PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pemerintahan terendah. 1
masyarakat hukum telah ada sejak zaman dahulu sebelum penjajah datang
perkembangan. Dimulai pada masa Orde Lama dan Orde Baru yang
1
Taliziduhu Ndraha, 1982, Dimensi-Dimensi Pemerintahan Desa, PT Bina Aksara,
Jakarta, hlm 13
Kabupaten/Kota, dan sampai ke Nagari atau Desa untuk mengembangkan
masing-masing.
“Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan
nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau
hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.”
Kemudian, dalam Pasal 6 Ayat (1) dan (2) disebutkan bahwa :
2
Abdul, Gaffar Karim, 2003, Kompleksitas Persoalan Otonomi Daerah Di Indonesia.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hlm 45
(2) Penyebutan Desa atau Desa Adat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan penyebutan
yang berlaku di daerah setempat”
Di Sumatera Barat, penyebutan dari desa tersebut disebut dengan
Nagari. Yang mana nagari ini merupakan kesatuan masyarakat hukum adat
yang ada di Sumatera Barat yang dapat diibaratkan sebagai sebuah negara
Barat.
3
Chairul Anwar, 1997, Hukum Adat Indonesia Meninjau Hukum Adat Minangkabau.
Jakarta : PT. Rineka Cipta, hlm 24.
Pada zaman Orde Baru melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun
Desa di Indonesia pada waktu itu. Sehingga pada waktu itu di Sumatera
sebutan desa.
termasuk Nagari. Maka pada saat inilah peluang Sumatera Barat untuk
menyebutkan bahwa nagari sebagai desa adat dapat menyusun dan menata
peraturan tentang nagari yang mengacu pada peraturan yang ada di dalam
nagari.
nagari baik oleh Wali Nagari maupun oleh Lembaga lain penyelenggara
4
Pasal 1 angka 7 Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 2 Tahun 2007
tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Nagari
Permusyawaratan Nagari (Bamus Nagari) atau sebelumnya juga disebut
pemerintahan nagari.
disebutkan bahwa :
Pemerintahan Nagari.
Di dalam Undang-Undang Desa, Badan Permusyawaratan Desa berfungsi
sebagai berikut:
Kepala Desa
masyarakat karena anggota dari Bamus Nagari adalah wakil dari lembaga
unsur masyarakat yang terdiri dari unsur niniak mamak, alim ulama,
cadiak pandai, bundo kanduang dan pemuda. Selain sebagai wadah untuk
pemerintahan nagari yang dipimpin oleh Wali Nagari agar nantinya tidak
karena nagari juga merupakan kesatuan dari masyarakat hukum adat yang
hanya terkait masalah adat. Hal tersebut dapat dilihat di dalam Peraturan
5
Indra yazir, 2018, “Fungsi Badan Permusyawaratan Rakyat Nagari (Bprn) Dalam
Pengawasan Pemerintah Di Nagari Tanjuangalamkecamatan Tanjuang Barukabupaten Tanah
Datar”, Skripsi,Institut Agama Islam Negeri, Batusangkar, hlm. 20
fungsi dari Bamus Nagari ini sejalan dengan fungsi wali nagari sebagai
sebagai kesatuan msyarakat hukum adat masih hidup dan masih tetap
hukum adat salingka Nagari. Hal ini telah sesuai dengan Pasal 107
Adat Nagari.
kedudukan dari Bamus Nagari sudah tidak ada lagi atau dihilangkan
meneliti:
TANAH DATAR).
B. Rumusan Masalah
tentang Desa ?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoretis
2. Secara Praktis
sekarang ini.
E. Metode Penelitian
Untuk menjawab permasalahan sebagaimana diungkapkan di atas,
membutuhkan data yang konkret, jawaban yang ilmiah sesuai dengan data
dan fakta yang ada di lapangan dan data yang berasal dari kepustakaan
1. Pendekatan Masalah
norma hukum yang berlaku dan menghubungkan dengan fakta yang ada
penelitian.6
masyarakat.7
2. Sifat Penelitian
6
Bambang Sunggono, 2001, Metode Penelitian Hukum, Jakarta : PT Grafindo
Persada,hlm. 29
7
Amirudin dan Zainal Asikin, 2008, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada, hlm. 133
Penelitian ini bersifat deskriptif analisis, yaitu menggambarkan dan
hasil penelitian.
a. Data primer
b. Data Sekunder
Daerah.
Daerah
tentang Nagari.
tentang Nagari.
2. Bahan Hukum Sekunder
a. Wawancara
8
Rinto Adi, 2005, Metodologi Sosial dan Hukum, Jakarta : Granit, Jakarta, hlm. 72.
b. Studi Dokumen
a. Pengolahan Data
b. Analisis Data