Anda di halaman 1dari 14

OTONOMI KHUSUS PAPUA

DAN PAPUA BARAT

1. Revin Ernest Dumais


1865342017
2. Muh. Farid Wajdi
1865342013
3. Novia Anggraini 1963201049
PENDAHULUAN
Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan

2
Latar Belakang
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat
mengetahui bagaimana Otonomi Khusus yang berada di Papua
dan Papua Barat
Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 telah banyak membawa perubahan bagi bangsa Indonesia
terhadap beberapa hal. Salah satunya adalah bentuk negara kesatuan
dengan sistem pemerintahan yang desentralisasi atau yang dikenal
dengan otonomi daerah. Dalam negara kesatuan dengan sistem
desentralisasi, kepada daerah-daerah diberikan kesempatan dan
kekuasaan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri yang
dinamakan dengan daerah otonom.1 Dianutnya sistem desentralisasi ini
telah diakui dalam Bab IV Pasal 18 UUD NRI Tahun 1945. Sehingga
segala bentuk aspirasi masyarakat dapat tersalur dengan mudah.
Pemberian hak, wewenang serta kewajiban kepada pemerintah daerah
bukan berarti memberikan kebebasan yang sebebas-bebasnya kepada
daerah untuk bertindak dalam hal mengurus rumah tangganya sendiri.
Perlu dipahami bahwa sistem desentralisasi yang dianut dalam negara
PENDAHULUAN Indonesia masih tetap berada dalam bingkai negara kesatuan.3
PEMBAHASAN
OTONOMI KHUSUS PAPUA DAN PAPUA BARAT

4
A. Keistimewaan Pemberian
Otonomi Khusus Pada Papua
dan Papua Barat

Pemberlakuan Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua dan Provinsi


Papua Barat didasarkan pada UU No. 21 Tahun 2001 jo UU No.
Melalui kompromi politik tersebut pemerintah bersedia melakukan
koreksi untuk tidak mengulang lagi berbagai kebijakan dan bentuk
pendekatan pembangunan dimasa lalu yang umumnya tidak berpihak
kepada orang Papua, dan berimplikasi pada keterpinggiran dan
ketertinggalan orang Papua di segala bidang pembangunan, sehinga
berakumulasi pada menguatnya keinginnan/aspirasi untuk
memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bilamana pemerintah dan para pihak penyelenggara negara termasuk


provinsi dan kabupaten/kota benar-benar menunjukkan kesungguhan
dalam melaksanakan amanat undang-undang Otsus, maka akan
terjadi perubahan yang signifikan kearah kemajuan dan perbaikan
kualitas kehidupan rakyat Papua dalam berbagai aspek kehidupan
menuju kearah tercapainya suasana kehidupan bersama yang aman,
damai, sejahtera dan berkeadilan.seperti yang diamanatkan UUD PEMBAHASAN 5
Negara.RI dan akan memberi sumbangan yang signifikan pula bagi
integrasi bangsa dan negara yang semakin tokoh.
B. Kewenangan Otonomi
Khusus Pada Papua dan
Papua Barat

Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua adalah kewenangan khusus


yang diakui dan diberikan kepada Provinsi Papua untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa
sendiri berdasarkan aspirasi dan hak-hak dasar masyarakat Papua.
Keterlibatan berbagai komponen bangsa di Papua merupakan wujud
kepercayaan pemerintah dan negara terhadap kemampuan putra-
putra terbaik Papua dalam berkontribusi mengatur dan membangun
daerahnya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kedua, proses penyusunan rancangan undang-undang tentang
otonomi khusus Papua dilakukan secara aspiratif dengan melibatkan
masyarakat seluas-luasnya melalui pentahapan penjaringan aspirasi
dalam lingkup Kabupaten/Kota dan temu kaji pada lingkup Provinsi,
serta diskusi terfokus dengan para pakar dalam lingkup nasional .
Kelima, UU ini bersifat khusus, artinya ada hal-hal yang berlaku di
Provinsi Papua yang mungkin tidak berlaku di provinsi lainnya di
Indonesia. Sebaliknya, ada hal-hal yang berlaku di provinsi lain yang
PEMBAHASAN 6
mungkin tidak berlaku di Provinsi Papua.
C. Perbedaan Hak Khusus Otonomi Papua dan
Papua Barat dengan daerah lain

PAPUA & PAPUA BARAT ACEH


A. Keberadaan Provinsi Irian Jaya Barat yang A. Sistem pemerintahan NKRI menurut UUD 1945
kemudian berubah menjadi Provinsi Papua mengakui dan menghormati satuan-satuan
Barat, dalam kenyataannya telah menjalankan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau
urusan pemerintahan dan pembangunan serta bersifat istimewa yang diatur dengan Undang-Undang;
memberikan pelayanan kepada masyarakat
sejak tahun 2003; B. Berdasarkan perjalanan ketatanegaraan Republik
Indonesia, Aceh merupakan satuan pemerintahan
B. Pemberlakuan Otonomi Khusus bagi Provinsi
daerah yang bersifat khusus atau istimewa terkait
Papua Barat memerlukan kepastian hukum
yang sifatnya mendesak dan segera agar tidak dengan salah satu karakter khas sejarah perjuangan
menimbulkan hambatan percepatan masyarakat Aceh yang memiliki ketahanan dan daya
pembangunan khususnya bidang sosial, juang tinggi;
ekonomi, dan politik serta infrastruktur di C. Ketahanan dan daya juang tinggi tersebut bersumber
Provinsi Papua Barat; dari pandangan hidup yang berlandaskan syari’at Islam
yang melahirkan budaya Islam yang kuat, sehingga
Aceh menjadi daerah modal bagi perjuangan dalam
merebut dan mempertahankan kemerdekaan NKRI;

PEMBAHASAN 7
C. Perbedaan Hak Khusus Otonomi Papua dan
Papua Barat dengan daerah lain

PAPUA & PAPUA BARAT ACEH


C. Berdasarkan pertimbangan sebagaimana D. Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan
dimaksud dalam huruf “a” dan huruf “b”, perlu pembangunan di Aceh belum dapat sepenuhnya
menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang tentang Perubahan Atas mewujudkan kesejahteraan rakyat, keadilan serta
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang pemajuan, pemenuhan, dan perlindungan hak
Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua. asasi manusia;
E. Bencana yang terjadi di Aceh telah menumbuhkan
solidaritas seluruh potensi bangsa Indonesia untuk
membangun kembali masyarakat dan wilayah
Aceh serta menyelesaikan konflik secara damai,
menyeluruh, berkelanjutan, dan bermartabat;
F. Berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a sampai e, perlu
membentuk UU tentang Pemerintahan Aceh.

PEMBAHASAN 8
D. Prospek kedepan keberadaan
Otonomi Khusus Papua dan Papua
Barat

Idealnya, pembangunan harusnya menyentuh semua


lapisan tanpa pengecualian. Beragam program telah
diinisiasi dan dilaksanakan dalam wilayah Provinsi Papua
Barat. Semua bertujuan untuk meningkatkan kapasitas
kampung dan kelurahan.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan


penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di
kampung, kelurahan dan distrik dalam bidang ekonomi
maupun pelayanan dasar, khususnya bagi Orang Asli
Papua memperkuat Sistem Administrasi dan Informasi
Kampung memperkuat kemampuan kampung dalam
mendanai pelayanan dasar di tingkat kampung.

PEMBAHASAN 9
E. Dasar-dasar Nilai Pemerintah
Pusat ke Daerah Otonomi Khusus
Papua dan Papua Barat

Dana otonomi khusus merupakan salah satu kebijakan


penting yang diatur pada Undang-Undang Otonomi Khusus
Papua dan Papua Barat. Pasal 36 ayat Undang-Undang
Nomor 21 Tahun 2001 mengamanahkan sekurang-
kurangnya 30 persen penerimaan dana otonomi khusus
dialokasikan untuk biaya pendidikan dan 15 persen
dialokasikan untuk kesehatan dan perbaikan gizi. Terkait
pembangunan infrastruktur, penjelasan UndangUndang
Otonom Khusus Provinsi Papua dan Papua Barat
menyebutkan bahwa pembangunan infrastruktur
dimaksudkan agar sekurang-kurangnya dalam 25 tahun
seluruh kota-kota provinsi, kabupaten/kota, distrik atau
pusat-pusat penduduk lainnya dapat terhubung dengan
berbagai moda transportasi baik darat, laut, atau udara PEMBAHASAN 10
yang berkualitas.
F. Realisasi Otonomi Khusus Papua
dan Papua Barat

Pemerintah kembali memperpanjang otonomi khusus untuk


provinsi Papua dan Papua Barat mulai 2022 hingga 2041.
Hal itu sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 2
Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 21
Tahun 2001 tentang Otsus bagi Provinsi Papua yang
diundangkan pada 19 Juli 2021. Besaran dana otsus juga
menjadi sebesar 2,25% dari pagu dana alokasi umum yang
mencapai Rp 378 triliun. Sebelumnya, besaran dana otsus
sebesar 2% dari pagu DAU. Penambahan alokasi dana
otsus disebabkan besarnya kebutuhan biaya pembangunan
di Papua dan Papua Barat akibat tingkat kesulitan geografis
yang tinggi. Kedua, sebesar 1,25% DAU untuk pendidikan
paling sedikit 30%, kesehatan paling sedikit 20%, dan
pemberdayaan ekonomi masyarakat. PEMBAHASAN 11
KESIMPULAN
PENUTUP

12
PENUTUP
• Keistimewaan Pemberian Otonomi Khusus Pada Papua dan
Papua Barat Pemberlakuan Otonomi Khusus bagi Provinsi
Papua dan Provinsi Papua Barat didasarkan pada UU No.
21 Tahun 2001 jo UU No. 35 Tahun 2008, Melalui kompromi
politik tersebut pemerintah bersedia melakukan koreksi
untuk tidak mengulang lagi berbagai kebijakan dan bentuk
pendekatan pembangunan dimasa lalu yang umumnya tidak
berpihak kepada orang Papua, dan berimplikasi pada
keterpinggiran dan ketertinggalan orang Papua di segala
bidang pembangunan, sehinga berakumulasi pada
menguatnya keinginnan/aspirasi untuk memisahkan diri dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• UU Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Bagi
Provinsi Papua yang terdiri dari 24 Bab dan 79 Pasal,
dipandang sangat komprehensif karena mengatur berbagai
aspek kehidupan
• Dasar-dasar Nilai Pemerintah Pusat ke Daerah Otonomi
KESIMPULAN Khusus Papua dan Papua Barat Dana otonomi khusus 13

merupakan salah satu kebijakan penting yang diatur pada


Undang-Undang Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat.
THANK YOU!

PROGRAM STUDI ILMU


ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS
ILMU SOSIAL & HUKUM
UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR

Anda mungkin juga menyukai