KLP 8 - Pengelolaan Linen Rs - 3d3b
KLP 8 - Pengelolaan Linen Rs - 3d3b
N LINEN DI
RUMAH SAKIT
KELOMPOK 8
Untuk melaksanakan aktivitas tersebut dengan lancar dan baik, maka diperlukan alur
yang terencana dengan baik. Peran sentral lainnya adalah perencanaan, pengadaan,
pengelolaan, pemusnahan, kontrol dan pemeliharaan fasilitas kesehatan, dan lain-lain
sehingga linen dapat tersedia di unit-unit yang membutuhkan.
SKEMA PENGELOLAAN LINEN
ALUR SIRKULASI LINEN
PENANGANAN LINEN DI RUANGAN
Kantung Linen Infeksius (Dapat Dipakai Ulang)
Kantung Dalam
01 02
04
03
01 02
04
03
A B
C D
1 2 3 4 5
mencuci tangan Menggunakan Persiapkan alat dan Lipat bagian yang Noda darah atau
dengan sabun, 15 bahan seperti sikat, terinfeksi di bagian feses dibuang ke
APD seperti
detik sebelum sprayer, ember dengan dalam lalu masukkan dalam baskom,
sarung tangan,
dan sesudah tulisan linen infeksius, linen kotor infeksius basahkan dengan air
masker, dan
melakukan kantung dalam linen ke dalam ember dalam sprayer dan
pekerjaan apron. masukkan ke dalam
infeksius, kantung luar tertutup dan bawa ke
linen infeksius, serta spoel hock kantung transparan
lem berwarna merah dengan pemisahan
untuk tutup dan sebagai antara linen warna
segel dan linen putih
(kantung khusus
linen kotor infeksius).
Sampah tercampur
seperti jarum suntik
ditempatkan di
wadah penampungan
jarum suntik
6 7 8 9
1
4
Lipat bagian yang terkena noda
Mencuci tangan dengan sabun,
di bagian dalam lalu masukkan
15 detik sebelum dan sesudah
linen kotor ke dalam ember
melakukan pekerjaan
tertutup dan bawa ke spoel
hock.
5
2
Menggunakan APD Siapkan troli linen kotor
seperti sarung tangan, dekat ruang spoel hock.
masker, dan apron.
3
6
Persiapkan alat dan bahan Kantung linen kotor yang sudah
seperti sikat, sprayer, ember
tertutup siap dimasukkan ke troli
dengan tulisan linen non infeksi,
linen kotor untuk dibawa ke
dan kantung linen tidak terinfeksi
laundry.
PENANGANAN LINEN DI UNIT LAUNDRY
Tahapan kerja di laundry:
1. Penerimaan linen kotor dengan prosedur pencatatan.
2. Pemilahan dan penimbangan linen kotor.
3. Pencucian.
4. Pemerasan.
5. Pengeringan.
6. Penyetrikaan.
7. Pelipatan.
8. Penyimpanan.
9. Pendistribusian.
10. Penggantian linen rusak.
Pada saat proses penerimaan–penyetrikaan merupakan proses yang krusial di mana kemungkinan
organisme masih hidup, maka petugas diwajibkan menggunakan APD.
.
PENANGANAN LINEN DI UNIT LAUNDRY
Alat pelindung diri yang digunakan petugas laundry:
Kelayakan pakai dan sisi infeksi dilakukan melalui uji kuman secara insidentil bila dijumpai banyak terjadi infeksi
di satu unit rawat inap atau lebih. Contoh diambil untuk dilakukan swab dari kulit untuk kultur, sementara
PENCATATAN,MONITORING,EVALUASI
Evaluasi
Salah satu cara yang mudah untuk melaksanakan evaluasi adalah dengan
menyebarkan kuesioner ke unit kerja pemakai linen secara berkala setiap semester atau
minimal setiap satu tahun sekali. Sebagai responden diambil dua atau tiga jenis petugas
dilihat dari fungsinya, misalnya kepala bangsal/ruangan, perawat pelaksana, dan petugas
pelaksanan non perawatan/pekarya.Materi yang di evaluasi adalah : kuantitas dan kualitas
linen,bahan kimia,Baku mutu air bersih,Baku mutu limbah cair
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, Ria Nurii. 2011. Penyesuain Tempat Pengelolaan Linen di Rumah Sakit Islam
Surakarta Terhadap Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 1204/MENKES/SK/X/2004.
Laporan Khusus. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Departemen Kesehatan RI. 2004. Pedoman Manajemen Linen di Rumah Sakit.