Anda di halaman 1dari 35

MATEMATIKA

(PDGK4108)

Pemecahan Masalah Matematika

Tutor:

Dina Karlina, M.Pd.


Pemecahan Masalah
Matematika
PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIKA

Makna Masalah

Klasifikasi Masalah

Strategi Pemecahan Masalah dalam bidang matematika


MAKNA MASALAH

 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) masalah diartikan sebagai sesuatu yang
harus diselesaikan.
 Suatu soal dikatakan suatu “masalah”, merupakan hal yang sangat relatif. Suatu soal yang
dianggap masalah bagi seseorang, tetapi bagi orang lain mungkin hanya merupakan hal
rutin belaka.
 Kata “masalah” mengandung arti yang komprehensif. Oleh karenanya akan menjadi
tanggapan berbeda dalam menghadapi masalah tertentu.
 Dalam hal ini terjadi perbedaan sikap terhadap sesuatu kejadian atau kondisi tertentu.

Dengan demikian, akan terjadi perbedaan penyikapan terhadap suatu masalah tertentu misalnya
sesuatu akan menjadi masalah bagi anak – anak, tetapi belum tentu menjadi masalah bagi
orang dewasa.
Berikut adalah ilustrasi berbagai contoh dalam menyikapi masalah:

Ilustrasi 1: Pada waktu bulan puasa Ida sudah tidur pada pukul 22.00, dengan harapan tidak akan
kesiangan waktu sahur. Pada pukul 24.00 listrik di rumah Ida padam, dan Ida tetap
tidur pulas sehingga Ida tidak mengetahui terjadinya padam listrik yang membuat
rumahnya gelap gulita.

Ilustrasi 2: Pada pukul 01.00 Ida terbangun dan melihatnya/merasakan bahwa listrik di rumahnya
masih tetap padam, lantas Ida melihat jam dan memutuskan untuk tidur kembali tanpa
ada usaha untuk mengecek listrik rumahnya yang padam.

Ilustrasi 3: Lainhalnya, dengan adiknya Ida, begitu terbangun dan melihat listrik mati, lantas
menyuruh bapaknya untuk memperbaikinya, karena Adiknya Ida tidak bisa tidur karena
ruangannya gelap.
Berikut adalah ilustrasi berbagai contoh dalam menyikapi masalah:

Ilustrasi 4: Bapak Ida memperbaiki listrik yang padam dengan melihat dulu rumah tetangganya
apakah listriknya mati atau tidak. Ternyata rumah listrik tetangganya tidak mati. Bapak
Ida lantas memeriksa saklar dimeteran ternyata dalam keadaan off, lantas saklar
dinaikan menjadi on tetapi saklar tidak mau on . Bapak Ida memutuskan untuk
menggunakan lampu minyak saja, karena tidak sanggup memperbaikinya.

Ilustrasi 5: Lain halnya dengan tetangga Ida, jika mengalami hal demikian maka tetangga Ida itu
mencobanya untuk memperbaiki sendiri tanpa bantuan orang lain, dengan cara
mencoba – coba berbagai kemungkinan yang terjadi. Misalnya mengecek kabel –
kabel yang dimungkinkan adanya konsleting.
Berikut adalah ilustrasi berbagai contoh dalam menyikapi masalah:

Ilustrasi 6: Pagi harinya, Bapaknya Ida menghubungi anaknya (kakaknya Ida) dan memintanya
untuk memperbaiki kabel listrik yang konslet. Karena kakaknya Ida adalah sarjana
elektro (mengetahui seluk beluk listrik), maka dengan mudah saja ia menemukan
penyebab terjadi penyambungan arus pendek, yaitu dengan menggunakan alat-alat
yang dimilikinya.
Dari ilustrasi – ilustrasi di atas memberikan gambaran bagaimana seseorang menyikapi suatu
masalah atau tidak punya sikap sama sekali.

Ilustrasi 1: Menggambarkan yang bernama Ida tidak mempunyai sikap apa – apa, karena Ida tidak
mengetahui adanya listrik padam.

Ilustrasi 2: Ida mengetahui listrik padam, tetapi Ida masa bodoh ( tak peduli ) padamnya listrik,
karena Ia tidak terganggu oleh padamnya listrik.

Ilustrasi 3: Adiknya Ida merasa terganggu oleh padamnya listrik dan ia menyuruh bapaknya untuk
memperbaikinya.

Ilustrasi 4: Bapaknya Ida tidak bisa memperbaiki listrik dan memilih membiarkan listrik di rumahnya
padam.
Dari ilustrasi – ilustrasi di atas memberikan gambaran bagaimana seseorang menyikapi suatu
masalah atau tidak punya sikap sama sekali.

Ilustrasi 5: Tetangga Ida, jika menemukan kejadian tersebut sering melakukan coba – coba untuk
memperbaiki listrik.

Ilustrasi 6: Kakaknya Ida sudah terampil memperbaiki listrik karena ahli dibidangnya.
Dari ilustrasi tersebut ada beberapa kategori sikap yang terjadi pada diri seseorang dalam
menghadapi situasi tertentu:

1. Orang yang tidak mengetahui adanya masalah ( Ilustrasi 1 )

2. Orang yang tidak peduli terhadap adanya masalah ( Ilustrasi 2 )

3. Orang yang mengetahui adanya masalah dan meminta bantuan orang lain untuk
menyelesaikannya ( Ilustrasi 3 )

4. Orang yang mengetahui adanya masalah dan tidak bisa menyelesaikannya ( Ilustrasi 4 )

5. Orang yang sering mencoba coba menyelesaikan masalah ( Ilustrasi 5 ).

6. Orang yang mahir menyelesaikan masalah ( Ilustrasi 6 ).


 Permasalahan yang kita hadapi dapat dikatakan masalah jika masalah tersebut tidak bisa

dijawab secara langsung, karena harus menyeleksi informasi (data) yang diperoleh.

Tentunya jawaban yang diperoleh bukanlah kategori masalah yang rutin (tidak sekedar

memindahkan/mentransformasi dari bentuk kalimat biasa kepada kalimat matematika.

 Untuk memilih soal yang merupakan masalah perlu dilakukan perbedaan antara masalah

rutin dan non rutin.


1. Masalah Rutin

Masalah rutin diartikan sebagai tugas yang dapat diselesaikan dengan cara mengisikan atau
mensubtitusikan data tertentu ke dalam penyelesaian umum atau dengan cara
menyelesaikan langkah demi langkah yang sebelumnya sudah dikenal penyelesaiannya.

2. Masalah Non Rutin

Tugas yang harus bisa diselesaikan tetapi tidak bisa segera diselesaikan dengan
pengetahuan yang dimiliki.
N TO H
CO
NO. MASALAH RUTIN MASALAH NON RUTIN
1. Pada mulanya Budi mempunyai 5 Pada mulanya Budi mempunyai 5 buku,
buku, kemudian oleh Bapaknya kemudian Bapaknya memberi sejumlah
dibelikan 4 buku. Berapakah jumlah buku sehingga buku Budi menjadi 12 buku.
buku Budi sekarang? Berapakah jumlah buku yang diberikan
bapaknya?

2. Amir mempunyai tanah berbentuk Amir mempunyai tanah berbentuk persegi


segitiga, Panjang alasnya 3 cm dan panjang dengan keliling 12 m, panjangnya 2
tingginya 4 cm. Berapakah luas tanah kali lipat dari lebarnya. Berapakah luas
Amir tersebut? persegi Panjang tersebut?

3. 2+3=… Ani memiliki 2 buku lebih banyak dari


Hendra. Berapa buku yang dimiliki Ani?
T IH A
LA
N IDENTIFIKASI MASALAH DIBAWAH INI, APAKAH MERUPAKAN MASALAH RUTIN
ATAU NON RUTIN??
Panjang suatu persegi panjang Seorang peternak ayam di kampung losari
adalah 5m dan lebarnya 6m. Kecamatan buah Dua akan membuat
Berapakah kelilingnya? kandang ayam berbentuk persegi panjang.
Ia mempunyai 2 gulung kawat pagar dengan
panjang 15 meter dan mempunyai 4 buah
patok yang terbuat dari bambu. Berapakah
Ahmad mempunyai tanah 100 kali ukuran panjang dan lebar kandang yang
lipat dari gambar di bawah ini. harus dibuat petani itu agar luasnya
Berapakah luasnya ? terbesar?

100 x 5 + 3 – 2 = … Sandi membeli 3kg buah apel, harga perkilo


nya Rp. 35.000,00. Berapakah Sandi harus
membayar buah apel yang dibelinya?
KLASIFIKASI MASALAH

1. Masalah Translasi merupakan masalah kehidupan sehari – hari yang untuk


menyelesaikannya perlu adanya translasi (perpindahan) dari bentuk verbal ke bentuk
matematika.

Dalam memindahkan bentuk verbal (kata/kalimat) ke bentuk/model matematika


membutuhkan kemampuan menafsirkan atau menterjemahkan kata atau kalimat biasa
ke dalam simbol – simbol matematika yang selanjutnya dicari cara penyelesaiannya
berdasarkan aturan yang berlaku.
Contoh:

Ani menabung di Sekolah setiap harinya Rp. 500,00. Berapakah jumlah tabungan Ani selama
lima hari?

Pada soal di atas kita harus dapat memindahkan/mengubah kata (pernyataan)

“setiap harinya Rp. 500,00 dan jumlah setelah lima hari”.

Model Matematikanya adalah

500 + 500 + 500 + 500 + 500 = 2.500 atau 5 x 500 = 5 x 5 (100) = 25 x 100 = 2.500

Kesimpulan yang dapat dibuat dalam menjawab soal tersebut “Jika Ani menabung setiap
harinya Rp. 500,00 maka setelah 5 hari jumlah tabungan menjadi Rp. 2.500.
Contoh:

Dalam satu bulan tabungan Ani sudah berjumlah Rp. 25.000,00, karena ada keperluan untuk beli buku
tabungan tersebut diambil sebesar Rp. 15.000,00. Berapakah sisa tabungan Ani sekarang?

Kata kunci dalam soal tersebut adalah


“berjumlah Rp. 25.000,00 dan diambil sebesar Rp. 15.000,00” Kata “diambil” diartikan sebagai
pengurangan.
Sehingga Model Matematikanya adalah

25.000 – 15.000 = 10.000

Kesimpulan yang dapat dibuat dalam menjawab soal tersebut “Sisa tabungan Ani sekarang adalah Rp.
25.000 – Rp. 15.000 = Rp. 10.000
Contoh Masalah Translasi sederhana dan kompleks:

a. Masalah translasi sederhana: Harga 1 Kg Apel Rp. 10.000,00 dan harga 1 Kg jeruk Rp.
8.000,00. Berapa rupiah Amir harus membayar jika Ia membeli 5 Kg Apel dan 3 Kg
jeruk?

b. Masalah translasi kompleks: Sebidang tanah berbentuk persegi panjang yang


mempunyai Panjang dua kali lebarnya dan kelilingnya 1.500 m. Tanah tersebut ditanami
kacang tanah yang masing-masing berjarak satu sama lain 10 cm. Pada perbatasan
tanah tersebut juga ditanami. Bila 1 Kg kacang tanah tersebut berisi 1.500 butir kacang
tanah, berapa Kg kacang tanah yang dibutuhkan untuk menanami sebidang tanah
tersebut?
Kompleks atau tidaknya suatu masalah tergantung pada seberapa banyak
informasi matematika yang termuat dalam masalah sehari – hari tersebut,
seberapa banyak konsep matematika yang berbeda yang diperlukan,
seberapa banyak operasi matematika yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah yang dimaksud.
KLASIFIKASI MASALAH

2. Masalah Aplikasi merupakan penerapan berbagai teori atau konsep yang dipelajari pada

matematika. Sebagai guru perlu memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menyelesaikan masalah dengan menggunakan bermacam – macam keterampilan dan

prosedur matematika. Dengan menyelesaikan masalah semacam itu, siswa dapat

menyadari kegunaan matematika dalam kehidupan sehari – hari.


Contoh:

Ida ingin memiliki handphone, uang yang dimilikinya terbatas yaitu hanya Rp. 1.025.000,00. Maka

dari itu, Ia mensurvei harga handphone ke berbagai toko dan didapatkan harga sebagai berikut: Di

toko A ditawarkan Rp. 1.200.000,00 dengan potongan harga 15%. Di toko B barang sama

ditawarkan Rp. 1.300.000,00 dengan potongan harga 20%. Di toko manakah Ida harus membeli

handphone yang sesuai dengan keadaan uangnya?


KLASIFIKASI MASALAH

3. Masalah Proses biasanya untuk menyusun langkah – langkah merumuskan pola dan
strategi khusus dalam menyelesaikan masalah. Masalah semacam ini memberikan
kesempatan siswa, sehingga dalam diri siswa terbentuk keterampilan menyelesaikan
masalah, yang dapat membantu siswa menjadi terbiasa menyeleksi masalah dalam
berbagai situasi.

Dengan demikian, siswa terbiasa dengan strategi penyelesaian masalah khusus,


misalnya menyusun tabel, dan akan menggunakan waktu beberapa saat dalam
menyelidiki suatu permasalahan sehingga strategi tersebut dapat digunakan untuk
mengembangkan penyelesaian terhadap permasalahan yang dihadapi.
Contoh:

Pak Ahmad meminjam uang di Koperasi simpan pinjam sebesar Rp. 12.000.000,00. Aturan bunga

yang diterapkan adalah bunga berjalan (tidak tetap) sebesar 12% pertahun. Pak Ahmad akan

mengembalikan selama 2 tahun secara dicicil. Berapakah besar bunga yang diberikan Pak Ahmad

kepada Koperasi tersebut?


KLASIFIKASI MASALAH

4. Masalah Teka – Teki dimaksudkan untuk rekreasi dan kesenangan serta sebagai alat yang
bermanfaat untuk mencapai tujuan afektif dalam pengajaran matematika. Masalah teka – teki
dapat digunakan untuk pengantar suatu pembelajaran, seperti untuk memusatkan perhatian,
untuk memberikan ganjaran ( penguatan ) atau mengisi waktu kelas yang sedang tidak ada
pelajaran ( waktu luang ).

Masalah teka teki itu bervariasi sesuai dengan cabang matematika, seperti logika, bilangan,
geometri, probabilitas, dll. Dalam masalah teka – teki tidak ada rumus atau cara khusus yang
digunakan, akan tetapi apakah teka – teki masuk akal atau tidak?
Contoh 1:

Sediakan 6 batang korek api. Bentuklah 4 segitiga sama sisi yang setiap sisi segitiga itu 1 batang

korek api ( tidak dipotong – potong ). Gambar seperti berikut:


Contoh 2:

Masukanlah bilangan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 ke dalam kotak – kotak 3 x 3, sedemikian rupa

sehingga jumlah bilangan mendatar, menurun, dan diagonal berjumlah 15.


STRATEGI PEMECAHAN MASALAH

 Kemampuan dalam pemecahan masalah termasuk suatu keterampilan, karena dalam


pemecahan masalah melibatkan segala aspek pengetahuan ( ingatan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi ) dan sikap menerima tantangan.

 Seseorang yang sedang menghadapi masalah matematika harus ingat, mengerti, dan
menerapkan terhadap hal – hal yang terkait dengan masalah yang dihadapinya. Misal: jika ia
sedang melakukan pembelian suatu barang maka ia harus ingat terhadap konsep operasi
hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
 CONTOH:

1. Amir membeli telur 2 Kg dengan harga perkilogram Rp. 8.000,00. Berapa rupiah Amir harus
membayar?

Dalam contoh tersebut operasi hitung yang terlibat adalah


2 x 8.000 = 16.000 atau 8.000 + 8.000 = 16.000

2. Okta mengetahui harga 1 Kg telur Rp. 8.000,00 lantas ia mengambil satu kantong yang
harganya Rp. 16.000,00. Berapa Kg Okta membeli telur?

Untuk masalah ini operasi hitung yang terkait adalah operasi hitung pembagian atau
pengurangan, yaitu:
16.000 : 8.000 = 2 atau 16.000 – 8.000 – 8.000 = 0
Beberapa keterampilan untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah antara lain
adalah:

1. Memahami soal

Dalam memahami soal, kita harus memahami dan mengidentifikasi apa fakta atau informasi
yang diberikan. Apa yang dinyatakan, diminta untuk dicari, atau dibuktikan.

2. Memilih pendekatan atau strategi pemecahan

Dalam memilih pendekatan atau strategi pemecahan masalah, misalkan menggambarkan


masalah dalam bentuk model atau kalimat matematika.
3. Menyelesaikan model

Dalam melakukan operasi hitung secara benar dalam menerapkan strategi, untuk
mendapatkan solusi dari setiap masalah.

4. Menafsirkan solusi

Dalam menafsirkan solusi kita harus memperkirakan dan memeriksa kebenaran jawaban,
masuk akalnya jawaban, dan apakah memberikan jawaban terhadap masalah semula.
SITUASI MASALAH SOLUSI
ATAU SOAL NYATA

Pemeriksaan Interpretasi
Penyederhanaan Transformasi
Hasil

Matematisasi
PERUMUSAN MASALAH MODEL MATEMATIKA

Matematika sebagai cara memecahkan masalah


Langkah – langkah sistematik untuk menyelesaikan masalah adalah sebagai berikut:

1. Bacalah dan bacalah berulang kali masalah tersebut. Pahami kata demi kata, kalimat demi
kalimat.

2. Identifikasi apa yang diketahui dari masalah tersebut.

3. Identifikasi apa yang hendak dicari.

4. Abaikan hal-hal yang tidak relevan dengan permasalahan.

5. Jangan menambahkan hal – hal yang tidak ada sehingga masalahnya menjadi berbeda
dengan masalah yang kita hadapi.
Di dalam merencanakan penyelesaian masalah seringkali diperlukan kreativitas. Sejumlah
strategi dapat membantu kita merumuskan suatu rencana penyelesaian suatu masalah. Strategi
tersebut.
7. Menggunakan algoritma
1. Membuat tabel
8. Menggunakan sifat – sifat bilangan
2. Membuat gambar
9. Menggunakan rumus
3. Menduga, Mencoba & Memperbaiki
10. Menggunakan informasi yang diketahui
4. Mencari pola
untuk mengembangkan informasi baru.
5. Menggunakan penalaran

6. Menggunakan variable & Persamaan


Daftar Pustaka

Adjie, n. & rostika d.r. (2011). Konsep Dasar Matematika. Bandung: Upi Press
Terima Kasih ….

Anda mungkin juga menyukai