Anda di halaman 1dari 3

CORNELL NOTES

Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang

Tentang

Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Otsus, Dana Keistimewaan, Dana Desa, Pinjaman Daerah, dan Hibah Daerah

Mustafa Kemal Pasha / 17 (3062220012)

KEYWORD NOTES
Dana Otsus Papua-Papua Barat Melalui UU NO.21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus
Provinsi Papua, dana Otsus Provinsi Papua dan Papua Barat
dialokasikan setara 2% (dua persen) dari total pagu DAU
Nasional.
Dana Otsus Provinsi Papua pertama kali dialokasikan pada
tahun 2001 sedangkan Provinsi Papua Barat mulai dialokasikan
pada tahun 2009. (2001 - 2021 telah tersalur dana Otsus
sebesar 138,65T)
Latar Belakang Otsus Papua- Penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan
Papua Barat di Provinsi Papua belum sepenuhnya memenuhi rasa keadilan,
dan belum sepenuhnya memungkinkan tercapainya
kesejahteraan masyarakat Papua.

Pengelolaan dan pemanfaatan hasil kekayaan alam Provinsi


Papua belum digunakan secara optimal untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat asli, sehingga telah mengakibatkan
terjadinya kesenjangan antara Provinsi Papua dan daerah lain.
Dana Tambahan Infrastruktur Dana Tambahan Infrastruktur (DTI) adalah dana tambahan
dalam rangka Otonomi Khusus Provinsi Papua dan Provinsi
Papua Barat, yang besarnya ditetapkan antara Pemerintah
antara Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat berdasarkan
usulan provinsi pada setiap tahun anggaran.
Tujuan:
1. Untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur konektivitas di
Provinsi Papua dan Papua Barat seperti pembangunan jalan,
jembatan, dermaga, dll.
2. Mengatasi keterisolasian dan kesenjangan penyedian
infrastruktur anatara Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat
dengan daerah lainnya.
Dana Otsus Aceh Dana Otsus Provinsi Aceh diatur melalui UU No.11 tahun 2006
tentang Pemerintah Aceh, dana Otsus dialokasikan sebesar 2%
(dua persen) untuk 15 tahun pertama, dan 1% untuk tahun ke-
16 hingga ke-20. Yang mendasari adanya otonomi khusus bagi
Provinsi Aceh adalah berdasarkan perjalanan ketatanegaraan
Republik Indonesia.

Latar Belakang:
Aceh merupakan satuan pemerintah daerah yang bersifat
khusus atau istimewa terkait dengan salah satu karakter khas
sejarah perjuangan masyarakat Aceh yang memiliki ketahanan
dan daya juang tinggi, sehingga Aceh menjadi daerah modal
bagi perjuangan dalam merebut dan mempertahankan
kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tujuan Otsus Aceh 1. Meningkatkan taraf hidup, kemakmuran dan
kesejahteraan masyarakat
2. Mewujudkan keadilan dalam hal penerimaan hasil-hasil
sumber daya alam, terutama dalam aspek perimbangan
keuangan, serta keadilan dalam konteks pembangunan
secara lebih luas
3. Penegakan Hak Asasi Manusia, supremasi hukum,
demokrasi, serta pengakuan dan penghormatan hak-
hak dasar serta pemberdayaannya secara strategis dan
mendasar, dan
4. Penerapan tata Kelola pemerintahan yang baik melalui
pembagian wewenang, tugas, dan tanggung jawab
yang tegas serta jelas, serta dukungan kelembagaan
dan kebijakan yang memungkinkan tercapainya ketiga
agenda sebelumnya.
Dana Keistimewaan DIY Dana Keistimewaan DIY adalah dan yang berasal dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang dialokasikan
untuk menanadai kewenangan istimewa dan merupakan bagian
dari dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa. Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) adalah provinsi yang mempunyai
keistimewaan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Keistimewaan ini adalah keistimewaan kedudukan hukum yang
dimiliki oleh DIY berdasarkan sejarah dan hak asal-usul
menurut UUD tahun 1945 untuk mengatur dan mengurus
kewenangan istimewa.
Tujuan Dana Keistimewaan DIY Tujuan:
1. Untuk mewujudkan pemerintahan yang demokratis,
mewujudkan kesejahteraan dan ketentraman masyarakat,
mewujudkan tata pemerintahan dan tatanan sosial yang
menjamin ke-bhineka-tunggal-ika-an dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia,
2. Menciptakan pemerintahan yang baik, dan melembagakan
peran dan tanggung jawab Kesultanan dan Kadipaten dalam
menjaga dan
3. Mengembangkan budaya Yogyakarta yang merupakan
warisan budaya.
Dana Desa dan Pencapaiannya Dana Desa dilaksanakan untuk memenuhi amanat Pasal 72
ayat (1) huruf b UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa, salah satu
sumber pendapatan Desa berasal dari alokasi Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara.
Berdasarkan hasil evaluasi tiga tahun pelaksanaannya, Dana
Desa terbukti telah menghasilkan sarana/prasarana yang
bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, Dana Desa telah
berhasil meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa yang
ditunjukkan, antara lain dengan menurunnya rasio ketimpangan
perdesaan, menurunnya jumlah penduduk miskin perdesaan,
dan adanya penurunan persentase penduduk miskin
perdesaan.
Pinjaman Daerah Pinjaman daerah dalam UU Nomor 33 Tahun 2004 adalah
semua transaksi yang mengakibatkan Daerah menerima
sejumlah uang atau menerima manfaat yang bernilai dengan
uang dari pihak lain, sehingga daerah tersebut dibebani
kewajiban untuk membayar kembali.
Crowding out Crowding Out adalah keadaan dimana peningkatan belanja
pemerintah yang dinilai dengan uang meningkatkan Aggregat
Demand (AD) secara signifikan, kemudian kenaikan AD akan
memicu tingginya kenaikan suku bunga (i). Pada akhrnya,
kenaikan tingkat suku bunga akan menyebabkan investasi
swasta turun.
Penyebab Rendahnya 1. Pemda lebih suka menggunakan Transfer ke Daerah
Pembiayaan dengan Pinjaman sebagai sumber pendanaan
Daerah 2. Persyaratan lama, prosedur yang berbelit, dan tingkat
suku bunga Pinjama Daerah yang tinggi
3. Kehati-hatian pemerintah mengingat telah ada
beberapa pemerintah daerah di luar negeri yang
mengalami gagal bayar
4. Pasar sekunder utang di dalam negeri belum
berkembang sehingga calon debitur enggan memberi
pinjaman kepada daerah.
Regional Infrastructure RIDF dapat digambarkan sebagai mekanisme pembiayaan
Development Fund (RIDF) infrastruktur daerah melalui Lembaga financial Intermediary
dalam bentuk pinjaman berfasilitas (tingkat bunga yang
kompetitif/rendah), tenor pinjaman yang fleksibel, prosedur
sederhana, dll) dengan resiko minimum.
Pelaksanaan RIDF memiliki dua tujuan utama yakni
1. Menyediakan dan menyalurkan pinjaman kepada daerah
secara efisien dan
2. Mengembangkan kemampuan pendanaan jangka Panjang
yang berkesinambungan dengan melibatkan sektor swasta
maupun pasar modal.
Hibah Daerah Hibah sebagai Penerimaan Daerah yang berasal dari
pemerintah negara asing, badan/Lembaga asing,
badan/Lembaga internasional, Pemerintah, badan/Lembaga
dalam negeri atau perseorangan, baik dalam bentuk devisa,
rupiah maupun barang dan/ayau jasa, termasuk tenaga ahli dan
pelatihan yang tidak perlu dibayar Kembali.

Anda mungkin juga menyukai