Anda di halaman 1dari 80

POLA BILANGAN

BARISAN ARITMETIKA DAN GEOMETRI

DERET ARITMETIKA DAN GEOMETRI

BUNGA MAJEMUK

MATEMATIKA X
SMA STRADA BHAKTI WIYATA
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat:
1. Mendeskripsikan perbedaan antara barisan aritmetika dan barisan geometri;
2. Menentukan suku ke-n dan beda dari barisan aritmetika;
3. Menentukan suku ke-n dan rasio dari barisan geometri;
4. Menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan
konsep barisan aritmetika dan barisan geometri;
5. Menentukan jumlah n suku pertama dari deret aritmetika dan deret geometri;
6. Menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan
konsep deret aritmetika dan deret geometri;
7. Menentukan jumlah semua suku dari deret geometri tak hingga;
8. Menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan
konsep deret geometri tak hingga.
Dari gambar, terlihat bahwa bola tersusun dari 5 baris dengan membentuk
pola segitiga, dimana baris pertama terdapat 1 bola, baris kedua terdapat 2
bola, baris ketiga terdapat 3 bola, baris keempat terdapat 4 bola, dan baris
kelima terdapat 5 bola. Kira-kira kalau disusun menjadi 10 baris, ada
berapa banyak jumlah bola yang tersusun ya?
Amuba adalah salah satu sel yang
berkembang biak dengan cara membelah
diri menjadi 2.
Misalkan pada awal terdapat satu Amuba,
dan setiap 15 menit Amuba membelah diri
menjadi 2, berapakah jumlah seluruh
Amuba
setelah 2 jam?
Setelah 5 jam ?
POLA BILANGAN

PENGERTIAN

Pola bilangan adalah aturan yang


digunakan untuk membentuk kelompok
bilangan

Contoh :
1, 3, 6, 10 , ....  n(n+1)/2

1, 4, 9, 16, ....  n2
Jenis-Jenis dan Rumus Pola Bilangan

Pola bilangan ganjil adalah susunan angka yang terdiri dari angka ganjil. Karena
terdiri dari angka ganjil, maka pola bilangan ganjil dimulai dari 1,3,5,7, dan
seterusnya.

Pola bilangan ganjil mempunyai rumus sebagai berikut:

Un = 2n – 1
Pola bilangan genap adalah susunan angka yang terdiri dari angka genap.
Karena terdiri dari angka genap, maka pola bilangan genap dimulai dari
2 , 4 , 6 , 8 ,… dan seterusnya.
Pola bilangan genap mempunyai rumus sebagai berikut:

Un = 2n
Pola bilangan segitiga adalah susunan angka yang akan membentuk
bangun segitiga. Contoh dari pola bilangan segitiga adalah
1,3,6, 10, 15,…… dan seterusnya.

Pola bilangan segitiga mempunyai rumus sebagai berikut:

Un = ½ n(n+1)
Pola bilangan persegi adalah susunan angka yang akan membentuk
bangun persegi. Contoh dari pola bilangan persegi adalah
1,4,9, 16,25,…….dan seterusnya.
Pola bilangan persegi mempunyai rumus sebagai berikut:

Un =
Pola bilangan persegi panjang adalah susunan angka yang membentuk
bangun persegi panjang. Contoh dari pola bilangan persegi panjang adalah
2,6,12,20,…….
Pola bilangan persegi panjang mempunyai rumus sebagai berikut:

Un = n(n + 1)
Jadi, bilangan pascal sendiri memiliki definisi suatu susunan angka yang
terbentuk dari penjumlahan 2 buah bilangan yang saling berdampingan
sehingga membentuk sebuah bilangan baru di baris berikutnya yang berada di
tengah dan bilangan 1 selalu berada di paling ujung.

Untuk jumlah bilangan dari setiap barisnya pada pola bilangan pascal,
mempunyai rumus sebagai berikut:
Pola Bilangan Fibonacci
Pola bilangan fibonacci adalah suatu susunan angka dengan nilai
angka berikutnya diperoleh dari hasil menambahkan kedua angka
sebelumnya secara berturut-turut. Contoh dari pola bilangan
fibonacci adalah
0 , 1 , 1 , 2 , 3 , 5 , 8 , dan seterusnya.
1 , 2 , 3 , 5 , 8 , 13 , 21 ,…..
Pola bilangan fibonacci dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝑼 𝒏=𝑼 𝒏 −𝟏 +𝑼 𝒏 − 𝟐
Pola Bilangan / Barisan Aritmetika
merupakan barisan bilangan yang memiliki beda atau
selisih tetap antara dua suku yang berurutan.
Selisih antara 2 suku pada barisan Aritmetika disebut beda (b)
Contoh Barisan Aritmetika:
Pola Bilangan /Barisan Geometri
merupakan barisan bilangan dimana dua suku yang berurutan
memiliki perbandingan yang sama.
Perbandingan pada barisan geometri disebut sebagai rasio (r).

Contoh barisan geometri:


POLA BILANGAN - JAWABLAH DENGAN TEPAT
1. Dua suku berikutnya dari barisan bilangan 3, 8, 15, 24, 35, adalah... .
2. Dua suku berikutnya dari barisan bilangan 2, 4, 6, 10, 16, 26,... adalah... .
3. Dua suku berikutnya dari barisan bilangan 1, 3, 6, 10, 15, ... adalah... .
4. Tiga suku berikutnya dari barisan bilangan 3, 6, 9, 15,24,39 ... adalah... .
5. Dua suku berikutnya dari barisan bilangan 192, 96, 48, 24, 12, ... adalah...
6. Dua suku berikutnya dari barisan bilangan 3, 8, 15, 24, 35, ... adalah... .
7. Suku ke-9 dari barisan bilangan 8, 27, 64,125, ... adalah... .
8. U9 dari pola bilangan persegi panjang 2, 6, 12, … adalah …
9. Bilangan yang tepat untuk mengisi titik titik pada 2, 4, 3, 6, …, 10, 9, 18 adalah
10. Diketahui bilangan segitiga pascal, maka jumlah bilangan pada baris ke-6 adalah…
11. Diket Pola bilangan 2, 100, 4, 95, 7, 90, 11, 85, bilangan ke-9 dan ke-10 adalah
12. Diketahui barisan geometri 2, 10, 50, 250,… maka bilangan ke 8  adalah …
13. Diketahui barisan bilangan: 3, 8, 13, 18, 23, … Suku ke-32 adalah ….
14. Diketahui barisan bilangan 4, 10, 16, 22, 28, … Tentukanlah suku ke-30
15. Pada pola bilangan 1, 3, 6, 10, dan seterusnya, U7 dan U10 adalah …
POLA BILANGAN - JAWABLAH DENGAN TEPAT
1. Dua suku berikutnya dari barisan bilangan 3, 8, 15, 24, 35, 48 , 63
2. Dua suku berikutnya dari barisan bilangan 2, 4, 6, 10, 16, 26, 42 , 68
3. Dua suku berikutnya dari barisan bilangan 1, 3, 6, 10, 15, 21 , 28
4. Tiga suku berikutnya dari barisan bilangan 3, 6, 9, 15,24,39 ,63 ,102 , 165
5. Dua suku berikutnya dari barisan bilangan 192, 96, 48, 24, 12, 6 , 3
6. Dua suku berikutnya dari barisan bilangan 3, 8, 15, 24, 35, 48 , 63
7. Suku ke-9 dari barisan bilangan 8, 27, 64,125, ... Adalah 1000
8. U9 dari pola bilangan persegi panjang 2, 6, 12, … adalah 90
9. Bilangan yang tepat untuk mengisi titik titik pada 2, 4, 3, 6, …, 10, 9, 18 adalah 5
10. Diketahui bilangan segitiga pascal, maka jumlah bilangan pada baris ke-6 adalah 32
11. Diket Pola bilangan 2, 100, 4, 95, 7, 90, 11, 85, 16 , 80 bilangan ke-9 dan ke-10 adalah
12. Diketahui barisan geometri 2, 10, 50, 250,… maka bilangan ke 8  adalah 156250
13. Diketahui barisan bilangan: 3, 8, 13, 18, 23, … Suku ke-32 adalah 158
14. Diketahui barisan bilangan 4, 10, 16, 22, 28, … Tentukanlah suku ke-30 178
15. Pada pola bilangan 1, 3, 6, 10, 15,21,28 ,36,45,55dan seterusnya, U7 dan U10 adalah 28 dan 55
BARISAN DAN DERET
ARIMETIKA DAN GEOMETRI

1. BARISAN DAN DERET ARITMETIKA


2. BARISAN DAN DERET GEOMETRI
BARISAN Aritmetika

= suku ke 1 , = suku ke 2 , = suku ke n

DERET Aritmetika

= Jumlah 1 suku pertama =


= Jumlah 2 suku pertama =
= Jumlah 3 suku pertama =
= Jumlah 3 suku pertama =
Contoh barisan aritmetika:
2 , 4 , 6 , 8 , 10 , …selisih + 2 ( barisan naik)
24 , 20 , 16 , 12 , …selisih -4 (barisan turun)

Contoh deret aritmetika:


2 + 4 + 6 + 8 + 10 + …
24 + 20 + 16 + 12 + …
Contoh barisan geometri:
2 , 4 , 8 , 16 , 32 , …( x 2)
200 , 100 , 50 , 25 , …( : 2)

Contoh deret geometri:


2 + 4 + 8 + 16 + 32 + …
200 + 100 + 50 + 25 + …
BARISAN DAN DERET ARITMETIKA

PENGERTIAN

Barisan Aritmatika adalah :


barisan bilangan yang memiliki beda atau selisih tetap
antara dua suku yang berurutan.
Contoh :

5, 10, 15, 20, .....(selisih +5)

6, 3, 0, -3, ....... ( selisih -3)


Barisan Aritmetika

= suku ke 1 , = suku ke 2 , = suku ke n

Rumus Mencari Suku ke n


a = U1 = Suku = bilangan pada urutan pertama
b = beda = selisih 2 suku yang berdekatan = Un – Un-1
n = banyaknya suku
Un = Suku ke-n = bilangan pada urutan ke-n

Un = a + (n – 1)b
Contoh soal BA 1:
Diketahui barisan 2, 5, 8, 11, 14… Rumus
suku ke-n barisan tersebut adalah…
A. 3n
B. 3n - 1
C. n + 2
D. 2n + 1

Berapakah Suku ke 300 ?


Jawab BA 1:

Dik: 2, 5, 8, 14, …
a=2
b=5–2=3
Dit : Un

Un = a + (n – 1) b
= 2 + (n – 1) 3
= 2 + 3n – 3
= 3n – 1 B

Suku ke 300 = 3(300) – 1 = 900 – 1 = 899


Contoh soal BA 2:

Diketahui suatu barisan memiliki suku


pertama yaitu 5, sedangkan pembeda
adalah 6, berapa suku ke-10 dari
barisan tersebut?
Jawab BA 2 :

Diketahui :
a = 5 dan b = 6
Un = a + (n-1) b
U10 = 5 + (10-1) 6

U10 = 5 + 9.6 = 5 + 54 = 59
Contoh soal BA 3:

Diketahui suatu barisan aritmatika 

Suku pertama = 4

Sedangkan suku ke dua puluh = 61

Berapa beda barisan tersebut!


Jawab BA 3 :

Dari soal tersebut, kita ketahui bahwa:

a = 4 , U20 = 61
Un = a + (n-1) b

U20 = 4 + (20-1) b = 61
61 = 4 + 19 b
19 b = 61 – 4 = 57
b = 57/19 = 3 (jadi beda = 3)
Contoh soal BA 4 :

Jika barisan Aritmatika memiliki

U2 = 7 dan U6 = 19, maka hitunglah:


a) Beda
b) Suku Pertama
c) Suku keempat puluh satu
Contoh soal BA 5 :

Ada sebuah barisan aritmatika dengan


U8 = 24 dan U10 = 30. Maka hitunglah :
a) Beda dan suku pertamanya
b) Suku ke-12
c) 6 suku yang pertama
Contoh soal BA 6 :

Pada tahun pertama sebuah butik


memproduksi 400 stel jas Setiap tahun
rata-rata produksinya bertambah 25
stel jas Berapakah banyaknya stel jas
yang diproduksi pada tahun ke 26 ?
BARISAN ARITMETIKA

1. Suku ke-50 dari barisan bilangan 5, 8, 11, 14, ... adalah..


2. Suku ke-n dari barisan bilangan 5, 9, 13, 17,... adalah... .
3. Suku ke-30 dari barisan bilangan 100, 97, 94, 91, 88, ..adl
4. Barisan bilangan memiliki rumus suku ke-n adalah 10–2n.
Suku ke-25 dari barisan bilangan tersebut adalah... .
5. Suku ke-n dari barisan bilangan 20, 18, 16, 14, ... . adalah... .
DERET Aritmetika

= suku ke 1 , = suku ke 2 , = suku ke n

Rumus Mencari Jumlah Suku ke n


a = U1 = Suku = bilangan pada urutan pertama
b = beda = selisih 2 suku yang berdekatan = Un – Un-1
n = banyaknya suku
Sn = Jumlah n buah suku pertama = U1 + U2 + U3 + ...+ Un

Sn = ½ n (2a+(n-1)b)
Sn = ½ n (a+ )
Contoh Soal :
Suatu deret aritmatika
5 , 15 , 25 , 35 ...
Berapakan jumlah 10 suku pertama
dari deret aritmatika di atas?
Jawaban:
Diketahui :
n = 10
U1 = a = 5
b = 15 – 5 = 25 – 15 = 10
Sn = ½ n (2a + (n-1) b )
S10 = ½ 10 ( 2.5 + (10 -1) 10)
= 5 ( 10 + 9.10) = 5 . 100 = 500
Contoh Soal :

Berapakah jumlah 20 suku pertama


deret 3 + 7 + 11 +...
Jawaban:
b = Un - Un-1 atau b = U2 - U1
maka b = 7-3 = 4
Substitusi b = 4 untuk mencari S20

Sn = n/2 (2a + (n-1)b)


S20 = 20/2 (2x3 + (20-1)4)
S20 = 10 (6 + 19 x 4)

S20 = 10 (6 + 76)
S20 = 10 (82) = 820
Contoh Soal :

Hasil dari deret aritmatika berikut :


5 + 7 + 9 + 11 +....+ 41 adalah ?
Jawaban:
Diketahui
a=5
b=2
Un = 41 Menentukan Un = 41 maka n = ?

Un = a + (n-1)b = 41
Maka, harus mensubstitusikan nilai a,b, dan Un untuk mencari
nilai n
Un = 5 + (n-1)2 = 41
= 5 + 2n-2 = 41
= 2n + 3 = 41
= 2n = 38 maka n = 19
Untuk mencari nilai Sn:
Sn = ½n (a + Un)
Maka perlu mensubstitusi nilai a dan Un
untuk mencari S19:
S19 = ½ .19 .(5 + 41)
Jadi, S19 = ½ .19 x 46
Maka, S19 = 437.
Contoh soal 2:

Pada hari ke 15 seorang petani memetik mangga sebanyak 100

buah pada hari ke 7 sebanyak 172 buah. Jika jumlah mangga yang

dipetik mengikuti barisan aritmatika banyak mangga yang dipetik

selama 5 hari pertama adalah …


• A. 1040 D. 475
• B. 754 E. 226
C. 540
Jawab:
Dik: U7 = 172
U15 = 100
Dit : S5
Un = a + (n-1)b
U7  a + 6b = 172
U15 a + 14b = 100
-8b = 72
b = -9
U7 a + 6.-9 = 172
a = 172 +54 = 226

S5 =
S5 =

=
=2,5(226-36)
=2,5(190)
=475
SOAL LATIHAN BARIS DAN DERET
PERTEMUAN 1

1. Diketahui barisan aritmetika 70, 61, 52, …. Tentukan suku ke-15!


1 5 7 21
2. Diketahui barisan aritmetika , , ,…, . Tentukan banyak suku pada
2 6 6 2
barisan tersebut!
3. Diketahui 2𝑥 − 1, 5𝑥 − 3, 4𝑥 + 3 merupakan tiga suku berurutan dari suatu
barisan aritmetika. Tentukan nilai 𝑥 dan tentukan barisan tersebut!
4. Dalam suatu barisan, suku kesepuluh adalah 7 dan suku keempatbelas adalah
15. Tentukan suku ke-25!
5. Diberikan barisan aritmetika −2, −8, −14, −20. Tentukan rumus suku ke-
n!
6. Diketahui deret aritmetika 50 + 48 + 46 + ⋯. Tentukan jumlah 50 suku
pertama!
1 1
7. Diketahui deret aritmetika 2 + 3 + 5 + 6 + ⋯. Hitunglah 𝑆23 !
2 2
8. Diketahui deret aritmetika 9 + 10 + 11 + ⋯ + 101. Hitunglah jumlah dari
deret tersebut!
9. Diketahui deret aritmetika −3 + 1 + 5 + 9 + ⋯. Tentukan jumlah 𝑛 suku
pertama!
10.Suatu barisan aritmetika memiliki suku kelima adalah 2 dan suku
kesembilan adalah 18. Jika suku terakhir baris tersebut adalah 82, tentukan
jumlah semua suku tersebut!
Latihan 1

Seorang karyawan menerima gaji pertama


sebesar Rp 1.000.000, setiap bulan gajinya naik
Rp 50.000. Gaji yang telah diterima karyawan
tersebut selama 2 tahun adalah ....
U1  1.000.000
U2  1.050.000
U3  1.100.000
Dst
 a = 1.000.000
b = 50.000
n = 2*12 = 24
S24 = 24/2 {2 (1.000.000) + 23(50.000)}
= Rp 37.800.000,-
BARISAN DAN DERET GEOMETRI
PENGERTIAN

Barisan Geometri adalah :


suatu barisan atau kelompok bilangan
yang memiliki perbandingan yang sama

Contoh :
5, 10, 20, 40, .....( x 2)

6, 3, 1,5, 0,75 , .......( : 2)


Rumus untuk menentukan suku ke-n dari barisan geometri:
Contoh Soal
Contoh Soal
Contoh Soal
Contoh soal Barisan Geometri :

• Suku ke lima suatu barisan geometri 96, suku


kedua 12. Nilai suku ke 8 adalah ….
A. 768
B. 512
C. 256
D. 6
E. 2
Jawab :
U5 = ar4 = 96
U2 = ar = 12

ar4 = 96  r3= 8  r=2


ar = 12

U2 = ar = 12

a.2 = 12  a = 6

U8 = a.r7 = 6.27 = 768


DERET GEOMETRI
RUMUS DERET GEOMETRI
SOAL BARIS DAN DERET GEOMETRI
PERTEMUAN 2
𝟏 𝟏 𝟏 𝟏
1. Tentukan suku ke-𝟏𝟓 dari barisan geometri , , , ,…,… !
𝟑𝟐 𝟏𝟔 𝟖 𝟒

2. Diketahui suku ke-𝟐 dan suku ke-𝟔 suatu barisan geometri berturut-

turut adalah 𝟒 dan 𝟔𝟒. Tentukan suku ke-𝟖!

𝟏 𝟏 𝟐 𝟑𝟐
3. Diketahui barisan geometri , , , … , 𝟕𝟐𝟗. Tentukan nilai 𝒏 yang memenuhi!
𝟐 𝟑 𝟗

4. Diketahui 𝑼𝟑 = 𝟐𝟓𝟎 dan 𝑼𝟒 = 𝟏𝟐𝟓𝟎. Tentukan suku pertamanya!

5. Jika 𝒙 − 𝟐, 𝒙 + 𝟒, dan 𝟒𝒙 + 𝟕 adalah tiga suku yang berurutan dalam

suatu barisan geometri, tentukan nilai 𝒙 dan rasionya!

𝟏 𝟑 𝟗
6. Tentukan jumlah 8 suku pertama dari deret geometri + + +⋯!
𝟐 𝟐 𝟐

𝟑
7. Tentukan jumlah deret geometri 𝟒𝟖 + 𝟏𝟐 + 𝟑 + ⋯ + !
𝟏𝟔

8. Tentukan jumlah tak hingga dari deret geometri 𝟏𝟖 + 𝟏𝟐 + 𝟖 + ⋯!

𝟏
9. Tentukan jumlah deret geometri tak hingga 𝟐𝟕 − 𝟗 + 𝟑 − 𝟑 + ⋯ !

𝟏
10. Diketahui 𝑺∞ = 𝟒 dan 𝒓 = , tentukan suku pertamanya!
𝟐
Contoh soal:

Kertas yang dibutuhkan Maher untuk menggambar setiap

minggu 2 berjumlah 2 kali lipat dari minggu sebelumnya.

Jika minggu pertama maher membutuhkan 20 kertas.

Banyak kertas yang dipergunakan selama 6 minggu adalah …


A. 620 D. 64
B. 310 E. 20
C. 256
JAWAB :
Dik: U1 = a = 10
r =2

Dit: S6 ?

S6 = a. rn -1 = 10. 25 – 1 = 10. 31 = 310


r -1 2 -1

Jumlah selama 6 minggu = 310 lembar


Latihan 2

•Harga sebuah barang setiap tahun menyusut


20%. Jika harga pembelian barang tersebut Rp
40.000.000. Harga pada tahun ke-4 adalah ….
• a = 40.000.000
• r = 100% - 20% = 80% = 0,8
• U4 = a.r3
= 40.000.000 .8.8.8
1000
= Rp 20.480.000
Contoh soal:

Jumlah tak hingga dari sebuah deret geometri tak

hingga adalah 36. Jika suku pertama 24. Besar

suku rasionya adalah ….


A. 3
B. 2
C. 0
D. ½
E. 1/3
Jawab :
Dik: S~ = 36
a = 24
Dit : r ?

36(1 – r) = 24
36 -36r = 24
-36r = 24 – 36
-36r = -12
r = 1/3
Bunga
• BUNGA adalah uang yang dibayar oleh perorangan atau organisasi atas
penggunaan sejumlah uang yang disebut uang pokok. Bunga biasanya dibayar diakhir
jangka waktu tertentu yang telah ditentukan. Jumlah uang pokok dan bunta disebut
jumlah uang.

• TINGKAT BUNGA adalah perbandingan bunga yang dikenakan dengan uang


pokok dalam satu satuan waktu. Contoh: apabila uang pokok Rp. 100.000,- dan bunga
Rp. 2.000,- per tahun maka tingkat bunga adalah 2.000/100.000 = 0,02 = 2%.

• BUNGA TUNGGAL adalah bunga yang dihitung pada uang pokok mula-mula
untuk jangka waktu penggunaan uang pokok tersebut. Bunga tunggal I atas uang
pokok P untuk t waktu tahun pada tingkat bunga r tahun, maka diperoleh:

I=P.r.t
• dan jumlah uang A (uang pokok P ditambah bunga I) sehingga diperoleh :

A = P (1 + r t )

• Contoh :
• Apabola seseorang meminjam Rp. 800.000,- pada 4% dibayar dalam waktu 2 ½
tahun, maka bunga adalah I = 800 (0,04) (2 ½) = Rp. 80.000,- dan jumlah uang jatuh
tempo pada akhir tahun adalah A = Rp. 880.000,-

• BUNGA MAJEMUK adalah suatu jumlah yang menyebabkan uang pokok


menjadi naik untuk sejumlah waktu yang diberikan. Jumlah bunga majemuk dan uang
pokok disebut jumlah uang majemuk. Interval waktu yang sama dan berturut-turut
disebut periode konversi atau periode bunga. Tingkat bunga yang kutip sebagai
tingkat bunga tahunan disebut tingkat nominal.
• Apabila P adalah uang pokok mula-mula, i tingkat bunga per periode konversi dan n
banyaknya periode konversi, jumlah uang majemuk A pada akhir n periode konversi,
maka dapat diperoleh:

A=P(1+I)n
• Bunga Majemuk adalah

I=A-P
• Contoh :
• Seorang menginvestasikan Rp. 1.000.000.- pada 6% dimajemukkan setengah
tahunan. Carilah jumlah uang majemuk A dan bunga majemuk I setelah 2 tahun.
• P = 1.000.000, i = ½ (6%) = 3% = 0,03, n = 4 (karena periode konversi setiap ½ tahun
dan ada 4 periode dalam 2 tahun). Maka:
• A = 1.000.000 (1 + 0,03) 4 = 1.000.000 (1,03)4 = Rp. 1.125.508,81,- dan
• I = A – P = Rp. 1.125.508,81 – Rp. 1.000.000 = Rp. 125.508,81,-

Anda mungkin juga menyukai