PENDAHULUAN
Republik Indonesia. status istimewa tersebut diraih karena kondisi sosial budaya
masyarakat Aceh yang khas, potensi kekayaan alam di Provinsi Aceh, serta
kiprah masyarakat Aceh yang besar serta berharga dalam sejarah perjuangan
beragama Islam dan di dukung pula oleh adat istiadat masyarakat Aceh yang
dimulai pada sejak berdirinya Negara Islam Indonesia di Aceh yang dipimpin
oleh Tengku Daut Beureueh pada Tahun 1953. Berdirinya Negara Islam
1
Abu Bakar Al Yasa, Syariat Islam di Provinsi NAD, Paradigma, Kebijakan, (Banda
Aceh: Dinas Syariat Islam Provinsi NAD, 2005), h.62-63.
1
sehingga diganti menjadi Provinsi Sumatra Timur. Menanggapi kekecewaan
kepentingan masyarakat Aceh serta menjaga supaya Aceh tetap menjadi Wilayah
kepercayaannya itu”. 3.
Juga sesuai dengan Undang-undang dasar 1945 tahap kedua yang berlaku
pada tanggal 5 juli 1959, di dalamnya termaktub kalimat; Bahwa piagam Jakarta
dengan demikian piagam jakarta telah diakui kembali secara sah, maka dalam
menjalankan syariat islam tidak ada lagi halangan bagi umat islam di
Indonesia.
2
Ibid, hal. 66.
3
Undang-undang dasar 1945 pasal 29 ayat (1).
2
suatu daerah diberi kewenangan untuk mengatur rumah tangganya sendiri dan
Perda dan Qanun sudah banyak yang dihasilkan Pemerintah Aceh dalam
Nomor 3 tahun 2000 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Majelis
tentang perubahan atas Perda Nomor 3 Tahun 2000, Qanun Nomor 10 Tahun
2002 tentang Peradilan Syariat Islam, Qanun Nomor 11 Tahun 2002 tentang
pelaksanaan syariat Islam bidang Aqidah, Ibadah dan Syiar Islam, Qanun
4
Dinas syariat Islam, Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Nanggroe Aceh
Darussalam, 2003). hal.4.
3
pendukung pelaksanaan syariat Islam. Syariat Islam secara Kaffah diartikan
Lembaga yang dibentuk untuk menjalankannya yaitu, Dinas Syariat Islam yang
memberikan masukan dan kritikan terhadap jalannya hukum Syariah, dan Polisi
Pemerintahan Desa berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang
5
Misra A. Muchsin, et al, Buku panduan pelaksanaan Syariat Islam Bagi Birokyat, cet,
Ke-2 (Banda Aceh: Dinas Syari’at Islam Nanggroe Aceh Darussalam 2008), hal.2.
6
Ibid, hal.2.
4
diakui oleh Pemerintahan Nasional dan di dalam wilayah kabupaten. 7
membuka peluang bagi otonomi yang lebih besar bagi daerah, antara lain
keuangan antara pusat dan daerah. Khusus bagi Aceh, terdapat Undang-
bawah Mukim atau nama lain yang menempati wilayah tertentu, yang di
pimpin oleh Keuchik atau nama lain dan berhak menyelenggarakan urusan
rumah tangganya sendiri ( Qanun No. 5 tahun 2003, pasal 1 ) oleh karena itu
5
dalamnya terdapat pula lembaga-lembaga kemasyrakatan Gampong, Salah
Pageu berarti pagar dan gampong berarti desa. Jadi, pageu gampong
adalah pagar desa. Maksud dari istilah tersebut adalah usaha menjaga nama baik
(marwah) dan kredibilitas sebuah gampong dari hal-hal atau perbuatan tidak
baik yang dapat mencemari nama baik gampong. Pageu gampong bertujuan
untuk mengatasi muncul dan berkembangnya hal-hal yang tidak baik (negatif),
baik yang timbul dari dalam gampong sendiri maupun dari luar. 10
nilai adat dan budaya yang menjadi landasan hidup bagi masyarakat. Hal ini
disistematiskan pada masa pemerintahan sultan iskandar muda. Dari sisi historis,
pelaksanaan hukum adat ini tidak dapat dipisahkan dari hukum agama, kedua
masyarakat Aceh. Pada masa itu muncul istilah “adat bersendi syara’, syara’
bersendi adat” yaitu bahwa agama bersumber dari Al-qur’an dan hadist serta
adat dirumuskan melalui undang-undang dan reusam negeri yang disusun oleh
kuat maka kuat pula adatnya, begitu juga sebaliknya apabila adatnya kuat maka
9
Ibid, hal. 56.
10
Emk. Alidar mizan.M.Hum, 2003. Pageu gampong (suatu tradisi masyarakat
aceh dalam menjaga lingkungan). PPISB, hal.1.
6
susunan struktur kepemerintahan Gampong yang di dalamnya terdapat
lembaga Pageu Gampong. Dilihat dari beberapa aspek, baik dari aspek
kemajuan maupun lambatnya proses yang berjalan, hal ini terjadi tentulah
Langsa”
B. Rumusan Masalah
7
1. Bagaimana Peran Pageu Gampong dalam Menjaga Penegakan Syariat
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Peneltian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
E. Kerangka Teori
1. Peranan
8
kedudukan (status) apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai
dalam usaha menjalankan hak dan kewajibannya sesuai status yang dimilikinya,
dan seseorang dapat dikatakan berperan jika ia telah melaksanakan hak dan
pola prilaku kolektif yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang
terhadap sebagai wujud dari suatu kedudukan (status) untuk menjalankan hak dan
kewajibannya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh anggota-anggota lain dari
sebagai berikut13:
a. Peranan yang melekat pada diri seseorang harus dibedakan dengan posisi
9
b. Peranan lebih banyak menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri dan
kehidupan kemasyarakatan.
b. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh
c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai prilaku individu yang penting bagi
masyarakat lambat laun menjadikan adat itu sebagai adat yang seharusnya
berlaku bagi semua anggota masyarakat, dengan dilengkapi oleh sanksi sehingga
Lembaga adat merupakan salah satu bagian dari lembaga sosial yang
memiliki pera untuk mengatur hal-hal yang berhubungan dengan adat istiadat di
tempat lembaga itu berada. Lembaga sosial berfungsi sebagai pedoman bagi
manusia dalam bersikap dan bertingkah laku lembaga sosial sebagai unsur
14
Ibid
15
Tolib Setiadi, 2015, Inti Sari Hukum Adat Indonesia, Bandung, Alfabeta. H. 1
10
kendala dalam masyarakat agar tidak melakukan pelanggaran terhadap norma-
norma sosial yang berlaku dalam kehidupan masyarakat dan secara individual
Dalam hal ini manusia diharapkan dapat berbuat sopan dan ramah
terhadap orang lain agar dapat tercipta pula suatu perdamaian dan kerukunan
hidup bersama. Lembaga adat merupakan kata gabungan dari lembaga dan adat.
Kata lembaga dalam bahasa inggris disebut dengan institution yang berarti
lembaga bisa diartikan sebagai sebuah istilah yang menunjukan kepada pola
prilaku terdiri dari interaksi sosial yang memiliki struktur dalam suatu kerangka
nilai yang relevan, sehingga lembaga adat adalah pola prilaku masyarakat yang
mapan yang terdiri dari interaksi sosial yang memiliki struktur adat yang relevan.
menjadi bagian dari susunan asli desa yang tumbuh dan berkembang atas
11
memberdayakan, melestarikan, dan mengembangkan adat istiadat sebagai wujud
adalah lembaga kemasyarakatan baik yang sengaja dibentuk maupun yang secara
wajar tumbuh dan berkembang didalam sejarah masyarakat atau didalam suatu
hukum adat masyarakat tertentu dengan wilayah hukum dan hak atas harta
kekayaan didalam hukum adat tertentu serta berhak dan berwenang untuk
berkaitan dengan dan mengacu pada adat istiadat dan hukum adat yang berlaku.
adalah suatu organisasi atau lembaga masyarakat yang dibentuk oleh suatu
kewajiaban untuk membina dan mengembangkan adat istiadat yang hidup dan
12
bermanfaat dalam pembangunan dan ketahanan nasional.
belanja daerah (APBD) provinsi dan kabupaten/kota beserta sumber lainnya yang
terdiri dari tuha peut gampong tokoh-tokoh muda sebagai Wilayatul Qura
yang bekerja secara suka rela ditingkat gampong masing-masing, lembaga ini
paling rendah dan satu hubungan yang bersifat koordinatif, konsultatif, dan
17
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah Dan Kecamatan
(Banda Aceh: Peraturan Daerah nomor 5 tahun 2000), hal. 18.
13
komunikatif dengan WH yang bertugas di Kecamatan dan Kabupaten/Kota.
F. Definisi Istilah
istilah, adapun batasan istilah yang di anggap perlu oleh penulis adalah:
1. Peran adalah perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang
4. Syariat Islam dalam Bahasa Arab yakni berisi hukum dan aturan Islam
dibagi kedalam dua pengertian yaitu: Dampak positif dan dampak negatif22
G. Metodologi Penelitian
18
Kamus Besar Bahasa Indonesia versi online h t t p s : / / k b b i . w e b . i d / p e n e g a k a n
19
Istilah dalam masyarakat Aceh. h t t p s : / / k b b i . w e b . i d / p e r a n
20
Kamus Besar Bahasa Indonesia versi online h t t p s : / / k b b i . w e b . i d / p e n e g a k a n
21
Mahmud Syaltut, Al- Islam Aqidah wa Syariah, (Beirut: Dar Ak-Quran, 1966), h. 12.
22
Suharno dan Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Semarang: Widya
Karya,), hal. 243
14
Guna memperoleh data yang berkenaan dengan peran tokoh Gampong
maka dilakukan dengan penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan
di lapangan, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data sebenarnya,
data yang pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak.23
ini menggunakan metode deskriptif analitis, dimana pada penelitian ini bertujuan
dan menganalisis terhadap data-data yang ada, dalam hal ini berusaha
adanya.25
2. Lokasi penelitian
23
Sugiono, Metodelogi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D, (Bandung:
Alfabet,2010), hal. 9.
24
Amiruddin, Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Rajawali
Pers, 2010), hal. 30.
25
Nasir Budiman, dkk, Pedoman Penulis Karya Ilmiah, (Banda Aeh, Ar-Raniry, 2004),
hal., 23-24.
15
Langsa Baro Kota Langsa.
yaitu:
a. Observasi
pelaksanaan pengumpulan data, maka metode observasi ini dibagi dalam dua
bagian, yaitu: 27
Jadi, observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non
partisipan, dimana peneliti tidak terlibat langsung hanya berfokus pada bagaimana
mengamati, mempelajari dan mencatat fenomena yang diteliti. Hal ini dilakukan
16
Kifayah.)
b. Wawancara
28
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, hal., 198.
29
Sugiono, Metodelogi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D, hal., 233.
17
dijadikancdata dalam penulisan skripsi ini. Hasil wawancara itu berupa jawaban
dalam penulisan skripsi. Wawancara akan ditujukan kepada informan yang terdiri
dari Pageu Gampong, Geuchik gampong, Tuha Peut, Tengku Imum sebagai tokoh
penelitian.
c. Dokumentasi
yang lebih lengkap dan akurat maka penulis menambahkan studi dokukmentasi.
Dokumentasi yaitu pencarian data mengenai hal-hal atau berupa catatan, transkip,
buku, surat kabar, majalah dan agenda yang berkaitan dengan masalah
penelitian.31
Serta pencantuman rujukan dokumen atau buku yang memiliki keterkaitan dengan
penelitian.
30
Heru Iranto dan Burhan Bugin, Pokok-Pokok Penting Tentang Wawancara dalam
Metode Penelitian Kualitatif, (jakarta: Rajawali Press, 2011), hal., 56.
31
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: Renika
Cipta, 2010) hal., 274.
18
4. Sumber Data Penelitian
Data dapat dikumpulkan langsung oleh peneliti melalui pihak yang disebut
sebagai sumber data primer dan yang dikumpulkan peneliti melalui pihak kedua
Sumber data primer adalah sumber data pertama dimana sebuah data
dihasilkan. Data primer disebut juga data asli atau data berupa data baru, dalam
penelitian ini data diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi terkait Peran
Sumber data sekunder adalah sumber data kedua, data ini diperoleh dari
5. Informan Penelitian
Untuk memiliki gambaran yang jelas dalam penelitian maka penulis akan
32
Suharsimi arikunto,Prosedurr Penelitian Suatu pendekatan Praktis,(Jakarta:Renika
Cipta, 2010), hal., 117.
33
Burhan Bugin,Metodelogi Penelitian Sosial, Format-format Kuantitatif dan Kualitatif
(Surabaya:Erlangga,2001), hal., 129.
19
memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.
atau data sekunder, yang digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun
fokus penelitian ini masih sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk
kelapangan.34
b. Analisis di lapangan
selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat observasi dan
wawancara penulis sudah dapat menganalisis terhadap apa yang ditemukan dari
dalam analisis data kualitatif dilakukan dengan cara interaktif dan berlangsung
secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Aktivitas dalam
analisis data, yaitu data reduction, data display, dan data conclusion
drawing/verification.
Data yang diperoleh di lapangan sangat banyak dan kompleks dan harus
dicatat semua oleh peneliti. Oleh karena itu adanya data reduksi untuk
20
Setelah data reduksi selanjutnya adalah penyajian data. Penyajian data
dapat dilakukan dengan membuat pola, tabel atau sejenisnya dari fokus
masalah penulis, agar data yang disajikan tersusun rapi dan saling
berkaitan. Hal ini akan memudahkan penulis untuk memahami data yang
telah didapatkan.
pada awal bersifat valid dan konsisten setelah peneliti turun ke lapangan,
kredibel.35
4. Pedoman Penelitian
Adapun pedoman untuk cara penulisan dan cara penelitian ini bedasarkan
buku panduan penulisan skripsi yang dikeluarkan oleh Falkutas Syariah Institut
35
Ibid hal 245-252
36
Tim Fakultas Syariah IAIN Langsa, Panduan Penulisan Skripsi ( Langsa : Fakultas
Syariah, 2018) hal 1-61
21
permasalahan pada penelitian ini. Adapun mengenai penelitian terdahulu sebagai
berikut :
keputusan seorang polisi harus dipatuhi, demi ketertiban umum yang luas.
posisi tersendiri, yakni sebagai jantung dalam Dinas Syariat Islam yang
22
syariat atau disebut “ shari’at police” Kedudukannya berada di tengah-
umum, mulai dari segi ibadah, muamalah, politik sosial dan budaya. Dan
pemerintahan.37
23
pengajian di mesjid, membentuk pageu gampong untuk mengontrol
3. Khaidar Ikhsan di UIN Ar-Raniry Banda Aceh pada tahun 2019. “Peran
Gampong Beurawe Kota Banda Aceh” Skripsi, UIN Ar-Raniry Banda Aceh 2018
24
kesemuanya berhubungan dengan khalwat.39
sehingga dapat menjauhi perbuatan khalwat karena itu hal yang dilarang
Allah SWT.
lembaga yang dipakai sebagai objek yang diteliti yaitu atau Syariat Islam.
Tabel 1.1
39
Khaidar Ikhsan, “Peran Aparatur Gampong dalam Pencegahan Khalwat (Studi di
Mukim Lambaroh Kecamatan Peukan Bada Kab. Aceh Besar), Skripsi, UIN Ar-Raniry Banda
Aceh 2019.
25
Darussalam). Syariat Islam di
Kota Langsa”
2. Oriza Muhazirah “Upaya Tokoh Penelitian ini
Kota Langsa”
I. Sistematika Pembahasan
26
Bab I merupakan pendahuluan, di dalam pendahuluan ini penulis
pembahasan.
menjadi dua perspektif yaitu 1. perspektif islam dan 2. perspektif qanun yang
Bab III merupakan Data-data yang didapat seperti Profil Gampong dan
27
BAB II
A. Pageu Gampong
masyarakat aceh, tradisi ini merupakan warisan leluhur yang terus dijaga dan
hal negatif yang dapat merusak tatanan dan ketentraman serta ketertiban
kehidupan masyarakat gampong. Dengan kata lain pageu gampong adalah upaya
40
Muhammad Hakim Nyak Pha, Adat dan Penegakan disiplin Masyarakat, dalam Buletin
Haba, No. 13 Th. III, Edisi Januari-Maret, 2000, hal.10
28
baik dan marwah gampong, sehingga gampong mereka tetap di hormati dan
gampong lainnya. Dalam pageu gampong terdiri dari Geuchik, sekdes, tuha peut,
manusia lain, yang penting adalah reaksi yang timbul sebagai akibat hubungan-
menjadi semakin luas. Hal ini terutama disebabkan oleh karena keinginannya
untuk menjadi satu dengan manusia lain yang berada disekelilingnya yaitu
sekelilingnya.
balik yang saling pengaruh mempengaruhi dan juga kesadaran untuk saling tolong
41
ibid
42
Lembaga Adat dan Kebudayaan Aceh ( LAKA), 1990, Pedoman Umum Adat Aceh.
Edisi I, Banda Aceh, hal.50
43
Kaoy Syah, Muhammad, 2000, Keistimewaan Aceh Dalam Lintasan Sejarah. PB.
Al-Jami‟iyatul Washliyah, Jakarta, hal.22
29
di dalam alam pikiran bagian terbesar warga masyarakat tentang apa yang
dianggap baik (sehingga harus diikuti), dan apa yang tidak baik (sehingga harus
berkembang sejak lama dan telah mencapai suatu kemantapan dalam jiwa
atau lembaga kontrol sosial informal yang kuat semisal tradisi/lembaga pageu
gampong dalam masyarakat aceh. Lembaga/ tradisi adat seperti ini menjadi
lembaga kontrol sosial informal ini, membuat masyarakat desa tidak begitu
pihak lain. Oleh karena itu bagi masyarakat-masyarakat tertentu yang masih
sendiri. 45
44
Ibid
45
Lembaga Adat 2003, Pemberdayaan Adat Aceh dan Berbagai Masalah, Bahan
pelatihan pada PPISB Unsyiah Banda Aceh, hal.110
30
Lembaga kontrol sosial informal yang hidup dan berkembang
dalam masyarakat dapat dikatakan sebagi hukum adat. Ini terlihat dari
Kedua hal di atas, yaitu melakukan kontrol sosial dan usaha untuk
mempertahankan diri atau menjaga nama baik diri serta lingkungan secara
adat.47
Majelis Adat Aceh (MAA) melalui pemerintah kota Banda Aceh tentang
46
Lembaga Adat Dan Kebudayaan Aceh ( LAKA ), 1990, Pedoman Umum Adat Aceh,
Edisi I, Banda Aceh, hal.224
47
Lembaga Adat 2003, pemberdayaan Adat Aceh dan Berbagai Masalah, Bahan
Pelatihan pada PPISB Unsyiah, Banda Aceh, hal.78
31
sesat /pedangkalan akidah pembagian buku-buku kristenisasi, dapat mengancam
ketertiban warung kopi, yang berada dalam wilayah gampong untuk wajib
bersih dan makmur, salah satu pointnya adalah “untuk menghindari dosa
dan menjaga mutu / kualitas tidak di benarkan berkata bohong dalam jual
beli, seperti buah-buahan dan lain-lain, yaitu buahan yang muda dikatakan
gampong atau mukim untuk terwujudnya masyarakat aman dan damai, dan
akhlak / budi pekerti dan sopan santun dalam pergaulan keluarga dan
32
Agar dakwah dapat mencapai sasaran-sasaran strategis jangka panjang,
penataan perkataan maupun perbuatan yang dalam banyak hal sangat relevan
dan terkait dengan nilai-nilai keislaman, dengan adanya kondisi seperti itu maka
menganggap bahwa dakwah dalam frame “amar ma’ruf nahi munkar”, hanya
antarnya mencari materi yang cocok, mengetahui psikologis objek dakwah secara
kekompakan masyarakat gampong, sudah ada sejak lama dan mendarah daging
dikatakan tradisi pageu gampong sudah menjadi Adat yang sulit untuk
hal negatif yang dapat merusak tatanan dan ketentraman serta ketertiban
kehidupan masyarakat gampong. dengan kata lain, pageu gampong adalah upaya
33
baik dan marwah gampong, sehingga gampong mereka tetap dihormati dan
gampong lainnya.
Menjaga nama baik gampong menjadi tanggung jawab kolektif dari semua
dengan orang yang sudah tua.50 Meskipun tradisi ini merupakan tanggung jawab
kolektif, namun pada hakekatnya pelaksanaan tradisi ini tetap dimulai dari
karena setiap individu harus menjaga nama baiknya sendiri, dan juga nama
kedudukan harga diri martabat pada posisi yang sangat tinggi dan dihormati,
karena hal ini sejalan dengan ajaran islam dan adat budaya orang Aceh yang
Tetapi harga diri tetap diatas segalanya yang harus dipertahankan bagi orang
Aceh, baik harga diri sendiri maupun harga diri kawoem (golongan).51
a. Ketentuan Umum
50
Drs. Rusdi Sufi, Budaya Masyarakat Aceh. Cetakan pertama 2004. hal.45
51
Djojodiguno. M.M, 1958, Menyandera Hukum Adat, Yayasan penerbit UGM,
Jogjakarta, hal. 69.
52
Www.bphn.go.id/data/documents/03pdaceh005
34
1. Kabupaten dan Kota, adalah Kabupaten dan Kota dalam Provinsi
oleh Camat.
5. Mukim atau nama lain, adalah kesatuan masyarakat hukum dalam Provinsi
Mukim atau nama lain yang menempati wilayah tertentu, yang dipimpin
oleh Keuchik atau nama lain dan berhak menyelenggarakan urusan rumah
tangganya sendiri;
7. Tuha Peuet Gampong atau nama lain, adalah Badan Perwakilan Gampong
yang terdiri dari unsur ulama, tokoh adat, pemuka masyarakat dan cerdik
35
adat istiadat yang ditetapkan oleh Keuchik setelah mendapat persetujuan
Istiadat.
1. Penyelenggaraan pemerintahan,
Gampong;
53
Qanun Aceh no 10 tahun 2008 tentang lembaga Adat dan Qanun Aceh no 09 tahun
2008
36
2. Pembangunan,
istiadat di Gampong.
Gampong.
37
Pasal 12 : (1) tugas dan kewajiban Keuchik adalah :
masyarakat.
Pageu gampong sebagai suatu istilah terdiri dari dua kata yakni “Pageu”
dan “Gampong”. Pageu artinya pagar dan Gampong artinya Kampung sebagai
38
suatu kesatuan masyarakat.55
Gampong disini tidak berarti membuat pagar kampung atau menunjuk sejumlah
sebagai suatu sistem tata kehidupan bersama yang bersifat protektif untuk
diketahui bahwa ada dua konsep Pageu Gampong yaitu sebagai sistem preventif
Dalam masyarakat Adat Aceh, sebagaimana masyarakat Adat lainnya, hal ini
39
Aceh :
syedara”
sesama.
yang terganggu.
anggota masyarakat secara Adat. Sistem penyelesaian perkara secara adat ini
lazim disebut dengan peradilan adat, yakni peradilan penyelesaian sengketa secara
damai.
ini:
Phang Reusam bak Lakseumana” Adat ngon hukom lagee zat ngon sifeut mandua
40
nyan hanjeut tapisah teuma”58.
masyarakat agamais dan religius sangat menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan
budaya, sehingga dalam setiap kegiatan baik yang menyangkut dengan ekosistem
dengan larangan atau pantangan yang kalau dilanggar akan ada sanksinya.
ini disebabkan karena kurangnya pemahaman masyarakat atau para generasi muda
kebiasaan yang terus menerus dilakukan dalam tatanan perilaku masyarakat Aceh
Rabi‟ul Awal, Rabi‟ul Akhir, Jumadil Awal dan Jumadi Akhir. Adat khanduri
agama , misalnya upacara khitan sunnah rasul, hakikah, qurbeun, khatam Qur‟an
dan lain-lain.
41
pada tatanan Adat-Istiadat, pelaksanaan prosesi adat sebahagian besar tidak
mengerti lagi terutama para pemuda bahkan sebahagian besar telah ditinggalkan
karena dianggap tidak sesuai dengan budaya yang berkembang saat ini.
berpengaruh bagi umat manusia dalam segala ruang lingkup kehidupannya, tidak
memandang perbedaan ras, suku, warna kulit maupun kebangsaan. Hal ini dapat
dilihat dalam historisitas islam itu sendiri bahwa proses syiar islam telah mampu
ruang dan waktu memiliki hubungan yang relevan antara ajaran islam terhadap
segala segi kehidupan manusia hingga saat ini. Sebagaimana misi ajaran islam
42
berdakwah adalah kewajiban, sebagaimana tercantum dalam Qs. Ali imran :104:
terkandung nilai-nilai humanis bagi umat manusia yang bersifat universal, mampu
sebagai upaya menjadikan sumber konsep bagi manusia di dunia ini di dalam
meniti kehidupannya. 62
manusia.
yang menyangkut segala kehidupan, yakni politik, sosial, ekonomi, budaya serta
damai, baik melalui para pedagang muslim atau perkawinan dengan masyarakat
pribumi serta peranan para ulama sebagai muballigh. Ajaran islam mampu
62
Asep Saeful Muhtadi dan Agus Ahmad Safei, Metode Penelitian Dakwah, Bandung :
Pustaka Setia, 2003, hal.113
43
memikat para penduduk pribumi karena dengan mudah dipelajari dan diamalkan.
bidang ekonomi, konsep cuci kaki (bersuci) ketika memasuki tempat ibadah
Keterkaitan dakwah islam dengan kultur sangat erat karena ajaran Islam telah
menjadi bagian budaya, sedangkan budaya diadopsi oleh islam untuk diluruskan
melalui pendekatan budaya telah menjadi bukti islam telah menjadi agama
1. Pengertian Peran
Peran adalah kumpulan dari perilaku yang secara relatif homogen dibatasi
secara normatif dan diharapkan dari seseorang yang menempati posisi sosial yang
individu, bagi mereka yang berhasil pasti ada imbalannya dan bagi mereka yang
63
Rohiman Notowidagdo, Ilmu Budaya Dasar Berdasarkan al-Qur‟an dan Hadits, Jakarta
: RajaGrafindo Persada, 2000, hal.26
64
Marlin M. Friedman,et.al, Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori dan Praktik,
Edisi kelima, Alih Bahasa: Achir Yani S. Hamid.et. al (Jakata: EGC, 2014), h. 298
44
gagal pasti ada hukumannya. Menurut Schneider sebagaimana yang dikutip oleh
Junidar Hasan et.al menjelaskan bahwa ada empat kategori untuk tujuan-tujuan
utama dari tujuan yang digeneralisasi yang disediakan oleh peran dan diharapkan
dapat deperankan oleh orang dan berfungsi untuk menarik orang dalam peran ini,
suatu peran maka ada kesempatan untuk mencapai tujuan lain. Misalnya
Dari segi lain tujuan ini merupakan satu bentuk paksaan dimana sipelaku
berpendidikan rendah digaji dengan upah yang rendah namun tetap bekerja
karena tanpa melakukan hal tersebut maka ia tidak bisa untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
perasaan dihormati, dinilai oleh orang lain sebagai yang penting. Orang
yang dianggap penting sangat berbeda antara individu yang satu dengan
yang lainnya atau kelompok yang satu dengan yang lainnya. Penghargaan
65
Hasan et.al, Sosiologi Indonesia (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), h.24.
45
c. Rasa aman, tujuan yang dimasudkan dapat memberikan rasa aman secara
2. Peran Sosial
Peran adalah kata yang tidak asing lagi kita dengar dan diucapkan oleh
masyarakat dalam pergaulannya setiap hari meskipun kata tersebut kadang tidak
tentang tingkah laku dan sikap yang dihubungkan dengan status tertentu
tingkah laku di dalam status tertentu yang berhubungan erat dengan sifat-
suatu bagan normal, dimana bagan ini sesuai dengan status individu di
perbedaan di dalamnya.
66
23 H. Abu Ahmadi, Psikologi Sosial Edisi Revisi(Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hal.
106-7.
46
Peran sosial bisa diketahui oleh manusia kalau ia mempelajari dan
lainnya. Sebab yang menentukan peranan sosial adalah diri kita sendiri dengan
pemufakatan atau tradisi. Jadi orang-orang yang menjadi anggota kelompok itulah
67
David G. Myers, Psikologi Sosial (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), hal 292.
47
BAB III
Kumpulan Data
A. Profil Gampong
dibangun oleh Bank Tabungan Negara atau BTN yang lebih dikenal dengan nama
Komplek BTN Seuriget. Komplek BTN Seuriget ini terbagi dari beberapa blok
dari blok A sampai dengan blok M. Komplek BTN Seuriget ini tunduk ke 3
Bujok Beuramoe. Yang tunduk ke Gapong Seuriget terdiri dari 3 blok, Blok A,
Blok B dan Blok C, yang tunduk ke Gampong Paya Bujok Beuramoe blok D, E
dan blok F sedangkan ynag tunduk ke Gampong Birempuntong adalah dari blok
G, H, I, J, K, L dan blok M.
Kemudian setelah adanya pemekaran maka seluruh blok ini menjadi satu
dan membentuk sebuah Gampong yang kemudian diberi nama Gampong Serambi
Serambi Indah untuk pertama kalinya ditahun 2012 dan dimana Saudara TM.
Ridasha terpilih sebagai Gechik pertama di Gampong Serambi Indah. Pada tahun
2018 kemarin tepatnya bulan Februari 2018 dilakukan pemilihan kembali untuk
yang kedua maka terpilihlah Saudara Malikul Adil yang terpilih untuk
48
menggantikan Geuchik lama yang sudah berakhir masa jabatannya.
Berikut ini adalah data pelanggaran qanun Syariah di kota langsa pada
tahun 2017 s/d 2019 yang berdasarkan pada jumlah kasus yang berhasil di
Berdasarkan hasil data yang didapat dari Dinas Syariat Islam di Kota
tahun 2002 tentang Pelaksanaan Syariát Islam Bidang Aqidah, Ibadah dan Syiár
Islam mencapai 1088 Orang, dan diikuti dengan qanun Nomor 06 Tahun 2014
Aqidah, Ibadah dan Syariát Islam. Dalam qanun ini terdapat beberapa jenis
pelanggran diantaranya:
68
Dinas Syariat Islam Kota Langsa Tahun 2019
49
b. penertiban pedagang makanan/ minuman pada bulan Ramadhan
keras
Khalwat
Jamariah Khalwat
50
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Kota Langsa
tradisi budaya yang hidup dalam masyarakat aceh, tradisi ini merupakan warisan
leluhur yang terus dijaga dan dilaksankan secara turun-temurun hingga dewasa
ini. Pelaksanaan tradisi ini merupakan salah satu cerminan perilaku masyarakat
Kota Langsa yang telah menetapkan Peraturan Daerah atau Qanun yang wajib
dipatuhi oleh setiap masyarakat desa yang ada di Kota Langsa. Sebagaimana
disampaikan oleh Bapak Drs. H. Mursyidin Budiman selaku Ketua MAA Kota
“jadi istilah pageu gampong ini itu seperti aparat gampong atau petugas
gampong untuk menjaga kelestarian adat istiadat dan syariat islam yakan
terutama syariat islam”69
gampong sangat lah penting dalam menjaga kelestarian adat istiadat dan syariat
islam, namun berdasarkan hasil observasi peneliti masih ada terdapat desa yang
69
Hasil wawancara dengan dengan Bapak…….. Selaku Ketua MAA Kota Langsa pada
tanggal 15 Oktober 2020
51
belum menjalankan pageu gampong yaitu di Desa Serambi Indah Kec langsa baro.
seperti anak muda yang berduaan disaat jam malam atau melakukan mesum,
seperti yang disampaikan oleh kepala Desa Serambi Indah Bapak Malikul Adil
beliau mengatakan:
“Jadi begini peneguran ada, seperti orang pacaran yang melewati batas
waktu malam tetap ada peneguran agar tidak terjadinya hal hal yang
tidak diinginkan, dan apabila itu terjadi, seperti beberapa tahun lalu, ya
kita tangkap kita panggil geuchik gampongnya geuchik mana kita duduk
dulu kita selesaikan masalahnya di gampong”.70
Dan juga seperti yang di sampaikan Oleh Tuha Peut Desa Serambi Indah,
Dan juga yang disampaikan oleh Pak Imam Desa Serambi Indah, Bapak
“Kita selesaikan dengan cara adat gampong itu dipanggil ditegur dikasih
pembinaan kalau memang berulang ulang nah ini baru nanti kita lapor ke
dinas syraiat islam dan ini memang harus kita selesaikan di gamong dulu
dan melibatkan perangkat desa imam tuhapeut kalau memang terjadi
permasalahan”72
70
Hasil wawancara dengan dengan Bapak…….. Selaku Kepala Desa Serambi Indah pada
tanggal 5 Oktober 2020
71
Hasil wawancara dengan dengan Bapak…….. Selaku Kepala Dinas Syariat Islam Kota
Langsa pada tanggal 13 Oktober 2020
72
Hasil wawancara dengan dengan Bapak…….. Selaku Kepala Desa Serambi Indah pada
tanggal 5 Oktober 2020
52
Berdasarkan hasil wawancara bahwasannya setiap terjadi pelanggaran
maka diselesaikan dulu di tingkat desa, dan untuk pengawasan itu sendiri sudah
ditetapkan oleh Desa terhadap masyarakat yang ditunjuk untuk menjalankan peran
“Yang menjalankan pangawasan itu ada, dari masyarakat kita juga yang
ditugaskan untuk menjaga keamanan, dan di gampong kita itu ada 3
orang dan itu juga ada plot dana dari desa untuk pengawasan
keamanan”.73
Seperti yang disampaikan bahwasanya untuk pengamanan Gampong itu
terdapat anggarannya yang sudah ditetapkan oleh desa untuk keamanan, dan di
desa serambi Indah terdapat 3 Orang yang bertugas dan bertanggung jawab untuk
peran keamanannya kurang efektif karena hanya terfokus pada penjagaan Kantor
Desa Serambi Indah, seperti yang disampaikan oleh Tuha Peut desa Serambi
dari Masyarakat gampong yang bertugas menjalankan pageu gampong juga, juga
ada perwakilan dinas Syariat Islam atau WH (Wilayatul Hisbah) untuk mengawasi
73
Hasil wawancara dengan dengan Bapak…….. Selaku Kepala Desa Serambi Indah pada
tanggal 5 Oktober 2020
74
Hasil wawancara dengan dengan Bapak…….. Selaku Tuha Peut Desa serambi Indah
pada tanggal 5 Oktober 2020
53
keamanan di setiap Desa di Kota Langsa, seperti yang disampaikan oleh Kepala
Bidang Administrasi Dinas Syariat Islam Kota Langsa, Bapak Teuku Nazri beliau
mengatakan:
“Sebagian dari gampong kadang ada pakai oleh orang kampung setempat
untuk pengawasan islam ada sebaian desa yang langsung dipakai anak
wh yang ada didesa itu, Pengawasan itu ada yang dari dinas juga 1 orang
yang dari gampong juga 1 orang tapi itu tidak semua desa yang ada dan
ada yang tidak ada, tapi kalau yang dari kantor kami sudah semua ada
tiap desa sudah ada masing masing pengawas satu orang dari kantor dan
setiap pengawas yang ada didesa itu memang di gaji memang itu sudah
ada anggarannya sendiri, tapi di desa dibuat namanya ada tapi kerjanya
tidak ada’’.75
Dan Dinas Syariat Islam Kota Langsa sedikit kecewa karena peran pageu
gampong di setiap desa itu kurang efektif, karena kurangnya koordinasi terhadap
kurangnya koordinasi antara petugas pageu gampong dengan pihak dinas syariat
islam, Karena terkadang banyak laporan bukan dari orang yang ditugaskan untuk
kejadian tersebut.
75
Hasil wawancara dengan dengan Bapak…….. Selaku Kepala Dinas Syariat Islam Kota
Langsa pada tanggal 13 Oktober 2020
76
ibid
54
Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwasanya peran pageu
berperan penting dalam menjaga kelestarian adat dan syariat Islam di Kota
yang berperan atau bertugas untuk menjaga kemamanan syariat islam masih
koordinasi terhadap orang yang berperan sebagai pageu gampong di desa dengan
pihak Dinas Syariat Islam, karena kebanyakan laporan pelanggaran Syariat Islam
di Kota Langsa.
ataupun perbuataan yang kita lakukan harus memberikan manfaat terhadap apa
Dalam menjalan kan Pageu Gampong harus adanya Peraturan (qanun) yang
berlaku sebagai aturan hukum, namun nyatanya yang terjadi masih belum ada
Abdul Djalil Ibrahim Selaku Tuha Peut Desa Serambi Indah, beliau mengatakan:
“sampai hari ini kami belum dapat, kami sudah mencari kemana mana
istilahnya mencari tahu itu sebagai formatnya bagaimana dibuat, dengan
55
adanya format demikian mungkin bahasanya nanti akan kami rubah
rubah, dan sampai hari ini kami belum dapat”.77
“semua desa itu dulu pernah dibuat resam gampong, resam gampong itu
kalau dilihat di semua desa belum tentu semua ada, padahal udah tahun
dua ribu berapa sudah disuruh buat oleh Pak Wali untuk setiap desa,
resam gampong itu ya itu sebenanya untuk masalah mesum dan masalah
lain lainya”.78
Terlihat bahwasanya belum semua Desa yang ada di Kota Langsa ini
membentuk sebuah Qanun Desa sebagai aturan yang berlaku didesa itu sendiri,
Padahal sudah ada arahan oleh pemerintah kota untuk membentuk sebuah Qanun
Desa, namun Masih tetap ada yang belum membentuk Qanun tersebut.
Walapun belum adanya Qanun yang dibuat, pihak Perangkat Desa juga
“Dan kami kepingin dan sudah ada program untuk membuat qanun
gampong khusus yang seperti ini tapi belum kami dapat, di kampong
kampong lain juga sudah kami cari baik di langsa barat maupun langsa
lama dan sampai hari ini belum dapat, dan pada waktu itu disini marak
maraknya mesum karena ada beberapa orang ditangkap Cuma
penyelusaiannya itu tidak sesuai dengan qanun, nah jadi diselesaikan
dengan begitu saja dengan beli kambing 1 ekor atau 2 ekor dipotong
makan dimasjid, nah ,saya secara pribadi tidak mau yang demikian, nah
seharusnya kan dia harus ada qanun yang tertulis dan kita laksanakan
sesuai dengan qanun, dan kami tetap mengusahakan untuk dibuatnya
qanun gampong ini”. 79
77
Hasil wawancara dengan dengan Bapak…….. Selaku Tuha Peut Desa serambi Indah
pada tanggal 5 Oktober 2020
78
Hasil wawancara dengan dengan Bapak…….. Selaku Kepala Dinas Syariat Islam Kota
Langsa pada tanggal 13 Oktober 2020
79
Ibid
56
Dalam menjalankan Pageu Gampong dalam melakukan keamamanan juga
masih kurang terfokus pada keamanan untuk penegakan Syariat Islam, seperti
yang disampaikan Oleh Tuha peut Desa Serambi Indah, beliau mengatakan:
sendri terkadang kurang berjalan karena anak muda sini yang ditugaskan
menjalankan peran pageu gampong hanya terfokus pada keamanan Kantor Desa
seperti yang disampaikan oleh kepala MAA Kota langsa, seharusnya dengan
adat dan menjalankan hukum adat dan bukan membuat hukum adat:
“Jadi begini kita MAA tidak membuat hokum adat kita melestarikan adat
dan menjalankan hokum hokum adat yang ada, kalau menurut saya ini
pemerintah gampong juga harus lebih serius dalam memberdayakan
pageu gampong dan membentuk pageu gampong lalu diikuti dengan
kesejahteraan dengan dana yang ada dan betul betul serius dan selektif
juga orangnya karena kita lihat petugas petugas kita disini hanya sekedar
taruk nama dan tidak menjalankan tugas dengan serius dan ini menjadi
kurang efektif”. Kalau seandainya memang dari segi kesejahteraan untuk
petugas pageu gampong juga bisa diambil dari petugas atau perangkat
80
Hasil wawancara dengan dengan Bapak…….. Selaku Tuha Peut Desa serambi Indah
pada tanggal 5 Oktober 2020
81
Hasil wawancara dengan dengan Bapak…….. Selaku Ketua MAA Kota Langsa pada
tanggal 15 Oktober 2020
57
gampong didesa itu sendiri dan memang harus diambil yang ada
kekuatan dari lembaga”.82
dampak dari Pageu Gampong dalam menjaga penegakan Syariat Islam di Kota
adanya perhatian dari petugas pageu gampong yang telah ditunjuk untuk menjaga
penegakan Syariat Islam, karena petugas pageu gampong hanya terfokus untuk
82
Ibid
58
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penegakan Syariat Islam di Kota Langsa mulai dari Bab I sampai Bab IV maka
Langsa sangatlah berperan penting dalam menjaga kelestarian adat dan syariat
orang orang yang berperan atau bertugas untuk menjaga kemamanan syariat
kurang nya koordinasi terhadap orang yang berperan sebagai pageu gampong di
desa dengan pihak Dinas Syariat Islam, karena kebanyakan laporan pelanggaran
Syariat Islam bukan dari petugas pageu Gampong melainkan masyarakat biasa
dikarenakan kurang adanya perhatian dari petugas pageu gampong yang telah
ditunjuk untuk menjaga penegakan Syariat Islam, karena petugas pageu gampong
59
B. Saran
kepada pihak Perangkat Desa Serambi Indah Kecamatan Lagsa baro sebagai
untuk bidang penelitian serta mahasiswa atau pihak lain yang ingin melakukan
penelitian
Syariat Islam
3. Bagi Pembaca
60
61