KELOMPOK 3 Pengantar Manajemen
KELOMPOK 3 Pengantar Manajemen
MENGELOLA LINGKUNGAN
EKSTERNAL DAN BUDAYA
ORGANISASI
KELOMPOK 3
Nama :
Davanie Milhatin Sirfa 2151021006
Laila Mukaromah 2111021006
Incha Nur Anisa 2111021055
Linggar Tri Ananda 2111021090
Yasidik Nyamando 2111021064
Arya Kusuma 2111021053
Sang Manajer: Mumpuni atau
simbolis ?
A. Pandangan Mumpuni terhadap manajemen (Omnipotnet
view of management)
Pandangan bahwa para manajer bertanggung jawab
langsung atas keberhasilan atau kegagalan sebuah
organisasi
Baby
booner
Orang yang lahir antara tahun 1946 dan 1964,
Gen Y atau para
mempengaruhi setiap aspek dari lingkungan milenial
eksternal seperti pemilihan hiburan, gaya
hidup dan pendidikan. Mencakup orang-orang lahiran tahun
1978 hingga 1994.
Budaya organisasi lahir dari sebuah ide pendiri organisasi dan diikuti oleh lahirnya organisasi.
Secara Alami pendiri organisasi memiliki pengaruh besar terhadap budaya awal organisasi
tersebut. karna perilaku pendiri sendiri bertindak sebagai model peran yang mendorong
karyawan untuk mengidentifikasi diri dan melakukan keyakinan, nilai, dan asumsi pendiri
tersebut. Apabila organisasi mencapai kesuksesan, visi pendiri lalu dipandang sebagai faktor
penentu utama keberhasilan itu.dengan begitu seluruh kepribadian para pendiri jadi melekat
dalam budaya organisasi,dan pada kondisi inilah budaya organisasi mulai tumbuh dan
berkembang diseluruh karyawan.
Bagaimana para karyawan mempelajari budaya
Cerita Ritual
01 Cerita-cerita organisasi yang mengandung penggambaran 02 Upacara yaitu serangkaian kegiatan berulang yang
peristiwa yang signifikan, mencakup hal-hal seperti para mengungkapkan dan meneguhkan nilai-nilai
pendiri organisasi itu, pelanggaran peraturan, tanggapan organisasi, sasaran-sasaran apa yang paling penting
terhadap kesalahan-kesalahan masa lalu, dan sebagainya. dan orang-orang mana yang penting dalam
organisasi.
03 Simbol 04 Bahasa
contohnya Simbol-simbol materi yang menunjukkan kepada Banyak organisasi dan unit di dalam organisasi
para karyawan siapa yang penting, tingkat kesamaan yang menggunakan bahasa maupun istilah-istilah unik
dikehendaki oleh pucuk pimpinan, dan berbagai jenis sebagai cara untuk mengidentifikasi para anggota
perilaku (misalnya menanggung risiko, bersikap konservatif, sebuah budaya.Dengan mempelajari bahasa itu,
otoriter, partisipatif, individualistis, dan sebagainya) yang para anggota menyatakan penerimaan mereka
diharapkan dan layak. terhadap budaya dan kesediaan mereka untuk
membantu melestarikannya.
Bagaimana budaya memengaruhi Para manajer
Budaya organisasi yang tumbuh dan berkembang serta dijunjung tinggi diantara para
anggota organisasi secara tidak langsung akan memberikan pengaruh dan batasan
kepada manajer dalam menjalankan fungsi perencanaan,pengorganisasian,
kepemimimpinan,dan pengendalian,serta
dapat mempengaruhi cara manajer membuat keputusan karena budaya organisasi
merupakan persepsi dan seorang manajer akan dipengaruhi oleh persepsi tersebut,
tentang apa yang ia lihat, dengar dan alami menjadi bahan bagi
seorang manajer untuk mengambil keputusan.
Isu-isu budaya organisasi terkini
02. Menciptakan
budaya yang
responsive
01. Menciptakan
budaya inovatif
3-16 Carilah daftar lengkap dari 10 nilai perusahaan zappos. Pilih dua dari nilai-nilai itu dan
jelaskan bagaimana nilai ini akan memengaruhi cara karyawan bekerja
3-18 Bagaimana budaya zappos dimulai? Bagaimana budaya perusahaan zappos ini dipertahankan?
Jawab: Budaya organisasi perusahaan Zappos dimulai pada tahun 2000 ketika Tony hseih menjadi CEO
di zappos. Tony Hsieh melalui 300 karyawannya pun membuat daftar dari nilai-nilai inti yang harus
mendasari budayanya. Proses ini pun akhirnya menghasilkan 10 nilai inti perusahaan zappos.
Mempertahankan budayanya terletak pada pengembangan dan penggunaan nilai-nilai intinya. Dan Zappos
melakukan ini dengan mempertahankan jaringan interaksi yang kuat. Hal ini dilakukan dengan interaksi
sosial karyawan dengan pelanggan melalui media sosial, survei kebahagiaan bulanan untuk memahami
situasi internal karyawan & nadi perusahaan secara keseluruhan.
3-19 Budaya yang tepat bersama dengan nilai-nilai yang tepat akan selalu menghasilkan kinerja
organisasi terbaik. Apakah setuju atau tidak setuju dengan pernyataan ini? Mengapa
Jawab: Setuju, karena budaya yang tepat dengan nilai nilai yang benar dengan sendirinya membentuk suatu tim
atau organisasi terbaik. Hal ini dikarenakan terciptanya hal hal positif dalam tubuh organisasi tersebut sehingga
akan berdampak positif pula ke perusahaan.
3-20 Apa yang bisa perusahaan lain pelajari dari tony hsieh dan pengalaman zappos?
Jawab: Pelayanan ke pelanggan adalah hal yang utama, pelayanan yang baik merupakan yang yang paling
penting untuk mencapai kesuksesan dalam berbisnis. Zappos dikenal dengan budaya kerja dengan semangat
kekeluargaan, dan menyenangkan. Zappos memiliki budaya yang berpusat pada pelanggan, seperti yang
diungkapkan dalam tujuan dan nilai-nilai intinya. Ketika perusahaan mulai tumbuh, memiliki dasar yang jelas
serta berkomitmen untuk terus maju merupakan komponen kunci kesuksesan bisnis Zappos.
PENYELESAIAN KASUS 2 TIDAK TERJUAL HABIS
3-21. Dengan menggunakan peraga 3-2, apa komponen eksternal yang mungkin paling penting
untuk diketahui oleh para manajer rantai bioskop? Mengapa?
Jawab : kebutuhan konsumen, karena dengan mengetahui kebutuhan konsumen kita sebagai manajer dapat menentukan langkah
yang tepat sebagai promosi atau upgrade dari bioskop yang kita kelola. Berdasarkan jurnal yang dilakukan pada salah satu
bioskop yang ada di Yogyakarta yang melibatkan 100 responden, salah satu alasan mengapa orang memilih untuk pergi ke
bioskop adalah kecepatan bioskop untuk menayangkan film – film terbaru. Hal ini dikarenakan situs – situs yang menayangkan
film secara daring seperti Netflix, viu, dan lain lain tidak memiliki privilege seperti yang bioskop miliki sehingga hal tersebut
menjadi salah satu asset terbesar yang bioskop miliki. Lalu diikuti dengan lokasi yang mudah dijangkau serta fasilitas yang
disediakan pun menjadi pondasi – pondasi yang wajib dikukuhkan sebagai manajer bioskop agar kebutuhan konsumen data
terpenuhi secara maksimal.
3–22. Menurut kasus ini, tren eksternal apa yang harus dihadapi oleh para manajer rantai bioskop?
Jawab: Tren eksternal yang harus dihadapi oleh para manajer rantai bioskop saat ini adalah kehadiran situs situs penyedia
layanan streaming film online. Dengan munculnya situs situs tadi membuat akses terhadap film menjadi semakin mudah yang
mana menguntungkan bagi sisi konsumen namun menjadi batu sandungan terhadap bioskop yang sudah ada. Kemunculan situs
tadi membuat kebiasaan konsumen yang awalnya adalah pelanggan bioskop namun setelahnya beralih menggunakan jasa online
tadi. Istilah yang sering digunakan untuk penggunaan jasa streaming dikenal dengan trend home theater.
3–23. Bagaimana menurut anda tren itu mungkin membatasi keputusan yang dibuat oleh para
manajer rantai bioskop?
Jawab: Menurut saya tren diatas sangat membatasi keputusan yang dapat diambil oleh para manajer rantai bioskop. Mengapa? karena
merit/keuntungan yang dimiliki oleh perusahaan yang menciptakan tren sangatlah besar. Mulai dari kepraktisan, harga, kenyamanan
lingkungan, serta privasi menjadi bumbu utama yang dimiliki oleh platform – platform tersebut. Guna mengakalinya saya rasa dapat
dengan cara membuat harga tiket menjadi sedikit lebih terjangkau, meningkatkan fasilitas di dalam gedung, serta pelayanan dan
kebersihan kursi harus menjadi prioritas karena sebagai penyedia jasa kepuasan konsumen adalah harga mati.
3–24. Pemangku-pemangku kepentingan mana menurut anda yang mungkin paling penting bagi rantai
bioskop? Kepentingan apa yang mungkin mereka miliki?
Jawab: Salah satu Pemangku kepentingan terpenting dalam bisnis bioskop menurut saya adalah pemegang saham. Selain sebagai
pemasok dana pemegang saham atau investor juga merupakan promotor yang sangat berpengaruh terhadap bisnis nya. Seorang investor
investor besar dapat menarik perhatian pasar sehingga dapat menciptakan trend yang dapat menguntungkan bagi bisnis maupun
sebaliknya. Selain itu semakin sedikit saham yang dimiliki semakin sulit pula untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas dari
bioskop itu sendiri. Mulai dari keterbatasan dana, promosi yang kurang mendukung, image yang kalah dengan studio lain dan masih
banyak lagi maka dari itu bisa saya simpulkan bahwa pemegang saham atau investor memiliki pengaruh kuat dalam industry rantai
bioskop.
“Terimakasih”