Anda di halaman 1dari 14

Matriks

S. Widad Ahmad, S.E., M.M.


Pengertian Matriks dan sub – sub
bagiannya
 Matriks adalah susunan bilangan-bilangan dalam
bentuk persegi panjang dan diapit dengan tanda
kurung “( )” atau tanda kurung siku “[ ]”.
 Bilangan-bilangan yang terkandung dalam suatu
matriks disebut unsur
 Jajaran horizontal unsur-unsur matriks dinamakan
baris
 Jajaran vertikal unsur-unsur matriks dinamakan
kolom
 Ordo matriks berbentuk a x b dengan a adalah
banyak baris dan b banyak kolom
Contoh

Baris

Ordo 3 x 3
Kolom

Unsur
Jenis – Jenis Matriks
 Matriks Baris
 Matriks yang hanya mempunyai satu baris saja. Secara
umum, ordo dari matriks baris berbentuk 1 x n
dengan n menentukan banyak kolom dari matriks
baris tersebut.
 Contoh :
 Matriks Kolom
 Matriks yang hanya terdiri dari satu kolom saja. Secara
umum ordo matriks kolom adalah m x 1 dengan m
menentukan banyak baris dari matriks kolom
tersebut.
 Contoh :
Lanjutan
 Matriks Nol
 Matriks yang semua komponennya adalah

bilangan nol. Contoh :


 Matriks Persegi
 Matriks yang memiliki banyak baris yang sama

dengan banyak kolomnya. Bentuk umum matriks


ini adalah Anxn dengan n menyatakan banyak
baris dan banyak kolom yang sama. Pada matriks
persegi terdapat diagonal utama, yaitu
komponen matriks yang letak barisnya sama
dengan letak kolomnya. Contoh :
Lanjutan
 Matriks Segitiga Atas
 Matriks persegi yang semua komponen dibawah diagonal
utamanya adalah nol. Contoh:
 Matriks Segitiga Bawah
 matriks persegi yang semua komponen diatas diagonal utamanya
adalah nol. Contoh:
 Matriks Diagonal
 Matriks ini termasuk matriks persegi karena mensyaratkan banyak
baris sama dengan banyak kolom. Suatu matriks persegi disebut
sebagai matriks diagonal jika semua komponen diagonal utamanya
tidak nol dan semua komponen lainnya adalah nol. Contoh:
 Matriks Skalar
 Matriks diagonal yang semua komponen diagonal utamanya
merupakan bilangan yang sama. Contoh:
Lanjutan Akhir
 Matriks Identitas
 Matriks diagonal yang semua komponen

diagonal utamanya adalah 1. Contoh:


 Transpost Matriks
 Perubahan dari baris menjadi kolom. Contoh:
 Matriks A = menjadi
Sistem – sistem dalam matriks
 Kesamaan Dua Matriks
 Apabila baik kolom maupun baris itu sama

dan sejajar. Contoh:


 Penjumlahan dan Pengurangan Matriks
 Dapat dilakukan asalkan baris dan kolomnya

atau unsur penyusunannya sama. Contoh :


Lanjutan
 Perkalian Matriks dengan bilangan real
 Dapat dilakukan dengan syarat bilangan real

mengalikan dengan seluruh angka yang ada


di matriks
 Contoh:
 Perkalian antar sesama matriks
 Dapat dilakukan dengan syarat baris dan

kolom sama
Determinan Matriks
 Determinan dari sebuah matriks adalah penulisan
unsur-unsur sebuah matriks bujur sangkar
dalam bentuk determinan, yaitu diantara
sepasang garis tegak (││). Determinan dari
matriks A lazim ditulis │A│ atau Det A.
Perbedaan Determinan dengan Matriks :
 Unsur-unsur determinan diapit sepasang garis

tegak sedangkan matriks diapit oleh tanda


kurung siku-siku.
 Determinan berbentuk bujur sangkar sedangkan

matriks tidak demikian.


Contoh
 Pencarian nilai numerik suatu determinan
dapat dilakukan dengan mengalikan unsur-
unsurnya secara diagonal.
 Matriks A = eterminannya =
 IAI = numeriknya menjadi IAI =
Sifat – Sifat Determinan
 Nilai determinan nol jika semua unsurnya sama.
 Nilai determinan nol jika terdapat dua baris atau dua
kolom yang unsurnya sama.
 Nilai determinan nol jika ter dapat dua baris atau dua
kolom yang unsur-unsurnya sebanding.
 Nilai determinan nol jika unsur-unsur pada salh satu baris
atau kolom semuanya nol.
 Determinan dari matriks A = determinan dari Transpose A.
│A│= │A’│
 Nilai determinan berubah tanda jika dua baris atau dua
kolomnya bertukar letak.
 Determinan dari suatu matriks diagonal adalah hasil kali
dari unsur-unsur diagonalnya.
Lanjutan
 Jika setiap unsur pada salah satu baris atau
kolom dikalikan dengan suatu bilangan, nilai
determinannya = hasil kalinya dengan
bilangan tersebut.
 Jika nilai determinan dari suatu matriks sama

dengan nol, maka matriknya singular dan


tidak mempunyai invers.
 Jika nilai determinan dari suatu matriks tidak

sama dengan nol, maka matriksnya non


singular dan mempunyai invers.
 Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai