UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2022/23.2 (2023.1)
2. Desa adalah wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat,
termasuk didalamnya kesatuan
masyarakat hukum yang
mempunyai organisasi
pemerintahan terendah lansung
dibawah camat dan berhak
menyelenggarakan rumah
tangganya sendiri dalam ikatan
negara kesatuan republik
Indonesia. . Desa berwenang
untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat
setempat. Dalam mengatur dan
mengurus kepentingan
masyarakat tersebut harus
berdasarkan peraturan yang
berlaku. Istilah desa dapat
disebut dengan nama lain
misalnya nagari di Sumatera
Barat, kampung di Papua, dan
gampong di Nanggroe Aceh
Darussalam (NAD). Begitu pula segala istilah dan lembaga-lembaga di desa dapat disebut dengan
nama lain sesuai dengan karakteristik adat istiadat desa tersebut. Sesuai dengan sifat Negara Kesatuan
Republik Indonesi, maka kedudukan Pemerintah Desa sejauh ini harus diseragamkan,agar
pemerintah desa mampu menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan dan
penyelenggaraan administrasi Desa yang kian meluas dan efektif. Sehubungan dengan itu, pada
tanggal 1 desember 1979 telah dikeluarkan undang-undang no 5 tahun 1979 tentang tentang
pemerintahan desa yang disingkat UUPD. Yang dimaksud dengan pemerintahan desa dalam undang-
undang ini adalah kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang dilaksanakan oleh
pemerintahan desa dan pemerintah kelurahan.
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang selanjutnya disebut UU Desa. Sebagai
ujung tombak pembangunan masyarakat, desa sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang selanjutnya disebut UU Pemda merupakan
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan prakarsa masyarakat,
hak asal-usul dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Desa yang merupakan lingkup organisasi atau susunan pemerintahan
terkecil dan lebih dekat dengan masyarakat, mempunyai peran penting dalam menjalankan otonomi
yang diamanatkan oleh konstitusi sebagai jalan menuju rakyat yang sejahtera. Dari sinilah dapat
ditentukan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan, baik itu dari tingkat Daerah maupun Pusat
melalui tugas pembantuan yang diberikan kepada Pemerintah Desa, kemudian menyalurkan program
pembangunan tersebut kepada masyarakat. Dalam UU Desa telah disebutkan bahwa: “Desa
merupakan desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah
kesatuan hukum memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul,
dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia. ”Desa merupakan bagian penting bagi keberadaan bangsa Indonesia. pengertian desa
menurut UU Nomer 6 tahun 2014, desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama
lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan Pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.8 Serta desa dalam artian
administaratif menurut Kartohadikusumo dalam Daldjoeni yaitu desa dijelaskan sebagai suatu
kesatuan hukum yang mana tempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan
pemerintahan sendiri. Tujuan pembentukan desa adalah untuk meningkatkan kemampuan
penyelenggaraan pemerintahan secara berdaya guna dan berhasil guna dan peningkatan pelayanan
terhadap masyarakat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemajuan pembangunan. Dalam
menciptakan pembangunan hingga di tingkat akar rumput, maka terdapat beberapa syarat yang harus
dipenuhi untuk pembentukan desa yakni: Pertama, faktor penduduk, minimal 2500 jiwa atau 500
kepala keluarga, kedua, faktor luas yang terjangkau dalam pelayanan dan pembinaan masyarakat,
ketiga, faktor letak yang memiliki jaringan perhubungan atau komunikasi antar dusun, keempat,
faktor sarana prasarana, tersedianya sarana perhubungan, pemasaran, sosial, produksi, dan
saranapemerintahan desa, kelima, faktor sosial budaya, adanya kerukunan hidup beragama dan
kehidupan bermasyarakat dalam hubungan adat istiadat, keenam, faktor kehidupan masyarakat, yaitu
tempat untuk keperluan mata pencaharian masyarakat. Kepala Desa dipilih langsung oleh dan dari
penduduk desa warga Negara Republik Indonesia yang syarat selanjutnya dan tata cara pemilihannya
sudah diatur Oleh Undang –undang Desa yaitu UU No 6 Tahun 2014, Dan Peraturan Pemerintah No
43 Tahun 2014 tentang peraturan pelaksana UU No 6 tahun 2014 Tentang Desa. Serta Peraturan
Menteri Dalam Negeri RI Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Kepala Desa. Calon kepala
desa yang memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan Kepala Desa ditetapkan sebagai Kepala
Desa.Pemilihan Kepala Desa dalam kesatuan masyarakat hukum dapat beserta hak tradisionalnya
sepanjang masih hidup dan diakui keberadaannya berlaku ketentuan, hukum adat setempat yang
ditetapkan dalam Perda dengan berpedoman pada Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah.