Anda di halaman 1dari 16

OTONOMI DAERAH ACEH

DALAM BINGKAI NKRI

KELOMPOK 5 Mata Kuliah Civics


OVERVIEW
CIVICS - KELOMPOK 5

Pengantar
Rumusan masalah
Tinjauan teori
Kasus
Bahasan
Kesimpulan
PENGANTAR
Otonomi berasal dari kata Yunani yaitu outos serta nomos,
outos artinya “sendiri” dan nomos artinya “perintah”.
Sehingga otonomi bermakna “memerintah sendiri”.

Negara Republik Indonesia sendiri sebagai negara kesatuan


menganut asas desentralisasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan, dengan memberikan kesempatan dan
keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan
otonominya sendiri.

Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia diselenggarakan


dalam rangka memperbaiki kesejahteraan rakyat.
Pengembangan suatu daerah dapat disesuaikan oleh
pemerintah daerah dengan memperhatikan potensi dan
kekhasan daerah masing-masing.
Dalam Pasal 18B Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 pun mengatakan bahwa
“Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau
bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang.”

Dengan berlakunya pasal tersebut, Negara Republik Indonesia memberikan juga peluang berupa otonomi
khusus kepada daerah-daerah khusus maupun Istimewa, salah satunya adalah Daerah Istimewa Aceh.

Otonomi Khusus sendiri merupakan kewenangan khusus yang diakui dan diberikan kepada Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut
prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi dan hak-hak dasar masyarakat Aceh.
RUMUSAN

MASALAH

OTONOMI ACEH
Apakah arti otonomi daerah dan otonomi
khusus, serta perbedaanya?
Mengapa Aceh diberi otonomi khusus?
Bagaimana implementasi otonomi khusus
di Aceh?

---
TINJAUAN
TINJAUAN TEORI
TEORI
Tujuan pemaparan materi dari
kelompok kami adalah untuk
mengetahui terkait pemberlakuan
otonomi daerah Aceh dalam bingkai
NKRI.
PANDANGAN AHLI
Menurut Vincent Lemius, Otonomi Daerah memberikan kebebasan atau kewenangan
bagi daerah dalam membuat suatu keputusan politik maupun administasi yang sesuai
dengan yang ada didalam peraturan perundang- undangan. Di dalam suatu otonomi
daerah terdapat sebuah kewenangan yang dimiliki oleh suatu pemerintah daerah dalam
menentukan apa yang menjadi suatu kebutuhan daerahnya namun kebutuhan daerah
yang lain masih senantiasa harus disesuaikan dengan suatu kepentingan nasional
sebagaimana diatur peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.
KEJAKSAAN DALAMI DUGAAN
KORUPSI DANA OTSUS ACEH
Kasus
KEJAKSAAN DALAMI DUGAAN KORUPSI
DANA OTSUS ACEH,SEJUMLAH KEJAKSAAN
NEGERI DI ACEH MENDALAMI DUGAAN
KORUPSI PENGGUNAAN DANA OTONOMI
KHUSUS. KERUGIAN NEGARA MENCAPAI
MILIARAN RUPIAH. PENYIDIK KEJAKSAAN
TINGGI ACEH MENYITA UANG RP
36.260.875.000 DARI PT PERIKANAN
NUSANTARA,UANG TERSEBUT MERUPAKAN
POTENSI NILAI KERUGIAN NEGARA DARI
DUGAAN KORUPSI PROYEK KERAMBA JARING
APUNG DI SABANG, ACEH. BANDA ACEH,
KEJAKSAAN NEGERI KABUPATEN ACEH TENGGARA DAN ACEH TAMIANG, PROVINSI
ACEH, MENDALAMI DUGAAN KORUPSI PENGGUNAAN DANA OTONOMI KHUSUS DI
DAERAH ITU. PROSES HUKUM TELAH MEMASUKI TAHAP PENYIDIKAN, TETAPI BELUM
ADA PENETAPAN TERSANGKA. KEJAKSAAN NEGERI (KEJARI) ACEH TENGGARA
MENDALAMI DUGAAN KASUS KORUPSI PENGADAAN BENIH JAGUNG. PROGRAM
TERSEBUT BERADA DI BAWAH DINAS PERTANIAN SETEMPAT. SEMENTARA KEJARI ACEH
TAMIANG MENDALAMI DUGAAN KORUPSI PEMBANGUNAN JALAN MARLEMPANG DI
KECAMATAN BENDAHARA. KEPALA SEKSI PIDANA KHUSUS KEJARI ACEH TENGGARA
EDWARTO, RABU (30/6/2021), MENGATAKAN, KASUS INI BARU SAJA DINAIKKAN KE
TAHAP PENYIDIKAN.

A. OTONOMI DAERAH DAN


OTONOMI KHUSUS, SERTA
PERBEDAANNYA

Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Otonomi khusus adalah kewenangan khusus yang diakui dan diberikan kepada
suatu daerah tertentu dengan dasar alasan khusus tertentu. Daerah yang
mendapatkan otonomi khusus di Indonesia: DKI Jakarta, Papua dan Papua Barat,
DI Yogyakarta, DI Nanggroe Aceh Darussalam.
Perbedaan Otonomi Daerah dan Otonomi Khusus

SEGI PEMBERLAKUAN SEGI DASAR HUKUM


Secara umum otonomi daerah dalam Otonomi daerah dalam Undang-undang
penerapannya berlaku pada semua daerah nomor 32 tahun 2004 tentang
disuatu negara, sedangkan otonomi Pemerintahan Daerah, diatur apa saja
khusus kewenangannya tidak semua kewenangan, hak dan kewajiban
daerah yang memperolehnya melainkan daerah. Sedangkan otonomi khusus
karena adanya faktor-faktor tertentu yang dilaksanakan berdasarkan Undang-
menyebabkan daerah tersebut undang otonomi khusus yang sesuai
memperoleh otonomi khusus. dengan daerah tersebut.
B. ALASAN ACEH DIBERI OTONOMI KHUSUS
Salah satu alasan Provinsi Aceh menjadi daerah dengan
otonomi khusus di NKRI adalah untuk meredam gerakan
kemerdekaan masyarakat Aceh yang ingin memisahkan diri dari
NKRI, hal tersebut membuat pemerintah pusat memberikan
daerah otoritas yang lebih besar kepada pemerintah daerah
Aceh untuk mengatur pemerintahannya sendiri. Penerapan
otonomi khusus tersebut didasarkan pada Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Daerah
Istimewa Aceh Sebagai Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Dengan dikeluarkannya undang-undang tersebut diharapkan
Otonomi daerah aceh dapat mempercepat terwujudnya kesejahteraan dan keadilan
dalam bingkai NKRI bagi masyarakat di daerah aceh.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2001 dan


Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 di Nanggroe Aceh
Darussalam, berikut kesimpulan kriteria dalam pemberian
otonomi khusus bagi Nanggroe Aceh Darussalam:

1) Dalam hal historis, otonomi khusus di Aceh diberikan didasarkan pada sejarah dari
masyarakat Aceh pada saat perjuang bangsa Indonesia meraih kemerdekaan 17 Agustus 1945,
mereka berjuang mengorbankan materi dan tenaga untuk kemerdekaan bangsa Indonesia.
2) Dalam hal politik, upaya Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk tetap mempertahankan
wilayah Kesatuan Republik Indonesia, hal ini dikarenakan koflik berkepanjangan yang terjadi di
Aceh dan juga dikarenakan adanya gerakan separatis yang tumbuh dan berkembang di Aceh
yang dikenal dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
3) Dalam hal sosial-cultural, sosial cultur masyarakat Aceh yang sangat kental, kebudayaan
serta agama yang membuat Aceh memperjuangkan status otonomi khusus bagi daerahnya.
C. IMPLEMENTASI OTSUS ACEH
Pemberian otonomi khusus oleh pemerintah pusat kepada Provinsi
Aceh adalah melalui konsep desentralisasi asimetris di mana
bertujuan untuk merangkul provinsi Aceh agar tetap berada dalam
kesatuan NKRI dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh.
Melalui kebijakan desentralisasi asimetris, pemerintah pusat telah
memberi konsesi-konsesi yang luas kepada Provinsi Aceh dengan
melimpahkan berbagai kewenangan administrasi, politik,
mengakomodasi identitas lokal, sampai memberikan sumber-sumber
keuangan, sebagaimana yang diatur dalam UU PA.

Pada praktiknya, ditemukan bahwa masih terdapat 3 (tiga)


Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) yang belum ditetapkan, juga
Rancangan Qanun Aceh yang harus diselesaikan sebagai
implementasi UU PA, dan masih banyak lagi.
KESIMPULAN
Dari pemaparan materi di atas, dapat disimpulkan
bahwa otonomi daerah dan otonomi khusus
memiliki perbedaan dari segi pemberlakuan serta
ekonomi. Daerah Aceh sendiri termasuk salah satu
daerah istimewa di NKRI sehingga diberi
kewenangan dalam hal otonomi khusus. Selain itu,
gerakan kemerdekaan masyarakat Aceh yang
seperatis menjadi salah satu penyebab
pemberlakuan otonomi khusus tersebut.
Implementasi otsus dalam daerah ini menerapkan
konsep desentralisasi asimetris dengan tujuan
mempertahankan Aceh agar tetap bertahan dalam
kesatuan NKRI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai