TESIS
OLEH:
RAMZI
NIM: 2161101029
PENDAHULUAN
otonomi wilayah yang diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 yang direvisi
Tidak cuma itu terdapat pula UU Otonomi Khusus (Otsus) yang diberikan
kepada daerah yang memiliki hak istimewa, salah satunya tertuang dalam UU
Pasal 1(2) Aceh merupakan wilayah provinsi yang bertabiat hukum spesial
1
Pemerintah Aceh yang jadi salah satu perihal mengenai wujud otonomi
dimana Qanun ialah suatu produk lokal warga Aceh dalam membuat
kebijakan pada Pasal 1 (21) (11) tahun 2006 juga menjelaskan tentang Qanun
dan hukum. Qanun Aceh juga dapat digunakan sebagai dasar hukum dalam
Qanun Aceh ialah salah satu kebijakan atas keistimewaan yang diberikan
2
pemerintah Aceh, mulai dari Qanun Jinayat yaitu larangan khamar, khalwat,
maisir, serta qanun lain sebagainya. Diantara salah satu Qanun Aceh yang
baru yakni Qanun Aceh nomor 11 tahun 2018 tentang Lembaga keuangan
ekonomi masyarakat Aceh yang adil dan sejahtera dalam naungan syariat
Dokumentasi serta Informasi Hukum Aceh) yang ikut serta dalam ulasan
Kegiatan tersebut didukung oleh Bank Indonesia. Dia berkata, terdapat tiga
sosiologi serta fikih, Secara filosofis, Qanun mencontohi Al- Quran serta
Hadits yang sudah jadi kepercayaan serta pedoman hidup warga Aceh dalam
terwujudnya ekonomi Aceh yang adil serta makmur bagi syariat Islam. Secara
3
dalam keuangan dan berperan memberikan jasa keuangan kepada nasabahnya
sesuai dengan prinsip syariah, dimana lembaga tersebut biasanya diatur oleh
Mengenai itu penerapan Qanun LKS kepada para lembaga baik bank
tersebut tertuang dalam Qanun Aceh nomor 11 tahun 2018 tentang Lembaga
Keuangan Syariah yang berlaku sejak diundangkan pada 4 Januari 2019 buat
tidak boleh diberlakukan. Selanjutnya, pada pasal 5 pada Qanun Aceh nomor
sehingga terus jadi Islami ke depan dan apabila Qanun dilanggar, ada sebagian
pada KPRI KOPKAGA Syari’ah dengan hasil penelitian bahwa Qanun Aceh
4
telah dilaksanakan secara penuh, namun terdapat beberapa kendala dalam
bersumber pada hasil Qanun Aceh tentang LKS diberikan masa transisi guna
setidaknya paling lambat pada 4 Januari 2022, seluruh koperasi wajib bergeser
ke sistem Syariah.
Kebijakan yang tertuang dari Qanun ini ialah merupakan yang awal ada di
Islam yang terdapat dalam Qanun Aceh, Ada pula yang menunjang
Dan juga partai lokal di Aceh, Beberapa ahli ekonomi Islam, Ulama dayah,
Aceh pada Maret 2022, Helvizar mengatakan bahwa jumlah koperasi yang
yaitu 231 dari 3.675 koperasi simpan pinjam atau unit simpan pinjam yang
ada di Aceh dan juga kecilnya jumlah Dewan Pengawas Syariah koperasi
5
syariah dibandingkan dengan jumlah koperasi yang ada di Aceh
daerah kota Lhokseumawe hingga Juni 2022 data yang diperoleh dari dinas
Lhokseumawe dari total jumlah 183 koperasi, hanya yang aktif 85 koperasi
koperasi menjadi model simpan pinjam atau unit simpan pinjam pola syariah
dan masih sedikit sehingga sampai sekarang Dinas Koperasi Aceh terus
yang tidak mengikuti praktik qanun, atau banyak koperasi sudah tidak aktif
dan koperasi juga tidak punya dana untuk melakukan revisi perubahan
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi tertentu. Dan juga
belum mengerti butuh adaptasi kedalam sistem syariah (ketua koperasi simpan
6
Berdasarkan permasalahan yang telah di uraikan di atas, penulis tertarik
2. Identifikasi Masalah
akhir tahun
keuangan syariah
3. Rumusan Masalah
7
4. Tujuan Penelitian
Lhokseumawe.
5. Manfaat Penelitian
1) Secara Teoritis
Menjadikan bahan masukan dan referensi bagi peneliti lain yang tertarik
2) Secara Praktis
b. Sebagai sumber bacaan dan informasi, baik bagi mahasiswa umum dan
8
6. Sistematika Penelitian
jadi lima bab yang tiap- tiap terdiri dari beberapa subbab yang dihubungkan
satu sama lain guna ulasan yang lebih mendalam. Sistematika serta kerangka
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini mencakup kajian teori dan kajian yang relevan, yaitu kajian teori yang
penelitian.
Bab ini menjelaskan mengenai tentang jenis dan metode penelitian, periode
analisis data.
Bab ini memuat uraian atau gambaran umum topik penelitian, hasil penyajian
Kota Lhokseumawe
9
BAB V Kesimpulan
Bab ini berisi kesimpulan, yang berisi uraian singkat dan jelas tentang hasil
penelitian yang diperoleh. Kesimpulan ditulis satu demi satu sesuai dengan
rekomendasi atau saran tentang masalah potensial untuk studi masa depan
10
BAB II
Bagian ini meliputi kajian teoritis, serta penelitian relevan. Konsep dan
logis dari hubungan antar variabel dalam penelitian kualitatif dalam bentuk
2 Kajian Teori
2.1. Implementasi
11
tujuan tertentu, sekaligus sebagai upaya pemecahan masalah dengan
pedoman umum sebagai landasan bertindak dalam usah mencapai tujuan yang
hasil yang cocok dengan tujuan ataupun sasaran kebijakan bagi Agustion, bagi
sistem. Bukan hanya kegiatan namun sesuatu aktivitas yang terencana buat
menggapai tujuan aktivitas (Usman, 2002: 70). serta bagi Guntur Setiawan
12
dengan sesuatu pemakaian fasilitas (perlengkapan) buat memeperoleh hasil
dari tujuan yang di mau (Subarsono, 2011: 30). Sehingga bisa disimpulkan
serta dicoba secara serius bersumber pada acuan norma- norma tertentu buat
Ada pula faktor- faktor yang pengaruhi Implementasi sanggup diterapkan bagi
para pakar dalam buku Budi Winarno tentang teori serta proses kebijakan
Implementasi. Serta Van M serta Van Horn menar angkan tugas Implementasi
13
2. Implementasi memerlukan sumber daya, termasuk orang, waktu, dan uang.
implementasi.
implementasi.
keberhasilan implementasi.
konteks tertentu.
14
2.2. Qanun Aceh
sebab telah dipakai pada masa kerajaan dulu setiap aturan- aturan yang
15
dikeluarkan oleh kerajaan Aceh banyak yang dinamakan dengan qanun. Bagi
Abdul Qadir Djaelani salah satu ulama, Aceh mulai masuk dan menerapkan
ajaran Islam pada kehidupan sehari-hari pada tahun 1292 masehi, sehingga
warga Aceh sudah lama menjadikan agama Islam sebagai pedoman dalam
selaku warga yang kuat kepercayaan terhadap ajaran Islam, sehingga Islam
jadi bukti kepercayaan serta pemahaman jati diri sehingga menyatu dalam adat
dinyatakan dengan ungkapan hukom ngoen adat lage dzat ngoen sifeut (ikatan
syariat dengan adat merupakan ibarat ikatan sesuatu zat/ barang dengan
Ada pula peran qanun dalam perundang- undangan ialah Udang- Undang
16
wilayah selaku pelaksana undang- undang di daerah provinsi NAD dalam
dalam udang- undang no 11 tahun 2006 tentang pemerintah Aceh ialah pada
wajib berlandaskan kepada syariat Islam yang jadi kekhususan dari Aceh serta
ketentuan qanun bisa berisikan aturan- aturan hukum tentang hukum kegiatan
wilayah lain yang ketentuan dalam perdanya tidak wajib berlandaskan ajaran-
ajaran Islam.
Uraian pada undang- undang tersebut peran qanun bisa diterima sehingga
terhadap wilayah cuma saja wajib dicermati kekhususan yang diberikan oleh
Pemerintah Pusat. Cuma saja produk qanun wajib penuhi syarat- syarat oleh
Pemerintah Aceh sehingga tidak boleh berlawanan dengan aqidah, syar’ iyah
1. Ibadah
2. Ahwal asyakhsiyah (hukum keluarga)
3. Muamalah (hukum perdata)
4. Jinayah (hukum pidana)
5. Qadha (peradilan)
6. Tarbiyah (Pembelajaran)
7. Dakwah
17
8. Syiar
9. Pembelaan Islam
Dalam upaya penerapan syariat Islam secara kaffah di Aceh lewat
hukum formil. Setelah disahkannya Qanun Aceh Nomor 8 Tahun 2014, maka
syariah (LKS) sebagai penjelasan lebih lanjut dari qanun sebelumnya dalam
Syariah (UUS). Kehadiran Qanun LKS No.11 Tahun 2018 menjadi pedoman
wilayah Aceh yang baru disahkan pada tahun 2019 berlaku pada awal januari
2019 dan mulai berlaku ke sistem syariah sepenuhnya dengan batas waktu tiga
tahun yaitu awal tahun 2022 terkait dengan segala Lembaga keuangan
18
2.3. Lembaga Keuangan Syariah
lembaga yang aset utamanya adalah pengelolaan aset keuangan atau tagihan-
tagihan saham baik itu surat wesel, yang dapat berupa saham, obligasi, dan
pinjaman yang berasal dari real estat, peralatan, dan bahan baku (Syauqoti
serta Ghozali, 2018: 16). Sementara itu menurut keputusan Mentri keuangan
nomor 792 tahun 1990, Lembaga keuangan merupakan seluruh tubuh yang
suplus ekonomi, baik zona usaha, lembaga pemerintah mauapun orang buat
penyediaan dana untuk unit ekonomi yang lain (Soemita, 2009: 27).
Aceh yang adil dan sejahtera (zulfahmi, 2021:59). Lembaga keuangan syariah
zona perbankan, zona keuangan syariah non perbankan serta zona keuangan
syariah, ialah prinsip etika Islam serta hukum keuangan berbasis fatwa yang
syariah. Sehingga asas lembaga keuangan syariah cocok dalam Qanun Aceh
19
Nomor 11 tahun 2018 pada pasal 3 bersumber pada kepada:
a. Keadilan (‘adalah)
b. Amanah
c. Persaudaraan (ukhuwah)
d. Keuntungan
e. Transparansi
f. Kemandirian
g. Kerjasama
h. Kemudahan
i. Keterbukaan
j. Keberlanjutan, dan
k. Universal
Qanun LKS bertujuan mewujudkan perekonomian Aceh yang Islami, jadi
keuangan bersumber pada prinsip syariah, melaksanakan guna sosial yang lain
pemasukan serta kesejahteraan warga. Qanun LKS berlaku kepada tiap orang
yang berdomisili di Aceh baik muslim dan nonmuslim dan intansi yang
Pada pasal 7 Qanun Aceh nomor 11 tahun 2018, LKS terdiri dari Bank
20
lain. Lembaga Keuangan Nonbank Syariah sebagaimana yang dimaksudkan
a. Asuransi Syariah
b. Pasar Modal Syariah
c. Dana Pensiun Syariah
d. Modal Ventura Syariah
e. Pegadaian Syariah
f. Koperasi Pembiayaan Syariah serta Sejenisnya
g. Lembaga Pembiayaan Syariah
h. Anjak Piutang Syariah
i. Lembaga Keuangan Mikro Syariah
j. Teknologi Finansial Syariah dan
k. Lembaga keuangan non- bank Syariah.
Kerjasama. koperasi secara etimologi terdiri dari dua suku kata, yaitu ko yang
artinya bersama-sama dan operation yang artinya bekerja. Oleh karena itu,
kebersamaan (Herman, 2020: 7). Bagi Martino Wibowo dan Ahmad Subagyo,
21
pembangunan tatanan ekonomi nasional untuk mewujudkan masyarakat maju,
biasanya dalam bentuk usaha keluarga. Maka peran koperasi sangat penting
orang yang mau bekerja sama tanpa paksaan untuk memajukan perekonomian
Hadits, sehingga hampir sama dengan lembaga perbankan syariah dan juga
prinsip ekonomi dan keuangan yang diakui dalam agama Islam. Koperasi
22
keuntungan antara anggotanya, dan tidak menggunakan bunga atau riba dalam
Indonesia, yaitu:
berbahaya bagi seorang hamba Allah untuk mengambil hak orang lain
23
perekonomian negara, koperasi syariah memiliki akad yang menjamin
praktik yang dilarang dalam Islam, seperti maysir, gharar, riba dan
lainnya.
24
Koperasi syariah juga memiliki prinsip untuk memelihara perekonomian
a. Harta merupakan titipan amanah dari Allah SWT yang tidak dapat
sekelompok orang.
Koperasi syariah memiliki fungsi yang salah satunya yaitu sebagai wadah
atau mediator bagi penyedia dana dan pengguna dana agar dana yang dipinjam
Sumber dana ini bisa melalui keanggotaan, pinjaman pihaklain, serta dana
25
koperasi syariah dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Simpanan Pokok
simpanan pokok buat tiap anggota sama serta tidak bisa dibagi- bagi
berwujud.
b. Simpanan Wajib
diusahakan terus menerus setiap bulan atau setahun sekali sampai ada
26
c. Simpanan Sukarela
syariah. Selain itu simpanan sukarela dengan dua pihak akad merupakan
1) Wadiah yad amanah adalah dana yang dititipkan atau disimpan oleh
kepada koperasi dan dapat dikelola dalam usaha nyata sampai pemilik
27
yang diterapkan dapat berupa Mudharabah Mutlaqah, yaitu suatu bentuk
sebagai pengusaha (mudarib) yang sangat luas tanpa dibatasi oleh spesifikasi.
syariah.
Produk akad yang diperoleh dari pembiayaan atas dasar jual beli (tijaroh)
dikembangkan, misalnya:
pelanggan dari siapa barang dibeli dan dijual dengan harga dengan
28
keuntungan antara harga beli dan harga yang dijual.
pembelian barang atau jasa yang dibayar di muka sebelum barang atau jasa
syariah secara angsuran hingga selesai dalam tempo jangka waktu sesuai
4) Istisna', yaitu dana bantuan yang dibutuhkan oleh anggota untuk membeli
telah disepakati.
29
berdasarkan bagi hasil.
perpindahan kepemilikan atas benda itu sendiri, yaitu objek yang disewa
menjadi milik anggota pada akhir kontrak sewa sesuai dengan perjanjian
30
2) Hiwalah atau jasa yang mengalihkan tanggung jawab pembayaran utang
prinsipal.
5) Qardhul Hasan adalah perjanjian untuk mentran sfer uang kepada orang
lain yang tagihannya dapat dibayar dan dikenal sebagai transaksi yang
a. Masyadar Sa’adi
31
Meneliti bagaimana efektivitas Implementasi Qanun Aceh no. 11 tahun
b. Yusmalinda
Syariah Pasca Penerapan Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2018 (studi kasus
di Kota Langsa) pada tahun 2022. Pada penelitian beliau mengenai hukum
pasca penerapan Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2018 yang berada di Kota
pada perbankan syariah yang ada di kota Langsa sedangkan penelitian ini
c. Haditya Sanjaya
32
Lembaga Keuangan Syariah terhadap penyaluran Kredit pada PT Bank
nasabah BNI ke BNI Syariah dan apabila nasabah tidak mau melakukan
Syariah pada perbankan saja akan tetapi penelitian ini meneliti Lembaga
pada Bank BUMN di Aceh tepatnya di Kota Langsa) tahun 2020 Hasil
33
e. Putri Perdana
siap dalam penerapan Qanun Aceh No.11 tahun 2018. Persamaanya adalah
34
BAB III
METODE PENELITIAN
dan menganalisis untuk menyusun laporan atau metode kerja dalam penelitian,
(Rahmat, 2020:57). Tata cara riset ialah fasilitas utama untuk pertumbuhan ilmu
pengetahuan serta teknologi, sehingga tujuan dari riset ini merupakan buat
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan yaitu
prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya (Gunawan, 2013: 80). Dalam
35
manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk, aktivitas, karakteristik,
Tipe riset ini memakai analisis riset kualitatif ialah riset yang memakai
analisis informasi berbentuk narasi yang berkaitan dengan objek riset serta
teori- teori hukum yang jadi pokok riset, dan hukum- hukum yang berlaku di
Studi deskriptif yang terdiri dari satu atau lebih variabel. Namun
data tidak melampaui ruang lingkup sampel, bersifat deduktif dan didasarkan
pada teori atau konsep umum yang kemudian digunakan untuk menjelaskan
36
3.3. Lokasi Penelitian
Populasi merupakan totalitas dari setiap elemen yang akan diteliti yang
memiliki ciri sama, bisa berupa individu dari suatu kelompok, peristiwa, atau
sesuatu yang akan diteliti (Handayani, 2020:69). Dalam penelitian ini yang
37
menjadi populasi adalah pengurus, pengawas dan Dewan Pengawas Syariah
diambil sebagian dari populasi dan digunakan untuk menentukan sifat dan
sampel. Hal sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil dan istilah
penelitian ini.
Sumber data adalah objek dari mana data riset itu diperoleh. Sumber data
yang digunakan dalam riset ini adalah sumber data primer dan sumber data
Sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli
atau sumber data yang pertama (John, 2013:39). Data primer yang
38
dengan pengurus, dewan syariah dan anggota Koperasi di Kota
dan dokumentasi.
secara tidak langsung melalui media yang diambil dari berbagai sumber
paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
juga diartikan sebagai suatu usaha untuk mengumpulkan data. Teknik yang
1. Observasi (Pengamatan)
39
data yang digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia,
proses kerja, gejala-gejala alam dan responden yang diamati tidak terlalu
besar.
diantaranya:
terjadi di lapangan.
di kota Lhokseumawe.
2. Wawancara
40
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan jalan tanya
No
Nama Koperasi Informan Jabatan
.
1 KPRI Tiga Serangkai 1. Armiati Ketua
2. Iskandar Amin Pengawas
2 Kopkar Muamalat Sejahtera 1. Sulaiman Daud Ketua
2. Rahmad Ramadhan Pengawas
3 Kop. Produsen Syariah Muhammadiyah Surya Mandiri 1. Falahuddin Ketua
2. Damanhur Abbas Pengawas
4 Koppontren Al Ummah 1. Tarmizi Ketua
2. Syamaun Rishad Pengawas
5 KPRI Koperisma 1. Syarifah Azizah Ketua
2. Ibrahim A Rahman Pengawas
6 KPRI Kosepa 1. Rahmiati Ketua
2. Zulinda Pengawas
7 Kopwan Ban Timoh 1. Helma Faidar Ketua
2. Mutiawati Pengawas
8 Kopti. Baitul Ikhtiyar 1. T. Imran Ketua
2. Fiady Minarsa Pengawas
41
Implementasi Qanun Aceh tentang Lembaga Keuangan Syariah Nonbank pada
3. Dokumentasi
berasal dari dokumen penting lembaga atau organisasi dan juga individu
42
Studi ini melakukan analisis deskriptif kualitatif berdasarkan informasi
dari penelitian dipilih sebagai titik awal masalah, kemudian hasilnya disusun
1. Pengumpulan data
43
2. Reduksi data
3. Penyajian data
didasarkan atas kriteria tertentu. Menurut Moleong, ada empat kriteria yang
dikarenakan atau dengan alasan bahwa ketiga kriteria tersebut sudah bisa
dijadikan tolak ukur untuk bisa menjamin keakuratan data yang diperoleh
dalam penelitian.
44
1. Kepercayaan (Credibility)
2. Kebergantungan (Depandibility)
3. Kepastian (Confermability)
1. Tahap Pra-Penelitian
45
rancangan rancangan usulan penelitian hingga menyiapkan perlengkapan
meliputi:
c) Mengurus perizinan
Dalam tahap ini peneliti berusaha mempersiapkan diri untuk menggali dan
b) Memasuki lapangan
penelitian
Pada tahap ini dilakukan kegiatan yang berupa mengolah data diperoleh
46
dari narasumber maupun dokumen, kemudian akan disusun kedalam
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
47
Daftar Pustaka
48
Bambang Dkk, (2022). Implementasi Produk Pembiayaan Murabahah di
Koperasi Syariah Berkah Kabupaten Bandung Barat. Journal of Applied
Islamic Economics and Finance, 2(2), 278-285
Burhan, bugin. (2005). Metode Penelitian Kuantitaf. Jakarta: Pranadamedia
Handayani, Ririn. (2020). Metodologi Penelitian Sosial. Yogyakarta: Trussmedia
Grafika
Helvizar Ibrahim (2022 Agustus 20). Pengaruh-Penerapan-Qanun-Lks-
Terhadap-Koperasi-Di-Aceh. Https://Aceh.Tribunnews.Com/.
Gunawan, Imam. ( 2 0 1 3 ) . Metode Penelitian Kualitatif, Teori Dan
Praktik. Jakarta: Bumi Aksara
Mansur, Jumria. (2021). Implementasi Konsep Pelaksanaan Kebijakan Dalam
Publik, At-Tawassuth:Jurnal Ekonomi Islam, Vi(Ii), 324 - 334
Martino Wibowo, Ahmad Subagyo, (2017), Seri Manajemen Koperasi Dan Ukm:
Tata Kelola Koperasi Yang Baik (Good Cooperative Governance),
Yogyakarta., Deepublish
Makmu, G. (2022). Implementasi Qanun Aceh no. 11 tahun 2018 tentang
lembaga keuangan Syariah pada Koperasi: Studi pada Koperasi konsumen
pegawai Republik Indonesia KOPKAGA Syariah Aceh (Doctoral dissertation,
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Muammar Khaddafi, Novi Apriani. (2021). Analisis Kinerja Keuangan Untuk
Mengukur Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Syariah Di Kota
Lhokseumawe. Jurnal Ekonomi Dan Manajemen Teknologi, 5(1), 66-82
Perdana, Putri. (2021). Implementasi Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2018 Tentang
Lembaga Keuangan Syariah Dan Kaitannya Dengan Praktik Riba Di
Masyarakat Desa Alue Dawah. Al-Muamalat: Jurnal Ekonomi Syariah, 8(2)
47–55
Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Redha Maulana. (2020). Eksistensi Bank Non Syari’ah Di Aceh Pasca
Pengundangan Qanun Nomor 11 Tahun 2018 Tentang Lembaga Keuangan
Syari’ah, Az Zarqa’, 12(1), 159-179
Ridwan, Muh. (2004). Manajemen Baitul Maal wa Tanwil (BMT). Yogyakarta:
UII Press
Subarsono. (2011). Analisis Kebijakan Publik: Konsep, Teori Dan Aplikasi.
Yogyakarta: Pustaka Belajar
Sugiyono. (2016). Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta
49
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Suharyo. (2018). Otonomi Khusus Di Aceh Dan Papua Di Tengah Fenomena
Korupsi, Suatu Strategi Penindakan Hukum (Special Autonomy In Aceh And
Papua In The Middle Of Corruption Phenomenon, A Law Enforcement
Strategy). Jurnal Penelitian Hukum: De Jure, 18 (3), 305 – 318
Sukmayadi. (2020). Koperasi Syariah Dari Teori Untuk Praktek. Bandung:
Alfabeta
Soemita, Andri. (2009). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana
Syamsuri Dkk. (2021). Analisis Qanun (Lembaga Keuangan Syariah) Dalam
Penerapan Ekonomi Islam Melalui Perbankan Syariah Di Aceh, Jurnal Ilmiah
Ekonomi Islam, 7 (3), 1705-1716
Syauqoti, R., & Ghozali, M. (2018). Analisis sistem lembaga keuangan syariah
Dan lembaga keuangan konvensional, Iqtishoduna, 14(1).15-30.
Usman, Nurdin (2002). Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta:
Grasindo.
Wandisyah R. Hutagalung Muhammad, Sarmiana Batubara. (2021). Peran
Koperasi Syariah Dalam Meningkatkan Perekonomian dan Kesejahteraan
Masyarakat di Indonesi, Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(3). 1494-1498
Zulfahmi. (2021). Eksistensi Qanun Nomor 11 Tahun 2018 Tentang Lembaga
Keuangan Syariah Terhadap Konversi Bank Konvensional Menjadi Bank
Syariah. Jurnal Hukum Ekonomi Syariah, 5(1), 50-63
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus
Undang Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh
Qanun Aceh No.08 Tahun 2014 Tentang Pokok-Pokok Syariah
Qanun Aceh No. 11 Tahun 2018 Tentang Lembaga Keuangan Syariah
50