Anda di halaman 1dari 38

Minyak Atsiri

Mata Kuliah Farmakognosi


Prodi D3 Farmasi
Universitas Islam Madura
Pengertian Minyak Atsiri
• Minyak atsiri adalah suatu zat utama yang
berbau, yang terdapat pada tanaman.
• Karena sifatnya yang spesifik, yaitu mudah
menguap pada temperatur biasa di udara,
maka zat itu diberi nama volatile oils ( minyak
menguap ), minyak eter, atau minyak esensial.
Peran Minyak Atsiri
Pengusir serangga (mencegah daun
dan bunga rusak) serta sebagai
pengusir hewan-hewan pemakan
daun lainnya
Penarik serangga untuk membantu
terjadinya penyerbukan silang dari
bunga
Sifat Fisika Kimia Minyak Atsiri

 Dapat didestilasi. 
 Tidak meninggalkan noda. 
 Tidak tersabunkan. 
 Tidak tengik. 
 Tidak mengandung asam.
 Bau khas. 
 Tidak larut dalam pelarut air, larut dalam eter,
kloroform, dan pelarut organik lain. 
Sifat Fisika Kimia Minyak Atsiri
 Industri makanan  essence lemon, mint untuk
membuat permen dan coklat
 Industri farmasi  pembuatan pasta gigi (mint),
analgesik dan inhaler dekongestan (eucalyptus).
Eucalyptol digunakan dalam pengobatan gigi untuk
menghilangkan rasa tidak enak
 Industri kosmetik  parfum, sabun, make up
 Industri produk veteriner  limonene dan mentol
digunakan untuk membuat insektisida
 Pada industri cat, tekstil menggunakan essential oil
untuk menghilangkan bau pada cat dan tekstil setelah
diproduksi
Penyimpanan Minyak Atsiri
 Harus disimpan di tempat dingin, kering,
tertutup kedap
 wadah terbuat dari gelas
 Terlindung dari cahaya.
 Di tempat yang sejuk.
 Disimpan penuh dalam wadah.
Keberadaan Minyak Atsiri

 Rambut kelenjar seperti Labiatae, misal: kumis


kucing, mentha. 
 Sel-sel parenkim seperti Piperaceae, misal: merica 
 Tabung minyak seperti Umbelliferae, misal: adas. 
 Saluran lisogen dan sisogen seperti Pinaceae &
Rutaceae, misal: pinus, jeruk.
Cara Identifikasi Awal
Cairan jernih :
Bau seperti bagian tanaman asalnya. Periksa dengan
meneteskan 1 tetes minyak dengan 10 ml air
Rasa diperiksa air dengan mencampurkan 1 tetes minyak
dengan 2 g gula
Identifikasi:
a. Teteskan 1 tetes minyak ke atas airpermukaan air tidak boleh keruh.

b. Pada sepotong kertas teteskan 1 tetes minyak yang diperoleh dg cara


penyulingan uap minyak menguap sempurna tanpa meninggalkan
noda transparan.

c. Kocok sejumlah minyak dg lar. NaCl Pada volume sama, biarkan


memisah volume lapisan air tidak boleh memisah.
Penggolongan Minyak atsiri
berdasarkan Komponen Kimia

(1) hidrokarbon (5) fenol


(2) alkohol (6) eter fenolik
(3) aldehida (7) oksida
(4) keton (8) ester, dll.
1. GOLONGAN HIDROKARBON

Minyak Atsiri Hidrokarbon terdiri atas :


a. Terpena  isomer HK yang mempunyai rumus
molekul : C10H16 (monoterpena)  2 satuan
isoprena
b. Terpena yang sederhana: limonena, pinena.
 Limonena monosiklik terpen hasil kondensasi
isoprena
c. Terpena yang tidak teroksidasi
d. Seskuiterpena (C15H24)
e. Diterpen
CONTOH – CONTOH TANAMAN
1.1 Cubeba (Kemukus)

• Tanaman asal : Piper cubeba Linne filius


• Suku : Piperaceae
• Ciri tanaman : Berupa tumbuhan memanjat.
• Simplisia : Buah yang belum masak ( Cubebae fructus).
• Buah dikumpulkan pada waktu hampir masak tapi masih hijau
dan dikeringkan dengan sinar matahari.
Kandungan kimia Cubebae Fructus

• Minyak atsiri 18 % :
- DL. Sabinena - Terpen alkohol lain
- 1,4 sineol. - l. kadinena
- d. terpinen-4 ol - seskuiterpena

• Lignan 2,5 %
• Kubebin 7,5%
• Resin 8 %
• Minyak lemak 1 %
Penggunaan : - Diuretika (menambah pembentukan urin)

- Karminativa (mengeluarkan angin dlm tubuh)


- Antipiretika (Penurun panas)
- Ekspektoransia (pengencer dahak)
1.2 Piperis nigri Fructus ( buah Lada Hitam)

• Tanaman asal : Piper nigrum Linne.


• Nama asing : Black Pepper
• Suku : Piperaceae
• Ciri tanaman : Berupa tumbuhan memanjat.
• Simplisia : berupa buah kering yang sudah tua tapi belum
matang
Penyebaran:
Tanaman ini berupa tumbuhan berkayu, memanjat.
Berasal dari Cochin China dan India Timur, Jawa Timur,

.
dan daerah tropik lainnya.

Dalam perdagangan berasal dari Jakarta, Singapura Cochin


dan India

Kandungan kimia :
• minyak atsiri 1-2% yang
mengandung : - dipentena
- felandrena.
Kegunaan :
• alkaloid piperin • Stimulan
- piperidina 4,5-8%. • Obat demam
• resin
• Tonikum
• khavisin
• amilum
• Sebagai bumbu
• tanin
• minyak tak menguap
• ekstrak eter
1.3. Piperis albae Semen ( Lada Putih)

Simplisia diperoleh dari buah yang sudah


Tanaman asal : matang yang kulit luar buahnya
Piper nigrum Linne. (perikarp) telah dihilangkan
setelah buah direndam dalam
Nama Simplisia : larutan garam dan air kapur
Piperis albae Semen Lada putih berbentuk bulat, berwarna abu2
kekuningan.
Suku : Piperaceae Rasa pedas dan baunya lebih lemah
dibandingkan dengan lada
hitam. Lada putih baunya lebih
Ciri tanaman : Berupa enak.
tumbuhan Penggunaan : untuk bumbu.
memanjat.
1.4 Turpentin Oil (Minyak turpentin)

• Tanaman asal : Pinus palustris Miller dan spesies lainnya dari Pinus
Linne.
• Suku : Pinaceae.
• Nama asing : Spirits of Turpentin
• Minyak atsiri hasil destilasi dari oleoresin yang diperoleh dari Pinus
palustris Miller
• Minyak berupa cairan tak berwarna, bau dan rasa khas, keduanya
makin kuat yang tidak diinginkan sebagai minyak bila dibiarkan di
udara.
• Kandungan kimia : pinena
Kegunaan Minyak turpentin

• Sbg lokal iritan


• Untuk obat luar
• Antiseptik lemah
• Insektisida
• Pelarut Wax
• Bahan untuk pembuatan
- kamfer sintetik
- semir sepatu
- vernis
2. Golongan Alkohol
Golongan Alkohol pada
minyak atsiri
1. Asiklik alkohol : geraniol,
linalool, sitronelol.
Geraniol Linalool

2. Terpena alkohol : Mentol,


borneol.

Mentol Borneol
3. Seskuiterpena alkohol :
Santalol

α-santalol β-santalol
2.1 Cardamomum (Kapulaga)

Tanaman Asal : Elettaria cardamomum (Linne)


Suku : Zingiberaceae
Simplisia : Biji masak yang telah dikeringkan.
1. Buah dikumpulkan
2. Dikeringkan dengan sinar matahari.
3. Dikelantang dg SO2 .
4. Disortir  ukuran2 dan bentuknya (Long, short, Tyni &
medium).
Penyebaran : Ditanam di Guatemala, New Zealand,
sepanjang pantai Malabar.

Kandungan kimia biji : - m. atsiri


- m. lemak
- amilum

Minyak disuling dari biji mengandung :


- terpena alkohol : borneol
- terpena
- limonen

Kegunaan : - Penambah rasa -


Karminativum
- Perangsang karena bau harum -
Bumbu
2.2 Coriandri Fructus (ketumbar)

T.A. : Coriadrum sativum


Suku : Umbelliferae

Simplisia : Buah masak kering


Dari 100 g simpisia : mengandung
tidak kurang dari 0,25 ml minyak
Coriander

Kandungan kimia :
- Minyak atsiri
- Tanin
- Minyak lemak
- Ca Oksalat

Kegunaan :
- Karminativum -
Penambah rasa makanan
Oleum Coriandri (Minyak Coriander)

• Minyak coriander merupakan hasil destilasi uap


buah yang masak kering.
• Minyak tidak berwarna, bau dan rasa khas.

• Kegunaan : - karminativum
- penambah rasa
- pengharum
2.3 Santali Lignum (Kayu cendana)
T.A. : Santalum album Linne
Suku : Santalaceae

Tanaman : Berupa pohon berasal


dari India, tinggi sampai 10 m,
daun selalu hijau.

Simplisia : Santali Lignum berupa


kayu yang dipanen dari pohon
yang berumur 20 sampai 40
tahun.

Penyebaran :
banyak diperkebunkan di Asia
Tenggara, umumnya berasal
dari India , kemudian dieksport Kegunaan :
melalui Bombay ke Cina, Eropa - Pengharum
dan Amerika. - Penambah rasa makanan
Kandungan kimia :
m. atsiri 1,5 – 6 %
Oleum Santali (Minyak Cendana)

Nama asing : Santali Oil, Sandelwood Oil

Minyak cendana :
Merupakan hasil destilasi kayu, batang kecil dan ranting kering.
Minyak berwarna kuning pucat, bau dan rasa khas aromatik

Kandungan kimia minyak :


- seskuiterpen alkohol  santalol : α –santalol
β- santalol
- ester
- keton
- alkohol lainnya dan aldehida

Kegunaan : - karminativum
- penambah rasa
- pengharum
2.4. Daun Permen (Peppermint )
T.A. : Mentha piperita Linn
Suku : Labiatae

Simplisia : Daun kering


 Menthae piperitae Folium

Penyebaran : Berasal dari Eropa,


ditanam di Asia Bag. Utara &
Canada di A.S. seluruhnya diambil
dari Mentha piperita,
Di Jepang dari Mentha Arvensis
var. piperascencs.

Kandungan kimia : - m. atsiri


- tanin
- resin
Oleum menthae piperitae (minyak permen)
Nama asing : Peppermint Oil

Minyak permen diperoleh dari destilasi air pucuk berbunga yang masih segar.
Pemerian : Berupa cairan tak berwarna  kuning muda
Bau aromatik , Rasa pedas, kemudian dingin.

Kandungan kimia : 70-80% mentol bebas.


5-28 % dalam bentuk ester

Minyak permen Jepang : Kadar mentol lebih besar, rasa kurang enak.
 Karena kadar mentol lebih besar, karena itu digunakan sebagai sumber
mentol

Kegunaan : karminativum
stimulan
penambah rasa dan bau

Pemalsuan : Dengan alkohol dan gliseril asetat, dapat dilihat dari angka ester,
bila lebih besar dari aslinya  palsu
Preparat :
• Mentol = 3p-Mentanol : adalah suatu gol. alkohol yang
diperoleh dari Oleum menthae piperitae atau diperoleh secara
sintetis.
• Mentol biasanya dibuat dari M. permen Jepang .

• Mentol dapat berupa l-mentol yang dibuat secara alami atau


bentuk (dl-mentol) dibuat secara sintetik dengan refrigerasi (-22o
C ) mentol akan mengkristal, kemudian bagian yang cair
dituangkan .
Mentol kristal dipres diantara kertas saring, kemudian
direkristalisasi sampai diperoleh kristal murni.

• Mentol rasemik dapat diperoleh secara sintetis dengan


hidrogenisasi timol.

• Penggunaan : Mentol digunakan sebagai antiseptik untuk kulit


Secara internal mempunyai efek stimulan.
2.5. Rosae Flos (Bunga Mawar)
T.A. : Rosa gallica Linn.
Suku : Rosaceae

Simplisia : Rosae Flos


Bunga dikumpulkan bulan Mei, Juni dan
Desember

Dalam perdagangan : R. Damascena Miller


R. alba Linne
R.centifolia Linne

Penyebaran : Kebanyakan dihasilkan dari


Bulgaria, Perancis Selatan, Turki & Maroko

Oleum Rosae yang paling tinggi mutunya


berasal dari R. Damascena yang berasal
dari Eropa & Bulgaria
Oleum Rosae
Oleum Rosae diperoleh dari destilasi air pucuk berbunga yang segar.
Minyak terdapat pada bagian atas destilat dan dipisahkan.
Air yang tinggal  air mawar disuling kembali.
Dari ± 3 ton petalumnya dihasilkan 1 kg Minyak Mawar

Pemerian : Berupa cairan tak berwarna/kuning


Rasa dan bau spesifik
Pada suhu kamar (25oC) cairan kental
Dengan pendinginan yang teratur  Kristal bening

Kandungan kimia :
- steareoptena, tidak berwarna (15-20 %), pada suhu kamar padat.
- geraniol dan sitronelol (seskuiterpena alkohol)
- Nerol 5-10 %  menentukan bau dari minyak mawar
- l-linalool, eugenol,

Kegunaan :
- sebagai zat pengharum,
- merupakan bahan penting untuk parfum.
Preparat
• Stronger Rose Water = Aqua Rosae Fortior (USP)
merupakan larutan jenuh zat pengharum dari bunga Rosae centifolia Linneyang
dibuat dengan cara destilasi air bunga segar;
Bagian minyak atsiri dipisahkan dari bagian airnya.
Agar baunya awet disimpan dalam wadah kedap udara.

• Air mawar yang diperoleh merupakan hasil sampingan dari Oleum Rosae
sebagai hasil utama.

• Air Mawar (Rose Water ) : diperoleh dengan mencampur Stronger Rose Water
dengan aqua murni volume sama.

• Air Mawar sisa destilasi tidak sama dengan Aq. Rosarum (NP V)  Ol. Rosae
yang dilarutkan dalam spiritus, diencer kan dengan air.

Pemalsuan :
 Penambahan geraniol /sitronelol sintesis
Perhatikan : B.J naik, T.B turun
 Penambahan pelarut2 organik spt Alkohol, parafin. Liq./Solid atau
setasium T.B. tinggi
 Dengan Ol. Geranii (dari Geranium & Pellargonium).
ALDEHIDA,, FENOL
Herbal Use
Cassia is stated to possess carminative, antispasmodic, antiemetic,
antidiarrhoeal and antimicrobial properties.
It has been used for flatulent dyspepsia, flatulent colic, diarrhoea, the
common cold, and specifically for colic or dyspepsia with flatulent distension
and nausea.
Cassia bark is also documented to possess astringent properties.(G41, G64)
Carminative and antiseptic properties are documented for the oil
 Cara Pengujian Minyak Atsiri

a.     2 mg serbuk simplisia ditambah 5 tetes asam sulfat pekat →


coklat hitam
b.     2 mg serbuk simplisia ditambah 5 tetes asam encer → kuning
c.     2 mg serbuk simplisia ditambah 5 tetes larutan NaOH 5 % →
coklat tua
d.    2 mg serbuk simplisia ditambah 5 tetes kalium iodida 6 % →
kuning

Anda mungkin juga menyukai