Anda di halaman 1dari 24

SATU DATA

PERUMAHAN
PROVINSI JAWA
TENGAH

BPS Provinsi Jawa Tengah


Pendahuluan(1)
Pasal 4 UU N0. 16 tahun 1997 tentang Statistik:
Kegiatan Statistik bertujuan untuk menyediakan data statistic yang lengkap, akurat dan

mutakhir dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan
efisien guna mendukung pembangunan nasional
Pasal 31 UU Nomor 25 tahun 2004 tentang RPJM:
Untuk merencanakan pembangunan diperlukan data dan informasi yang akurat
dan dapat dipertanggungjawabkan.

Perpres nomor 39 tahun 2019


Satu data Indonesia
Perpres nomor 62 tahun 2019
Strategi Nasional Percepatan Administrasi Kependudukan untuk
Pengembangan Statistik Hayati
Pendahuluan(2)
Tiga Unsur Sistem Statistik Nasional:
“pemanfaatannya ditujukan untuk kepentingan yang bersifat luas, baik bagi Statistik
pemerintah maupun masyarakat yang memiliki ciri-ciri lintas sektoral, berskala
nasional, makro, dan penyelenggaraannya menjadi tanggung jawab BPS” dasar

“statistik yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan instansi pemerintahan


Statistik dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok instansi pemerintah, baik pusat
sektoral atau daerah”

“pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha dan


Statistik
kepentingan lain dalam kehidupan masyarakat, yang penyelenggaraannya
dilakukan oleh lembaga, organisasi, perorangan, dan atau masyarakat lainnya” khusus
Sur vei Sosial Ekonomi
Nasional

Tu j u a n
Memberikan masukan
kepada pengambil
kebijakan untuk
Mengetahui karakteristik perumahan Manfaat perencanaan dan evaluasi
di Provinsi Jawa Tengah di bidang perumahan

Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)


dengan pendekatan rumah tangga
hanya memberikan gambaran secara makro,
Sumber Data tidak mengetahui lokasi rumah tangga berada

Sensus Penduduk 2020


Penti ngnya Data Susenas

Perencanaan dan evaluasi


program sektoral
Susenas dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali
(Kementerian/ dalam setahun, yaitu :
Lembaga)
- Maret mencakup 27.520 rumah tangga sampel
di 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.
- September mencakup 6.880 rumah tangga sampel di
Perencanaan dan evaluasi Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.
Program Pembangunan Nasional
Data hasil pencacahan Susenas Maret
digunakan untuk estimasi tingkat nasional,
provinsi, dan kabupaten/kota.
Penyediaan indikator SDGs,
RPJMN, dan Nawacita
RUMAH LAYAK HUNI
Rumah yang memenuhi persyaratan keselamatan, bangunan dan
kecukupan minimum luas bangunan serta
kesehatan penghuninya.

Manfaat:
Menentukan derajat rumah layak huni.

Dua aspek Pengukuran derajat kelayakan rumah tempat tinggal

01 KUALITAS FISIK RUMAH 02 KUALITAS FASILITAS RUMAH

 Jenis Atap Terluas  Luas Lantai Per Kapita

 Jenis Dinding Terluas  Sumber Penerangan Utama

 Jenis Lantai Terluas  Sanitasi Layak


 Akses Air minum Layak

6
Jenis Atap Terluas
99.94 99.94 99.93
100

80

60

Rumah tangga yang dikategorikan ke dalam rumah yang layak


40
huni sebagai tempat tinggal harus memenuhi beberapa kriteria
kualitas rumah tempat tinggal, diantaranya rumah yang beratap
20
bukan dari jerami/ijuk/daun-daunan/rumbia/lainnya.

0
99,93% Rumah Tangga yang menempati rumah dengan Jenis Atap 2016 2017 2018
terbuat bukan dari jerami/ijuk/daun-daunan/rumbia/
lainnya selain Jerami/Ijuk/daun-daunan/rumbia/Lainnya
Jerami/Ijuk/daun-daunan/rumbia/Lainnya
Jenis Dinding Terluas

Rumah tangga yang 2018 98.71

dikategorikan ke dalam
rumah yang layak huni
sebagai tempat tinggal harus
2017 98.86
memenuhi beberapa kriteria
kualitas rumah tempat tinggal,
diantaranya rumah yang
berdinding bukan dari
98,71% 2016 98.29
Rumah Tangga yang menempati
batang kayu/bambu/ rumah dengan dinding terbuat
lainnya dari Selain batang 80 85 90 95 100
kayu/bambu/lainnya
selain Batang Kayu/Bambu/Lainnya
Batang Kayu/Bambu/Lainnya
Jenis Lantai Terluas
Tanah/Lainnya selain Tanah/Lainnya
Rumah tangga yang dikategorikan ke dalam rumah yang layak huni
sebagai tempat tinggal harus memenuhi beberapa
2018
87.85 kriteria kualitas rumah tempat tinggal,
diantaranya rumah yang berlantai bukan dari tanah/lainnya
2017
86.22

2016
84.46

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

87,85%
Rumah Tangga yang menempati rumah dengan
Lantai bukan dari Tanah/Lainnya
Akses Air Minum Layak
2018 78.16
78,16%
2017 76.09 Rumah tangga mempunyai
akses air minum layak
2016 76.30

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 .0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 0.0
7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 8 Rumah tangga dikatakan menggunakan/
mempunyai akses air minum layak apabila
sumber air minum/mandi/cuci/memasak yang digunakan
rumah tangga berasal dari leding; air terlindung
(pompa/sumur bor, sumur terlindung, mata air
terlindung) dengan jarak ≥ 10m dari penampungan
kotoran/limbah; dan air hujan
Akses Sanitasi Layak
2016 2017 2018

75.00 Rumah tangga dikatakan memiliki akses terhadap


sanitasi layak apabila rumah tangga tersebut
mempunyai fasilitas buang air besar milik sendiri
atau bersama, dan jenis kloset leher angsa dan
70.00 plengsengan dengan tutup, dan tempat pembuangan
70.66 akhir tinja menggunakan tangki septik dan IPAL
71.84

74.19
65.00
74,19 %
Rumah tangga yang memiliki
akses terhadap sanitasi layak
60.00
sanitasi layak
Luas Lantai per Kapita

2018 97.8
2
Rumah tangga yang dikategorikan ke dalam rumah
yang layak huni sebagai tempat tinggal harus memenuhi
beberapa kriteria kualitas rumah tempat tinggal, 97.91
2017
diantaranya luas lantai per kapita ≥ 7,2 m2

97.64
97 dari 100 rumah tangga memiliki 2016
Luas Lantai ≥ 7,2 m2/Kapita (97,82 %)

0% 20% 40% 60% 80% 100%


< 7,2 m² ≥7,2 m²
Jenis Penerangan Utama
Rumah tangga yang 100
99.88 99.91 99.92
dikategorikan ke dalam
rumah yang layak huni sebagai
tempat tinggal 95
harus memenuhi beberapa
kriteria
kualitas rumah tempat tinggal, 90

diantaranya menggunakan
penerangan listrik 85

(PLN dan Non-PLN)

80
Listrik

99,92 % Rumah tangga yang menggunakan penerangan listrik 2016 2017 2018
KRITERIA RUMAH LAYAK HUNI
Rumah tangga dianggap rumah layak huni jika rumah tangga
memenuhi paling sedikit 5 kriteria pembentuk indikator
Rumah Layak Huni

Luas lantai perkapita


Jenis dinding terluas ≥ 7,2 m2
bukan batang
Memiliki
kayu/bambu/lainnya 04 sanitasi layak;
03
Jenis lantai terluas 05
bukan tanah/lainnya Memiliki akses air
minum layak; .

02 06
Jenis atap terluas Memiliki sumber
bukan jerami/ijuk/ penerangan
daun-daunan/ listrik PLN/
rumbia/lainnya Non PLN.

01 KRITERIA 07
Rumah
Layak Huni

14
Rumah Layak Huni

2018
97.41058579373 2.589414206267
23 67

2017 96.76 3.24

2016 95.97 4.03


Terdapat ≥5 yang memenuhi Terdapat <5 memenuhi
kategori rumah tangga layak huni, kategori rumah tangga layak huni,
maka dianggap 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 maka dianggap
Rumah Layak Huni Rumah Tidak Layak Huni
Layak Huni Tidak Layak Huni
Sensus Penduduk TUJUAN SENSUS PENDUDUK 2020

Menyediakan data jumlah, komposisi, distribusi, dan


karakteristik penduduk Indonesia menuju SATU DATA
KEPENDUDUKAN INDONESIA (de facto dan de jure)

Menyediakan parameter demografi dan proyeksi


penduduk (fertilitas, mortalitas, dan migrasi) serta
karakteritstik penduduk lainnya untuk keperluan
proyeksi penduduk dan indikator SDGs

16

16
INDONESIA BERSAMA NEGARA LAINNYA

54

54 negara melakukan sensus penduduk dan
NEGARA perumahan pada tahun 2020
Sensus Penduduk dan Perumahan Dunia 2020 disetujui
pada saat Sidang ke-46 Statistical Commission dan diadopsi Sumber: https://unstats.un.org/unsd/demographic-social/census/censusdates/ [last update: 25 July 2019]

oleh United Nations Economic and Social Council.


Beberapa diantaranya :
Sensus penduduk dan perumahan sebagai salah satu
sumber data utama untuk: Amerika Serikat Singapura Arab Saudi
 Merumuskan, melaksanakan, dan memantau kebijakan
dan program pengembangan sosial ekonomi inklusif Tiongkok Malaysia Argentina
dan kelestarian lingkungan.
 Pengukuran kemajuan Agenda 2030 untuk Sustainable Filipina
Jepang Meksiko
Development Goals.

Korea Selatan Thailand Brazil


Rusia Qatar Ghana

17
PELAKSANAAN SP2020

SIAPA METO
KAPA DE
WNI & WNA yang telah atau akan
tinggal selama minimal 1 tahun di N “Metode Sensus
Indonesia  Tahap 1: Pencacahan Kombinasi”
Lengkap Menggunakan data Dukcapil
DIMA a. Sensus Penduduk Online
sebagai prelist ke lapangan
NA (15 Februari – 31 Maret 2020)

Seluruh wilayah Indonesia


b. Sensus Penduduk PENGUMPULAN
Wawancara
(termasuk Perwakilan RI yang ada  Tahap 2: Pencacahan
(1- 31 Juli 2020) DATA
di luar negeri/teritorial Indonesia Sampel (2021) Dilakukan dengan berbagai moda:
beserta keluarga)
CAWI (Computer Aided Web Interviewing)

CAPI (Computer Assisted Personal Interviewing)

PAPI (Pencil and Paper Interviewing)

18
DATA YANG DIKUMPULKAN [1]
PENCACAHAN LENGKAP: 21
2020 PERTANYAAN

Variabel Individu Pekerjaan Perumahan


1. Nama lengkap 13. Aktivitas yang biasa 17. Status kepemilikan
2. NIK dilakukan rumah yang
3. Alamat 14. Pekerjaan ditempati saat ini
4. Lama tinggal pada 15. Status pekerjaan 18. Listrik
alamat saat ini 19. Sumber air minum
Masukkan NIK dan KK 5. Jenis Kelamin 20. Kepemilikan jamban
NIK 6. Tempat dan tanggal 21. Jenis lantai terluas
lahir
No. Kartu Keluarga
7. Kewarganegaraan
8. Suku bangsa
9. Agama Pendidikan
10. Bahasa yang digunakan
16. Ijazah/pendidikan
11. Status hubungan
tertinggi
dengan Kepala keluarga
12. Status perkawinan

19
DATA YANG DIKUMPULKAN [2]
PENCACAHAN SAMPEL: 82
2021 PERTANYAAN

Individu Migrasi Pendidikan Kesehatan


(13 pertanyaan) (19 pertanyaan) (7 pertanyaan) (8 pertanyaan)

Ketenagakerjaan Perumahan Fertilitas dan Mortalitas


(5 pertanyaan) (14 pertanyaan) (16 pertanyaan)

20
OUTPUT SP2020
TAHAP 1 (2020)

1. Mendapatkan jumlah penduduk


01 berdasarkan status de-facto
02 (tempat tinggal sekarang) dan
de-jure (berdasarkan e_KTP) :
efektifitas pemanfaatan Dana
Alokasi Umum dan Dana Desa.
2. Tersedianya indikator
perumahan: status kepemilikan
Tersedianya data jumlah, Tersedianya data rumah, listrik, sumber air minum
komposisi, distribusi, dasar penyusunan dan beberapa indikator lainnya.
dan karakteristik kerangka sampel 3. Keterbaruan data kependudukan
penduduk Indonesia untuk pelaksanaan di Indonesia.
menuju survei sosial ekonomi 4. Unifikasi konsep statistik dan
SATU DATA BPS konsep administratif: konsep
KEPENDUDUKAN penduduk, konsep pekerjaan, dll.
Indonesia
OUTPUT SP2020
TAHAP 2 (2021)

1. Evaluasi pembangunan: RPJMN/D & SDGs


2. Perencanaan berbagai bidang meliputi:
03 a. Identifikasi kebutuhan dan kualitas
perumahan.
b. Penyediaan sarana pendidikan untuk semua.
c. Perencanaan untuk kecukupan sarana
kesehatan.
d. Perencanaan politik dan keamanan.
e. Ketahanan sosial dan budaya.
1. Tersedianya data parameter demografi: fertilitas f. Perencanaan investasi dan penyerapan
(tingkat kelahiran), mortalitas (tingkat kematian), lapangan kerja.
dan migrasi (perpindahan penduduk). g. Perencanaan jenis transportasi yang
2. Tersedianya karakteristik penduduk lainnya: dibutuhkan.
ageing (lansia), indikator disabilitas, indikator h. Perencanaan kebutuhan fasilitas komunikasi.
pendidikan dan ketenagakerjaan. i. Perencanaan tata ruang dan lingkungan.
3. Tersedianya indikator SDGs.
4. Tersedianya indikator terkait perumahan.
SP2020 MILIK BERSAMA
UNTUK KEPENTINGAN BERSAMA
(PEMERINTAH DAN MASYARAKAT INDONESIA)

Untuk kesuksesan SP2020 dibutuhkan :


 Dukungan Kementerian/Lembaga, Pemprov,
Pemkab/Pemkot hingga RW/RT
 Dukungan dari demografer, peneliti dll
 Partisipasi masyarakat Jawa Tengah dalam
SP2020
Pastikan Anda berpartisipasi

SENSUS PENDUDUK
ONLINE
MENUJU SATU DATA INDONESIA
ISI DATAMU SENDIRI PADA BULAN
FEBRUARI-MARET 2020

Anda mungkin juga menyukai