24 November 2022
Meluasnya pertumbuhan perumahan Pengawasan dan memastikan Penanganan rumah tidak layak huni Fasilitas pembiayaan perumahan
yang tidak terkendali, menimbulkan keandalan bangunan rumah (terutama yang berakibat pada tumbuhnya terbatas dan belum melayani
berbagai masalah perkotaan seperti untuk rumah yang dibangun secara permukiman kumuh. masyarakat berpendapatan rendah tidak
kemacetan, dll karena tidak disertai swadaya), termasuk bagaimana hunian tetap (non-fixed income)
dengan perencanaan penyediaan terkoneksi dengan infrastruktur dasar
layanan kota. permukiman yang layak.
Arah Kebijakan: Meningkatkan akses masyarakat secara bertahap terhadap perumahan dan permukiman layak, aman dan terjangkau untuk
mewujudkan kota yang inklusif dan layak huni
1. Pemantapan sistem pembiayaan primer dan sekunder perumahan, termasuk optimalisasi pemanfaatan sumber pembiayaan jangka
panjang (Taspen, BPJS);
2. Reformasi subsidi perumahan yang lebih efisien dan tepat sasaran;
Demand 3. Perluasan fasilitas pembiayaan perumahan terutama bagi masyarakat berpenghasilan tidak tetap dan membangun rumahnya secara
swadaya;
4. Pengembangan layanan Badan Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) untuk memperluas akses pembiayaan perumahan.
1. Peningkatan penyediaan perumahan yang sesuai dengan tata ruang dan terpadu dengan layanan infrastruktur dasar permukiman,
termasuk sistem transportasi publik;
2. Pengembangan sistem perumahan publik berbasis rumah susun di perkotaan;
3. Peremajaan kota secara inklusif dan konsolidasi tanah dalam rangka mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh;
Supply 4. Pemanfaatan tanah milik negara/BUMN untuk mendukung penyediaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke
bawah;
5. Pengembangan peran dunia usaha termasuk BUMN/BUMD dalam penyediaan perumahan (Perumnas, SMF, BTN).
1. Penguatan implementasi standar keandalan dan tertib bangunan, kemudahan perizinan dan administrasi pertanahan;
2. Peningkatan kapasitas pemerintah/pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha dalam penyediaan perumahan;
3. Peningkatan kolaborasi antara pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha;
Enabling 4. Pengembangan sistem insentif dan disinsentif dalam penyediaan perumahan
Environment 5. Pengembangan badan layanan umum perumahan nasional dan daerah
Indikator, Target, dan Capaian RPJMN 2020-2024
Indikator outcome: Rumah Layak Huni Target dan Capaian Pembangunan PKP 2020-2024
Diukur berdasarkan persentase rumah tangga yang
Target 2024
menempati hunian dengan kriteria sebagai berikut :
Baseline 2019
Rumah tangga yang Rasio Outstanding
Ketahanan Bangunan 2,9
menempati hunian KPR terhadap
layak dan terjangkau 70 PDB (%) Target 2024
Bahan bangunan atap, dinding dan
lantai rumah memenuhi syarat (%) 4
Capaian Nasional 2021: 82,47 %
Capaian sd 2021
Capaian sd 2021
2
Baseline 2019
Baseline 2019
30
Akses Air Minum Layak 1.5
20 1
Capaian Nasional 2021 : 90,78 %
10 0.5
0 0
Akses Sanitasi
Masih ada gap penanganan Masih ada gap penanganan
Akses Sanitasi Layak sebesar 9,1% untuk sebesar 0.78% untuk
Capaian Nasional 2021: 80,29 %
mencapai target 2024 mencapai target 2024
Target dan Capaian RPJMN 2020-2024 per Provinsi
Provinsi (%)
100%
1.25%
18.10%
90%
4.63%
13.13%
2.03%
9.77%
80%
1.58%
8.62%
30.07%
21.62%
Rumah tangga (%)
1.63%
70%
15.64%
44.65%
10.43%
9.80%
7.82%
34.54%
60%
50%
85.15%
1.90%
78.47%
40%
70.63%
70.70%
70.45%
69.48%
69.50%
69.11%
67.28%
66.93%
66.47%
65.65%
64.43%
63.85%
62.90%
62.70%
62.54%
61.56%
60.78%
60.69%
61.17%
57.90%
57.86%
57.50%
57.26%
56.67%
55.34%
30%
53.14%
51.36%
50.23%
40.00%
40.41%
20%
28.92%
27.60%
10%
0%
4. Peremajaan Kawasan
Perumahan Komunitas -Kendal, Central
Java
PROGRAM
UNTUK
2. Public Housing
MENCAPAI KOTA
TANPA Peremajaan Semanggi Surakarta,
Central Java
PERMUKIMAN
KUMUH 5. Pemukiman Kembali
POIN KUNCI
• Bagaimana kondisi saat ini?
• Apa perubahan yang ingin diwujudkan?
• Bagaimana kebijakan, strategi, program dan
kegiatan agar perubahan tersebut dapat
diwujudkan?
Pengenalan Kerangka Kerja Logis (Logical
Framework) dalam Penilaian Kualitas RP3KP
Struktur RP3KP
PENDATAAN ANALISIS PERUMUSAN
Proses pengumpulan data yang Kegiatan pengamatan profil Kegiatan menyusun konsep RP3KP
perlu memperhatikan tingkat daerah yang disesuaikan dengan berdasarkan Buku Data dan
akurasi, sumber data, tahun data kebutuhan perencanaan Analisis yang terdiri dari:
1. Data primer: 1. Kajian kebijakan 1. Tujuan penyelenggaraan
a. Sebaran perumahan dan (provinsi dan kab/kota) perumahan dan kawasan
permukiman 2. Kondisi fisik wilayah permukiman
b. Sebaran perumahan 3. Kondisi sosial, budaya dan 2. Rencana perumahan dan
kumuh dan permukiman kependudukan kawasan permukiman
kumuh 4. Kondisi perekonomian 3. Rencana keterpaduan PSU
c. dll 5. Kondisi perumahan dan 4. Indikasi program
2. Data sekunder: kawasan permukiman
a. RPJPD dan RPJMD 6. Kondisi prasarana, sarana dan
b. RTRW daerah utilitas umum
c. Peta
d. dll
Problem Problem
Identification Tree
Objective
Tree
Strategy
Development
Stakeholder
Analysis
Risk &
Assumption
Langkah-Langkah Kerangka kerja Logis
PENILAIAN Regulasi
Informasi, Data
(kuantitatif, kualitatif) Permasalahan
APA permasalahannya? Penilaian Situasi
Kelompok Sasaran
Indikator
TELAAH
Sebab Akibat KENAPA begini, kenapa ini bisa terjadi? Analisis sebab akibat
SIAPA seharusnya yang melakukan sesuatu berkaitan dengan hal ini?
Pola Peran
Analisis pola peran
Kesenjangan
kapasitas Kemampuan APA yang kurang? Analisis kesenjangan kapasitas
TINDAKAN
APA yang dapat kita lakukan? Aksi kunci
Tindakan Kunci
Partnership
SIAPA yang dapat membuat perbedaan? Pengembangan Kemitraan
Program BAGAIMANA kita dapat membuat perubahan? Rancangan program
Muatan RP3KP: Profil Daerah (Buku Data)
NO MUATAN SUBSTANSI RINCIAN SUBSTANSI
a Data Primer Sebaran perumahan dan permukiman Penilaian Situasi
Sebaran perumahan kumuh dan permukiman 1. Perumusan Masalah
kumuh 1. Informasi dan data
Ketersediaan dan kondisi PSU 2. Regulasi/Norma
Tipologi perumahan dan permukiman 3. Kelompok Sasaran dan Lokus
Budaya bermukim masyarakat 2. Besarnya Masalah
Kualitas lingkungan pada perumahan dan 3. Indikator
permukiman
Sebaran perumahan tradisional
b Data Sekunder Data dan informasi dari Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) provinsi Kondisi eksisting
dan daerah kabupaten/kota
Data dan informasi Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) kabupaten/kota
Data dan informasi tentang kebijakan
Proyeksi kebutuhan ke
pembangunan dan pengembangan PKP di tiap
kelurahan/desa dalam wilayah kabupaten/kota depan
Data Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang
(KKPR) pemanfaatan tanah
Data dan informasi PKP yang berada dalam
wilayah kabupaten/kota Bagian Analisis
Data dan informasi khusus PKP yang berada
dalam wilayah kabupaten/kota
Muatan RP3KP: Buku Analisis
Pertanyaan
NO MUATAN SUBSTANSI RINCIAN SUBSTANSI
a Kajian Kebijakan Analisis implikasi kebijakan pembangunan dan kebijakan tata ruang nasional
dan daerah provinsi terhadap pembangunan dan pengembangan PKP
Analisis implikasi kebijakan pembangunan dan kebijakan tata ruang daerah
kabupaten/kota terhadap pembangunan dan pengembangan PKP
Analisis sistem pusat-pusat pelayanan yang didasarkan pada sebaran daerah
fungsional perkotaan dan perdesaan 1. Apakah analisa
Analisis arah pengembangan PKP, dukungan potensi wilayah, serta kemampuan menghasilkan struktur
penyediaan rumah dan jaringan PSU setiap kecamatan
b Kondisi Fisik Wilayah Analisis daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup serta optimasi
masalah?
pemanfaatan ruang a. Masalah
c Kondisi Sosial, Budaya, Analisis karakteristik sosial kependudukan b. Akar masalah
dan Kependudukan Analisis budaya bermukim 2. Apakah terdapat proyeksi
d Kondisi Perekonomian Analisis besarnya permintaan masyarakat terhadap rumah
Analisis kemampuan keuangan daerah, paling sedikit meliputi: sumber kebutuhan perumahan
penerimaan daerah, alokasi pendanaan dan pembiayaan pembangunan, dan dan permukiman ke
prediksi peningkatan kemampuan keuangan daerah depan?
e Kondisi Perumahan dan Analisis karakteristik PKP
Kawasan Permukiman Analisis arah pengembangan PKP di perkotaan dan/atau perdesaan yang
berbatasan dalam wilayah kabupaten/kota terhadap rencana pengembangan
wilayah kabupaten/kota secara keseluruhan
Analisis kebutuhan tanah untuk pembangunan PKP dengan memperhatikan Buku analisis akan
kebijakan hunian berimbang
Analisis kebutuhan kelembagaan PKP di daerah kabupaten/kota menghasilkan
f Kondisi Prasarana,
Sarana, dan Utilitas
Analisis kebutuhan PSU termasuk sarana pemakaman umum pada daerah
kabupaten/kota
PROBLEM TREE
Umum
Struktur Pohon Masalah
Contoh diagram pohon masalah
Problem Problem
Identification Tree Akibat tidak
langsung
Akibat tidak
langsung
Akibat tidak
langsung
Akibat Akibat
Akibat
Masalah utama
Sebab
*Akar masalah dapat ditangani oleh sektor terkait maupun melalui kolaborasi
dengan pihak lain. Contoh: akar masalah “low income” ditangani bersama Dinas Penyebab level Penyebab level
Sosial dan OPD lainnya. kedua kedua
Contoh Analisis Materi RP3KP Kota Yogyakarta
Backlog Backlog
perumahan perumahan
tinggi menurun
Tidak adanya Akses Manajemen Penguasaan dan Program Manajemen Penguasaan dan
Dukungan akses
pembiayaan bagi pemanfaatan pemanfaatan
penanganan penyediaan penanganan pembiayaan bagi penyediaan
masyarakat lahan belum lahan yang
kumuh skala perumahan kumuh skala masyarakat perumahan
miskin belum berpihak pada berpihak pada
kota tersedia yang buruk MBR
Sebab Aksi kota miskin yang baik MBR
Akar Masalah Strategi / Program
Contoh: Pedoman Penyusunan KKL dalam SSK