Anda di halaman 1dari 54

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA APARATUR


DAN
NILAI-NILAI ASN
ANALIS SDM APARATUR AHLI MADYA:
LENNYANGGRAINI, S.Sos, M.M.

Bandar Lampung, Senin , 17 Oktober 2022


BIODATA

⚫ NAMA : LENNY ANGGRAINI, S.Sos, M.M.


⚫ NIP : 19760119 199803 2 004
⚫ PANGKAT : PEMBINA (IV/a)
⚫ JABATAN : Analis SDM Aparatur Ahli Madya
BKD Provinsi Lampung

⚫ NO HP : 08127947343
DASAR HUKUM

1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang


Aparatur Sipil Negara;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil;
3. Peraturan Kepala LAN RI Nomor 18 Tahun
2020 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat
Pengertian ASN 66

ASN
PNS PPPK
PROFESI

YANG BEKERJA PADA


INSTANSI PEMERINTAH
Pengertian PEGAWAI ASN 77

PEG
PNS ASN PPPK
PROFESI

• diangkat oleh pejabat pembina


kepegawaian
• diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas
Negara lainnya
• digaji berdasarkan peraturan
perundangundangan.
88

ASN
PNS PPPK
PROFESI

• warga negara Indonesia yang


memenuhi syarat tertentu,
• diangkat sebagai Pegawai ASN
secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan.
99

ASN
PNS PPPK
PROFESI

warga negara Indonesia yang memenuhi


syarat tertentu, yang diangkat
berdasarkan perjanjian kerja untuk
jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.
Asas Penyelenggaraan Kebijakan Dan 10
10
Manajemen ASN (Ps 2 UU 5/2014)
PROFESI

PNS ASN PPPK

1. kepastian hukum; 8. efektif dan efisien;


2. profesionalitas; 9. keterbukaan;
3. proporsionalitas; 10. nondiskriminatif;
4. keterpaduan; 11. persatuan dan
kesatuan;
5. delegasi;
12. keadilan dan
6. netralitas; kesetaraan; dan
7. akuntabilitas; 13. kesejahteraan.
ASAS ASN
Penyelenggaraan kebijakan dan Manajemen
ASN berdasarkan pada asas (Ps. 2 UU No
5/2014)
a. Kepastian hukum adalah dalam setiap
penyelenggaraan kebijakan dan Manajemen
ASN, mengutamakan landasan peraturan
perundang-undangan, kepatutan, dan
keadilan. Huruf b
b.Profesionalitas adalah mengutamakan
keahlian yang berlandaskan kode etik dan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. ……
c. Proporsionalitas adalah mengutamakan
keseimbanganantara hak dan
Pegawai
kewajibanASN.
d. Keterpaduan adalah pengelolaan Pegawai
ASN didasarkan pada satu sistem
pengelolaan yang terpadu secara nasional.
e. Delegasi adalah bahwa sebagian kewenangan
pengelolaan Pegawai ASN dapat
didelegasikan pelaksanaannya kepada
kementerian, lembaga
pemerintah
nonkementerian, dan pemerintah daerah.
f. Netralitas adalah bahwa setiap Pegawai ASN
tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh
manapun dan tidak memihak kepada kepentingan
siapapun.
g. Akuntabilitas adalah bahwa setiap kegiatan dan
hasil akhir dari kegiatan Pegawai ASN harus
dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
h. Efektif dan efisien adalah bahwa dalam
menyelenggarakan Manajemen ASN sesuai
dengan target atau tujuan dengan tepat waktu
sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan.
i. Keterbukaan adalah bahwa dalam
penyelenggaraan Manajemen ASN bersifat
terbuka untuk publik.
j. Nondiskriminatif adalah bahwa dalam
penyelenggaraan Manajemen ASN, KASN
tidak membedakan perlakuan berdasarkan
jender, suku, agama, ras, dan golongan.
k. Persatuan dan kesatuan bahwa
Pegawai adalah ASN sebagai
perekat Indonesia.
Kesatuan Republik Negara
l. Keadilan dan kesetaraan adalah bahwa
pengaturan penyelenggaraan ASN harus
mencerminkan rasa keadilan dan
kesamaan untuk memperoleh kesempatan
akan fungsi dan peran sebagai Pegawai
ASN.
m. Kesejahteraan adalah bahwa penyeleng-
garaan ASN diarahkan untuk
mewujudkan peningkatan kualitas
hidup
Pegawai ASN.
Prinsip ASN sebagai profesi 16
16
(Ps 3 UU 5/2014)
PROFESI

PNS ASN PPPK

1. nilai dasar
2. kode etik dan kode perilaku;
3. komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab
pada pelayanan publik;
4. kompetensi yang diperlukan sesuai dengan
bidang tugas;
5. kualifikasi akademik;
6. jaminan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas; dan
7. profesionalitas jabatan.
Nilai Dasar ASN 17
17
(Ps 4 UU 5/2014)
PROFESI

PNS ASN PPPK

1. memegang teguh ideologi Pancasila;


2. setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta
pemerintahan yang sah;
3. mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
4. menjalankan tugas secara profesional dan tidak
berpihak;
5. membuat keputusan berdasarkan prinsip
keahlian;
18
18

PROFESI

PNS ASN PPPK

6. menciptakan lingkungan kerja yang


nondiskriminatif;
7. memelihara dan menjunjung tinggi standar
etika yang luhur;
8. mempertanggungjawabkan tindakan dan
kinerjanya kepada publik;
9. memiliki kemampuan dalam melaksanakan
kebijakan dan program pemerintah;
PROFESI 19
19

PNS ASN PPPK

10. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,


cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
11. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
12. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
13. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai;
14. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
15. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karier.
KODE ETIK DAN
KODE PERILAKU ASN
⦿Kode etik dan kode perilaku sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 huruf b bertujuan untuk
menjaga martabat dan kehormatan ASN. (Ayat I
Ps 5 UUNo 5/2014)
⦿Kode etik dan kode perilaku sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berisi pengaturan perilaku
agar Pegawai ASN:
a. melaksanakan tugasnya dengan jujur,
bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
b. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan
disiplin;
c. melayani dengan sikap hormat,
sopan, dan tanpa tekanan;
d. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
e. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan
atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
f. menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan
negara;
g. menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
h. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan
dalam melaksanakan tugasnya;
i. memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan
informasi terkait kepentingan kedinasan;
j. tidak menyalahgunakan informasi intern negara,
tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk
mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain;
k. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN; dan
l. melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.
Jenis, Status, dan Kedudukan 23
23
(Ps 6 & 7 UU 5/2014)

ASN
PNS PPPK
PROFESI

Status PNS merupakan Status PPPK merupakan


Pegawai ASN yang Pegawai ASN yang diangkat
diangkat sebagai sebagai pegawai dengan
pegawai tetap oleh perjanjian kerja oleh Pejabat
Pejabat Pembina Pembina Kepegawaian
Kepegawaian dan sesuai dengan kebutuhan
memiliki nomor induk Instansi Pemerintah dan
pegawai secara nasional. ketentuan Undang-Undang. .
Jenis, Status, dan Kedudukan 24
24
(Ps 8 & 9 UU 5/2014)

ASN
PNS PPPK
PROFESI

• Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsur


aparatur negara.
• Pegawai ASN melaksanakan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan Instansi Pemerintah,
• Pegawai ASN harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan partai politik.
Fungsi, Tugas Dan Peran 25
25
(Ps 10 UU 5/2014)

ASN
PNS PPPK
PROFESI

Fungsi :
• Pelaksana kebijakan publik;
• pelayan publik;
• perekat dan pemersatu bangsa.
Fungsi, Tugas Dan Peran 26
26
(Ps 11 UU 5/2014)

ASN
PNS PPPK
PROFESI

Tugas :
• melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
• memberikan pelayanan publik yang profesional
dan berkualitas; dan
• mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Fungsi, Tugas Dan Peran 27
27
(Ps 13 UU 5/2014)

ASN
PNS PPPK
PROFESI

Peran :
perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan
kebijakan dan pelayanan publik yang
profesional, bebas dari intervensi politik, serta
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
Hak dan Kewajiban PNS 28
28

(Ps 21 UU 5/2014)

ASN
PNS PPPK
PROFESI

Hak Pegawai ASN


• gaji, • jaminan hari tua;
• tunjangan, • perlindungan;
• fasilitas; • pengembangan
• cuti; kompetensi.
• jaminan pensiun
Hak dan Kewajiban PPPK 29
29
(Ps 22 UU 5/2014)

ASN
PNS PPPK
PROFESI

Hak Pegawai PPPK


• Gaji
• tunjangan;
• cuti;
• perlindungan; dan
• pengembangan kompetensi.
Kewajiban Pegawai ASN 30
30
(Ps 23 UU 5/2014)

ASN
PNS PPPK
PROFESI

Pegawai ASN wajib:


1. setia dan taat pada Pancasila, UUD Negara RI
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia,
dan pemerintah yang sah;
2. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3. melaksanakan kebijakan yang dirumuskan
pejabat pemerintah yang berwenang;
31
31

4. menaati ketentuan peraturan per-UU-an;


5. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh
pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung
jawab;
6. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam
sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam
maupun di luar kedinasan;
7. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
8. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NK RI.
MANAJEMEN ASN

adalah pengelolaan ASN untuk


menghasilkan Pegawai ASN
profesional, memiliki dasar, yang
nilai
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih etika
dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (Angka 5
Ps.1 UU No 5/2014)
MANAJEMEN ASN
33
(Ps 55 UU 5/2014)

• penyusunan dan penetapan kebutuhan


• pengadaan
• pangkat dan jabatan
• pengembangan karier
• pola karier
• promosi
• mutasi
34
34

• Penilaian kinerja
• Penggajian dan tunjangan
• Penghargaan
• Disiplin
• Pemberhentian
• Pensiun dan tabungan hari tua; dan
pensiun dan
tabungan hari tua;
dan
• Perlindungan
PENGEMBANGAN KOMPETENSI

☑ Pendidikan Formal
 Tugas Belajar Kerja sama pendidikan baik
 Ijin dalam maupun luar negeri
Belajar
☑ Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
 Diklat Prajabatan
 Diklat Kepemimpinan Paling sedikit 20 (dua puluh) JP
 Diklat Fungsional
 Diklat Teknis
dalam 1 Tahun

☑ Non Diklat
 Internship (Magang)
 Bimbingan Teknis Maksimum 1 (satu) tahun
 Sosialisasi (untuk magang), disesuaikan
 Seminar
 Workshop
waktunya
Pengembangan Karier
(Pasal 68 UU 5/2014)

• Dilakukan berdasarkan:
- kualifikasi;
- Kompetensi (teknis, manajerial, sosial
kultural);
- penilaian kinerja, dan
- kebutuhan Instansi Pemerintah.
• Dilakukan dengan mempertimbangkan
integritas dan moralitas.
Pengembanga
n Kompetensi
(Pasal 70 UU 5/2014)

• Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk


mengembangkan kompetensi antara lain melalui:
pendidikan pelatihan, seminar, kursus, dan
dan
penataran.
• Harus dievaluasi Pejabat Yang Berwenang dan
oleh
pengangkatan jabatan dan pengembangan karier.
• digunakan
Wajib sebagai
dalamsalah rencana
satu dasar
disusun
kompetensi tahunan dalam pengembangan dalamrencana
tahunan instansi. kerja anggaran
PNS diberikan kesempatan untuk melakukan praktik kerja di instansi lain di
pusat/daerah yang dilakukan melalui pertukaran antara PNS dengan
pegawai swasta dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun dan
pelaksanaannya dikoordinasikan oleh LAN dan BKN.
37
Jalur Klasikal Pengembangan
ASN
Pelatihan teknis /
kursus dengan
kurikulum
tertentu;

Pelatihan
Workshop;
kepemimpinan;

Pelatihan
Sosialisasi;
administrasi;

Penataran; Seminar;
Jalur Non
Klasikal
praktik kerja di instansi
lain di pusat atau di
daerah;

benchmarking/benchle pertukaran kerja


arning; dengan swasta;

pertukaran
orientasi tugas;
pengetahuan;

pendampingan
(coaching);
CPNS DIKLAT

 Calon PNS wajib menjalani masa percobaan


(Ayat (3) Ps 63 UU No 5/2014)

• Masa percobaan sebagaimana dimaksud pada


ayat (3) dilaksanakan melalui proses pendidikan
dan pelatihan terintegrasi untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung-
jawab, dan memperkuat professionalisme serta
bidang. (Ayat (4) Ps 63 UU No 5/2014)
kompetensi
• Masa percobaan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 63 yat (3) bagi calon PNS
dilaksanakan selama 1 (satu) tahun. (Ayat
(1) Ps 64 UU No 5/2014)
• Instansi Pemerintah wajib memberikan
pendidikan dan pelatihan kepada calon PNS
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
selama masa pecobaan (Ayat (2) Ps 64 UU No
5/2014)
 Calon PNS yang diangkat menjadi PNS harus memenuhi
persyaratan: (a) lulus pendidikan dan pelatihan; dan (b)
sehat jasmani dan rohani. (Ayat (1) Ps 65 UU No 5/2014)
 Calon PNS yang telah memenuhi persyaratan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat menjadi
PNS oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan –undangan. (Ayat (2) Ps
65 UU No 5/2014)
 Calon PNS yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diberhentikan sebagai calon PNS.
(Ayat (3) Ps 65 UU No 5/2014)
MENGAPA MENGIKUTI DIKLAT

Fungsi Aparatur Sipil Negara (Ps 10


UU No 5/2014)
1. Pelaksana Kebijakan Publik
2. Pelayan Publik, dan
3. Perekat dan Pemersatu Bangsa
Jabatan dalam ASN
• Jabatan Administrasi (Ps 14 UU No 5/2014):
a. jabatan administrator;
b. jabatan pengawas; dan
c. jabatan pelaksana.
• Jabatan Fungsional (Ps 17 UU No 5/2014):
a. jabatan fungsional keahlian
1) ahli utama;
2) ahli madya;
3) ahli muda; dan
4) ahli pertama
b. jabatan fungsional keterampilan:
1) penyelia;
2) mahir;
3) terampil; dan
4) pemula.
• Jabatan Pimpinan Tinggi (Ps 19 UU No 5/2014)
a. jabatan pimpinan tinggi utama;
b. jabatan pimpinan tinggi madya; dan
c. jabatan pimpinan tinggi pratama
Kompetensi Perangkat Daerah
• Pegawai aparatur sipil negara
dimaksud dalam sebagaimana Pasal 208
menduduki jabatan ayat
kepala(2)Perangkat
yang Daerah,
harus memenuhi persyaratan kompetensi: (Ayat (1) Ps
233 UU No 23/2014)

a.teknis;
b.manajerial; dan
c.sosial kultural.
PENEMPATAN PNS (BKN,2015)

K3 = KUALIFIKASI,
KOMPETENSI, &
KINERJA

KOMPETENSI
1. Kompetensi Teknis
2. Kompetensi Manajerial
3. Kompetensi Sosial Kultural
KOMPETENSI TEKNIS :
Merupakan Kemampuan Kerja setiap PNS yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilam dan sikap kerja yang mutlak diperlukan dalam melaksanakan
tugas-tugas jabatannya.

KOMPETENSI MANAJERIAL :
Merupakan Pengetahuan, Keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati,
diukur dan dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi.

KOMPETENSI SOSIAL KULTURAL :


Merupakan Pengetahuan, Keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati,
diukur dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan
masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan
kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi.
ARAH PENGEMBANGAN
KOMPETENSI PNS /ASN (BKN, 2015)
Kondisi Aktual

 Tuntutan reformasi birokrasi Instrumen Penataan Arah Penempatan


mensyaratkan PNS
profesional,
netral, dan sejahtera  UU ASN (penempatan berbasis pada:  “job based” dan “merit based”
 Rendahnya pengakuan atas kinerja kualifikasi, kompetensi, dan prestasi
PNS/ASN kerja)  Menggunakan pendekatan bukti
 Masih banyak jabatan yang kerja/bukti perilaku kerja melalui proses
duplikatif;  Peraturan Kepala BKN No 7 Tahun uji kompetensi sebagai bukti kompeten
 Banyak fungsi jabatan yang belum 2013 tentang Pedoman Penyusunan dalam pekerjaan
dirumuskan Standar Kompetensi Manajerial
standar kompetensinya;  Menyertakan unsur capaian kompetensi
 Belum adanya pengukuran yang  Peraturan Kepala BKN No 8 Tahun dan kinerja dalam pengembangan karier
komprehensif terkait aspek 2013 tentang Pedoman Perumusan
kompetensi Standar Kompetensi Teknis PNS
 Program diklat belum mengacu
kepada standar kompetensi .  Peraturan Kepala BKN No. 3
 Tingginya tuntutan kualitas p Tahun 2013 tentang Kamus
 elayanan publik. Jabatan Fungsional Umum
 DLL
Arah pengelolaan dan
pengembangan menitik
beratkan pada kompetensi
individu dan kebutuhan
kompetensi organisasi
PROMOSI PNS
(Pasal 72 UU 5/2014)

• Setiap PNS yang memenuhi syarat mempunyai hak yang sama


untuk dipromosikan ke jenjang jabatan yang lebih tinggi.
• Promosi PNS dilakukan berdasarkan perbandingan objektif antara:
- kompetensi;
- kualifikasi;
- persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan;
- penilaian atas prestasi kerja;
- kepemimpinan, kerja sama, kreativitas; dan
- pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja PNS pada Instansi Pemerintah
“tanpa membedakan jender, suku, agama, ras, dan golongan.”
• Promosi Pejabat Administrasi dan Pejabat Fungsional PNS dilakukan oleh PPK
setelah mendapat pertimbangan Tim Penilai Kinerja PNS pada Instansi yang
dibentuk oleh PyB.
MUTASI
PNS
(Pasal 72 UU 5/2014,)
• Setiap PNS dapat dimutasi tugas dan/atau lokasi dalam satu Instansi Pusat,
antar-Instansi Pusat, satu Instansi Daerah, antar-Instansi Daerah, antar-Instansi
Pusat dan Instansi Daerah, dan ke perwakilan NKRI di luar negeri.
• Dilakukan oleh PPK dalam wilayah kewenangannya.
• Perpindahan PNS antarkabupaten/kota dalam satu provinsi ditetapkan oleh
Gubernur setelah memperoleh pertimbangan Kepala BKN.
• Mutasi PNS antar provinsi ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri setelah
memperoleh pertimbangan Kepala BKN.
• Mutasi PNS daerah ke Instansi Pusat atau sebaliknya, ditetapkan oleh Pejabat
yang Berwenang setelah mendapatkan pertimbangan teknis dari Kepala
BKN.
• Mutasi PNS antar Instansi Pusat ditetapkan oleh Kepala BKN.
• Mutasi PNS dilakukan dengan memperhatikan prinsip larangan “konflik
kepentingan”.
• Pembiayaan sebagai dampak mutasi dibebankan pada APBN dan
APBD.
PENILAIAN KINERJA
PNS
(Pasal 75 UU 5/2014,)
Dilakukan berdasarkan:
• perencanaan kinerja pada tingkat individu dan tingkat unit atau
organisasi;
Memperhatikan
• target,
sasaran, hasil,
dan manfaat
yang dicapai,
serta perilaku
PNS.
Metode
• objektif,
terukur,
PNS
akuntabel,
yang penilaian kinerjanya tidak mencapai target kinerja
dikenakan
partisipatif,sanksi administrasi sampai dengan pemberhentian sesuai
dengan
dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
transparan.
Penggajian dan Tunjangan
PNS
(Pasal 79 UU 5/2014,)
• Pemerintah wajib membayar gaji yang adil dan layak
kepada PNS serta menjamin kesejahteraan PNS.
• Dibayarkan sesuai dengan beban kerja, tanggungjawab, &
resiko pekerjaan.
• Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap.
• PNS di pusat dibebankan pada APBN, PNS di daerah
dibebankan APBD.
• Selain gaji, PNS juga menerima tunjangan dan fasilitas
yang meliputi:
– tunjangan kinerja dan (dibayar sesuai pencapaian kinerja)
– tunjangan kemahalan (dibayar sesuai tingkat kemahalan: indeks
harga di daerah)
• Tunjangan PNS dibebankan pada APBN dan APBD

58
Disiplin PNS
Ps 86 UU o
5/2014)

(1)Untuk menjamin terpeliharanya


tata
tertib dalam kelancaran
tugas, pelaksanaan PNS wajib
PNS. mematuhi disiplin
(2)Instansi Pemerintah wajib
melaksanakan penegaka
terhadap PNS nserta disiplin
berbagai upaya peningkatan
melaksanakan
disiplin.
(3)PNS yang melakukan
pelanggaran
disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
Penghargaan PNS
(Pasal 82 UU 5/2014)

• PNS yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan,


kejujuran, kedisiplinan, dan prestasi kerja dalam melaksanakan
tugasnya dapat diberikan penghargaan.
• Penghargaan sebagaimana dimaksud dapat berupa pemberian:
– tanda kehormatan;
– kenaikan pangkat istimewa;
– kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi;
dan/atau
– kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara
kenegaraan.
• PNS yang dijatuhi sanksi administratif tingkat berat berupa
pemberhentian tidak dengan hormat dicabut haknya untuk
memakai tanda kehormatan berdasarkan Undang-Undang
ini.

60
Batas Usia Pensiun
(UU 5/2014, Pasal 90)

Batas usia pensiun PNS yaitu:


1. 58 (lima puluh delapan) tahun bagi
Pejabat Administrasi;
2. 60 (enam puluh) tahun bagi
Pejabat Pimpinan Tinggi; dan
3. sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan bagi
Fungsional. Pejabat

61
WassalaMmualaYkum
WARROHMATULLAOHI WABAROKATUH
MOHON MAAF dan
TERIMA KASIH

SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai