Anda di halaman 1dari 13

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA


BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH JAWA TIMUR

DOKUMEN
PENGELOLAAN ASET
PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
SOSIAL EKONOMI WILAYAH (PISEW)

TAHUN
ANGGARAN
2023

KELOMPOK KERJASAMA ANTAR DESA


"SRENGAT BEKEN"
Kecamatan Srengat
Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur

DISUSUN OLEH :

KKAD SRENGAT BEKEN


BAB I

PENGELOLAAN ASET DESA

Sesuai dengan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa. Aset desa adalah barang milik
Desa yang berasal dari kekayaan asli Desa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa atau perolehan hak lainnya yang sah. Pasal 2
Permendagri Nomor 1 Tahun 2016.

Aset Desa merupakan salah satu unsur penting dalam penyelenggaraan


pemerintahan desa, yang perlu dikelola secara tertib untuk mencapai pengelolaan Aset
Desa yang berdayaguna dan berhasil guna. Pengelolaan Aset Desa dilakukan untuk
meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat desa serta meningkatkan
pendapatan Desa.

Pengelolaan Aset Desa merupakan rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan,


pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan, pemeliharaan, penghapusan,
pemindahtanganan, penatausahaan, pelaporan, penilaian, pembinaan, pengawasan dan
pengendalian aset desa.

Aset-aset yang dimiliki oleh desa ini harus dikelola dan dimanfaatkan sebaik-
baiknya oleh pemerintah desa dengan melibatkan masyarakat. Tentu pengelolaannya
harus sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan seperti yang sudah dijelaskan di
atas. Pengelolaan asset desa yang dilakukan dengan baik bisa mendatangkan banyak
manfaat maupun kebaikan bagi warga desa setempat maupun desa-desa di sekitarnya.
Hal ini sesuai dengan yang diamanatkan pada UU No.6 Tahun 2014 bahwa pengelolaan
aset desa dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat desa
di samping meningkatkan pendapatan desa.

Keberadaan aset desa di wilayah desa memiliki nilai strategis karena diakui secara
legal dengan bukti kepemilikan yang sah, dapat menghasilkan nilai ekonomi melalui
proses pengelolaan dan pengembangan, serta memiliki kemanfaatan bagi masyarakat
luas.

Dokumen Pengelolaan Aset Desa KKAD Srengat Beken


Kegiatan PISEW Tahun Anggaran 2023
Pemanfaatan aset desa bagi masyarakat luas akan lebih maksimal jika desa
melakukan distribusi yang adil. Aset tidak lagi bermakna aset pasif tetapi aset aktif yang
dapat menjamin pemanfaatan hasil pengelolaan diperoleh masyarakat luas terutama
kaum perempuan dan masyarakat miskin di pedesaan.

Aset desa sebagai aset aktif yang dikelola oleh kelembagaan desa dapat
mewujudkan kemandirian desa. Kemandirian desa dalam arti desa memiliki emansipasi
(prakarsa, kemampuan, dan gerakan kolektif) untuk mengelola aset desa yang
menyumbang pada kemakmuran dan kesejahteraan. Melalui pengelolaan aset desa,
desa dapat bermanfaat dalam pemberian pelayanan publik dan mengembangkan aset
lokal dan aset milik bersama sebagai sumber penghidupan ekonomi.

Hal yang penting adalah pengadministrasian seluruh aset desa secara tertib.
Seluruh aset desa tersebut harus dilindungi dengan bukti atau alas hak yang kuat berupa
dokumen kepemilikan yang sah atas nama desa, utamanya adalah aset-aset yang
berupa tanah dan aset fisik lainnya. Bagan 1 merupakan hal-hal pokok yang harus
diperhatikan dalam mengadministrasikan aset desa.

Asal atau cara memperoleh aset desa dicantumkan dalam aset desa, misalnya
berasal dari pembelian melalui APBDes, swadaya masyarakat murni, swadaya
masyarakat dan PNPM Mandiri Perdesaan, Program PISEW, hibah dari pihak ketiga, dan
lain-lain.

Agar pengadministrasian rapi, tertib dan aman, desa perlu menetapkan orang-orang
yang bertanggungjawab terhadap pendataan, pengelolaan, pemeliharaan dan
pengamanan aset sehingga semua aset milik desa tercatat dalam buku dokumen aset
desa. Dalam melakukan pencatatan dan pendataan, buku aset desa selain memuat aset
fisik dapat memuat aset desa yang lain yaitu aset sumber daya manusia, aset sumber
daya alam, aset fisik atau infrastruktur, aset sosial atau perkumpulan, aset institusi, aset
finansial, aset spiritual dan budaya, beserta asal atau cara memperoleh aset desa
tersebut.

Pada Tahapan Pasca Pelaksanaan di Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Sosial


Ekonomi Wilayah (PISEW), setelah dilakukan serah terima aset dari Pengguna

Dokumen Pengelolaan Aset Desa KKAD Srengat Beken


Kegiatan PISEW Tahun Anggaran 2023
Anggaran/Kasatker kepada Pemerintah Desa, Pemerintah Desa segera melakukan
pencatatan Infrastruktur terbangun yang didanai dengan dana PISEW didalam Buku Aset
Desa dan Sistem pelaporan yang berlaku.

Sumber :

1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (UU Desa)


2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Aset
Desa.
3. Peraturan Bupati Blitar Nomor 55 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Aset Desa

Dokumen Pengelolaan Aset Desa KKAD Srengat Beken


Kegiatan PISEW Tahun Anggaran 2023
BAB II

PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA

2.1 PENDAHULUAN

Bahan-bahan tentang pemeliharaan prasarana dan sarana yang akan diuraikan di


bawah ini pada dasarnya adalah merupakan bahan yang telah digunakan pada program
sebelum Program Pengembangan Kecamatan (PPK), Pembangunan Prasarana
Pendukung Desa Tertinggal (P3DT), PNPM Mandiri Perdesaan dan selanjutnya di
Program PISEW telah mengalami beberapa penyesuaian atau perubahan sesuai dengan
situasi dan kondisi pelaku dan desa yang berkembang.

Sesuai dengan isi Surat Kesanggupan desa dalam Pakta Integritas bahwa
desa/masyarakat sepakat dan berjanji akan memelihara prasarana dan sarana melalui
swadaya masyarakat dengan sebaik–baiknya. Dalam kesanggupan juga disebutkan
bahwa masyarakat bertanggung jawab terhadap kesinambungan setiap usulan yang
diusulkan, dalam hal ini adalah pelestariannya.

Pelaksanaan pemeliharaan prasarana sangat mengutamakan peran serta


masyarakat desa yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan (operasional)
pemeliharaan prasarana desa yang sudah dibangun. Untuk itu seyogyanya desa
membentuk Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara Prasarana (KPP), Bersama dengan
LKD dan masyarakat desa untuk mengelola dan memelihara infrastruktur terbangun yang
sudah menjadi aset desa, sehingga Infrastruktur terbangun dapat dijaga dan lestari.

2.2 ORGANISASI PEMELIHARAAN

KPP bersama masyarakat wajib memelihara prasarana yang telah dibangun melalui
kegiatan PISEW, sebab prasarana merupakan modal masyarakat yang dibangun dengan
biaya cukup besar. Dengan adanya kegiatan pemeliharaan dapat memperpanjang masa
pakai fasilitas yang telah dibangun. Lebih mudah dan efektif mencegah kerusakan dari
pada memperbaiki prasarana yang sudah rusak. Pada umumnya, pemeliharaan adalah
hal yang kurang diperhatikan.

Dokumen Pengelolaan Aset Desa KKAD Srengat Beken


Kegiatan PISEW Tahun Anggaran 2023
Prinsip kerja organisasi pemeliharaan yang harus dikembangkan adalah
musyawarah dan transparan yang dapat menumbuhkan rasa memiliki di masyarakat
terhadap apa yang sudah dibangun dan tumbuhnya kesadaran dan tanggung jawab
untuk mau memeliharanya.

Bentuk struktur organisasi kelompok pemeliharaan di tingkat desa bebas sesuai


dengan keinginan dan kesepakatan masyarakat khususnya para pemakai jenis
prasarana yang telah dibangun. Organisasi Kelompok Pemeliharaan di bentuk melalui
musyawarah secara terbuka yang sekurang-kurangnya terdiri dari seorang Ketua
Kelompok dan anggotanya sebagai kelompok pemakai prasarana dan bias dilengkapi
ditambah seorang Bendahara Kelompok yang bertugas mengumpulkan dan mencatat
uang iuran anggota kelompok / masyarakat untuk kemudian disetorkan ke Bendahara
sebagai penerima pendapatan kas KPP dan kegunaan dipakai sesuai rencana.

Fungsi dari kelompok pemeliharaan adalah melaksanakan kegiatan operasi dan


pemeliharaan secara rutin, sedangkan untuk kegiatan perencanaan, pengendalian
peningkatan dan pengembangan prasarana dilaksanakan oleh BPD berdasarkan
masukan–masukan dari kelompok pemeliharaan, kelompok pemakai dan masyarakat
desa. Termasuk perencanaan dan pengaturan pembiayaan kegiatan

Untuk menjamin pelaksanaan pemeliharaan dapat berlangsung secara optimal


maka KPP perlu menyusun tugas dan tanggungjawab setiap individu dan tim serta cara
kerjanya termasuk pertanggungjawaban hasil kerja.

2.3 KEGIATAN PERENCANAAN PEMELIHARAAN

Pengertian pemeliharaan adalah usaha–usaha dan kegiatan–kegiatan yang harus


dilakukan untuk menjaga agar prasarana yang sudah dibangun selalu dapat berfungsi
dengan baik sehingga dapat dioperasikan secara optimal dan terjaga kelestariannya.

2.3.1 Rencana Pemeliharaan Prasarana

Pengurus Kelompok Pemeliharaan membuat Rencana Pemeliharaan dengan


berdasarkan pada hasil survey. Langkah–langkah perencanaan meliputi:

Dokumen Pengelolaan Aset Desa KKAD Srengat Beken


Kegiatan PISEW Tahun Anggaran 2023
a. Bentuk kegiatan pemeliharaan
Pemilahan masalah–masalah pemeliharaan hasil survey ke dalam tiga bentuk
kegiatan pemeliharaan, yaitu:
 Pemeliharaan Rutin, yaitu kegiatan pemeliharaan prasarana yang
dilakukan secara rutin untuk penanganan masalah–masalah ringan yang
dilakukan oleh anggota kelompok masyarakat secara rutin mingguan.
Kegiatan ini tidak membutuhkan biaya baik untuk konstruksi maupun upah
pekerja, tetapi membutuhkan tenaga kerja maka perlu rencana berapa
tenaga kerja yang dibutuhkan setiap mingggu secara bergilir.
 Pemeliharaan Periodik, yaitu kegiatan pemeliharaan prasarana yang
dilakukan secara periodik/berkala (satu bulan sekali atau setiap 35 hari
sekali atau selapanan tertanggung jenis prasarana) untuk penanganan
masalah–masalah sedang yang bias dilakukan oleh kelompok
masyarakat. Kegiatan ini sedikit atau cukup membutuhkan biaya untuk
perbaikan kontruksi, yaitu pengadaan bahan – bahan dan dihitung juga
kebutuhan tenaga yang diperlukan.
 Pemeliharaan Darurat, yaitu kegiatan pemeliharaan prasarana yang
dilakukan segera penanganan masalah-masalah berat berdasarkan hasil
survei atau masalah–masalah yang muncul kemudian akibat kerusakan
pemakaian dan bencana alam yang perlu segera ada tindakan dan
penanganan. Kegiatan ini berupa perbaikan permanent dan penggantian
bangunan sehingga prasarana dapat berfungsi kembali yang
membutuhkan biaya cukup besar, baik untuk pengadaan bahan–bahan
alat dan insentif bagi tenaga kerja.

Dokumen Pengelolaan Aset Desa KKAD Srengat Beken


Kegiatan PISEW Tahun Anggaran 2023
b. Perkiraan Kebutuhan Sumber Daya Dan Biaya

Bentuk
Bahan Peralatan Tenaga Kerja Biaya
Pemeliharaan
Rutin Tidak perlu/ Dari masyarakat Masyarakat/ Swadaya
Perlu sedikit Pemakai/ giliran/
swadaya

Periodik Sedikit/ cukup Dari Kelompok/ Swadaya/


Sumbangan/ Masyarakat/ beli/ Pemakai/ giliran/ Iuran/ Dana
beli Sewa Swadaya/ Insentif Desa/ Bantuan

Darurat Cukup/banyak Dari Kelompok/ Swadaya/


Sumbangan/ Masyarakat/ beli/ Pemakai/ Iuran/ Dana
beli Sewa Swadaya/ insentif Desa/ Bantuan

c. Mekanisme pelaksanaan pengerahan tenaga kerja dan pelaporan


Perlu dibuat mekanisme pelaksanaan, pengawasan dan pelaporan, agar
kegiatan pemeliharaan berjalan sesuai dengan rencana. Pola pendekatan
disesuaikan dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat akan sangat
mempengarui peran aktif masyarakat, juga jenis-jenis prasarana yang akan
dipelihara.
Jadwal pelaksanaan harus dibuat dan dibagikan kepada semua orang
berkepentingan dan dipasang pada papan informasi, dan perlu dijadwalkan
kegiatan rapat mingguan atau bulanan sebagai kegiatan evaluasi dan pembuatan
rencana detil kegiatan selanjutnya.
Laporan kegiatan harus dibuat, bentuknya bebas, dibuat sesederhana
mungkin, yang penting memuat informasi yang dibutuhkan, seperti jenis
pekerjaan, jumlah tenaga kerja, lama kerja, hasil kerja, besar biaya yang
digunakan, jumlah bahan yang digunakan.
d. Perkiraan Sumber Biaya
Kegiatan pemeliharaan prasarana desa merupakan tanggung jawab
masyarakat sendiri pada umumnya dan atau anggota kelompok pemakai
prasarana tersebut pada khususnya. Tidak ada bantuan dari pemerintah untuk
kegiatan pemeliharaan prasarana.

Dokumen Pengelolaan Aset Desa KKAD Srengat Beken


Kegiatan PISEW Tahun Anggaran 2023
Beberapa alternatif untuk memperoleh sumber dana :
 Iuran anggota kelompok pemakai prasarana, besarnya iuran
dimusyawarahkan.
 Penanaman pohon-pohon produktif pada bahu jalan (jika memungkinkan) atau
tempat-tempat umum lainnya.
 Jimpitan atau sumbangan dari hasil petani
 Biaya sewa tempat untuk jenis prasarana ekonomi tertentu, seperti Pasar desa
atau bangunan lainnya.
 Retribusi Desa untuk pengangkutan komoditi yang melewati jalan desa atau
jembatan atau bangunan lainnya, dan lain-lainnya.
 Dana dari pemerintahan desa yang sesuai dengan peruntukanya.

Dokumen Pengelolaan Aset Desa KKAD Srengat Beken


Kegiatan PISEW Tahun Anggaran 2023
BAB III

OPERASI DAN PEMELIHARAAN JALAN BETON

3.1 TUJUAN DAN FUNGSI

Secara umum, pemeliharaan bertujuan untuk menjaga agar infrastruktur dapat


bermanfaat optimal dalam hal nilai fungsional dan operasionalnya sesuai dengan yang
direncanakan.

Secara khusus, pemeliharaan bertujuan;

1. Memperpanjang umur pelayanan infrastruktur;


2. Menjamin fungsi pelayanan optimum dari infrastruktur yang dibangun untuk kegiatan
produktif sehingga tercapai laba investasi maksimum; dan
3. Kemampuan pelayanan dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana.

Kegiatan pemeliharaan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut;

1. Pemanfaatan infrastruktur berjalan dengan baik dan lancar sesuai yang diharapkan;
2. Menghindarkan atau menekan sekecil mungkin terdapatnya kerusakan berat dari
infrastruktur selama proses operasi/pemanfaatan pelayanan;
3. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan infrastruktur tersebut;
4. Mengurangi biaya perbaikan serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan
pemeliharaan secara efektif dan efisien; dan
5. Membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang di luar batas.

3.2 PEMELIHARAAN JALAN BETON

Jenis-jenis metode penanganan tiap-tiap kerusakan adalah:

1. Perbaikan Celah Ekspansi (Expansion Joints Repair)


a. Kupas pengisi celah yang rusak.
b. Bersihkan celah dari debu atau bahan lepas lain
c. Isi lubang dengan bahan pengisi yang sudah disiapkan terlebih dahulu, misalnya
rebberised asphalt dengan menggunakan corong khusus.

Dokumen Pengelolaan Aset Desa KKAD Srengat Beken


Kegiatan PISEW Tahun Anggaran 2023
2. Penyuntikan (Mud-Jacking)
Jenis penanganan ini diperlukan untuk mengangkat slab beton yang turun atau untuk
mengisi rongga di bawah slab dengan semen pengisi.
a. Buat lubang-lubang pada slab beton dengan renggunakan mesin bor beton.
Diameter lubang antara 3,7 dan 6,2 cm.
b. Bersihkan lubang-lubang tersebut dengan mesin penyemprot angin (air
compressor).
c. Siapkan alat/mesin penyuntik (mudjack machine) dan siapkan semen pengisi
dalam mesin pengaduk.
d. Pompakan semen pengisi dari mesin penyuntik kedalam lubang- lubang yang
sudah disiapkan.
3. Penambalan
a. Bersihkaan bagian slab yang pecah sehingga terbebas dari debu atau bahan
lepas lainnya.
b. Tambal bagian slab yang pecah tersebut dengan campuran beton/epoxy.
c. Ratakan permukaan akhir sehingga rata dengan bagian slab yang lain.

Jenis jenis kerusakan pada perkerasan Kaku/Beton

1. Kerusakan pengisi celah melintang ( Transverse Joints)


 Lokasi: Dapat terjadi pada setiap sambungan melintang slab beton.
 Ciri-ciri: Pengisi celah (joint sealant) terkelupas atau retak-retak.
 Tingkat Kerusakan: Diukur dengan panjang celah yang terpengaruh.
 Kemungkinan penyebab utama:
a. Pengaruh cuaca, terutama panas matahari.
b. Kesalahan pelaksanaan, misalnya; Kebersihan tidak terjaga, Kualitas
bahan pengisi tidak memadai.
 Akibat: Bila dibiarkan, air akan meresap ke lapisan di bawah slab dan dapat
menimbulkan kerusakan yang lebih parah.
 Usaha perbaikan: lakukan Penanganan Perbaikan Celah Ekspansi (Expansion
Joint Repair).

Dokumen Pengelolaan Aset Desa KKAD Srengat Beken


Kegiatan PISEW Tahun Anggaran 2023
 Bahan utama: Bahan pengisi celah, misalnya rubberised asphalt, bahan-bahan
lain, dan Semen pengisi.
2. Penurunan Slab di sambungan (Stepping at Transverse Joints)
 Lokasi: Dapat terjadi pada setiap sambungan melintang slab beton.
 Ciri-ciri: Tampak penurunan salah satu slab atau penurunan slab yang tidak
seragam pada sambungan melintang. Bila dilalui kendaraan, kendaraan
mengalami benturan pada rodanya.
 Tingkat Kerusakan: Diukur dengan kedalaman perbedaan penuruna antara
kedua slab.
 Kemungkinan penyebab utama: Terdapat rongga di bawah slab kaerna material
lapis pondasi tergerus air. Terjadi penurunan badan jalan yang tidak seragam.
 Akibat: Penurunan slab mengakibatkan bahan pengis celah retak, sehingga air
dapat meresap ke lapisan bawah dan menimbulkan kerusakan yang lebih
parah. Membahayakan keselamatan pemakai jalan.
 Usaha perbaikan: Lakukan Penanganan Penyuntikan ( Mudjacking).
3. Slab Pecah dan retak di sambungan (Spalling at Joints and Crack)
 Lokasi: Umumnya terjadi pada sambungan melintang (transverse joints) dan
pada retakan.
 Ciri-ciri: Bagian slab beton terkelupas atau gompal. Arah kupasan umumnya
miring ke arah sambungan.
 Tingkat Kerusakan: Diukur dengan lebar kupasan dan lebar slab yang
terpengaruh.
 Kemungkinan penyebab utama:
a. Kesalahan pelaksanaan, misalnya pada saat pemadatan beton terjadi
pemisahan bahan (segregasi).
b. Sebagai perkembangan (pengaruh beban lalulintas) dari jenis kerusakan
type B2 (Penurunan Slab di sambungan) yang tidak segera ditangani.
 Akibat:
a. Bila dibiarkan, pengaruh cuaca dan beban lalulintas akan menimbulkan
kerusakan yang lebih parah.
b. Mengurangi kenyamanan dan membahayakan keselamatan pemakai jalan.

Dokumen Pengelolaan Aset Desa KKAD Srengat Beken


Kegiatan PISEW Tahun Anggaran 2023
 Usaha perbaikan: Lakukan Penanganan Penambalan.
 Bahan utama: Campuran beton dengan kualitas yang setara, dan Epoxy.

Dokumen Pengelolaan Aset Desa KKAD Srengat Beken


Kegiatan PISEW Tahun Anggaran 2023

Anda mungkin juga menyukai