Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli milik Desa,
dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDesa) atau perolehan Hak lainnya yang sah.
(Pasal 1 Angka 5 Permendagri 1/2016)
Menurut Jenisnya, aset dibadakan menjadi 2 yaitu:
1. Aset Tetap (Fixed Asset) yaitu aset yang memiliki umur yang panjang atau
permanen karena memiliki bentuk fisik serta dimiliki dan digunakan oleh suatu
entitas dan tidak untuk dijual sebagai bagian dari operasional.
Contoh: tanah, bangunan atau gedung, peralatan dan Kendaraan (Peralatan dan
Mesin).
2. Aset Lancar (Current Asset) adalah uang kas atau aktiva lainnya (persediaan,
piutang) yang diharapkan dapat dikonversi menjadi uang kas dalam jangka
waktu kurang dari satu tahun.
Contoh dari asset lancar yaitu kas dan setara kas (tabungan di bank), investasi
jangka pendek, piutang, persediaan, dan beban dibayar dimuka.
DASAR HUKUM
2. Asas fungsional
Artinya dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dalam
pengelolaan aset desa dilaksanakan sesuai fungsi, wewenang, dan
tanggungjawab masing-masing, misalnya Kades selaku pengelola, Sekdes
selaku pembantu pengelola dan pengurus aset desa melakukan tugasnya
masing-masing sesuai kewenangannya.
3. Asas Kepastian Hukum.
Bahwa dalam pengelolaan aset harus dilaksanakan berdasarkan hukum/peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
4. Asas Keterbukaan
Bahwa dalam pengelolaan aset desa harus terbuka kepada masyarakat untuk
mendapatkan informasi yang berkaitan dengan pengelolaan aset desa.
5. Asas Efisiensi
Artinya dalam pengelolaan aset desa harus tepat sesuai dengan rencana dan tujuan.
6. Asas Efektivitas
Artinya dalam pengelolaan aset desa harus dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
7. Asas Akuntabilitas.
Artinya dalam setiap kegiatan dan hasil akhir dari pengelolaan aset desa
harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai
pemegang kedaulatan tertinggi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pengawasan
Penggunaan
Rangkaian kegiatan mulai
dari Perencanaan,
Pembinaan Pengadaan, Penggunaan,
Pemanfaatan, Pengamanan,
Pemeliharaan, Pemanfaatan
Penghapusan,
Penilaian Pemindahtanganan,
Penatausahaan, Pelaporan,
Penilaian, Pembinaan, Pengamanan
Pengawasan dan
Pelaporan Pengendalian aset Desa.
Pemeliharaan
Penata
usahaan Penghapusan
Pemindah
tanganan
PERMASALAHAN
Permasalahan dalam pengelolaan Aset Desa antara lain:
1. Sebagian besar Pemerintah Desa tidak memiliki Buku Inventaris Aset Desa yang
di Up Date secara berkala;
2. Sebagian besar Pemerintah Desa belum melakukan Inventarisasi Aset;
3. Sebagian besar Tanah Kas Desa (TKD) belum disertipikatkan atas nama
Pemerintah Desa;
4. Banyak aset desa khususnya yang berupa tanah dikuasai oleh pihak yang tidak
berhak (oknum);
5. TKD yang telah digunakan oleh Pemerintah Daerah belum dikembalikan (belum
diganti) kepada Pemerintah Desa;
6. Banyak pemindahtanganan aset desa khususnya tanah yg terjadi di masa
lampau tidak didukung dengan administrasi yang lengkap;
7. Masih rendahnya kesadaran perangkat desa tentang arti pentingnya pengelolaan
aset desa yang baik dan benar;
8. Aset Desa khususnya tanah belum dapat memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap peningkatan PA Desa.
KEBIJAKAN
Penatausahaan:
Penatausahaan adalah rangkaian kegiatan yang meliputi
pembukuan, inventarisasi, dan pelaporan barang milik
desa sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan.
TUJUAN
▪Agar semua Aset Desa dapat terdata dengan baik dalam
upaya mewujudkan tertib administrasi.
▪Mempermudah pelaksanaan pengelolaan Aset Desa.
SASARAN
▪Seluruh Aset Desa merupakan sasaran inventarisasi yaitu
semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa), atau
berasal dari perolehan lainnya yang sah.
DOKUMEN SUMBER
INVENTARISASI ASET DESA
1. PERSIAPAN
pt bunga mawar
Jl. Kebun Raja 382
JAKARTA 10112
Tel. 021-721823
2. PELAKSANAAN
Fax. 021-722324
Jakarta, 10-08-94
Kepada:
PT Jaya Plastiik Indah
Jl. Kemiri 34 Jakarta
Fax. 021-447692
ORDER PEMBELIAN
pt bunga mawar NO. 18/ORD/VIII/94
Jl. Kebun Raja 382
JAKARTA 10112
NO. Tel./ 021-721823
KODE DESKRIPSI BARANG JUMLAH HARGA Jakarta, 10-08-94
Fax. 021-722324 SATUAN
Kepada:
PT Jaya Plastiik Indah
1. 6900 Spons 1 case 12.750 Jl. Kemiri 34 Jakarta
2. 4509 Kantong Plastik Tebal 200 lembar 475 Fax. 021-447692
3. 1640 Lap Katun 25 lembar 940
4. 1507 Pot Bunga Plastik 5ORDER
lusin PEMBELIAN
3.000
3. PELAPORAN
NO. 18/ORD/VIII/94
NO. KODE / DESKRIPSI BARANG JUMLAH HARGA
SATUAN
4. TINDAK LANJUT
TAHAP PERSIAPAN
INVENTARISASI ASET DESA
Perekaman data
awal
Catatan :
94. 2.
• Pembayaran
3.
delivery.
6900
/ DESKRIPSI
Pot Bunga
• Agar1.pesanan
Plastik
Spons
diantar
palingLap
1640
BARANG5 lusin JUMLAH
3.000 HARGA
denah lokasi.
• Bila ada yang kurang jelas harap hubungi sdr. Kabag. Pembelian
Mamat (bag. Pembelian).
Pengumpulan
dokumen sumber
TAHAP PELAKSANAAN
INVENTARISASI ASET DESA
❑Tahap pendataan
▪ Menghitung jumlah barang.
▪ Meneliti kondisi barang (baik, rusak ringan atau rusak berat).
▪ Menempelkan label registrasi sementara pada Aset Desa yang telah dihitung.
▪ Mencatat hasil inventarisasi tersebut pada Kertas Kerja Inventarisasi.
❑Tahap identifikasi
▪ Pemberian nilai Aset Desa sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan.
▪ Mengelompokkan barang dan memberikan kode barang sesuai penggolongan dan kodefikasi
barang.
▪ Pemisahan barang-barang berdasarkan kategori kondisi:
• Barang Baik dan Rusak Ringan
• Barang Rusak Berat /tidak dapat dipakai lagi
▪ Meneliti kelengkapan/eksistensi barang dengan membandingkan data hasil inventarisasi
dengan data awal/dokumen sumber:
• Barang yang tidak diketemukan/hilang
• Barang yang berlebih.
TAHAPAN PELAKSANAAN
INVENTARISASI ASET DESA
Pengelompokan dan
Menghitung jumlah Pemberian kode barang
barang
Meneliti Kondisi
Barang Pemberian nilai
Aset Desa (sesuai
SAP)
pt bunga mawar
Jl. Kebun Raja 382
1 case
Jakarta, 10-08-94
HARGA
SATUAN
Kepada:
PT Jaya Plastiik Indah
12.750
barang (hilang atau berlebih)
Jl. Kemiri 34 Jakarta
Kertas Kerja
2. ORDER200
4509 Kantong Plastik Tebal PEMBELIAN
lembar Fax. 021-447692
475
3. 1640 Lap Katun NO. 18/ORD/VIII/94
25 lembar 940
4. NO.
1507 KODE / DESKRIPSI
Pot Bunga Plastik BARANG5 lusin JUMLAH
3.000 HARGA
SATUAN
Catatan : Hormat
• Agar1.pesanan
6900 Spons
diantar sebelum tanggal 14-08- 1 case 12.750Kami,
94. 2. 4509 Kantong Plastik Tebal 200 lembar 475
• Pembayaran
3. palingLap
1640 lambat 2 (dua) hari setelah25 lembar
Katun 940
delivery.
4. 1507 Pot Bunga Plastik 5 lusin (Ny.3.000
Setiawati Lubis)
• Bila ada yang kurang jelas harap hubungi sdr. Kabag. Pembelian
Mamat (bag. Pembelian).
3 Kerjasama Kerjasama pemanfaatan aset 1. tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana
Pemanfaatan desa berupa tanah dan/atau dalam APBDes untuk memenuhi biaya
bangunan dengan pihak lain operasional/pemeliharaan/perbaikan aset
dilakukan atas dasar Desa;
mengoptimalkan daya guna dan 2. Penetapan mitra kerjasama pemanfaatan
hasil guna aset desa serta berdasarkan musyawarah mufakat antara
meningkatkan pendapatan desa Kepala Desa dan BPD;
3. ditetapkan oleh Kepala Desa setelah
mendapat persetujuan BPD;
4. dilaksanakan setelah mendapat ijin tertulis
dari Bupati/Walikota.
5. tidak dibolehkan menggadaikan/
memindahtangankan kepada pihak lain;
6. jangka waktu paling lama 15 (lima belas)
tahun dan dapat diperpanjang
LANJUTAN PEMANFAATAN ASET DESA…
4 Bangun guna serah Pemanfaatan aset desa berupa a. Pemanfaatan aset desa berupa Bangun Guna Serah
atau Bangun serah tanah oleh pihak lain dengan cara dan Bangun Serah Guna dilakukan atas dasar:
guna. mendirikan bangunan dan/atau • pemerintah desa memerlukan bangunan dan
sarana berikut fasilitasnya, fasilitas bagi penyelenggaraan pemerintahan desa;
• tidak tersedia dana dalam APBDesa untuk
kemudian didayagunakan oleh
penyediaan bangunan dan fasilitas tersebut.
pihak lain tersebut dalam jangka b. dilaksanakan setelah mendapat ijin tertulis dari
waktu tertentu yang telah Bupati/Walikota.
disepakati untuk selanjutnya c. Jangka waktu pemanfaatan aset desa berupa
diserahkan kembali tanah beserta Bangun Guna Serah dan Bangun Serah Guna paling
bangunan dan/atau sarana lama 20 (dua puluh) tahun dan dapat diperpanjang
berikut fasilitasnya setelah setelah terlebih dahulu dilakukan evaluasi oleh Tim
berakhirnya jangka waktu yang dibentuk Kepala Desa dan difasilitasi oleh
Pemerintah Kabupaten/Kota.
perjanjian.
d. Dalam hal jangka waktu bangun guna serah atau
bangun serah guna diperpanjang, pemanfaatan
dilakukan melalui Kerjasama Pemanfaatan
ISI PERJANJIAN
Bangun Guna Serah atau
Sewa Pinjam Pakai Kerjasama Pemanfaatan
Bangun Serah Guna
1. para pihak yang terikat 1. para pihak yang terikat 1. para pihak yang terikat 1. Para pihak yang terikat
dalam perjanjian; dalam perjanjian; dalam perjanjian; dalam perjanjian;
2. objek perjanjian sewa; 2. jenis atau jumlah barang 2. objek kerjasama 2. objek bangun guna serah;
yang dipinjamkan; 3. jangka waktu bangun para
3. jenis, luas atau jumlah pemanfaatan;
3. jangka waktu pinjam pihak yang terikat dalam
barang, besaran sewa 3. jangka waktu; perjanjian;
dan jangka waktu; pakai; 4. hak dan kewajiban para 4. penyelesaiaan
4. tanggung jawab 4. tanggung jawab pihak; perselisihan;
peminjam atas biaya
penyewa atas biaya 5. Penyelesaian 5. keadaan diluar
operasional dan
operasional dan perselisihan; kemampuan para pihak
pemeliharaan selama (force majeure); dan
pemeliharaan selama jangka waktu 6. keadaan di luar
jangka waktu sewa; kemampuan para pihak 6. persyaratan lain yang di
peminjaman; anggap perlu;
5. hak dan kewajiban para 5. hak dan kewajiban para (force majeure); dan
7. Bangunan dan fasilitasnya
pihak; pihak; 7. peninjauan yang menjadi bagian hasil
6. keadaan di luar 6. keadaan di luar pelaksanaan perjanjian. dari pelaksanaan bangun
kemampuan para pihak kemampuan para pihak guna serah atau bangun
(force majeure); dan (force majeure); dan serah guna harus
7. persyaratan lain yang di 7. persyaratan lain yang di dilengkapi dgn IMB atas
anggap perlu. anggap perlu. nama Pemerintah Desa.