibu hamil seperti EMPAT TERLALU
(terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering melahirkan dan terlalu dekat jarak
kelahiran)
– mempersulit proses penanganan kedaruratan kehamilan, persalinan dan nifas
seperti TIGA TERLAMBAT (terlambat mengenali tanda bahaya dan mengambil
keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan dan terlambat dalam
penanganan kegawatdaruratan).
– faktor berpengaruh lainnya adalah ibu hamil yang menderita penyakit menular
seperti Malaria, HIV/AIDS, Tuberkulosis, Sifilis; penyakit tidak menular seperti
Hipertensi, Diabetes Mellitus, gangguan jiwa; maupun yang mengalami
kekurangan gizi
Dimana Ibu
Meninggal ??? DI RUMAH SAKIT
1. Kesiapan Petugas
2. Ketersediaan
Bahan & Alat
3. Sikap Petugas
4. Biaya

DI PUSKESMAS 1. Kesiapan Petugas


NAN 2. Ketersediaan Bahan &
LA Alat
E RJA 3. Sikap Petugas
P
DI
1. Sarana Transportasi
2. Tingkat Kesulitan
3. Waktu Tempuh
2 3
1. Keputusan Keluarga
DI RUMAH • Pengetahuan

1
• Ketersediaan Biaya


Kesibukan Keluarga
Sosial Budaya
TERLAMBAT
2. Ketersediaan Transportasi
PERMASALAH SEPUTAR KEHAMILAN

PERDARAHAN KEMATIAN IBU


• KURANG
ASUPAN ZAT
BESI ANEMIA
• MALARIA
• KECACINGAN
KEMATIAN
BBLR
BAYI

Riskesdas 2013  Sulteng dengan BBLR tertinggi di Indonesia; Anak dengan BBL
<2500 gr dan panjang badan lahir <48 cm urutan kedua tertinggi di Indonesia setelah
Papua.
Bagaimana Supaya Kematian Ibu tidak
terjadi ?
Bagaimana
Supaya Persalinan Aman??
• Kehamilan yang Direncanakan
• Persalinan yang direncanakan
• Melibatkan berbagai pihak, termasuk
masyarakat
Penerapan Program Perencanaan
Persalinan & Pencegahan Komplikasi
(P4K) di Posyandu.
Pendekatan Program
Continuum of Care across the Life Cycle Lansia • Kualitas
• Degenerasi
Upaya
promotif dan
preventif di Usia
hulu sama Kerja
pentingnya
dengan yang • Kes kerja di
dihilir Pelayanan bagi anak industri, informal
m a ke h id upan SMP/A & remaja
perta
Pelayanan 1000 hari
PUS & Pelayanan bagi
WUS anak SD
Pelayanan
Antenatal Pelayanan
Persalinan, nifas Pelayanan
bagi balita • Kespro remaja
& neonatal bagi bayi
• KIE: Gizi
HIV/AIDS,
NAPZA dll
• Fe
•Penjaringan
• Koseling •Bln Imunisasi Anak
Kespro •P4K • APN (MAK III) dan KF Sekolah
• Yan KB • Pemantauan •Upaya Kes Sklh
•Buku KIA • Inisiasi Menyusu Dini • ASI eksklusif
MKJP pertumbuhan &
•ANC terpadu • Vit K 1 inj • Imunisasi dasar perkembangan •PMT

n n f
ag ve ti
• KIE (HIV, dll) • Imunisasi Hep B

Di re omo
Re Ku osa tif
bi f ini
lengkap • PMT
Kespro

ha rati D
•Kelas Ibu • Rumah Tunggu

Pr
• Pemberian makan

f
Catin •Fe & asam folat • Kemitraan Bidan Dukun • Penimbangan

ati
P

lit
• PKRT •PMT ibu hamil • KB pasca salin • Vit A
•TT ibu hamil • PONED & PONEK •
Upaya Percepatan Penurunan AKI dan AKB

AKI & AKB

DI SARANA
DI MASYARAKAT
KESEHATAN

PERAN SERTA PELAYANAN


MASYARAKAT KESEHATAN

UKBM PUSKESMAS &


(POSYANDU) RS
DEFINISI POSYANDU

Pengertian:
Posyandu adalah salah satu bentuk upaya
Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)
yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk
dan bersama masyarakat, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan
AKI dan AKB
TUJUAN
UMUM
Menunjang percepatan penurunan Angka Kematian
Ibu (AKI) Dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia
melalui Pemberdayaan Masyarakat

KHUSUS

Meningkatnya Meningkatnya Meningkatnya


PSM dalam Peran lintas sektor cakupan
penyelenggaraan dalam penyelenggaraan dan jangkauan
Upaya kes. dasar Posyandu yankes dasar

terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB


SASARAN DAN FUNGSI
SASARAN  Seluruh masyarakat, utamanya:

1. Bayi
2. Anak balita
3. Ibu hamil, melahirkan, nifas dan ibu menyusui
4. Pasangan Usia Subur (PUS)

FUNGSI:

5. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan


keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama
masyarakat, guna menunjang penurunan AKI dan AKB

2. Sebagai wadah untuk mendekatkan yankes dasar terutama


berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB
LOKASI POSYANDU

RT / RW
DESA/
KELURAHAN
KAMPUNG

DUSUN

Bila dibutuhkan Masyarakat


dan Mampu dilaksanakan.
PERMASALAHAN POSYANDU
• Hanya sekitar 25,85% dari jumlah Posyandu yang ada di
Sulteng yang aktif (Purnama dan Mandiri), dan 74,15 %
(Pratama dan Madya)
• Peralatan yang belum memadai.
• Kurang memiliki tempat pelayanan yang layak dan
pembinaan terhadap Posyandu masih belum merata.
• Belum memiliki jumlah kader yang cukup bila dibandingkan
dengan jumlah sasaran dan hanya 60% kader yang telah
terlatih dan aktif.
• Cakupan Posyandu masih rendah (<50%), sebagian besar
adalah anak usia di bawah dua tahun
• Hampir 100% ibu menyatakan pernah mendengar Posyandu,
namun yang hadir pada saat kegiatan Posyandu kurang dari
separuhnya.
PEMBENTUKAN
Satu Posyandu melayani sekitar 80 - 100 balita (120 KK)/ Sikon Setempat

Langkah-langkah pembentukan:

Pendekatan Pendekatan MMD


internal eksternal SMD

Pembentukan dan pemantauan kegiatan Posyandu,


yaitu:

a. Pemilihan Pengurus dan Kader


b. Orientasi Pengurus dan Pelatihan Kader
c. Pembentukan dan Peresmian
d. Penyelenggaraan dan Pemantauan Kegiatan Posyandu
Biayanya dari mana
PEMBIAYAAN

• Sumber Biaya
– Dana Desa
– Masyarakat,
– Swasta/dunia usaha,
– Hasil usaha,

• Pemanfaatan dana
Membiayai kegiatan Posyandu

• Pengelolaan dana
Oleh pengurus Posyandu
PEMANFAATAN DANA DESA
(%KABUPATEN/KOTA YANG MEMANFATKAN
10% DANA DESA UNTUK UKBM)

PENINGKATAN
UNDANG-UNDANG NOMOR KUALITAS
KESEHATAN
6 TAHUN 2014 TENTANG DI DESA DAN
DESA & Permen Desa & PDTT KAWASAN
No. 5 Thn 2015” PERDESAAN
KEGIATAN POSYANDU
TAMBAHAN/
KEGIATAN UTAMA PENGEMBANGAN
1. PAUD

- KIA 2. B.K.B.
- KB jika
- Imunisasi  5 kegiatan utama baik
- Gizi (grafik SKDN membaik) POSYANDU
- Penanggulangan
Diare
 Sumberdaya mendukung PLUS /
 Penetapan melalui SMD
PENYULUHAN MANDIRI
dan MMD
PENYELENGGARAAN POSYANDU

WAKTU PENYELENGGARAAN
Hari buka sekurang-kurangnya satu hari dalam sebulan

TEMPAT PENYELENGGARAAN
di lokasi yang mudah dijangkau, atau tempat khusus
yang dibangun secara swadaya “ Wisma Posyandu”

PENYELENGGARAAN KEGIATAN POSYANDU


Jumlah minimal kader 5 (lima) orang
Pelayanan mengacu pada sistem/pola 5 (lima) Langkah
Kegiatan:
AR AAN
EL E NGG
PENY OSYANDU
5 LANGKAH KEGIATAN &
P
UPAYA PENGEMBANGAN
LANGKAH POSYANDU INTEGRASI
POSYANDU-PAUD-BKB
KEGIATAN PELAKSANA PELAYANAN PELAKSANA
PERTAMA PENDAFTARAN KADER PENDAFTARAN KADER

KEDUA PENIMBANGAN DAN KADER PENIMBANGAN KADER


PENGUKURAN DAN PENGUKURAN

KETIGA PENGISIAN KMS KADER PENCATATAN & KADER


(PENCATATAN) DETEKSI
PERKEMBANGAN

KEEMPAT PENYULUHAN KADER KELAS IBU BALITA KADER, PET KES,


PLKB

KELIMA PELAYANAN PET. KES & YANKES,


KESEHATAN KADER TERAPI/STIMULASI KADER, PET KES,
PERKEMBANGAN PLKB
Pentingkah
Keberadaan Kader
Posyandu
Peran Kader Kesehatan
PENGGERAKA • Pelayanan di Posyandu
N • Upaya Perbaikan Gizi Keluarga
MASYARAKAT • Pemanfaatan Lahan Pekarangan

• Penyuluhan Perorangan/Tatap Muka


PENYULUHAN • Penyuluhan Kelompok
• Penyuluhan Dgn Peragaan

• Kunjungan Rumah
PEMANTAUAN • Pemeriksaan Jentik
Tugas & Tanggungjawab Kader
dalam Penyelenggaraan Posyandu :

1. Penyiapan Hari Buka Posyandu


– Menyiapkan alat dan bahan, yaitu : alat penimbangan bayi,
KMS, alat pengukur LILA, alat peraga dll
– Mengundang dan menggerakkan masyarakatuntuk datang ke
posyandu
– Menghubungi pokja posyandu, yaitu menyampaikan rencana
kegiatan kepada kantor desa
– Melaksanakan pembagian tugas, yaitu menentukan
pembagian tugas diantara kader posyandu baik untuk
persiapan maupun pelaksanaan kegiatan

2. Penyelenggara Pelayanan Posyandu


Tugas & Fungsi Kader dalam Posyandu :

3. Setelah Hari Buka Posyandu


– Memindahkan catatan dalam KMS ke dalam buku register atau
buku bantu kader
– Mengevaluasi hasil kegiatan dan merencanakan kegiatan dari
posyandu yang akan datang
– Melaksanakan penyuluhan kelompok (kelompok dasa wisma)
– Melakukan kunjungan rumah (penyuluhan perorangan) bagi
sasaran posyandu yng bermasalah , spt :
Tidak berkunjung ke posyandu karena sakit
Berat badan balita tetap Selama 2 bulan berturut turut
Tidak melaksanakan KB padahal sangat perlu
Anggota keluarga sering terkena penyakit menular (Dinkes
jawa timur, 2005
Apa Tugas/Peran
Kader diluar H-1
sampai H+1
Posyandu
PEMBINAAN RUMAH TANGGA MELALUI
DASA WISMA PKK
1. Pendataan Sasaran /Ibu hamil dan Pemasangan Stiker P4K
2. Memberikan penyuluhan yang berhubungan dengan
kesehatan ibu (Tanda Bahaya Kehamilan, Persalinan dan
sesudah melahirkan).
3. Mendampingi Ibu Hamil periksa kehamilan di
nakes/sarkes (sesuai standard ANC), sampai ibu bersalin di
Nakes/Sarkes & Nifas
4. Menganjurkan suami untuk mendampingi pada saat
pemeriksaan kehamilan, persalinan, dan sesudah
melahirkan (nifas)
5. Membantu Bidan dalam memfasilitasi keluarga untuk
menyepakati isi Stiker, termasuk KB pascamelahirkan.
Mengapa Perlu Stiker P4K
a.Penempelan stiker P4K di setiap
rumah ibu hamil dimaksudkan agar
ibu hamil terdata, tercatat dan
terlaporkan keadaannya oleh bidan
dengan melibatkan peran aktif
unsur-unsur masyarakat seperti
kader dan tokoh masyarakat.
b.Masyarakat sekitar rumah bumil
mengetahui ada ibu hamil dan bila
sewaktu-waktu membutuhkan
pertolongan, masyarakat siap sedia
untuk membantu. Dengan
demikian, ibu hamil yang
mengalami komplikasi tidak
terlambat untuk mendapat
penanganan yang tepat dan cepat.
PEMBINAAN RUMAH TANGGA MELALUI
DASA WISMA PKK

6. Bersama dengan Kades, Toma membahas


tentang masalah calon donor darah,
transportasi dan pembiayaan untuk membantu
dalam menghadapi kegawatdaruratan pada
waktu hamil, bersalin dan sesudah melahirkan.
7. Menganjurkan dan mendampingi pemberian
ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan.
8. Mrngajak Ibu ikut KB pasca Persalinan
Bagaimana Tingkat
Perkembangan
Posyandu
Tingkat Perkembangan Posyandu

1. Posyandu Pratama
Kegiatan bulanan belum rutin Masyarakat belum siap
Jumlah kader sangat terbatas(< 5)

Intervensi:
•Memotivasi masyarakat
2. Posyandu Madya •Menambah jml kader

Kegiatan sudah > 8 kali/tahun INTERVENSI ;


Rata-rata jmlh kader 5 orang/lebih
Mengikutsertakan Toma sbgai
Cakupan kegiatan utama < 50%
Motivator dgn Pelatihan Kader,
Menggalakkan Kader,
Meningkatkan Cakupan,
Menerapkan Pendekatan DESI
3. Posyandu Purnama

•Melaksanakan kegiatan > 8 kali/tahun


•Rata-rata jml kader 5 orang/lebih
•Cakupan kegiatan utama > 50% Intervensi:
•Menyelenggarakan program tambahan
•Memperoleh pembiayaan dari dana sehat Sosialisasi program
dengan peserta masih terbatas (<50% KK) dana sehat
Pelatihan dana sehat

4. Posyandu Mandiri

•Melaksanakan kegiatan > 8 kali/tahun


•Rata-rata jml kader 5 orang/lebih Intervensi:
•Pembinaan program
•Cakupan kegiatan utama > 50%
•Menyelenggarakan program tambahan dana sehat
•Memperbanyak prog.
•Memperoleh pembiayaan dari dana sehat
tambahan
dengan peserta > 50% KK
Bagaimana
Pembinaan Posyandu
PEMBINAAN POSYANDU
• PEMBINAAN
Pembinaan dilaksanakan secara terpadu melalui Pokja Posyandu
di tingkat desa/kelurahan

• KEGIATAN PEMBINAAN
– Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pengurus dan
kader
– Pembinaan administrasi penyelenggaraan dan keuangan

• BENTUK PEMBINAAN
– Rapat koordinasi berkala Pokja Posyandu
– Kunjungan bimbingan dan fasilitasi
– Menghadiri rapat-rapat yang diselenggarakan masyarakat
– Penghargaan kepada pengurus dan kader Posyandu yang
berprestasi
POKJANAL POSYANDU
PERMENDAGRI NO. 54 TAHUN 2007
SE MENDAGRI NO. 411/1116/SJ/2001 REVITALISASI POSYANDU

• Pokjanal Posyandu: Lembaga yang


mengkoordinasikan fungsi pembinaan (Pusat s/d
kecamatan)
• Di desa/kelurahan, dikoordinasikan melalui Pokja
Posyandu (kelompok kerja)
• Fungsi pembinaan: program, kelembagaan,
SDM/pengelola Posyandu
• Unsur Pokja: instansi terkait dan stake holder
terkait/unsur pembina (Camat, Lurah/Kades, TP.
PKK, Ormas/LSM, Swasta/dunia usaha, Toma
KONDISI IDEAL MISI
PROGRAM
TERCAPAI

PERAN SERTA MASYARAKAT

DUKUNGAN FASILITAS
KOORDINASI LS/LP

POLITICAL WILL

SEKRETARIAT
DAN DANA

POKJANAL

POKJANAL SEBAGAI WADAH KOORDINASI


PERMASALAHAN POKJANAL

• POKJANAL YG ADA HANYA SEKEDAR ”SK”


• TIDAK JELASNYA TUPOKSI MASING2 SEKTOR,
• TIDAK ADA SEKRETARIAT TETAP,
• KURANG JELASNYA PROGRAM YANG TERINTEGRASI,
• KURANGGNYA KOORDINASI ANTAR SEKTOR/ LEMBAGA,
• MASIH ADA PERSEPSI BHW POKJANAL TUGAS TEHNIS
DINAS KESEHATAN,
• KURANGNYA SOSIALISASI / ADVOKASI,
• AKTIVITAS POKJANAL POSYANDU JIKA TERJADI GIZI
BURUK, ATAUPUN ADANYA LOMBA,
• KURANGNYA DUKUNGAN DANA.
REVITALISASI POKJANAL
SURAT EDARAN MENDAGRI NO. 411.3/1116/SJ/2001.
PERATUTAN MENDAGRI NO. 54 AHUN 2007

TUJUAN : UPAYA PENINGKATAN FUNGSI DAN KINERJA


POKJANAL

1. REORGANISASI POKJANAL
2. REFUNGSIONALISASI POKJANAL
3. MENINGKATKAN KEGIATAN
4. SEKRETARIAT TETAP
5. DLL
Buku Saku Dana Desa
Sudahkah kita
MENGHARGAI
seorang
IBU
?
TERIMA KASIH

Bersama Promkes Kita Bisa

Anda mungkin juga menyukai