DESTRUCTIVE TEST

DESTRUCTIVE TEST

WHAT IS
MECHANICAL
TEST ?

The ultimate means by which the mechanical

strength and toughness of a prepared test object
can be determined by subjecting it to mechanical
forces beyond the limits of its own mechanical
PP resistance
 DESTRUCTIVE TEST
DESTRUCTIVE TEST SAMBUGAN LAS BIASANYA DILAKSANAKAN
UNTUK :

*. UJI MECHANICAL PQR SEBAGAI MENYETUJUI PROSE-

DUR LAS
*. APPROVE JURU LAS
*. PENGONTROLAN KUALITAS PEMBUATAN KONSTRUKSI

SEMUA TUJUAN DIATAS ADALAH MERUPAKAN FUNGSI

UNTUK MENGETAHUI SIFAT MEKANIKAL DARI
SAMBUNGAN LAS .

PP
 MECHANICAL PROPERTIES OF WELDING JOINT
MECHANICAL PROPERTIES

STRENGTH : MEMPUNYAI KEKUATAN UNTUK TAHAN

TERHADAP BEBAN YANG BEKERJA PADANYA
(TARIK MAUPUN TEKAN)

MALLEABILITY : MAMPU DIDEFORMASIKAN DENGAN MENG-

KOMMPRESS TANPA/TIDAK MENGALAMI
RETAK

TOUGHNESS : MAMPU UNTUK MENAHAN BEBAN LENTUR ,

TANPA MENGALAMI PATAH

HARDNESS : MENGETAHUI KEKERASAN LAS-LASAN,

MENGUKUR KETAHANAN LASAN TERHADAP
IDENTATION
PP
 Destructive test (Lanjutan)

Secara lengkap Mechanical Test untuk mengetahui

sifat mekanis sambungan , meliputi :
-. Tensile (Uji Tarik)
-. Bending (Uji Lengkung)
-. Impact (Uji Takik)
-. Hardness (Uji Kekerasan)
-. Fracture Test For Fillet Weld (Uji Patah untuk las tumpang)
-. Makro Etsa (Makro Etch)

PP

PP
PP

PP

FrPP
 HARDNESS TEST

Various Methods
Brinell
Rockwell (B & c)
Vickers
(Portable & Equitip)
 VICKERS HARDNESS

*. PENEKAN BERBENTUK PRISMA/PYRAMID PERSEGI

*. IDENTER DITEKAN KE BENDA UJI DENGAN BEBAN (5Kg; 10 Kg & 30
Kg) SELAMA 15 DETIK
*. PANJANG DIAGONAL HASIL TEKAN DIUKUR DENGAN MENGGUNAKAN
MIKROSKOP
*. SUDUT PUNCAK PIRAMIDA INTAN(IDENTOR) 136 derajat

Pp DIAMOND IDENTOR d’

d”
IDENTATION

pp
 VICKERS HARDNESS
NILAI KEKERASAN VICKERS DIHITUNG MENURUT RUMUS :

F F = BEBAN TEKAN
HV = 1,854 --------------- d = DIAGONAL RATA2 PENETRASI
d
 BRINELL HARDNESS

*.Hardened steel ball of given diameter is subjected

for a given time to a given load
*. Load divided by area of indentation gives Brinell
hardness in kg/mm2
*. More suitable for on site hardness testing
 BRINELL HARDNESS LANJUTAN
HB = HASIL BAGI ANTARA BEBAN TEKAN STATIS(Kgf) DENGAN
LUAS BIDANG BEKAS PENETRATOR (mm2)
WAKTU PEMBEBANAN:
ADALAH WAKTU SEJAK BEBAN MAKSIMUM DICAPAI SAMPAI PEMBEBASAN UJI

HUBUNGAN ANTARA DIAMETER BOLA BAJA DENGAN BEBAN UJI

SPERTI BERIKUT
Diameter Bola Beban Uji Kgf
(mm) 30D 10D 5D 5D

-------------------------------------------------------------------------------------
10 3000 1000 500 250
5 750 250 125 62,5
2,5 187,5 62,5 31,25 --
 BRINELL HARDNESS (LANJUTAN)
PP
D = DIAMETER BOLA (mm)
F = BEBAN TEKAN (Kgf)
d = DIAMETER RATA-RATA BEKAS PE-
NETRATOR (mm)
D

F
F

d
PENENTUAN NILAI KEKERASAN BRINELL
2F
HB =---------------------------------
D (D -  (D - d)
 UJI KEKERASAN ROCKWELL
UJI KEKERASAN ROCKWELL TERDIRI DARI HRC B DAN HRC C
KEKERASAN ROCKWELL B
PERMUKAAN BENDA UJI DITEKAN DENGAN PENETRATOR BOLA BAJA MELALUI
DUA TAHAP PEMBEBANAN DALAM WAKTU PEMBEBANAN TERTENTU

UKURAN PERTAMBAHAN TETAP DALAMNYA BEKAS PENETRASI , MENETAPKAN

NILAI KEKERASAN ROCKWELL B YANG PADA UMUMNYA DAPAT LANGSUNG
DIBACA PADA SKALA PENUNJUK UKUR

NILAI KEKERASAN ROCKWELL B IALAH ANGKA YANG DIDAPAT DARI

PERBEDAAN ANTARA DALAMNYA BEKAS PENETRASI DARI DUA TAHAP
PEMBEBANAN DARI PENETRATOR BOLA YANG MEMPUNYAI DIAMETER 1/16
INCH (1,588 mm) , DIMANA PEMBEBANAN TAHAP PERTAMA DENGAN BEBAN
MULA Fo, PEMBEBANAN TAHAP KEDUA DITAMBAH DENGAN BEBAN UJI F1 DAN
SETELAH WAKTU PEMBEBANAN TERTENTU DIKEMBALIKAN KE BEBAN MULA Fo
EQUOTIP HARDNESS EQUIPMENT
IMPACT TEST