Anda di halaman 1dari 26

Program Studi Ilmu Gizi

Departemen Gizi Masyarakat


FEMA

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BERBASIS


COOKIES TEMPE
SEMANGIT PADA IBU HAMIL KEK (Kekurangan
Energi Kronik) DI KABUPATEN
Oleh : LEBAK,BANTEN
Nila Kusumawaty (I161170041)

Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS


Prof.Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, MS
Dr. Dr. Noer laily, MSi
Latar Belakang
Kekurangan Energi Kronis (KEK) dapat
terjadi pada Wanita usia subur (WUS)
dan Ibu Hamil (Irianto, 2014).
Prevalensi KEK
• 2007 : 13.60 %
24.2 ▪ 2013 : 24.20 %
0 ▪ 2018 : 17.30 %
% 17.30
13.60%
%
2018
2007 2013 Beberapa daerah di memiliki
Year Indonesia satunya
Prevalensi Kejadian Ibu Hamil KEK (Kekurangan Energi Kronis)
adalah
prevalensi
Provinsi Banten.
stunting yang
Prevalensi stunting
secara
nasiona
l Cameron et al. balita pada provinsitinggi,
tersebut salah
hampir mencapai 23
2005 persen (Riskesdas 2018).
PENDAHULUAN
Indikator pada Ibu Hamil KEK pada antara lain : Kondisi fisiologis menurun :
▪ Gampang lelah
▪ Kehilangan Energi
▪ Berpotensi
LiLA 18,5 cm - 23,5 cm melahirkan
bayi BBLR dan stunting
(Prameswariet al. 2019; Ryska et al.
2018)

Umumnya mengalami anemia (<11 mg/dL)


PMT cookies berbasis Bahan
(Sumarmi 2017; WHO et al. 2022) Lokal

Lack of micronutrients status Cookies tempe semangit


(N. kusumawaty, et al.
(Wessels, 2012) 2020)

March 15, 2022 3


Ibu hamil
PENDAHULUAN
Kekurangan Energi kronis

Protein tinggi
karbohidrat
43.39% Lemak 29,17%
Tempe
Semangit

Cookies berprotein tinggi


Protein
(19,72%)
Berpotensi sebagai makanan tambahan Ibu
hamil
Kadar Abu 1.06%
Kadar air (6,66%)
untuk pencegahan Bayi lahir stunting
Tujuan Penelitian
Menganalisis pengaruh pemberian cookies tempe semangit
cookies
dan pada Ibu Hamil KEK dalam pencegahan bayi
kontrol lahir
stunting.

1. Mengidentifikasi karakteristik ibu hamil KEK


2. Menganalisis pengaruh intervensi tempe
cookies semangit
terhadap kadar Hemoglobin (Hb), kadar serum ferritin
(SF), Lingkar lengan Atas (LiLA), dan berat badan ibu
hamil KEK di Kabupaten Lebak, Banten.
Penelitian tentang Makanan Tambahan
untuk Ibu Hamil Defisiensi Energi
Kronis
Makanan tambahan sumber protein yang diberikan kepada ibu hamil
Kekurangan energi kronis (KEK) memiliki efek yang sama seperti
Makanan Tambahan pemerintah terhadap pertumbuhan janin (Prameswari, 2019)

Pemberian Makanan Tambahan membantu meningkatkan berat


badan dan lingkar lengan atas tetapi tidak berpengaruh
pada Hb dan outcome kelahiran (Sampeangin 2018)

terdapat perbedaan ukuran lingkar lengan atas sebelum


(Pastuty 2018)
dan sesudah pemberian makanan tambahan pada
KEK selama hamil dengan p= 0,001 (p<0,05)
PENDAHULUAN
TEMPE
Komposisi AA (asam glutamat
Pangan lokal mengandung tinggi protein : (mg/100g)
pada tempe semangit/overripe
19,72% Fe 3,409 tempe) lebih tinggi
Protein dibandingkan dengan Tempe
Lemak 29,17% Zn 1,385
segar dan kedelai
Karbohidrat 43,13% (Gunawan_putri et al.
Ca 150,392 2015)
Tepung tempe semangit

Semangit berasal dari kata dalam Bahasa Jawa, “sangit” yang artinya berbau menyengat,
hasil hidrolisa dari lemak dan protein kedelai dari tempe. Aroma dominan dari tempe semangit
adalah aroma Amonia dan bau tengik. dari kacang kedelai)
Pola penentuan produk PMT perlu
memperhatikan aspek cita rasa, kepraktisan,daya simpan, kemudahan dalam penyajian, kemudahan untuk mendapatkan dan sudah dikenal
masyarakat. Biskuit merupakan jenis produk yang dinilai dapat memenuhi persyaratan tersebut sehingga sesuai digunakan sebagai Makanan
tambahan

(Chandradewi,2015).
March 20, 2022 7
Research Path Cookies Tempe
Semangit
•II. Over fermented tempe (120-144jam)
I. Fresh Tempe • III. Analisis dari tepung tempe
semangit
Kacang kedelai yang sudah Proses pengukusan tempe 30 • Kandungan
diberi ragi (umur 48 jam) min, 60oC, di potong setebal 2 Gizi Tepung
mm, dikeringkan di oven tempe
Tepung tempe semangit mg/100g
dehydrated and penepungan Kandungan Fe 3,409
(milling), 60 mesh Kandungan Ca 150,392
kandungan Zn 1,385

• IV. Analisis dari cookies tempe


semangit V. Uji Efikasi PMT
• PMT Cookies tempe
semangit, meliputi Analisis cookies tempe semangit
•Ibu hamil KEK di Wilayah Kerja
proksimat, kandungan gizi Puskesmas di Kabupaten
dan mineral Lebak, Banten.
tempe semangit mg/100g
(di 7 wilayah kerja Puskesmas
Kandungan Fe 3,409
Lebak, Banten).
Kandungan Ca 150,392
kandungan Zn •
1,385 8
Tempe semangit
tempe yang mengalami over fermentasi dengan bau menyengat dan penampakan berwarna gelap
yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Jawa (fermentasi lebih lanjut 96-120 jam). Selama proses
fermentasi, Rhyzopus sp. meningkatkan kualitas protein dengan tumbuhnya miselium yang dapat
meningkatkan kandungan asam amino pada tempe semangit. Kualitas protein ditentukan oleh rasio asam
amino yang terkandung dalam protein.
Metode
Penelitian
Penelitian Quasi eksperimental dgn pretest-posttest
with control group design.

7 puskesmas di kabupaten Lebak, Banten (PKM


Warunggunung, PKM Mandala, PKM Baros, PKM
Mekarsari, PKM Kalanganyar,PKM Cibadak, dan
PKM Kolelet).
▪ Pusat RisetAgroindustri, BRIN
Produksi tepung tempe semangit
Waktu Penelitian
▪ Botani Bakery, IPB
Produksi Cookies bahan intervensi Maret 2020 – Oktober 2021

• Laboratorium Gunung Sahari, Depok


Kadar Serum ferritin
▪ Laboratorium PTA, BRIN dan Laboratorium SIG
Analisis kandungan gizi cookies, analisis Profil Asam Amino
▪ Laboratorium Nutrisi ternak ,IPB
Analisis kandungan mineral cookies
Metode Penelitian
Ibu Hamil KEK yang Usia
18-35- thn ; LiLa <23,5
cm
Sampel dan Kelompok Perlakuan
Kriteria Inklusi
Skrining
▪Mengalami KEK , indikator utama LiLA Kriteria inklusi ; pengukuran LiLa, dan cek Hb
<23,5 cm
▪Umur kehamilan di trimester 2 akhir (24-
28 minggu)
▪Bersedia menandatangani Pengukuran sebelum intervensi (pre-
informed test)
consent
Kel. Kontrol Intervensi 12 Kel. Intervensi
Kriteria Ekslusi (n=25) minggu
(n= 25)
▪Ibu hamil memiliki alergi telur dan
kedelai dan turunannya
▪Ibu hamil dengan Riwayat preeklampsia Pemberian cookies, FR 24H,
dan eklampsia Drop out FFQ, Inform consent, dan Form
▪Tidak bersedia mendatangani form PSP (n= 3) kepatuhan

Kaseb et al. (2002). Post-test (n= 22) Post-test (n= 25)


Pengumpulan Data
Pengukuran Antropometri Ibu dan (pre
dan post intervensi) :
• Pita LiLa
✓Lingkar lengan Atas
• Timbangan digital
✓Hb • Hemacue 201+
✓Serum Ferritin • Lab Gunung
✓IMT Ibu sahari, Depok.
• Alat ukur timbangan
bayi

Kepatuhan thd Cookies tempe • Food food


semangit: recall (1x24H)
✓(konsumsi 30 g/hari) ~ 3 • Form kepatuhan
keping
cookies tempe semangit
✓mengisi form kepatuhan
METODE Tempe

PENELITIAN
segar(48jam)
Proses Produksi Cookies Tempe
Semangit
Tabel 1 Formula cookies tempe semangit Fermentasi
Tempe segar, yang berumur
Bahan Satuan Jumlah lanjut 48 jam
Tepung tempe semagit g 50 Proses fermentasi
Tepung terigu g 50 (pemeraman)selama 3-4 hari
Tepung meizena g 65 Tempe usia
telur g 50 120 jam
Mentega g 60 ‘tempe semangit”
Tepung susu skim g 65
Keju parut g 30 Tempe disteam, di membuat tepung tempe
cacah, di oven
Bubuk coklat g 30 semangit (powderring)
Garam g 1,0
Gula halus g 60 mencampurkan bahan
Fe fumarate g 0,42 Dry mixing kering
Baking soda g 1
Formula terpilih (F2, dengan substitusi komposisi Mixing, Cookies Tempe semangit
50 oven selama
45 menit,
% Tepung tempe semangit:50 % Tepung terigu). 180oC
13
Kandungan Gizi PMT Ibu hamil bebrbasis tempe semangit
Variabel Cookies Kontrol Cookies tempe Cookies tempe
semangit (K) semangit (C )
Air (%) 6,465 ± 0,05a 10,355 ± 0,09c 7,875 ± 0,01b
Kandungan gizi cookies tempe
Abu (%) 3,295 ± 0,04a 3,53 ± 0,01b 3,64 ± 0,03b semangit dipengaruhi oleh
kandungan tepung tempe semangit
Lemak (%) 24,855 ± 0,57a 28,61 ± 0,21b 25,48 ± 0,69a

Protein (%) 9,61 ± 0,14a 16,01 ± 0,01c 14,605 ± 0,19b

Karbohidrat (%) 55,775 ± 0,73a 41,495 ± 0,12c 48,4± 0,52b

Zat besi, Fe (mg/100g) 2,163 ± 1,95a 3,102 ± 1,58b 3,002± 0,48b

Zink, Zn (mg/100g) 0,616±1,64a 1,042±0,54b 1,02±1,51b


Calsium,Ca (mg/100g) 103.438±2,15a 126,283±0,25c 120,65±1,90b
.

Keterangan : Data disajikan dalam bentuk rata-rata ± SD. Uji beda ANOVA, dimana huruf
yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan
D yang nyata pada p<0,05 CK =
Cookies kontrol, CTSC = cookies tempe semangit coklat, CTSK =cookies tempe semangit
keju 14
Hasil & Pembahasan • Asam amino esensial yang
paling tinggi di hari ke empat
profil Asam Amino Tepung tempe hari 1, 2, 3 dan hari ke-4 fermentasi adalah: L-Asam
Glutamat 83.638.75
90000 mg/kg)
80000
dan yang terendah adalah
: Histidin(15.71
70000 5.96
60000
mg/kg)
50000

40000 Proses fermentasi lanjut


30000
pada kacang kedelai
menjadi tempe semangit
20000
membawa perubahan
nutrisi termasuk
10000
kandungan
pemecahan nutrisi
0 Komposisi
dan Asam
amino.

Tempe Hari ke-1 Tempe Hari ke-2 Tempe Hari ke-3 Tempe Hari ke-4
Besaran keluarga
Karakteristik Responden Pendidikan
• dari kedua kelompok, rata- Pendidikan suami
rata memeiliki keluarga kecil ibu
(< 4 orang) • Rata-rata Pada kel.kontrol &
intervensi
• Pendidikan <12 tahun : 40,9- • Rata-rata Pada kel.kontrol
44,0% intervensi
• Pendidikan <12 tahun ,:44,55-
Pengeluaran
Pekerjaan ibu • 54,55%
• Pada kel.kontrol: keluarga Miskin
(<rp.450.078)
• Pada kel.intervensi : ada 18
reponden yang memiliki
pendapatan >rp.450.078
• kelompok rata-rata: IRT • dari kedua kelompok, rata-
dan Jasa rata pengeluaran : 1,9-3,5jt
Pekerjaan suami
Pendapatan
• dari kedua kelompok, rata-
• dari kedua kelompok, rata- rata pengeluaran : 1,9-3,5jt
rata usia :16-25 thn (68,2%), (45,45%)
dan ada yang berusia kel.30-
Usia 35 thn (12%)
Responden Kesimpulan : tidak terdapat perbedaan
bermakna antar kedua kelompok (p > 0,05).
Tabel. 3 Karakter sosial ekonomi
responden
Variabel Kontrol (n=22) Intervensi (n=25) p-value1)
n % n %

Perolehan PMT Rutin 0,950


Ya 13 591 15 60
Tidak 9 409 10 40
Frekuensi PMT/hari 0,595
0 kali 1 45 8 32
<3 kali 7 318 4 16
3 kali 14 636 13 52
IMT pra hamil 0,226
Underweight (<18,5) 15 68,2 12 48
Normal (18,5-24,9) 6 27,3 13 52
Overweight (25,0- 0 0 0 0
29,9)
Obesitas (≥30,0) 1 4,5 0 0
Pertambahan berat 0,903
badan (kg/minggu)
Kurang (< 0,44) 21 95,5 24 96
Keterangan: signifikan pada p<0,05; 1)Independent t-test
Cukup (0,44-0,58) 0 0 1 4
Lebih (>0,58) 1 4,5 0 0
Variabel Kontrol (n=22) Intervensi
p-value1)
Tabel 4 Sebaran berdasarkan Biomarker Feritin dan Serum Fe
Hemoglobin 1.5
100% 100% 100% 100%
1
(n=25)
0.5
n % n %
0 0 0 0
0

Serum Fe 1.00 Pre Post Pre Post

Deplesi Fe Normal

kontrol Intervensi

Deplesi Fe (< 15 0 0 0 0
µg/L)
normal (≥ 15 µg/L) 22 100 25 100
Hemoglobin

60.00% 56%
52%
Hb 0.832 50.00% 40.91% 40.09%
44%
48%

40.00%
Tidak anemia (≥12 30.00%
20.00%
mg/dL) 9 40,91 11 44 10.00%
0.00%
Pre Post Pre Post

Anemia (<12 mg/dL) 13 14 56 Tidak anemia Anemia

Intervensi
59,09 KONTROL

Rata-rata ± 11.45 ± 1.66


1)Mann-whitney
SD
Keterangan: signifikan pada p<0.05;11.61 ± 1.34
Hasil & Pembahasan
Tabel 5. Sebaran berdasarkan Biomarker dan status gizi pada kelompok kontrol dan intervensi
selama 12 minggu
Parameter kontrol intervensi
Pre Post Pre Post
n(%) n(%) n(%) n(%)
Serum Fe
< 15 µg/L (deplesi Fe) (n,%) 0 0 0 0
>= 15 µg/L (normal) (n,%) 22(100) 22(100) 25(100) 25(100)
Hb
Tidak anemia (≥12 mg/Dl) (n,%) 9(40.91) 13(59.1) 11(44) 13(52)
Anemia (<12 mg/Dl) (n,%) 13(59.09) 9(40.9) 14(56) 12(48)
Status gizi IMT
Underweight (<18.5)(n,%) 3(13.6) 5(22.7) 3(12) 3(12)
Normal (18.5-24.9)(n,%) 19(86.4) 17(77.3) 22(88) 22(88)
Overweight (25.0-29.9)(n,%) 0 0 0 0
Obesitas (≥30.0)(n,%) 0 0 0 0
LILA (cm)
<23.5(n,%) 22(100) 20(90.9) 25(100) 16(64)
≥ 23.5(n,%) 0 2(9.1) 0 9(36)
Tabel 6 . Status Gizi Ibu Hamil selama 12 minggu masa intervensi
Parameter Kontrol (n=22) Intervensi p-
(ẋ±SD) Pre (n=25) value
0,642)
BB Pos 47,76 ± 4,02 47,24 ± 3,78 9
(kg) t∆ 47,97 ± 5,48 47,06 ± 4,23
P- 0,2136 ± 4,69 -0,1760 ± 2,77
value
Pre 1) 0,833 0,754 0,96
Serum Pos 81,14 ± 47,7 82,46 ± 58,8 1
Ferritin ∆ t 69,52 ± 46,6 54,81 ± 23,1
(µg/L) P- -11,61 ± 61,2 -27,65 ± 62,45
value
Pre 1) 0,390 0,030* 0,798
Hb Pos 11,61 ± 1,34 11,45 ± 1,66 †
(mg/dL t∆ 12,45 ± 1,51 12,04 ± 2,22
) P- 0,84 ± 1,49 0,59 ± 2,65
value
Pre 1) 0,015 0.211 0,12
IM Pos 20,29 ± 1,62 21,14 ± 2,03 1
T t∆ 20,35 ± 2,01 20,95 ± 1,99
P- 0,05 ± 1,93 0,18520 ± 1,28
value
Pre 1) 0,895 0,478 0,117
LIL Pos 21,61 ± 1,15 22,14 ± 0,94 †
A t∆ 22,37 ± 1,36 22,86 ± 1,03
P-value1) 0,75 ± 1,23 0,72 ± 0,97
0,011* 0,001
Ketarangan : Signifikan pada p<0,05*; 1) paired t-test; 2)analisis independent t-
test; *Wilcoxon; † Mann-whitney
Hasil &
Tingkat Kepatuhan Kontrol Semangit p-value
Pembahasan
Tabel 7 . Rata-Rata Tingkat kepatuhan
konsumsi n (%) n (%)
cookies Rendah (<50%) 0 2(8) p = 0.782
Kelompok Rata-Rata Tingkat
Kepatuhan (%) Cukup (50%-70%) 3 (14) 3(12)
Kontrol 90.1±14.6

Semangit 87.3±22.3 Tinggi (>70%) 19(86) 20(80)

Total 22 25
*(p<0.05) perbedaan signifikan sebelum dan sesudah ; †(P<0,05) Perbedaan rerata perubahan pada kedua
kelompok
Proporsi kepatuhan dikategorikan sebagai tingkat kepatuhan rendah
(<50%), cukup (50%-70%), dan tinggi (>70%) (Adi 2010).
Kegiatan Intervensi
1. Malaysian Journal of Medicine and Health Sciences Vol.16 Supp
13, Dec 2020 (eISSN 2636-9346), terindex scopus dan telah
dipresentasikan di International Conference Of Clinical and Nutrition
di IPB University, 18-19 Nopember 2020.

2. Oral presenter on Asia-Pacific Academic Consortium for Public


Health 2021 Conference, in University of Airlangga, 28 Oktober
2021

3. Artikel publikasi internasional di Food Research


journal (lolos reviews 1 st) 5 Februari 2022.
Kesimpula
• n semangit yang diberikan pada kelompok ibu hamil KEK
Kandungan zat gizi cookies tempe
kelompok tempe semangit memberikan pengaruh yang signifikan pada
kadar serum ferritin dan LiLA. Intervensi cookies tempe semangit mampu meningkatkan kadar
Hemoglobin namun tidak signifikan (p>0,05).
• Makanan Tambahan yang bersumber protein dari tempe semangit memiliki tingkat kepatuhan yang
cukup tinggi, sebesar 87,3%.
Saran
• penelitian selanjutnya untuk mengkonfirmasi efek makanan tambahan
berbasis protein fokus pada pencegahan pertumbuhan intrauterin pada
banyak populasi ibu hamil.
• Perlu dilakukan pengujian secara in vivo tentang khasiat tepung tempe
semangit dan aplikasinya pada berbagai produk pangan fungsional.
Keterbatasan Penelitian
• Penelitian dilaksanakan dalam masa pandemic, sehingga mengalami hambatan dalam proses perijinan
di lapangan, ketersediaan responden untuk mengikuti penelitian, dan Analisa di Laboratorium
mengalami keterlambatan .
Ucapan Terima Kasih

• Kementerian Riset dan Teknologi(Saintek IPTEK 2017) yang telah


memberikan bantuan Tugas Belajar (Tubel).
• Kemenristekdikti untuk Hibah Program Doktoral (PDD) untuk Pembiayaan
Penelitian.
• Seluruh subjek penelitian atas partisipasinya dalam kegiatan penelitian.
• Kepala Dinas Kesehatan Lebak, Kabid Gizi Ibu dan Anak,Bidan dan
Kader di puskesmas di Kabupaten lebak.
Departement of Human Nutrition of
Faculty of Nutrition

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai