Mola
Mola
Oleh:
MARISASANTI PUTRI
PO7124220024
Pembimbing:
DINIYATI, M.Keb
A. Latar Belakang
Mola hidatidosa dianggap sebagai penyakit penting di Indonesia. Hal tersebut terjadi
karena prevalensi mola hidatidosa yang cukup tinggi yaitu sekitar 10-20% dapat
berkembang menjadi tumor trofoblas gestasional.
Insiden mola hidatidosa yang terjadi di beberapa rumah sakit besar di Indonesia pada
tahun 2009 tercatat di RS Dr.Cipto mangunkusumo Jakarta persalinan dan 1: 49
kehamilan, 11,16 per 1000 kehamilan, Soetomo Surabaya tercatat 1:80 persalinan dan di
RS Dhamhoer Martadisoebrata Bandung 9-21 per 1000 kehamilan (Sofian,2012,h.167).
Sedangkan kejadian mola hidatidosa di RS HAMBA Muara bulian pada tahun
2021 sebanyak 2 pasien.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkanlatar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam laporan ini adalah
“Bagaimana Asuhan kebidanan Patologi pada Ny M dengan Molahidatidosa + anemia di
RSUD HAMBA Muara Bulian Tahun 2022
C. TUJUAN
MAMPU MELAKSANAKAN ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI PADA
NY M DENGAN MOLAHIDATIDOSA + ANEMIA DI RSUD HAMBA MUARA
BULIAN TAHUN 2022
D. Manfaat
Bagi Institusi
Sebagai bahan referensi bagi pembaca mengenai kasus mola
hidatidosa.
Sebagai bahan masukan bagi institusi, pembaca, dan
pengembangan program pendidikan sehingga dapat
memberikan pelayanan kebidanan yang aktual dan
profesional pada masyarakat.
Bagi RSUD HAMBA Muara Bulian
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada klien dengan
penerapan manajemen asuhan kebidanan pada kasus
mola hidatidosa + anemia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
1. Faktor ovum
2. Imunoselektif dari Tropoblast
3. keadaan sosioekonomi yang rendah
4. paritas tinggi
5. kekurangan protein
6. infeksi virus dan factor kromosom yang belum
jelas
7. riwayat kehamilan mola sebelumnya
Amenore dan Uterus
tanda2 membesar
kehamilan tidak sesuai
usia kehamilan
GEJALA
Perdarahan
pervaginam
KLINIS Keluar
jaringan mola
seperti anggur
Hipertensi
dalam Mual-
DJJ (-)
kehamilan muntah
berlebih
Diagnosis
- anamnesis
- pemeriksaan fisik
- pemeriksaan dalam
- pemeriksaan penunjang
Penatalaksanaan
no 1 2 3 4
1 Jenis mola Partial Komplit Rekuren -
2 Besar uterus <1bulan >1bulan >2bulan >3bulan
3 Kadar HCG <50000 50000- 100000- >1000000
100000 1000000
CT/BT 2/5 -
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal
DIAGNOSIS
G2P1A0 dengan molahidatidosa + Anemia
PERENCANAAN
Tanggal/ Diagnosa Perencanaan
Pukul
06-2-2022/ Diagnosa: 1. Lakukan pendekatan dengan ibu dan keluarga.
10.00 WIB P1A0H1, 2. Lakukan infromed consent
dengan Mola
3. Observasi keadaan umum, TTV dan perdarahan
Hidatidosa +
4. Jelaskan pada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan
anemia
Masalah
5. Jelaskan prosedur asuhan yang akan diberikan sesuai advis
Masalah molahydatidosa dan akan dilakukan curetage yang direncanakan besok tgl 07-02-2022.
5. Menjelaskan prosedur yang akan dilaksanakan sesuai dengan advis dokter yaitu : - transfusi
potensial:
dahulu sebelum dilakukan tindakan 1 kolf. - pemasangan alat laminar 2 batang dipintu jalan
perdarahan
lahir agar terjadi pembukaan dan pemberian obat vaginal misoprostol 1 tab pervaginal sambil
dipasang tampon basah. - Menganjurkan untuk mencukur bulu kemaluan. - Menganjurkan
puasa minimal 8 jam sebelum dilakukan tindakan quret - Mengambil pemeriksaan darah
lengkap. - Melakukan pemeriksaan EKG.: dengan hasil EKG, axis N, Irama Sinus reguler
dengan HR 105 x / mnt
6. Memberikan dan menjelaskan beberapa obat yang harus ibu konsumsi sesuai dosis obat yaitu
propranolol 2x10mg, tiruzd 2x10mg, serta memberikan inj ceftriaxone 1 gr pracuret 45 sesuai
instruksi dokter.
7. Menganjurkan keluarga untuk memberikan nutrisi dan waktu istirahat yang cukup bagi ibu.
8. Merapikan alat2 dan melakukan pendokumentasia
CATATAN PERKEMBANG
Tanggal/ Diagnosa Catatan Perkembangan HR II
Pukul
08-2-2022/ Diagnosa: Post S : 1. Ibu sudah tidak mengeluh nyeri lagi
10.30 WIB curet mola hari II 2. Ibu menyatakan akan pulang hari ini
O : 1. KU ibu baik, kesadaran Composmentis
2. TD : 110/70
3. S/N : 37/88
4. Resp : 21x/i
5. Palpasi kontraksi uterus baik
6. TFU : ½ pst-symp.
7. Perdarahan 25 ml
A : Post curet mola hari II
P:
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga
2. Melakukan kolaborasi dengan dokter dan memberikan obat2an :
ciprofloxacin 2X500mg, Methyl ergometrin 3X1 dan Asam mefenamat 3X1. Tyroid 2x1,
propranolol 2x1
3. Menganjurkan ibu untuk rajin kontrol dan mengikuti anjuran dokter untuk follow up
BetaHCG rutin.
4. Memberi selamat pada ibu karena sudah boleh pulang dan memotivasi untuk mengikuti
anjuran yang sudah diberikan. Jam 13.00 wib ibu dan suami berpamitan untuk pulang dan
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tentang kesenjangan antara teori dan hasil tinjauan
kasus pada pelaksanaan Manajemen Asuhan Kebidanan pada Ny. M dengan
mola hidatidosa di Ruang Kebidanan RSUD HAMBA Muara Bulian, Pada
tanggal 06-02-2022. Hasil data subjektif yaitu Ibu mengeluh keluar darah
berbungkah dari jam 03.00 malam ini, darah segar bewarna merah banyaknya
+100 ml usia kehamilan 11-12 minggu, ibu mengeluh nyeri perut dan lemas
status penikahan dan tingkat
pendidikan serta usia ibu
untuk menentukan bahwa ibu
Identitas tidak berada dalam usia
pasien reproduktif yang aman dan
sehat antara 20 ± 30 tahun
yaitu 35 tahun
8. Telah dilaporkan sebuah kasus seorang pasien ibu hamil dengan molahidatidosa +
anemia. Akan tetapi pada pasien ini tidak ditemukan gejala klinis hipertiroid hanya
ditemukan peningkatan kadar FT4 dan FT3 dan penurunan kadar TSH. 58 A. Saran 1.
Bagi Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jambi Diharapkan laporan kasus ini dapat
menjadi sumber informasi dan bahan acuan dalam meningkatkan pengetahuan dan
menambah wawasan tentang kasus ibu molahidatidosa
SARAN
1. Bagi Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jambi
Diharapkan laporan kasus ini dapat menjadi sumber
informasi dan bahan acuan dalam meningkatkan
pengetahuan dan menambah wawasan tentang kasus ibu
molahidatidosa
2. Bagi RSUD HAMBA MUARA BULIAN Studi kasus
ini dapat dijadikan suatu tolak ukur serta upaya Rumah
Sakit dalam mempertahankan dan meningatkan kualitas
pelayanan terutama pada kasus ibu molahidatidosa
(khususnya petugas kesehatan di ruang kebidanan dalam
hal pemberian edukasi-edukasi kepada pasien