Anda di halaman 1dari 3

Jihan Tarina

2201102010015
Ekonomi Islam

Pendapat saya mengenai ekonomi islam di Aceh.

Sejarah ekonomi islam dimulai sejak masa Nabi Muhammad dan terus berkembang hingga abad
ke-7 saat islam menjadi agama dan system sosial. Setelah berkembangnya ekonomi islam lalu
muncul yang Namanya Islamic worldview, yaitu pandangan dunia dan keyakinan dasar yang dianut
oleh umat islam, yang didasarkan pada ajaran Al-quran dan sunnah Rasulullah. Ini meliputi
pandangan tentang Tuhan, Manusia, dunia, dan tujuan hidup. Adanya worldview islam ini memiliki
dampak besar dalam membentuk system ekonomi islam yang adil, inklusif, dan berwawasan
lingkungan.
Ekonomi memang tidak bisa luput dari ajaran islam, karena pada hakikatnya islam adalah ajaran
yang mencakup seluruh bidang kehidupan. Ulama dan ilmuwan muslim banyak yang tertarik
mengenai pembahasan yang berkaitan dengan prinsip islam. Kali ini saya ingin membahas
bagaimana ekonomi islam di aceh ini yang bisa kita kaitkan dengan materi materi yang telah dibahas.
Seperti yang kita tahu Aceh adalah kota yang dijuluki dengan kota Serambi Mekkah. Menurut
catatan sejarah, Aceh merupakan tempat munculnya kerajaan islam pertama kali di indonesia. Islam
datang langsung dari arab pada abad pertama hijriah atau ke-7 Masehi. Kerajaan Aceh menerapkan
syariat islam menjadi hukum positif atau dasar untuk menjalankan system pemerintahan. Dalam
konteks Wilayah Republik Indonesia, pelaksanaan Syariat islam di Aceh telah di jalankan secara
formal pada masa awal kemerdekaan melalui keputusan Menteri untuk meredam gejolak politik
antara Gerakan GAM dengan pemerintah pusat. Hal itu ditandai dengan pemberian nama sebutan
Daerah Istimewa (D.I) bagi Aceh. Namun keputusan ini terkesan tidak efektif karena pelaksanaan
syariat islam yang tidak ditunjukkan secara nyata dilapangan.

Secara umum Syariat Islam bertujuan untuk memelihara hak hak manusia dan memberikan
perlindungan bagi manusia dalam hal kesejahteraan dan perdamaian. Penegakan syariat islam di
indonesia tidaklah mudah, walapun mayoritas masyarakat indonesia menganut agama islam.
Pemerintah aceh telah menetapkan Qanun nomor 11 tahun 2002, tentang pelaksanaan ibadah,
aqiqah, dan syiar islam termasuk kewajiban berbusana islami. Aturan aturan dan sadar hukum yang
telah ditetapkan oleh emerintah aceh tersebut berlaku di seluruh provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam termasuk kota Banda Aceh. Akan tetapi penegakan syariat islam di Kota Banda Aceh bisa
dikatakan belum optimal.
Hal ini juga dapat dilihat dari keberadaan perbankan dan Lembaga keuangan konvensional di
Aceh yang masih menjalakan transaksi ribawi, dan hingga kini belum beralih ke system syariah,
adalah suatu bentuk pelanggaran nyata terhadap syariat islam yang dilakukan secara terang
terangan. Dengan begitu pelanggaran syariat secara terbuka itu harus segera dihentikan karena
semua transaksi keuangan di aceh sudah wajib menggunakan aturan syariat sesuai dengan
ketentuan Qanun yang berlaku tentang Lembaga keuangan Syariah (LKS). Namun sekarang bank
konvensional tersebut sudah di konversi menjadi Bank syariah seperti bank negara Indonesian (BNI)
yang dikonversi menjadi Ank syariah Indonesia (BSI)

Perbankan Syariah di Aceh di lingkungan aceh sampai kini masih menjadi pro dan kontra di
khalayak masyarakat. Beberapa kendala bahkan masih dirasakan oleh masyarakat bahkan saya
sendiri, menurut saya dengan diberlakukannya bank syariah ini dapat memperhambat orang luar
kota yang ingin berkunjung ke aceh. Karena mungkin aceh sudah tidak lagi menggunakan bank
konvensional yang menjadi mayoritas bank di seluruh kota di Indonesia. Namun terdapat kelebihan
kelebihan dari penerapan Qanun ini. Penerapan bank syariah yang dijalankan oleh pemerintah aceh
saat ini menurut saya sangat berdampak pada kesejahteraan ekonomi masyarakat aceh kedepannya.
Dengan penerapan ini pun dapat membebaskan kita umat islam dari kegiatan kegiatan yang dilarang
oleh agama islam.

Bisa dilihat dari segi tujuannya terdapat perbedaan antara ekonomi islam dan ekonomi
konvensional. Dalam hal pendapatan atau keuntungan, ekonomi islam menetapkan bahwa sumber
kepemilikan, kekayaan yang bersifat individu adalah milik allah, Manusia hanya dititipkan untuk
sementara. Itu sebabnya dalam pembagian hasil berdasarkan keuntungan dari persentase
pendapatannya saja. Sedangkan dalam ekonomi konvensional, kepemilikan hanya untuk pribadi dan
dibebaskan untuk memiliki semua kekayaan yang diperolehnya. Untuk itu bank syariah menjadi lebih
unggul daripada bank konvensional.

Selain itu, terdapat seorang ketua partai di Aceh yang meberikan pandangannya terkait dengan
bank syariay yaitu dengan mengusulkan pengembalian bank konvensional ke Aceh. Hal ini
menibulakan pertanyaan apakah aceh sudah siap dengan moderasi beragama? Moderasi agama
adalah proses ikhtiar yang tidak berkesudahan, upaya untuk bagaimana membangun cara pandang,
sikap dan praktek beragama dalam kehidupan. Namun di Aceh moderasi Bergama belum optimal
dijalankan oleh masyarakat. Contohnya seperti konversi bank konvensiaonal tersebut yang banyak
menimulkan pro dan kontra antar masyarakat Aceh.
Masyarakat aceh dari dulu sudah terbiasa dengan bank konvensional. Misalnya dalam soal
beasiswa, KUR petani, dan bantuan bantuan lainnya yang sebelumnya biasa disalurkan lewat bank
konvensional. Harusnya konversi bank syariah di Aceh harus disempurnakan dari awal, dan
dipersiapkan jauh jauh hari untuk menerapkan system perbankan syariah tersebut. Menurut saya
hal hal seperti ini yang harus di tingkatkan lagi oleh pemerintah aceh untuk penerapan syariat aceh
yang optimal di kota kita.

Perkembangan islam di Aceh sebenarnya mempunyai potensi besar untuk menjadikan prinsip prinsip
islam dijalakan dengan baik dalam hal ekonomi. Karena ekonomi islam memiliki banyak manfaat bagi
masyarakat jika diterapkan dengan baik dan dapat mendorong penguatan perekonomiam nasional.
Ekonomi syariah di aceh merupakan salah satu solusi penguatan ekonomi masyarakat di tengah
krisis ekonomi yang akan mendatang.

Namun, penerapan ekonomi syariah di aceh harus lebih focus dan ditingkatkan lagi agar
pemerataan pembangunan bisa berjalan cepat seperti infrastruktur, perbaikan layanan pendidkan
Kesehatan, serta pemberantasan kemiskinan dan pengangguran. Dengan demikian, ekonomi islam di
aceh dapat berkembang secara terus menerus dan memberikan dampak yang luas bagi masyarakat
terutama masyarakat aceh.

Menurut saya di aceh juga perlu adanya penignkatan kualitas sumber daya manusia di bidang
ekonomi islam. Pemerintah aceh harus mengembangkan program pelatihan dan memberikan
pendidkan yang berfokus pada ekonomi islam. Hal ini menjadi sangat penting sebab dengan kualitas
sumber daya manusia yang baik, dapat membawa aceh keluar dari kemiskinan. Pengangguran pun
dapat berkurang. Hal ini juga dapat membantu perkembangan ekonomi islam di aceh. Pemerintah
dan masyarakat harus sam sama berperan aktif dalam mejalakan dan menerapkan prinsip islam
dalam kehidupan agar terjadinya kesejahteraan hidup di Aceh ini.

Anda mungkin juga menyukai