Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

KONSELING TANDA BAHAYA KEHAMILAN


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI....................................................................................................5
A. Tanda Bahaya kehamilan............................................................................................5
B. Macam – Macam Tanda Bahaya Kehamilan...............................................................5
C. Cara Mencegah Tanda Bahaya Selama Kehamilan...................................................15
BAB III TINJAUAN KASUS..................................................................................................16
BAB IV PEMBAHASAN……………………………………………………………………21
BAB V PENUTUP...................................................................................................................22
A. Kesimpulan................................................................................................................22
B. Saran..........................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................23
LAMPIRAN.............................................................................................................................24
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanda Bahaya Kehamilan harus di kenali dan terdeteksi sejak dini sehingga
dapat di tangani dengan benar karena setiap tanda bahaya kehamilan bisa
mengakibatkan komplikasi kehamilan.
Berdasarkan penelitian ,telah di akui saat ini bahwa setiap kehamilan dapat
memiliki potensi dan membawa resiko bagi ibu. WHO memperkirakan sekitar 15%
dari seluruh wanita hamil akan menjadi komplikasi yang berkaitan dengan
kehamilannya dan dapat mengancam jiwanya.
Kematian ibu yang terjadi pada waktu kehamilannya 90% di sebabkan oleh
komplikasi obstetri , yang sering di ramalkan pada saat kehamilan.
Komplikasi obstetri secara langsung adalah Perdarahan,Infeksi,Eklamsia.
Secara tidak langsung kematian ibu juga dipengaruhi oleh keterlambatan di tingkat
keluarga dan mengenali tanda bahaya kehamilan dan membuat keputusan untuk
segera mencari pertolongan .Keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatan dan
pertolongan di fasilitas kesehatan.Tanda bahaya kehamilan harus di kenali dan
terdeteksi sejak dini sehingga dapat di tangani dengan benar karena setiap tanda
bahaya kehamilan bisa mengakibatkan komplikasi kehamilan.Tanda bahaya
kehamilan antara lain : perdarahan pervaginam , bengkak pada muka dan tangan
yang disertai sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur dan kejang, nyeri abdomen
bagian bawah , mual muntah yang berlebihan , demam tinggi , janin kurang gerak
seperti biasanya dan ketuban pecah dini( Saefudin,2007)

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tanda – tanda bahaya pada kehamilan?
2. Bagaimana macam – macam tanda bahaya pada kehamilan pada trimester 1,2,3?
3. Bagaimana pencegahan tanda bahaya pada kehamilan.?
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tanda Bahaya kehamilan

Tanda bahaya kehamilan adalah tanda – tanda yang mengindikasikan adanya


bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan , yang apabila tidak di laporkan atau
tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ( Asrinah ,2010)
Tanda- tanda bahaya kehamilan yang terjadi pada masa kehamilan muda dan
kehamilan lanjut , pada kehamian muda meliputi perdarahan pervaginam dan
hiperemesis gravidarum, hipertensi.Sedangkan pada kehamilan lanjut tanda – tanda
bahaya kehamilan yang sering terjadi adalah perdarahan pervaginam,sakit kepala
yang berat, penglihatan kabur, bengkak di wajah, keluar cairan pervaginam ,gerakan
janin tidak terasa , nyeri abdomen yang hebat dan anemia.( Kusmiyati ,2008)

B. Macam – Macam Tanda Bahaya Kehamilan.


Pada Trimester I
Trimester I adalah usia kehamilan 1 – 3 bulan atau kehamilan berusia 0- 12
minggu,salah satu asuhan yang di lakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis
adanya risiko itu yaitu dengan melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi atau
penyakit yang mungkin terjadi selama hamil muda .

Tanda bahaya kehamilan Trimester I meliputi:


a. Perdarahan pervaginam
Kehamilan normal biasanya identik dengan amenore dan tidak ada perdarahan
pervaginam,tetapi banyak juga wanita yang mengalami episode perdarahan pada
trimester pertama kehamilan. Darah yang keluar biasanya segar (merah terang ) dan
berwarna coklat tua ( coklat kehitaman ). Perdarahan yang terjadi biasanya
ringan ,tetapi menetap selama beberapa hari atau secara tiba – tiba keluar dalam
jumlah yang banyak. Perdarahan pada hamil muda kemungkinan di sebabkna oleh
abortus ,kehamilan ektopik atau molahidatisoda ( Varney,2007)
1. Abortus
Perdarahan pada trimester pertama kehamilan dapat terjadi pada seperlima dari
seluruh kehamilan dan hampir separuh dari dari jumlah tersebut mengalami
keguguran. Kejadian abortus spontan diperkirakan mencapai sekitar 15-22% dari
seluruh kehamilan ( Hollyngwort,2012). Abortus adalah peristiwa berakhirnya
kehamilan pada usia kehamilan < 20 minggu atau berat janin < 1000 gram.
Menurut Kusmiyati (2009) ada beberapa jenis abortus :
 Abortus iminens
Adalah abortus yang mengancam ,perdarahannya bisa berlanjut beberapa hari atau
dapat berulang . Dalam kondisi seperti ini kehamilan masih mungkin berlanjut atau
di pertahankan.
 Abortus insipiens
Abortus insipiens di diagnosa apabila pada wanita hamil di temukan perdarahan
banyak,kadang – kadang keluar gumpalnan darah di sertai dengan kontraksi rahim
yang kuat dan di temukan adanya dilatasi cervick sehingga jari pemeriksa dapat
masuk dan ketuban dapat diraba. Kadang – kadang perdarahan dapat menyebabkan
kematian bagi ibu dan jaringan yang tertinggal dan dapat menyebabkan infeksi
sehingga evakuasi harus segera di lakukan. Janin biasanya sudah mati dan
mempertahankan kehamilan pada keadaan ini ,merupakan kontra indikasi.
 Abortus inkompletus
Didiagnosis apabila sebagian hasil konsepsi telah lahir atau teraba pada
vagina ,tetapi sebagian tertinggal ( biasanya jaringan plasenta )
Perdarahan biasanya terus berlangsung banyak dan membahayakan ibu . Servik
masih terbuka karena masih ada benda di dalam rahim yang di anggap benda asing,
oleh karena itu uterus akan berusaha mengeluarkannya dengan mengadakan
kontraksi sehingga ibu merasakan nyeri namun tidak sehebat insipiens. Pada
beberapa kasus perdarahan tidak banyak dan bila di biarkan servik akan menutup
kembali.
 Abortus komplitus.
Hasil konsepsi lahir dengan lengkap.Pada keadaan ini kuretase tidak di perlukan .
Perdarahan akan segera berkurang setelah isi rahim di keluarkan dan selambat –
lambatnya dalam 10 hari, perdarahan akan berhenti sama sekali karena dalam masa
ini luka rahim telah sembuh dan epitelesasi telah selesai.
 Abortus tertunda ( missed abortion )
Apabila buah kehamilan yang tertahan dalam rahim selama 8 minggu atau lebih.
Sekitar kematian janin kadang – kadang ada perdarahan pervaginam sedikit sehingga
menimbulkan gambaran abortus iminens .Selanjutnya rahim tidak membesar bahkan
mengecil karena absorpsi air ketuban dan maserasi jani.
 Abortus Habitualis
Adalah abortus berulang atau abortus yng berturut – turut dari 3 kali atau lebih
 Abortus infeksiosus
Adalah abortus yang di sertai dengan infeksi traktus genetalia
 Abortus provokatus
a. Medicinalis
Pengeluaran hasil konsepsi sebelum usia 20 minggu karena alasan medis (contoh
: dengan ibu yang menderita sakit jantung,apabila hasil konsepsi tidak di
keluarkan dapat mengancam keselamatan Ibu )
b. Kriminalis
Adalah aborsi yang sengaja dilakukan tanpa adanya indikasi medik ( ilegal )
Biasanya pengguguran di lakukan dengan menggunakan alat – alat atau obat –
obatan tertentu.

2. Mola Hidatidosa
Menurut Varney (2007) mola hidatidosa merupakan kehamilan yang secara genetik
tidak normal,yang muncul dalam bentuk kelainan perkembangan plasenta.
Kehamilan mola hidatodosa biasanya di anggap sebagai salah satu tumor jinak,tetapi
berpotensi menjadi ganas.
Tanda dan gejala kehamilan mola adalah :
 Mual dan muntah yang menetap ,seringkali menjadi parah
 Perdarahan uterus yang terlihat pada minggu ke 12, bercak darah atau
perdarahan hebat mungkin terjadi, tetapi biasanya hanya berupa rabas
bercampur darah, cenderung berwarna merah dari pada coklat yang terjadi
secara terus menerus.
 Ukuran uterus lebih besar dari yang seharusnya
 Sesak nafas
 Ovarium biasanya nyeri tekan dan membesar
 Tidak ada denyut jantung janin
 Tidak ada aktifitas janin
 Pada palpasi tidak di temukan bagian -bagian janin
 Hipertensi akibat kehamilan ,preeklamsi dan eklamsia sebelum usia 24
minggu.
3. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik adalah kehamilan ketika implantasi dan pertumbuhan hasil
konsepsi berlangsung di luar endometrium kavum uteri. Biasanya kehamilan ektopik
terjadi pada tuba dan sangat jarang terjadi di ovarium atau rongga abdomen ( perut ).
Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang berbahaya karena tempat implantasi
janin tidak memberi kesempatan janin untuk berkembang hingga aterm
( Mangkuji ,2013 )
Faktor – faktor predisposisi kehamilan ektopik meliputi infeksi pelvis ,alat
kontrasepsi dalam rahim ( IUD ) ,riwayat kehamilan ektopik dan riwayat
pembedahan tuba. Gejala awal kehamilan ektopik adalah perdarahan pervaginam
dan bercak darah dan kadang – kadang nyeri panggul. Perubahan bentuk panggul
tidak dapat di gunakan untuk menegakkan diagnosa sebab peningkatan ukuran
uterus dan konsistensinya sama dengan ukuran dan konsistensi uterus pada trimester
pertama kehamilan akibat pengaruh hormon plasenta ( Varney ,2007 )
Karena tuba bukan merupakan tempat yang tepat umtuk pertumbuhan hasil kosepsi,
tidak mungkin janin tumbuh secara utuh seperti di dalam uterus.
Sebagian besar kehamilan tuba terganggu pada usia kehamilan 6 - 10 minggu.
Diagnosa kehamilan ektopik dapat di tegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan penunjang .Kemungkinan KET dapat di tegakkan berdasarkan
keluhan nyeri perut bawah yang hebat dan tiba – tiba ataupun nyeri perut bagian
bawah yang muncul secara bertahap ,disertai dengan keluhan perdarahan
pervaginam setelah keterlambatan haid ,pada pemeriksaan fisik di temukan tanda –
tanda akut abdomen, kavum douglas menonjol, nyeri goyang porsio atau masa di
samping uterus. ( Mangkuji ,2013 )
b. Hiperemesis Gravidarum
Mual muntah merupakan salah satu gejala paling awal ,paling umum dan paling
menyebabkan stress yang di kaitkan dengan kehamilan. Mual dan muntah ini
biasanya di oleh perubahan dalam sistem endokrin yang terjadi selama
kehamilan ,terutama di sebabkan oleh tingginya fluktuasi kadar HCG (human
chorionic gonadotropin ) ( Woolfsoon,2009 ) . Mual dan muntah biasanya di rasakan
pada pagi hari “ morning sicknes” , rasa mual ini tidak membahayakan kesehatan
bayi selama ibu hamil bisa mengkonsumsi makanan secara seimbang dan banyak
minum.Sebagian besar wanita yang mengalami mual di pagi hari cukup cepat
mengetahui apa yang bisa dan tidak bisa di cerna.
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan selama kehamilan.
Muntah yang membahayakan ini di bedakan dari morning sicknes yang normal yang
umumnya di alami wanita hamil karena intensitasnya melebihi muntah normal dan
berlangsung selama trimester pertama kehamilan.
Sehubungan dengan adanya ketonemia,penurunan berat badan dan
dehidrasi ,hiperemesis gravidarum dapat terjadi di setiap trimester dengan tingkat
keparahan yang bervariasi menurut Fadlun (2011)
Hiperemesis gravidarum sering di sertai dengan dehidrasi ,gangguan elektrolit dan
ketosis.Sebaiknya penyebab dari mual muntah segara di evaluasi .
Penyakit Hiperemesis gravidarum di bagi beberapa tingkat yaitu sebagai :
a). Tingkat I
Gejala :
 Lemah
 Nafsu makan menurun
 Berat badan menurun
 Turgor kulit berkurang
 Tekanan darah sistolik menurun
 Lidah kering
 Mata cekung
b). Tingkat 2
Gejala :
 Apatis
 Nadi cepat dan kecil
 Lidah kering dan kotor
 Mata sedikit ikterik
 Kadang suhu tubuh sedikit meningkat
 Oliguri
 Aseton tercium dalam hawa pernafasan.
c). Tingkat 3
Keadaan umum lebih lemah lagi, muntah – muntah tidak berhenti, kesadaran
menurun dari somnolen sampai koma, nadi lebih cepat, tekanan darah lebih turun,
kompolikasi fatal enselofati wernicke : nistagmus ,diplopia,perubahan mental dan
ikterik.
Penanganan umum :
 Makan sedikit tapi sering
 Hindari makanan yng sulit di cerna dan berlemak
 Jaga masukan cairan ,karena cairan lebih mudah di tolerir darp pada
makanan padat.
 Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan
kering pada satu waktu makan ,kemudian makan makanan berkuah pada
waktu berikutnya.
 Hindari hal yang memicu mual seperti bau ,gerakkan atau bunyi
 Istirahat cukup
 Hindari hal yang membuat anda berkeringat atau kepanasan yang bisa
memicu rasa mual
c. Berat badan tidak naik
 Mual muntah
Mual muntah sebenarnya merupakan hal yang wajar terjadi saat
hamil ,namun jika ibu mengalami mual muntah yang berlebihan
(hiperemesis gravidarum),kondisi ini bisa memicu terjadinya dehidrasi
dan hilangnya nafsu makan.Hal tersebut dapat menyebabkan berat
badan ibu hamil sulit naik
 Kurang gizi
Pola makan dan pilihan asupan makanan yang ibu hamil konsumsi
tentu sangat berpengaruh terhadap berat badan, jika jarang
mengkonsumsi makanan dengan kandungan nutrisi seimbang, ibu
hamil bisa mengalami kekurangan gizi sehingga sulit menaikkan berat
badan
 Gangguan emosional
Sulit meningkatkan berat badan juga bisa di sebabkan oleh stress atau
tekanan secara emosional yang di alami oleh ibu hamil. Saat stress
nafsu makan ibu hamil hamil mungkin akan berkurang sehingga
kebutuhan nutrisi dan energinya kurang tercukupi.hal ini yang
kemudian membuat ibu hamil sulit menambah berat badan.
 Faktor genetik atau keturunan
Di luar kondisi – kondisi diatas ,berat badan ibu hamil tidak naik juga
di sebabkan oleh faktor genetik atau keturunan dalam keluarga. Ibu
hamil mungkin memiliki nafsu makan yang kecil ,namun metabolisme
tubuh berlangsung cepat sehingga membuat berta badan naik.
d. Sakit kepala hebat
Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan dan seringkali
merupakan ketidaknyamann yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang
menunjukkan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakit kepala yang
hebat, menetap dan tidak hilang dengan istirahat.Terkadang sakit kepala yng
hebat tersebut, mungkin ibu menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur
atau berbayang, hal ini merupakan dari gejala pre eklamsi dan jika tidak di
atasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke koagulapati dan kematian.
Sakit kepala sering di rasakan pada awal kehamilan dan umumnya di sebabkan
oleh peregangan pembuluh darah otak akibat hormon kehamilan, khususnya
hormon progesteron. Jika ibu hamil merasa lelah ,pusing atau tertekan atau
pandangan mata bermasalah ,sakit kepala akan lebih sering terjadi atau makin
parah. Jika sebelumnya menderita migrain kondisi ini dapat semakin
bermasalah selama 3-4 bulan pertama kehamilan.
Penanganan :
 Jika ibu tidak sadar atau kejang ,segera mobilisasi seluruh tenaga ynag ada
dan siapkan fasilitas tindakan gawat darurat
 Segera lakukan observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital
( nadi, tekanan darah ,dan pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit
sekarang dan terdahulu dari pasien dan keluarganya
 Komplikasi : nyeri kepala pada saat hamil dapat merupakan gejala
preeklamsia , suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita hamil ,dan
jika tidak di atasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke,
koagulopati dan kematian.
e. Nyeri perut hebat
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang , hal ini mungkin gejala
utama pada kehamilan ektopik atau abortus.Nyeri abdomen yang tidak
berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak normal.Nyeri abdomen
yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa
adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat .Hal ini bisa
berarti apendisitis , kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelvis ,
persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi
plasenta,infeksi saluran kemih atau infeksi lain.
Penanganan umum :
 Lakukan segera pemeriksaan umum ,meliputi tanda vital
(nadi,tensi,respirasi,suhu)
 Jika dicurigai syok ,mulai pengobatan sekaligus gejala syok tidak
jelas,waspada dan evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk dengan
cepat.
 Jika ada syok segera terapi dengan baik.

f. Selaput kelopak mata pucat / Anemia


Anemia adalah masalah medis yang yang umum terjadi pada banyak
wanita hamil. Jumlah sel darah merah dalam keadaan rendah ,kuantitas dari
sel- sel ini tidak memadai untuk memberikan oksigen yang di butuhkan oleh
bayi. Anemia sering terjadi pada kehamilan karena volume darah meningkat
kira kira 50% selama kehamilan. Darah terbuat dari cairan dan sel .Cairan
tersebut biasanya meningkat lebih cepat dari sel –selnya . Hal ini dapat
mengakibatkan penurunan ke hematokrit ( volume ,jumlah atau persen sel
darah merah daklam darah) Penurunan ini dapat mengakibatkan anemia
 Anemia dapat di tangani dengan minum tablet zat besi dan istirahat cukup
g. Demam
Ibu hamil menderita demam dengan suhu tubuh tinggi lebih dari 38⁰ C dalam
kehamilan merupakan suatu masalah .Demam tinggi dapat merupakan gejala
adanya infeksi dalam kehamilan.

Demam tinggi dapat di tangani dengan istirahat baring ,minum


banyak ,kompres untuk menurunkan suhu.

1. Pada Trimester II ( 3 bulan kedua/Usia Kehamilan 6 bulan )


Trimester II adalah usia kehamilan 4 – 6 bulan atau kehamilan 13 – 28 minggu.
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester II meliputi :
a. Bengkak Pada wajah, Kaki dan Tangan
Odema adalah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh dan dapat di
ketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki , jari tangan dan muka.
Odema pretibial yang ringan sering di temukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak
seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre- eklamsia . Hampir separuh dari ibu
– ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah
beristirahat atau meninggikan kaki. Odema yang mengkhawatirkan ialah odema
yang muncul mendadak dan cenderung meluas.
Hampir separuh dari ibu- ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki
yang iasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau
meletakkan kaki lebih tinggi. Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika
muncul pada muka dan tangan tidak hilang setelah beristirahat dan di ikuti dengan
keluhan fisik yang lain . Hal ini bisa merupakan pertanda anemia atau gagal jantung
atau pre ekamsia.Sistem kerja ginjal yang tidak optimal pada wanita hamil
mempengaruhi sistem kerja tubuh sehingga menghasilkan kelebihan cairan . ini
dapat terlihat setelah kelahiran ,ketika pergelangan kaki yang bengkak secara
temporer semakin parah .Ini di karenakan jaringan tambahan yang di perlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan tidak diperlukan
dan akan di buang setelah proses oleh ginjal mejadi urine . Oleh karena ginjal belum
mampu bekerja secara optimal ,kelebihan cairan yang menumpuk dihasilkan di
sekitar pembuluh darah hingga ginjal mampu memproses lebih lanjut.
Terkadang bengkak membuat kulit di kaki di bagian bawah meregang ,terlihat
mengkilat ,tegang dan sangat tidak nyaman. Kram kaki sering terjadi di malam hari
ketika tidur. Kram dihubungkan dengan kadar garam dalam tubuh dan perubahan
sirkulasi. Pengobatan cina menganggap kram ada hubungannya dengan kekurangan
energi pada darah dan ginjal
Penangan Umum :
 Istirahat cukup
 Mengatur diet,yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung
protein dan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak
 Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan
mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan
bayi.
b. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah usia kehamilan 22 minggu ,ketuban
di nyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung, Pecahnya
selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu
maupun kehamilan aterm.
Penanganan umum :
 Konfirmasi usia kehamilan ,kalau ada dengan USG
 Dilakukan pemeriksaan inspekulo ( dengan spekulum DTT) untuk menilai
cairan yang keluar ( jumlah,warna,bau ) dan membedakan dengan urine.
 Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan ( setelah 22 minggu ) jangan
lakukan pemeriksaan dalam secara digital.
 Mengobservasi tidak ada infeksi.
 Mengobservasi tanda – tanda inpartu.
c. Gerakan bayi berkurang
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke 5 atau ke 6 ,beberapa ibu
dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan
melemah . Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam peroide 3 jam . Gerakan
bayi akan lebih mudah terasa jika berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan atau
minum dengan baik. Apabila ibu tidak merasakan gerakan bayi seperti biasanya, ini
merupakan suatu risiko tanda bahaya . Bayi kurang gerak seperti biasa dapat di
akibatkan oleh aktivitas ibu yang terlalu berlebihan , keadaan psikologis ibu maupun
kecelakaan sehingga aktivitas bayi di dalam rahim tidak seperti biasanya.
2. Pada Trimester III ( 3 bulan ketiga/Usia Kehamilan 9 bulan )
Trimester II adalah usia kehamilan 7 - 9 bulan atau kehamilan 29 – 42 minggu
Tanda Bahaya Trimester III meliputi :
a. Penglihatan menjadi kabur atau berbayang
Dapat di sebabkan oleh sakit kepala yang hebat,sehingga dapat terjadi odema
pada otak yang mempengaruhi sistem syaraf pusat, yang dapat menimbulkan
kelainan serebral ( nyeri kepala,kejang ) dan gangguan penglihatan. Perubahan
penglihatan atau pandangan kabur dapat menjadi tanda pre- eklamsia. Masalah
visual yang mengidentifikasi keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahahan
visual yang mendadak ,misalnya penglihatan kabur atau berbayang , melihat bintik
– bintik ( spot )berkunang – kunang .Selain itu adanya skotama,diplopia dan
ambiliopia merupakan tanda – tanda yang menunjukkan adanya preeklamsi yang
mengarah pada eklamsia. Hal ini di sebabkan adanya perubahan peredaran darah
dalam pusat penglihatan kortek cerebri atau di dalam retina oedem retina dan
spasme pembuluh darah)
Penanganan Umum:
 Jika tidak sadar atau kejang ,segera lakukan mobilisasi seluruh tenaga yang
ada dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
 Segera di lakukan penilaian terhadap keadan umum termasuk tanda- tanda
vital sambil menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari
pasien atau keluarganya.
b. Kejang
Pada umumnya kejang di dahului makin memburuknya keadaan dan terjadinya
gejala – gejala sakit kepala ,mual,nyeri uluhati sehingga muntah. Bila semakin
berat ,penglihatan semakin kabur,kesadaran menurun kemudian terjadi kejang .
Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklamsia.
Penanganan Umum :
 Baringkan pada sisi kiri temapt tidur arah kepala di tinggikan sedikit untuk
mengurangi kemungkianan aspirasi secret,muntahan dan darah
 Bebaskan jalan nafas
 Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur
 Lakukan pengawasan ketat

C. Cara Mencegah Tanda Bahaya Selama Kehamilan


1. Mengenal dan mengetahui ibu – ibu yang termasuk dalam kondisi tyang mengalami
tanda bahaya dengan adanya pengetahuan ibu- ibu sehingga dapat dilakukan rujukan
ke tempat fasilitas yang lebih baik (rumah sakit )
2. Meningkatkan mutu Antenatal care
3. Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA
4. Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatn ibu ,bayi serta penyakit yang dapat di
derita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.
5. Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang di tugaskan ,yang merupakan ujung
tombak tentang kesehatan ibu di desa yang di tempati
6. Dengan memeriksakan kehamilannya sedini mungkin dan teratur ke
Posyandu,Puskesmas ,rumah sakit , paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
7. Dengan mendapatkan imunisasi TT dua kali
8. Bila di temukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif
9. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna.
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

KONSELING TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI KLINIK TIARA CIBINONG

Tanggal pengkajian : 19 November 2021

Jam : 08.00 WIB

Nama mahasiswa : Sugihartini

NPM : 210502166086

Tempat Pengkajian : Klinik Tiara Cibinong

Dosen : Pembimbing Akademik Niky Wahyuning Gusti , S.ST.,M.Kes

Pembimbing Lahan Bdn.Masinah.S.Tr.,SKM

Stase III ( kompetensi ): Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil

Unit kompetensi : Konseling Tanda Bahaya Kehamilan

A. Subjektif
1. Identitas

Nama Ibu Nama suami


Nama : Ny. In Nama : Tn. Ag
Umur : 35 tahun Umur : 40 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku :Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : SMU Pendidikan : SMU
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Pabuaran , Cibinong Alamat : Pabuaran,Cibinong
No telp : 087734691412
MR : 301121
2. Alasan datang
Klien datang ingin memeriksakan kehamilannya ,tadi habis subuh keluar darah
( flek warna coklat ) dari jalan lahir,tidak ada mules ,tidak ada nyeri
Kadang merasa mual muntah
3. Riwayat menstruasi
a. Menarche : 14 tahun
b. Siklus : 28 hari
c. Lama haid : 8 hari
d. Banyaknya : ganti pembalut 3 kali ( 3 hari pertama )
Hari berikutnya 2 kali ganti pembalut
e. Dismenorhe : tidak ada
f. Fluor Albus : Kadang – kadang, warna bening sebelum dan sesudah
menstruasi, tidak gatal, tidak berbau.
4. Riwayat obstetri
Status obstetri :

1). 2012/SC/perempuan/aterm/3900 gram/52 cm/SPOG/RS/sehat


2). 2014/SC/perempuan/aterm/3500 gram/51cm/SPOG/RS/sehat
3). Hamil ini
HPHT : 8 July 2021
HPL : 15 April 2022
5. Penyuluhan yang pernah didapat
Klien dan pasangan belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang 10 T dalam
pemeriksaan kehamilan dan tanda bahaya kehamilan.
6. Riwayat Kesehatan

Klien : Tidak sedang ataupun pernah menderita penyakit jantung ,


hipertensi ,asma, DM, ginjal, batuk lama (Difteri atau TBC), belum pernah
melakukan pemeriksaan hepatitis, IMS dan HIV/AIDS. Status TT4 (SD kelas 1
dan kelas 6), tidak ada Riwayat transfusi, Riwayat operasi SC 2 kali

7. Riwayat Kesehatan Keluarga

Tidak ada keluarga yang sakit jantung, asma, alergi, ginjal, hemophilia, cacat
bawaan, hepatitis dan TBC.
8. Pola Kebiassan yang mempengaruhi Kesehatan.
Tidak ada
9. Pola Fungsional Kesehatan
1. Nutrisi

Makan 3 kali sehari dengan porsi kecil,menu gizi kurang seimbang,


mengkonsumsi buah dan sayur. Minum air putih sehari 8 – 9 gelas sehari,
kadang mengkonsumsi minuman susu Ibu hamil.

2. Eliminasi

BAB setiap hari, kadang keras, warna kehitaman khas , tidak ada keluhan.
BAK 4 – 6 kali sehari , tidak nyeri saat berkemih.

3. Istirahat
Jarang tidur siang dan dan pada malam hari tidur 7 – 8 jam .
4. Aktifitas
Mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
5. Higiene
Mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti celana dalam 2 – 3 kali
sehari atau setiap kali basah .Setelah BAB atau BAK di keringkan dengan tisu.
6. Riwayat pernikahan

Pernikahan yang pertama

7. Riwayat Psikososial
Suami dan keluarga sangat mendukung kehamilan ini
B. Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : CM
c. Antropometri :
BB : 60 kg
TB : 160 cm
LILA : 28 cm
d. Tanda – tanda Vital
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/ menit
RR : 21 x/ menit
S : 36.5 ⁰C
2. Pemeriksaan fisik
(1) Bentuk tubuh : Normal
(2) Wajah : Wajah normal, tidak ada kelaian yang berkenaan dengan
genetic seperti down sindrom,tidak ada cloasma gravidarum.
(3) Mata : Konjungtiva tidak anemis,Sklera putih
(4) Mulut : Bibir lembab dan tidak kering
(5) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
(6) Dada : Payudara membesar,puting menonjol,areola kehitaman
(7) Abdomen : Tfu setinggi umbilikus,ballotemen (+),Djj (+) 156
x/menit
(8) Anogenital : Tidak ada varices,tidak ada hemoroid
(9) Pemeriksaa Penunjang :
Dilakukan USG oleh SPOG : janin intra uterin ,tunggal,DJJ (+) ,plasenta
di fundus,kesan hamil 19 minggu.
C. Asesment
G3P2A0 hamil 19 minggu JTHIU bekas SC 2X + abortus iminens akan dilakukan
konseling tanda bahaya kehamilan.
D. Planning
1. Menyambut klien dengan sopan dan ramah
2. Mempersilahkan klien untuk duduk
3. Memperkenalkan diri
4. Menjaga privasi klien
5. Melakukan informed concent
6. Menanyakan keluhan klien
7. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada klien
8. Menjelaskan 10 T dalam pemeriksaan kehamilan
9. Menjelaskan tanda bahaya kehamilan seperti perdarahan pervaginam ( mulai
perdarahan, lama, jumlah, warna gumpalan ,bau dan keluhan)
10. Menjelaskan tanda bahaya sakit kepala yang hebat (penglihatan kabur / berbayang
edema pada muka dan tangan )
11. Menjelaskan terjadinya preeklamsia ( trias pre eklamsia )
12. Menjelaskan bengkak pada muka dan tangan
13. Menjelaskan nyeri abdomen yang hebat ( mulai kapan nyeri ,seberapa hebat di sertai
muntah /diare/demam dan pengeluaran PPV )
14. Menanyakan gerakan janin,( kapan terakhir gerak,frekuensi gerakan ,melemah atau
tidak )
15. Menjelaskan kepada klien tentang resiko bekas SC
16. Menganjurkan klien untuk bedrest,makan gizi seimbang ,pola hidup sehat
17. Memberi kesempatan kepada klien untuk bertanya
18. Memberikan terapi klien TTD 1x1 tab dan kalsium 1x1 tablet
19. Menganjurkan klien untuk makan porsi kecil tapi sering dan menghindari makanan
yang merangsang mual (santan,gorengan)
20. Melakukan kolaborasi dengan SPOG
21. Menganjurkan klien untk melakukan kunjungan ulang sesuai dengan jadwal dan
segera datang jika ada keluhan.
22. Melakukan pendokumentasian

E. Evaluasi
1. Klien memahami PenKes yang telah di berikan
2. Klien akan segera datang ke faskes apabila mengalami salah satu tanda bahaya
kehamilan
3. Klien akan menjalankan pola hidup sehat dan bedrest serta menjaga personal
higiene.
4. Klien akan minum obat dan m elakukan kunjungan ulang sesuai dengan jadwal
yang telah di tentukan.
BAB IV
PEMBAHASAN

Dari kasus diatas ,konseling tanda bahaya kehamilan yang di lakukan pada In. usia
25 tahun pada asuhan kebidanan pada kehamilan. Tanda bahaya Kehamilan harus di
kenali dan terdeteksi sejak dini sehingga dapat di tangani dengan benar karena setiap
tanda bahaya kehamilan bisa mengakibatkan komplikasi kehamilan.
Berdasarkan penelitian ,telah di akui saat ini bahwa setiap kehamilan dapat memiliki
potensi dan membawa resiko bagi ibu. WHO memperkirakan sekitar 15% dari
seluruh wanita hamil akan menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya
dan dapat mengancam jiwanya.
Kematian ibu yang terjadi pada waktu kehamilannya 90% di sebabkan oleh
komplikasi obstetri , yang sering di ramalkan pada saat kehamilan.
Komplikasi obstetri secara langsung adalah Perdarahan,Infeksi,Eklamsia.Secara
tidak langsung kematiann ibu juga dipengaruhi oleh keterlambatan di tingkat
keluarga dan mengenali tanda bahaya kehamilan dan membuat keputusan untuk
segera mencari pertolongan. Keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatan dan
pertolongan di fasilitas kesehatan.Tanda bahaya kehamilan harus di kenali dan
terdeteksi sejak dini sehingga dapat di tangani dengan benar karena setaip tanda
bahaya kehamilan bisa mengakibatkan komplikasi kehamilan .Konseling tanda
bahaya kehamilan dilakukan pada tanggal 19 November 2021 jam 08.00 WIB di
klinik Tiara Cibinong untuk memberikan pemahaman tentang tanda bahaya pada
kehamilan,dan kapan klien harus segera datang kefasilitas kesehatan jika
mengalami tanda bahya pada kehamilan.
Klien mendapatkan TTD 1x1 tablet dan kalsium 1x1 tablet
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bidan harus dapat mendeteksi sedini mungkin terhadap tanda- tanda bahaya
kehamilan pada ibu hamil yang mungkin akan terjadi ,karena setiap wanita hamil
tersebut beresiko mengalami komplikasi yang sudah barang tentu memerlukan
kerjasama dari para ibu- ibu dan keluarganya,yang di mana jika tanda- tanda bahaya
ini tidak di laporkan atau tidak di deteksi ,dapat mengakibatkan kematian ibu.
Tanda- tanda bahaya yang harus di waspadai selama kehamilan antara lain :
perdarahan pervaginam,sakit kepala yang hebat,penglihatan kabur,bengkak pada
muka dan tangan ,keluar cairan pervaginam,nyeri/sakit perut yang hebat ,gerakan
janin tidak terasa dan muntah yang berlebihan.
Tanda- tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda – tanda yang terjadi pada
seorang ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah
yang serius pada ibu dan janin yang di kandungnya .Tanda- tanda bahaya ini dapat
terjadi pada awal kehamilan ( hamil muda ) atau pertengahan atau pada akhir
kehamilan ( hamil tua )

B. Saran

Makalah ini jauh dari kata sempurna oleh sebab itu kritik dan saran yang
membangun sangat di harapkan agar makalah yang selanjutnya bisa lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Ananta .2009. Permasalahan Pada Kehamilan Muda : Rineka Cipta

Kurniawan.2008 .Bahaya Yang sering Terjadi pada kehamilan Muda

Curtis,G.B.2002. Tanya Jawab Seputar Kehamilan. Jakarta

Hanifa. W.2007.Ilmu Kebidanna Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Kusmiyati, Y.DKK.2008. Perawatan Ibu hamil Jakarta


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai