TANDA – TANDA BAHAYA DALAM KEHAMILAN

OLEH :

SULISTIANI BR TARIGAN

Dosen Mata Kuliah :

Ingka Kristina Pangaribuan,STr.Keb.,Bd.,M.Kes
 
PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA
SEKOLAH TINNGGI ILMU KESEHATAN (STIkes)
MITRA HUSADA MEDAN
T.A 2022/2023
Menurut Jurnal penelitian Maryam Latifah Haraha tahun 2020 mengatakan
bahwa :

Kematian ibu yang terjadi pada waktu kehamilan 90% disebabkan oleh
komplikasi obstetric, yang sering tidak diramalkan pada saat kehamilan.
Komplikasi obstetri secara langsung adalah Perdarahan, infeksi dan
eklamsia. Secara tidak langsung kematian ibu juga dipengaruhi oleh
keterlambatan ditingkat keluarga dalam mengenali tanda bahaya kehamilan
dan membuat keputusan untuk segera mencari pertolongan. Tanda bahaya
kehamilan harus dikenali dan terdeteksi sejak dini sehingga dapat ditangani
dengan benar karena setiap tanda bahaya kehamilan bisa mengakibatkan
komplikasi kehamilan.
 Apa itu tanda bahaya
kehamilan??

Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang

memiliki suatu tanda bahaya atau risiko lebih besar dari
biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya
penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan.
Macam-Macam Tanda Bahaya Kehamilan

Keluar darah dari jalan lahir    

Perdarahan yang tidak normal

adalah yang berwarna merah segar,
banyak tanpa ataupun disertai sakit.
Macam-Macam Tanda Bahaya Kehamilan

Tekanan darah tinggi disertai

bengkak pada kaki dan tangan,
nyeri kepala hebat, pandangan
kabur sampai kejang   

Apabila terjadi pembengkakan pada bagian

kaki dan tangan yang diikuti dengan nyeri
ulu hati dan pusing kepala bahkan terjadi
kejang secara mendadak. Tanda-tanda
tersebut mengarah pada keadaan keracunan
dalam kehamilan.
Macam-Macam Tanda Bahaya Kehamilan

Tekanan darah tinggi disertai

bengkak pada kaki dan tangan,
nyeri kepala hebat, pandangan
kabur sampai kejang   

Apabila terjadi pembengkakan pada bagian

kaki dan tangan yang diikuti dengan nyeri
ulu hati dan pusing kepala bahkan terjadi
kejang secara mendadak. Tanda-tanda
tersebut mengarah pada keadaan keracunan
dalam kehamilan.
Macam-Macam Tanda Bahaya Kehamilan

Mual dan muntah berlebihan 

jika mual dan muntah berlangsung

sampai mengganggu aktifitas sehari-
hari dan keadaan umum menjadi lebih
buruk, keadaan ini dapat berbahaya
bagi keadaan janin dan kesehatan ibu.
Macam-Macam Tanda Bahaya Kehamilan

Tanda-tanda anemia  

 Tanda-tanda anemia adalah lemah, lesu, letih, lemas,

lunglai, dan selaput kelopak mata pucat.
 Kurang darah dalam kehamilan dapat disebabkan oleh
kurang zat besi, cacingan, dan perdarahan.
 Keadaan ini dapat memberikan pengaruh langsung
terhadap janin serta dapat menyebabkan kelainan cacat
bawaan, keguguran.
Macam-Macam Tanda Bahaya Kehamilan

Ketuban pecah sebelum waktunya     

 Bila ketuban telah pecah dan cairan

ketuban keluar sebelum ibu mengalami
tanda-tanda persalinan, janin dan ibu
akan mudah terinfeksi.
Macam-Macam Tanda Bahaya Kehamilan

Nyeri perut yang hebat  

Nyeri perut yang mungkin menunjukkan

masalah adalah yang hebat, menetap dan
tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa
berarti usus buntu, kehamilan diluar
kandungan, keguguran, persalinan prematur,
maag, penyakit kantong empedu dan lain-
lain.
Macam-Macam Tanda Bahaya Kehamilan

Demam tinggi   

Demam dengan suhu tubuh >38ºC

dalam kehamilan dapat menjadi suatu
masalah dalam kehamilan.
Macam-Macam Tanda Bahaya Kehamilan

Gerak janin tidak ada atau kurang 

 Pada kehamilan 4 bulan dan seterusnya , ibu

sudah dapat merasakan gerakan janin kurang
lebih 10x dalam 12 jam.
 Perlu diwaspadai apabila gerakan janin kurang
dari 10x dalam 12 jam.
Pencegahan Tanda Bahaya Kehamilan
 Melakukan pemeriksaan kandungan secara
teratur ke Posyandu, Bidan, Puskesmas,
Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama
masa kehamilan. Apabila ditemukan
kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering
dan lebih teratur.
 Menurut Jurnal Penelitian Rashad dan Essa
(2014) tindakan yang tepat dapat
menghindarkan ibu hamil dari penyebab
kematian maternal yang dapat dicegah.
Tindakan dalam bentuk perawatan
kehamilan yang dapat dilakukan dapat
berupa antenatal care, menjaga kebersihan
diri, memenuhi kebutuhan nutrisi,
melakukan aktivitas fisik dan aktivitas
seksual sewajarnya, tidur dan istirahat yang
cukup, dan lain sebagainya (Bobak dkk,
2015; Pillitteri, 2015).
Terimakasih