ABSTRAK
Syariat Islam adalah hukum dan aturan Islam yang mengatur seluruh sendi
kehidupan umat manusia, baik muslim maupun non muslim. Selain berisi hukum
dan aturan, syariat islam juga berisi penyelesaian masalah seluruh kehidupan
ini. Aceh sebagai provinsi di Indonesia yang berasaskan atas syariat islam
memikul tanggung jawab yang besar untuk menunjukan wajah islam yang
“rahmatan lil aalamain” ke seluruh masyarakat Indonesia bahkan dunia. Untuk
mewujudkan dan mengawasi pelaksanaan syariat islam yang kaffah di Aceh
maka dibutuhkan lembaga-lembaga khusus yang memiliki tugas dan wewenang
dalam penegakan syariat islam baik lembaga-lembaga pemerintah pusat
maupun lembaga yang dibentuk sendiri oleh Pemerintah Aceh seperti Dinas
Syariat Islam, Dinas Dayah Aceh dan Satpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH)
serta Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS).
Kata Kunci: Syariat, Dinas Syariat Islam, Dinas Dayah, Wilayatul Hisbah, PPNS
A. PENDAHULUAN
Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
pemerintahan daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
dengan prinsip otonomi yang seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 1
Sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Repubik Indonesia Tahun
1945 dalam penjelasannya di Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004,
pemerintah daerah berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Pemerintah daerah
meliputi Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur
1
Pasal 1 Ayat (2) Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
2
Pasal 10 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintah Aceh
3
Pasal 2 Ayat 1 Qanun Aceh No. 33 Tahun 2001, Tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Syariat Islam
Di Nangroe Aceh Darussalam
4
https://dsi.acehprov.go.id/sejarah-dsi/, diaskses pada tanggal 24 Oktober 2022 Pukul 14.30
5
Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2007, Tentang Sususnan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah
Provinsi Aceh, Pasal 164, Ayat 1 dan 2.
6
Suswendi, Sejarah dan Pemikiran Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h.17
7
Peratutan Daerah Nomor 6 Tahun 2000, Tentang Penyelengaraan Pendidikan, Pasal 1, Ayat 17.
8
Pemerintah Aceh, Rencana Strategis Dnas Dayah Aceh Tahun 2017, h. 51.
9
Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2007, Tentang Sususnan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah
Provinsi Aceh, Pasal 164, Ayat 1 dan 2.
10
Pemerintah Aceh, Rencana Strategis Dinas Dayah Aceh Tahun 2019
11
Ibid, hal 9-10.
12
13
UU No. 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh
14
Pasal 202 Ayat (1) Qanun Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga
Teknis Daerah dan lembaga Daerah Provinsi Aceh.
15
Al Yasa’ Abu Bakar, Wilayatul Hisbah, Polisi Pamong Praja Dengan Kewenangan Khusus di Aceh, (Banda
Aceh: Dinas Syari‘at Islam Aceh, 2009), h. 22.
16
Marah Halim, Eksistensi Wilayatul Hisbah Dalam Sistem Pemerintahan Islam, Jurnal Ilmiah Islam Futura, Vol.
X, No. 2, Februari 2011,h. 67.
17
Muhibbuthabry, Kelembagaan Wilayat al-Hisbah Dalam Konteks Penerapan Syariat Islam di Aceh, Jurnal
Ilmiah Peuradeun, Vol. 2 No. 2 Mei 2014, h.63.
18
Suyuthi Pulungan, Fiqh Siyasah: Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), h. 175
Peraturan Perundang-Undangan
Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2007, Tentang Sususnan Organisasi dan Tata Kerja
Dinas, Lembaga Teknis Daerah Provinsi Aceh
Suswendi, Sejarah dan Pemikiran Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2004.
Suyuthi Pulungan, Fiqh Siyasah: Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 1997.
Jurnal
Marah Halim, Eksistensi Wilayatul Hisbah Dalam Sistem Pemerintahan Islam,
Jurnal Ilmiah Islam Futura, Vol. X, No. 2, Februari 2011.
Website
https://dsi.acehprov.go.id/sejarah-dsi/, diaskses pada tanggal 24 Oktober
2022 Pukul 14.30