Anda di halaman 1dari 4

Bimtek Sipades Untuk Perangkat Desa

Foto: Radar Banjarmasin


Guna menerapkan prinsip akuntabilitas dalam tata pemerintahan desa, Pemkab Tanbu
melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek)
Sistem Pengelolaan Aset Desa (Sipades), Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) dan
Administrasi Pemerintah Desa Bagi Perangkat Desa.
Bimtek dibuka Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Ambo Sakka di Hotel Ebony
Batulicin. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Nahrul Fajeri, melalui Kabid
Penyelenggara Pemerintahan Desa Ichsan Shirazi mengatakan Bimtek bagi perangkat desa
se-Tanbu ini bekerja sama dengan Pusat Studi Otonomi Daerah, Jakarta.
“Kegiatan Bimtek ini dilaksanakan selama 5 hari dengan jumlah peserta sebanyak 298
orang, terdir i dar i pendamping kecamatan dan perangkat desa,” jelasnya. Sedangkan nara
sumber Bimtek berasal dari Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri.
Lebih lanjut, Ichsan mengatakan dalam hal tata kelola pemerintahan desa, semua
kegiatan penyelenggaraan pemerintahan pada akhirnya harus dapat dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat desa sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Salah satunya adalah pengelolaan keuangan desa, yang mana pemerintah desa wajib
menyusun laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDesa berbasis aplikasi
Siskeudes,” terangnya. Selain itu, pengelolaan aset desa juga harus terlaporkan melalui
aplikasi Sipades.
Berkaitan dengan hal tersebut, ujar Ichsan, maka pengembangan wawasan dan penget
ahuan bagi penyelenggara pemerintah desa penting dilaksanakan melalui kegiatan bimbingan
teknis atau Bimtek bagi perangkat desa.

Subbag Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan 1


Menurutnya, dengan meningkatnya kualitas kapasitas pemer intahan desa melalui
pengembangan kapasitas perangkat desa tentunya memberikan peluang besar bagi
terlaksananya kegiatan penyelenggaraan pemerintahan desa secara efektif dan efisien.
Adapun tujuan dilaksanakannya Bimtek ini, kata Ichsan agar perangkat desa mampu
melakukan perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan dan pelaporan aset desa serta
pengelolaan keuangan desa secara baik dan benar yang berbasis aplikasi Sipades dan
Siskeudes.

Sumber Berita:
1. Radar Banjarmasin, Bimtek Sipades Untuk Perangkat Desa, Rabu, 12 September 2018.
2. https://kalsel.prokal.co, Bimtek Sipades Untuk Perangkat Desa, Rabu, 12 September
2018.

Catatan:
 Peraturan yang mengatur tentang Desa:
1. Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa;
2. Peraturan Presiden No. 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan
Desa;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Aset Desa.

 Pasal 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Aset
Desa memberikan definisi Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari
kekayaan asli milik Desa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (APB Desa) atau perolehan Hak lainnya yang sah. Pengelolaan Aset Desa
merupakan rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pengadaan, penggunaan,
pemanfaatan, pengamanan, pemeliharaan, penghapusan, pemindahtanganan,
penatausahaan, pelaporan, penilaian, pembinaan, pengawasan dan pengendalian aset
Desa.
 Pasal 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa memberikan definisi Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban
Desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang

Subbag Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan 2


berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa. Pengelolaan Keuangan Desa
adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,
pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan desa.
 SIPADES merupakan aplikasi pencatatan administrasi pengelolaan asset Desa mulai dari
tahap perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, penatausahaan sampai dengan
penyajian laporan yang dilengkapi dengan kodefikasi dan labelisasi asset Desa sesuai
dengan Pedum Kodefikasi Aset Desa. Sipades merupakan aplikasi resmi dari Pemerintah
yang dibangun dan dikembangkan secara mandiri oleh Direktorat Fasilitasi Keuangan dan
Aset Pemerintahan Desa, Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian
Dalam Negeri. Aplikasi tersebut diperuntukkan kepada seluruh Pemerintah Desa di
seluruh Indonesia dan dapat mulai diimplementasikan di Tahun 2018. Tujuan
pembangunan dan pengembangan aplikasi Sipades antara lain menertibkan kepemilikan
asset sesuai dengan peraturan yang berlaku, sehingga meminimalisir risiko hilangnya
asset desa; menertibkan penggunaan asset untuk berdayaguna dan berhasilguna bagi
pemerintah dan masyarakat desa; mempermudah kepala desa dalam menyampaikan
laporan kekayaan milik desa; sebagai alat bantu pemerintah desa dalam tata kelola asset
yang dimiliki termasuk inventarisasi, kodefikasi dan labelisasi asset desa. 1
 Siskeudes atau Sistem Keuangan Desa adalah sebuah aplikasi untuk pembuatan anggaran,
pembukuan, dan pelaporan keuangan desa yang disediakan oleh Pemerintah secara gratis.
Pemerintah kabupaten/kota juga dapat menggunakan Siskeudes untuk mengompilasi
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) dan Laporan Realisasi APBDes
semua desa. Sebelum Siskeudes diluncurkan, sebagian besar desa membuat anggaran,
pembukuan, dan laporan keuangan menggunakan MS-Excel atau aplikasi lain yang
formatnya tidak standar. Hal ini menyulitkan pemerintah kabupaten/kota dalam
mengevaluasi APBDes dan laporan keuangan desa. Selain itu, ada ratusan desa yang
menggunakan aplikasi yang dibeli dari pengembang swasta, yang tidak dapat diperbarui
untuk memenuhi standar-standar regulasi. Dengan Siskeudes, format data dan laporan
menjadi standar. Siskeudes memudahkan pemerintah desa membuat anggaran,
pembukuan, dan pelaporan keuangan. Aplikasi ini juga membantu pemerintah
kabupaten/kota untuk melakukan kompilasi, pengawasan, dan evaluasi RAPBDes. Begitu
data dimasukkan, Siskeudes secara otomatis menghasilkan berbagai laporan yang
diperlukan, sehingga menghemat waktu dan biaya, mengurangi potensi kecurangan dan

1
https://www.bimtek27.com/2018/09/19/bimtek-sipades/, diakses pada 21 Desember 2018.
Subbag Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan 3
kesalahan manusia, dan membantu agregasi data. Selain itu, perubahan aktivitas atau
anggaran secara ilegal dapat dilacak dan dicegah oleh Siskeudes. Siskeudes telah berhasil
diterapkan penuh di sekitar 60 persen dari 67.000 desa yang sejauh ini telah
mengimplementasikannya. Desa-desa sisanya telah mulai menggunakan Siskeudes untuk
membuat anggaran sejauh ini. Di Papua dan Kalimantan Utara, kurang dari 30 persen
desa telah menggunakan aplikasi tersebut akibat lokasi yang terpencil, kurangnya
pengawasan, akses listrik dan internet yang terbatas.2

2
https://localsolutionstopoverty.org/id/faq/indonesia-strengthening-village-financial-systems-faqs.html,
diakses pada 21 Desember 2018.
Subbag Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan 4

Anda mungkin juga menyukai