Anda di halaman 1dari 27

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

SINERGI DAN INTEGRASI PUSAT DAN DAERAH


DALAM IMPLEMENTASI PERHUTANAN SOSIAL
Oleh:
DYAH SIH IRAWATI, S.Si., MA
Kasubdit Kehutanan
Direktorat Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah I

Ditjen Bina Pembangunan Daerah


Kementerian Dalam Negeri
Malang, 10 Desember 2021
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

UU No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan


UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
Dasar PP No 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan
Hukum PermenLHK No 9 Tahun 2021 tentang Perhutanan Sosial

Sistem pengelolaan hutan lestari dalam kawasan


GAMBARAN UMUM hutan negara /hutan hak/hutan adat oleh masyarakat
setempat/MHA
PERHUTANAN PERHUTANAN
SOSIAL
SOSIAL Meningkatkan kesejahteraan, keseimbangan
lingkungan dan dinamika sosial budanya
Tujuan
Merupakan bagian dari Program Prioritas Nasional
RPJMN
sesuai RPJMN 2020-2024
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PERAN KEMENDAGRI DALAM BINWAS

KLHK Gubernur
PEMBINAAN BINWAS sebagai OPD
TEKNIS Kepala PROVINSI
Daerah
PROVINSI
GWPP
BINWAS KAB/
Binwas
UMUM KOTA
PEMERINTAH umum dan
KEMENDAGRI teknis
PENGAWASAN

Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah


Pusat
Hubungan Gubernur sebagai
Melaksanakan Pembinaan dan Pengawasan
Wakil Pemerintah Pusat dengan
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang
Bupati/Walikota bersifat
menjadi kewenangan kabupaten/kota
hierarkis fungsional
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

INTEGRASI DOKUMEN PERENCANAAN & PENGANGGARAN DAERAH

NSPK Sistem Perencanaan Tahap Penganggaran


RPJMN Pembangunan Daerah Daerah
5 Tahun
pencapaian target daerah

20 tahun 5 tahun
Diintegrasikan dalam

1 tahun KUA Ranc.


RKP RPJPD RPJMD RKPD APBD
PPAS
APBD
1 Tahun

Renstra Renja
RENJA K/L RKA-SKPD
DPA-SKPD
PD PD
1 Tahun

Tool: Permendagri 90/2019, Kepmendagri 050-3708 tahun 2020, SIPD

Pasal 374 UU 23/2014  Kementerian LHK bertindak sebagai pembina teknis dan Kementerian Dalam Negeri
bertindak sebagai pembina umum yang meliputi: pembagian urusan pemerintahan, kelembagaan, kepegawaian, keuangan,
pembangunan, pelayanan publik, kerja sama, kebijakan, kepala daerah dan DPRD dan pembinaan lain sesuai UU
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

CAPAIAN
PERHUTANAN SOSIAL
No Kategori Jumlah
5 SKEMA PERHUTANAN SOSIAL 1 Blue 4300
2 Silver 2990
3 Gold 517
4 Platinum 48
TARGET REALISASI CAPAIA
N Total 7885
12,7Juta ha 4,7 Juta ha
7.228 SK 37,27 % Sumber: goKUPS 2021

Ijin/hak
1.034.296 KK
Sumber: pskl-klhk, 21 September 2021
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

CAPAIAN PERHUTANAN SOSIAL PROVINSI


NO PROVINSI
JAWA TIMURAlokasi
REALISASI
Capaian JML SK (Unit) JML KK
LUAS (Ha) LUAS (Ha)

Total KUPS 499


1 ACEH 440,188 239,473.38 58 20,657
2 SUMATERA UTARA 582,604 70,426.51 136 17,500
3 SUMATERA BARAT 694,252 233,229.16 249 134,646
4 RIAU 1,297,843 127,411.36 83 25,615
5 JAMBI 356,490 200,987.95 408 37,002
6 SUMATERA SELATAN 372,525 120,691.59 181 30,502
7
8
BENGKULU
LAMPUNG
148,040
387,880
75,152.28
221,661.01
128
360
16,170
82,435
280 Blue
9 KEP BANGKA BELITUNG 143,873 41,334.72 373 18,155
10 KEP RIAU 147,766 33,005.00 29 4,724
11 JAKARTA - - - -
12 JAWA BARAT 32,076 36,802.99 130 20,448
13
14
JAWA TENGAH
YOGYAKARTA
37,107
3,339
37,595.59
1,565.88
88
45
19,520
5,005
197 Silver
15 JAWA TIMUR 148,734 176,736.97 348 119,507
16 BANTEN 10,159 18,832.71 30 11,243
17 BALI 19,574 20,077.91 109 58,064
18 NUSA TENGGARA BARAT 285,098 39,467.55 178 27,036
19
20
NUSA TENGGARA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
496,083
1,489,207
55,454.73
609,584.93
218
200
18,311
79,624
22 Gold
21 KALIMANTAN TENGAH 1,136,611 276,271.77 188 28,369
22 KALIMANTAN SELATAN 161,668 67,701.02 149 19,165
23 KALIMANTAN TIMUR 444,691 231,584.36 113 14,314
24 KALIMANTAN UTARA 273,903 501,468.92 0 76 9,934
0 Platinum
25 SULAWESI UTARA 123,897 37,104.35 207 4,460
26 SULAWESI TENGAH 376,337 226,965.62 1,242 30,446
27 SULAWESI SELATAN 444,807 305,394.95 636 62,937
28 SULAWESI TENGGARA 295,867 95,520.32 244 20,718
29 GORONTALO 50,091 24,597.01 152 14,512
30 SULAWESI BARAT 110,905 47,187.82 471 6,296
31 MALUKU 224,472 187,641.72 127 27,830
32 MALUKU UTARA 228,848 166,501.89 140 31,919
33 PAPUA BARAT 669,544 92,841.19 78 7,707
34 PAPUA 2,427,082 113,306.99 54 9,525
TOTAL 14,061,562 4,733,580.15 7,228 1,034,296 Sumber: goKUPS 2021
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PERAN KEMENDAGRI
1 Mendukung pencapaian target Mendorong pemda untuk 5
perhutanan sosial sesuai dengan mendukung pelaksanaan
arah kebijakan pada RPJMN perhutanan soial
2020-2024

Mengkoordinasikan dan
Memastikan program pemberdayaan
memfasilitasi pemerintah daerah Perhutanan Sosial dilaksanakan oleh
dalam upaya pemberdayaan daerah melalui integrasi kedalam
masyarakat dalam pemanfataan RPJMD, RKPD dan APBD
2 perhutanan sosial.
4
3
Pembinaan umum terhadap pelaksanaan
Perhutanan Sosial Provinsi dan Kabupaten/Kota
DUKUNGAN KEMENDAGRI UNTUK
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PERHUTANAN SOSIAL
Surat ke Gubernur SE MENDAGRI NO.
kec. DKI 552/6267/SJ

Surat ke Bupati/Wali
Kota
No. 552/1392/SJ

21
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

SE MENDAGRI
NO.552/6267/JS

21
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

Surat Edaran Mendagri


ke Seluruh Gubernur
kecuali DKI Jakarta

21
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

Surat ke Bupati /
WaliKota
No. 552 /1392/SJ

21
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

KEPADA PEMERINTAH DAERAH AGAR :

01
Mengoptimalikan peran gubernur dan fungsi koordinatif Sekda kabupaten/kota dalam
mendorong sinergitas Perangkat Daerah dalam mempercepat pemberdayaan masyarakat di
lokasi Perhutanan Sosial.

Mendukung Pelaksanaan Perhutanan Sosial melalui Permendagri No. 90/2019 dan NSPK

02 lainnya sebagai pedoman dan melaksanakan kegiatan dan mengalokasikan anggaran pada
program-program yang dapat berkontribusi terhadap implementasi pengembangan usaha
perhutanan sosial ke dalam Dokrenda.

03
Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar stakeholders lain yang terkait (pemerintah,
BUMN, BUMD, swasta, masyarakat, perguruan tinggi, dll.) mengingat kegiatan pemberdayaan
ekonomi masyarakat berbasis perhutanan sosial bersifat lintas urusan.

04 Memfasilitasi keg. pengembangan usaha perhutanan sosial agar masuk dalam agenda
musyawarah desa agar perhutanan sosial menjadi prioritas

05 Mendukung peningkatan jumlah dan kapasitas pendamping serta kelembagaan kehutanan


sosial.

06 Memfasilitasi kemudahan akses permodalan bagi pemegang izin dari bank daerah setempat.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PERHUTANAN SOSIAL
DALAM UU 23/2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
URUSAN KEHUTANAN:
BEBERAPA URUSAN TERKAIT PS (UU 23/2014)
KOPERASI DAN UKM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

LOKUS DIARAHKAN KE IZIN PS/ PIAPS

PARIWISATA
PERTANIAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PERHUTANAN SOSIAL DALAM


PERMENDAGRI NO. 17 TAHUN 2021
TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RKPD
TAHUN 2022

• Peningkatan akses pemanfaatan hutan dan


pendampingan usaha perhutanan sosial melalui
skema Hutan Desa, Hutan Kemasyarakatan,
Hutan Tanaman Rakyat, Kemitraan Kehutanan
dan Hutan Adat.
• Permendagri No. 17 / 2021 merupakan
Pedoman untuk mensinergikan
perencanaan program kerja tahunan
antara pemerintah pusat, pemerintah
daerah, antar pemerintah daerah melalui
rencana kerja pemerintah daerah agar tercipta
efektivitas pembangunan di daerah. * Ralat
2.000.000 Ha
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PERMENDAGRI No. 27 Tahun 2021


PERHUTANAN SOSIAL DALAM Pedoman Penyusunan APBD TA 2022
PERMENDAGRI 90/2019
KODE PROGRAM/KEGIATAN/SUB KEGIATAN
PROGRAM PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN, PENYULUHAN DAN
3 28 05
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI
BIDANG KEHUTANAN
Pelaksanaan Penyuluhan Kehutanan
3 28 05 1.01 Provinsi dan Pemberdayaan
Masyarakat di Bidang Kehutanan

Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi


3 28 05 1.01 01 Penyuluh Kehutanan dan SDM Bidang  Selain dari APBD, pendanaan PS dapat diupayakan dgn
Kehutanan
Dana Transfer (DBH,DAK) dan Pendanaan lainnya dari
Penguatan dan Pendampingan Kerjasama dengan swasta dan pihak-pihak lainnya.
3 28 05 1.01 02 Kelembagaan Kelompok Tani Hutan
 Optimalisasi pendampingan dan pendanaan di luar
Penyiapan dan Pengembangan kehutanan untuk membantu PS sangat diperlukan,
3 28 05 1.01 03 Perhutanan Sosial
karena pengembangan ekonomi masyarakat melalui PS
berkaitan dengan berbagai sektor.
PERAN PEMERINTAH DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

DALAM MENDUKUNG PERHUTANAN SOSIAL


(Kepmendagri 050-3708 Tahun 2020)
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
Kode NOMENKLATUR URUSAN PROVINSI Kode NOMENKLATUR URUSAN KABUPATEN/KOTA
2 13 02 PROGRAM PENATAAN DESA 2 13 02 PROGRAM PENATAAN DESA
2 13 02 1.01 Penatausahaan Penetapan Susunan Kelembagaan, Pengisian Jabatan, 2 13 02 2.01 05 Fasilitasi Penetapan Kesatuan Masyarakat Hukum
dan Masa Jabatan Kepala Desa dan Desa Adat Adat dan Desa Adat Kewenangan Kabupaten/Kota
2 13 02 1.01 01 Identifikasi, Inventarisasi dan Fasilitasi Penataan Kesatuan
Masyarakat Hukum Adat dan Desa Adat yang menjadi kewenangan  
Provinsi  
2 13 02 1.01 02 Fasilitasi Kelembagaan Desa dan Desa Adat    
2 13 03 PROGRAM PENINGKATAN KERJASAMA DESA 2 13 03 PROGRAM PENINGKATAN KERJASAMA DESA
2 13 03 1.01 01 Fasilitasi Kerja Sama antar Desa Lintas Kabupaten/Kota 2 13 03 2.01 01 Fasilitasi Kerja Sama antar Desa dalam Kabupaten/Kota
2 13 03 1.01 02 Fasilitasi Kerja Sama Desa dengan Pihak Ketiga Fasilitasi Kerja Sama Antar Desa dengan Pihak Ketiga dalam
2 13 03 2.01 02 Kabupaten/Kota
2.13.04 PROGRAM ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA
2 13 04 PROGRAM ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA
2 13 04 1.01 Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Administrasi
2 13 04 2.01
Pemerintahan Desa
Pelaksanaan Penugasan Urusan/Kewenangan Provinsi yang
2 13 04 1.01 13
Dilaksanakan oleh Desa Pelaksanaan Penugasan Urusan/Kewenangan Kabupaten/Kota
2 13 04 2.01 17
yang Dilaksanakan oleh Desa
2 13 04 1.01 15 Pembinaan dan Pengawasan Penetapan Pengaturan BUM Desa
Kabupaten/Kota dan Lembaga Kerjasama antar Desa Pembinaan dan Pemberdayaan BUM Desa dan Lembaga Kerja
2 13 04 2.01 08 sama antar Desa
2 13 05 PROGRAM PEMBERDAYAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN, LEMBAGA
ADAT DAN MASYARAKAT HUKUM ADAT 2 13 05 PROGRAM PEMBERDAYAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN,
LEMBAGA ADAT DAN MASYARAKAT HUKUM ADAT
Pemberdayaan Lembaga kemasyarakatan yang Bergerak di Bidang Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan yang Bergerak di Bidang
2 13 05 1.01 Pemberdayaan Desa dan Lembaga Adat Tingkat Daerah Provinsi serta
Pemberdayaan Masyarakat Hukum Adat yang Masyarakat Pelakunya 2 13 05 2.01 Pemberdayaan Desa dan Lembaga Adat Tingkat Daerah
Kabupaten/Kotaserta Pemberdayaan Masyarakat Hukum Adat yang
Hukum Adat yang Sama Berada di Lintas Daerah Kabupaten/Kota Masyarakat Pelakunya Hukum Adat yang Sama dalam Daerah
Kabupaten/Kota
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PARIWISATA


Kode NOMENKLATUR URUSAN PROVINSI Kode NOMENKLATUR URUSAN KABUPATEN/KOTA
3 26 02 PROGRAM PENINGKATAN DAYA TARIK DESTINASI PARIWISATA 3 26 02 PROGRAM PENINGKATAN DAYA TARIK DESTINASI PARIWISATA

3 26 02 1.02 Pengelolaan Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi 3 26 02 2.01 Pengelolaan Daya Tarik Wisata Kabupaten/Kota

3 26 02 1.02 04 Pengadaan/Pemeliharaan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana dalam Pengadaan/Pemeliharaan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana dalam
3 26 02 2.02 04
Pengelolaan Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi Pengelolaan Kawasan Wisata Strategis Pariwisata Kabupaten/Kota
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Kawasan Strategis Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Kawasan Strategis
3 26 02 1.02 06 3 26 02 2.02 06 Pariwisata Kabupaten/Kota
Pariwisata Provinsi
3 26 03 PROGRAM PEMASARAN PARIWISATA 3 26 03 PROGRAM PEMASARAN PARIWISATA
Pemasaran Pariwisata Dalam dan Luar Negeri Daya Tarik, Destinasi 3 26 03 2.01 Pemasaran Pariwisata Dalam dan Luar Negeri Daya Tarik, Destinasi
26 03 1.01 dan Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten/Kota
dan Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi
Peningkatan Kerja Sama dan Kemitraan Pariwisata Dalam dan Luar Peningkatan Kerja Sama dan Kemitraan Pariwisata Dalam dan Luar
3 26 03 1.01 04 3 26 03 2.01 04 Negeri
Negeri
PROGRAM PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF MELALUI 3 26 04 PROGRAM PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF MELALUI
3 26 04 PEMANFAATAN DAN PERLINDUNGAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL PEMANFAATAN DAN PERLINDUNGAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

3 26 04 2.01 Penyediaan Prasarana (Zona Kreatif/Ruang Kreatif/Kota Kreatif)


3 26 04 1.01 Penyediaan Sarana dan Prasarana Kota Kreatif sebagai Ruang Berekspresi, Berpromosi dan Berinteraksi bagi Insan
Kreatif di Daerah Kabupaten/Kota
PROGRAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA PARIWISATA DAN PROGRAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA PARIWISATA DAN
3 26 05 3 26 05
EKONOMI KREATIF EKONOMI KREATIF
Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia
3 26 05 1.01 3 26 05 2.01 Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tingkat Lanjutan
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tingkat Dasar
3 26 05 1.01 02 Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam Pengembangan
Kemitraan Pariwisat Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan
3 26 05 2.01 02
Kemitraan Pariwisata
Fasilitasi Proses Kreasi, Produksi, Distribusi Konsumsi, dan
3 26 05 1.01 08 Konservasi Ekonomi Kreatif 3 26 05 2.01 05 Fasilitasi Proses Kreasi, Produksi, Distribusi Konsumsi dan Konservasi
Ekonomi Kreatif
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KOLABORASI PEMERINTAH DAERAH REPUBLIK INDONESIA

URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERTANIAN DALAM MENDUKUNG PERHUTANAN SOSIAL


Kode NOMENKLATUR URUSAN PROVINSI Kode NOMENKLATUR URUSAN KABUPATEN/KOTA
3 27 02 PROGRAM PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN SARANA PERTANIAN 3 27 02 PROGRAM PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN SARANA PERTANIAN
3 27 02 1.02 Pengawasan Mutu, Penyediaan dan Peredaran Benih Tanaman
3 27 02 2.03 01 Pengawasan Mutu Benih/Bibit Ternak, Bahan Pakan/Pakan/Tanaman Skala
Kecil
3 27 02 1.02 03 Pengawasan Mutu, Penyediaan dan Peredaran Benih/Bibit Tanaman
Pangan 3 27 02 2.03 02 Pengawasan Peredaran Bahan Pakan/Pakan, Benih/Bibit Hijauan Pakan
3 27 02 1.02 04 Pengawasan Mutu, Penyediaan dan Peredaran Benih/Bibit Perkebunan Ternak
3 27 02 1.04 01 Pemberian Bimbingan Peningkatan Produksi Benih/Bibit Ternak dan    
Tanaman Pakan Ternak, Bahan Pakan, serta Pakan Kewenangan Provinsi    
3 27 02 1.07 Penyediaan Benih/Bibit Ternak dan Hijauan Pakan Ternak yang
Sumbernya dari Daerah Provinsi Lain 3 27 02 2.06 Penyediaan Benih/Bibit Ternak dan Hijauan Pakan Ternak yang Sumbernya
dalam 1 (satu) Daerah Kabupaten/Kota Lain
3 27 02 1.07 01
Pengadaan Benih/Bibit Ternak yang Sumbernya dari Daerah Provinsi Lain Pengadaan Benih/Bibit Ternak yang Sumbernya dari Daerah Kabupaten/Kota
3 27 02 2.06 01
Lain
3 27 02 1.07 02 Pengadaan Hijauan Pakan Ternak yang Sumbernya dari Daerah Provinsi
Lain 3 27 02 2.06 02 Pengadaan Hijauan Pakan Ternak yang Sumbernya dari Daerah
Kabupaten/Kota Lain
PROGRAM PENYEDIAAN DAN
3 27 03
PENGEMBANGAN PRASARANA PERTANIAN   PROGRAM PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN PRASARANA PERTANIAN
3 27 03 1.01 Penataan Prasarana Pertanian 3 27 03 2.01 Pengembangan Prasarana Pertanian
Pengelolaan Wilayah Sumber Bibit Ternak dan Rumpun/Galur Ternak
3 27 03 1.02 yang Wilayahnya Lebih Dari 1 (satu) Daerah Kabupaten/ Kota dalam 1 Pengelolaan Wilayah Sumber Bibit Ternak dan Rumpun/Galur Ternak dalam
3 27 03 2.03 Daerah Kabupaten/ Kota
(satu) Daerah Provinsi
    3 27 04 2.04 Pengembangan Lahan Penggembalaan Umum
3 27 07 PROGRAM PENYULUHAN PERTANIAN 3 27 07 PROGRAM PENYULUHAN PERTANIAN
3 27 07 1.01 Pengembangan Ketenagaan Penyuluhan Pertanian Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Penyuluhan Pertanian di Kecamatan
3 27 07 2.01 01
3 27 07 1.01 02 Kerja Sama Pengembangan Kompetensi Penyuluh Pertanian Swadaya dan dan Desa
Swasta    
3 27 07 1.03 Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Ekonomi Petani Berbasis
Kawasan 3 27 07 2.01 02
Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Petani di Kecamatan dan Desa
3 27 07 1.03 01 Pembentukan dan Penguatan Kelembagaan Koorporasi Petani
3 27 07 2.01 04 Pembentukan Badan Usaha Milik Petani
3 27 07 1.03 02 Pendampingan Manajemen Koorporasi Petani
   
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KOPERASI, USAHA KECIL, DAN MENENGAH


Kode NOMENKLATUR URUSAN PROVINSI KOLABORASI PEMERINTAHKode DAERAH
NOMENKLATUR URUSAN KABUPATEN/KOTA

2 17 06 DALAM
PROGRAM PEMBERDAYAAN DAN MENDUKUNG
PERLINDUNGAN KOPERASI PERHUTANAN
2 17 06 SOSIALDAN PERLINDUNGAN KOPERASI
PROGRAM PEMBERDAYAAN

2 17 06 1.01 Pemberdayaan dan Perlindungan Koperasi yang Keanggotaannya Lintas Pemberdayaan dan Perlindungan Koperasi yang Keanggotaannya
2 17 06 2.01
Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Daerah Provinsi dalam Daerah Kabupaten/Kota

2 17 07 PROGRAM PEMBERDAYAAN USAHA MENENGAH, USAHA KECIL, DAN 2 17 07 PROGRAM PEMBERDAYAAN USAHA MENENGAH, USAHA KECIL, DAN
USAHA MIKRO (UMKM) USAHA MIKRO (UMKM)
Pemberdayaan Usaha Kecil yang dilakukan Pemberdayaan Usaha Mikro yang Dilakukan melalui Pendataan,
2 17 07 1.01
Melalui Pendataan, Kemitraan, Kemudahan Perijinan, Penguatan 2 17 07 2.01 Kemitraan, Kemudahan Perizinan, Penguatan Kelembagaan dan
Kelembagaan dan Koordinasi Dengan Para Pemangku Kepentingan Koordinasi dengan Para Pemangku Kepentingan

Menumbuhkembangkan UMKM untuk menjadi Usaha yang Tangguh dan


2 17 07 1.01 01 Mandiri sehingga dapat Meningkatkan Penciptaan Lapangan Kerja,
Pemerataan Pendapatan, Pertumbuhan Ekonomi, dan Pengentasan    
Kemiskinan
2 17 08 PROGRAM PENGEMBANGAN UMKM 2 17 08 PROGRAM PENGEMBANGAN UMKM
Pengembangan Usaha Kecil dengan Orientasi Peningkatan Skala Usaha Pengembangan Usaha Mikro dengan Orientasi Peningkatan Skala
2 17 08 1.01 Menjadi Usaha Menengah 2 17 08 2.01 Usaha menjadi Usaha Kecil

URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERIKANAN DAN KELAUTAN


3 25 04 PROGRAM PENGELOLAAN PERIKANAN BUDIDAYA 3 25 04 PROGRAM PENGELOLAAN PERIKANAN BUDIDAYA
3 25 04 1.05 Pengelolaan Pembudidayaan Ikan di Laut 3 25 04 2.04 Pengelolaan Pembudidayaan Ikan
Penyediaan Sarana Pembudidayaan Ikan di Air Payau dan Air Tawar yang
3 25 04 1.05 05 Penggunaan Sumber Dayanya lebih Efisien apabila dilakukan oleh Daerah 3 25 04 2.04 02 Penyediaan Prasarana Pembudidayaan Ikan dalam 1 (satu) Daerah
Provinsi dan/atau Manfaat atau Dampak Negatifnya Lintas Daerah Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
3 25 04 1.05 08 Pengembangan, Pemanfaatan dan Perlindungan Lahan untuk 3 25 04 2.04 06 Perencanaan, Pengembangan, Pemanfaatan dan Perlindungan
Pembudidayaan Ikan Lintas Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Lahan untuk Pembudidayaan Ikan di Darat
Daerah Provinsi
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PERHUTANAN SOSIAL DALAM RKPD JAWA TIMUR TAHUN 2021

Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah Lokasi Kebutuhan Dana/


dan Program/Kegiatan Pagu Indikatif

2.04.22.003 Perhutanan Sosial Jawa Timur 890.000.000


Sumber: RKPD Jawa Timur 2021
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

1 Akibat Covid19 kendala dalam


pelaksanaan kegiatan verifikasi (vertek)
atas usulan izin/SK Perhutanan Sosial. KENDALA SECARA UMUM
PERHUTANAN SOSIAL
2
Belum Ideal antara jumlah
KUPS dengan DI PROVINSI JAWA TIMUR
pendamping KUPS

3 Masih banyaknya usulan/permohonan


izin/SK Perhutanan Sosial yang belum
memenuhi persyaratan administrasi sehingga
usulan dikembalikan untuk diperbaiki.

Proses penerbitan izin/SK

4 perhutsos oleh Pusat setelah


verifikasi teknis masih cukup
lama

Sumber: Surat Plt. Kadis Kehutanan Prov. Jatim No.


522/316/123.5/2021 tgl 8 Februari 2021 hal: Data dan Informasi
Perhutanan Sosial di Prov Jatim
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

UPAYA YANG TELAH DILAKSANAKAN PROVINSI JAWA TIMUR


DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM PERHUTANAN SOSIAL

1 Pembaharuan
melbatkan
Pokja
banyak
PPS
pihak.
3 Melakukan kegiatan verifikasi
teknis secara daring/online
Pelibatan OPD terkait di Jatim dlm Bersama KLHK serta unsur
rangka harmonisasi (rembuk Dinas Kehutanan, Perum
nyekrup) program pengentasan Perhutani dan Unsur
kemiskinan masyarakat hutan Pemerintah Daerah di

2 4
desa melalaui PS. Kab/Kota.
Dukungan melalui APBD 2021 Pembinaan pendampingan dgn
(diklat, penyuluhan, dan UPT KLHK dan mendukung
pemberdayaan masyarakat bid pelaksanaan pilot project
kehutanan) dan DAK 2021 ( 35 pengembangan area
KUPS) terintegrasi perhutanan sosial
Sumber: Surat Plt. Kadis Kehutanan Prov. Jatim No. di Kabupaten Lumajang.
522/316/123.5/2021 tgl 8 Februari 2021 hal: Data dan Informasi
Perhutanan Sosial di Prov Jatim
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

KEIKUTSERTAAN KEMENDAGRI SEBAGAI ANGGOTA DIVISI PERCEPATAN AKSES DALAM


PELAKSANAAN PROGRAM PERHUTANAN SOSIAL
(KEPUTUSAN MENKOMARVES NO. 126 TAHUN 2021 TENTANG POKJANAS PERCEPATAN PENGELOLAAN PERHUTANAN SOSIAL)

SOSIALISASI MONEV Rencana Kegiatan 2022


Perhutanan Sosial
Mendampingi dan mendorong pemda dalam Pelaksanaan MONEV
percepatan akses perhutanan sosial dengan telah
di akhir September 2021
melaksanakan dan bekerjasama dengan banyak pihak Fasilitasi
dalam pelaksanaannya, antara lain melalui sosialisasi • Nusa Tenggara Timur

33 Provinsi
pada akhir September dan awal Oktober 2021
• Kalimantan Tengah
• Sulawesi Selatan
• Sosialisasi PS bekerjasama • Sumatera Selatan
dengan Kemitraan di Jambi
Monitoring
• Sosialisasi PS bersama

12 Provinsi
BPSKL KLHK di Palembang Penyusunan RanPerpres
• Sosialisasi PS bersama Perencanaan Terpadu
BPSKL KLHK JABALNUSRA di Kupang Percepatan Pengelolaan PS
• Sosialisasi PS bersama bersama K/L terkait
BPSKL Sulawesi di Makasar.

21
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

Pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis perhutanan sosial bersifat lintas


sektor sehingga perencanaan dan penganggaraannya agar didorong secara
1 optimal melalui program-kegiatan urusan Kehutanan, LH, PU dan penataan
ruang, pertanian, pemberdayaan masyarakat, perdagangan, industri, koperasi,
dan usaha kecil menengah, dan pariwisata serta OPD terkait lainnya.

Perlu meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan stakeholder terkait,


PENUTUP
dalam pelaksanaan program kegiatan dan pendanaan dalam pengembangan
2 perhutanan sosial maupun pendampingannya, agar terbangun pusat
ekonomi domestik dan pertumbuhan desa sentra produksi hasil hutan, yang
berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan pengentasan kemiskinan

3
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai