Anda di halaman 1dari 22

Kebijakan Pembangunan Bidang Perumahan dan

Kawasan Permukiman, serta Penerapan Kerangka Kerja


Logis dalam Penilaian Kualitas RP3KP

24 November 2022

Direktorat Perumahan dan Kawasan Pemukiman


Kementerian PPN/Bappenas
Kebijakan dan Strategi Pengembangan
Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman
ISU STRATEGIS

Pemenuhan terhadap standar


Rumah Tidak Layak Huni dan Terbatasnya akses
Urban Sprawl keandalan bangunan dan
permukiman kumuh pembiayaan perumahan
keserasian dengan lingkungan

Meluasnya pertumbuhan perumahan Pengawasan dan memastikan Penanganan rumah tidak layak huni Fasilitas pembiayaan perumahan
yang tidak terkendali, menimbulkan keandalan bangunan rumah (terutama yang berakibat pada tumbuhnya terbatas dan belum melayani
berbagai masalah perkotaan seperti untuk rumah yang dibangun secara permukiman kumuh. masyarakat berpendapatan rendah tidak
kemacetan, dll karena tidak disertai swadaya), termasuk bagaimana hunian tetap (non-fixed income)
dengan perencanaan penyediaan terkoneksi dengan infrastruktur dasar
layanan kota. permukiman yang layak.

Sumber Gambar: Google.com


Arah Kebijakan Sub-Sektor Perumahan dalam RPJMN 2020-2024

Arah Kebijakan: Meningkatkan akses masyarakat secara bertahap terhadap perumahan dan permukiman layak, aman dan terjangkau untuk
mewujudkan kota yang inklusif dan layak huni
1. Pemantapan sistem pembiayaan primer dan sekunder perumahan, termasuk optimalisasi pemanfaatan sumber pembiayaan jangka
panjang (Taspen, BPJS);
2. Reformasi subsidi perumahan yang lebih efisien dan tepat sasaran;
Demand 3. Perluasan fasilitas pembiayaan perumahan terutama bagi masyarakat berpenghasilan tidak tetap dan membangun rumahnya secara
swadaya;
4. Pengembangan layanan Badan Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) untuk memperluas akses pembiayaan perumahan.
1. Peningkatan penyediaan perumahan yang sesuai dengan tata ruang dan terpadu dengan layanan infrastruktur dasar permukiman,
termasuk sistem transportasi publik;
2. Pengembangan sistem perumahan publik berbasis rumah susun di perkotaan;
3. Peremajaan kota secara inklusif dan konsolidasi tanah dalam rangka mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh;
Supply 4. Pemanfaatan tanah milik negara/BUMN untuk mendukung penyediaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke
bawah;
5. Pengembangan peran dunia usaha termasuk BUMN/BUMD dalam penyediaan perumahan (Perumnas, SMF, BTN).
1. Penguatan implementasi standar keandalan dan tertib bangunan, kemudahan perizinan dan administrasi pertanahan;
2. Peningkatan kapasitas pemerintah/pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha dalam penyediaan perumahan;
3. Peningkatan kolaborasi antara pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha;
Enabling 4. Pengembangan sistem insentif dan disinsentif dalam penyediaan perumahan
Environment 5. Pengembangan badan layanan umum perumahan nasional dan daerah
Indikator, Target, dan Capaian RPJMN 2020-2024
Indikator outcome: Rumah Layak Huni Target dan Capaian Pembangunan PKP 2020-2024
Diukur berdasarkan persentase rumah tangga yang
Target 2024
menempati hunian dengan kriteria sebagai berikut :
Baseline 2019
Rumah tangga yang Rasio Outstanding
Ketahanan Bangunan 2,9
menempati hunian KPR terhadap
layak dan terjangkau 70 PDB (%) Target 2024
Bahan bangunan atap, dinding dan
lantai rumah memenuhi syarat (%) 4
Capaian Nasional 2021: 82,47 %

Capaian s/d 2021


Kecukupan Luas 80 4.5
70 4
Luas lantai perkapita ≥7,2 m2 70 4
60.9
60 56.5 3.5 3.22
Capaian Nasional 2021: 93,56 % 2.9

Target Nasional sd 2024


Target Nasional sd 2024
3
50
2.5
Akses Air Minum 40

Capaian sd 2021
Capaian sd 2021
2

Baseline 2019
Baseline 2019
30
Akses Air Minum Layak 1.5
20 1
Capaian Nasional 2021 : 90,78 %
10 0.5
0 0
Akses Sanitasi
Masih ada gap penanganan Masih ada gap penanganan
Akses Sanitasi Layak sebesar 9,1% untuk sebesar 0.78% untuk
Capaian Nasional 2021: 80,29 %
mencapai target 2024 mencapai target 2024
Target dan Capaian RPJMN 2020-2024 per Provinsi
Provinsi (%)
100%

1.25%
18.10%
90%

4.63%
13.13%

2.03%
9.77%
80%

1.58%
8.62%
30.07%

21.62%
Rumah tangga (%)

1.63%
70%

15.64%
44.65%

10.43%
9.80%

7.82%
34.54%

60%

50%

85.15%
1.90%

78.47%
40%

70.63%

70.70%
70.45%
69.48%

69.50%
69.11%
67.28%
66.93%
66.47%
65.65%
64.43%
63.85%
62.90%
62.70%
62.54%
61.56%
60.78%
60.69%

61.17%
57.90%
57.86%
57.50%
57.26%
56.67%
55.34%
30%
53.14%
51.36%
50.23%
40.00%

40.41%

20%
28.92%
27.60%

10%

0%

Capaian 2021 Target 2024


Ket Key Takeaway
Tanpa tanda Target dihitung berdasarkan perhitungan Bappenas karena provinsi belum menyerahkan target secara resmi
* Target dihitung berdasarkan target yg telah ditetapkan oleh provinsi Masih diperlukan berbagai upaya percepatan di
** Target dihitung berdasarkan target yang ditetapkan provinsi sd tahun 2022 level daerah untuk memicu pencapaian target
*** Target dihitung berdasarkan konversi target yang ditetapkan provinsi dalam satuan rumah tangga.
**** Target dihitung berdasarkan agregat target kab/kota yang diberikan provinsi
nasional.
Target Nasional Tahun 2024
Opsi Program Dalam Mencapai Kota Tanpa Permukiman Kumuh
3. Pemugaran

1. Pengembangan Perumahan Baru

Pemugaran Kotabaru, South


Kalimantan

4. Peremajaan Kawasan
Perumahan Komunitas -Kendal, Central
Java
PROGRAM
UNTUK
2. Public Housing
MENCAPAI KOTA
TANPA Peremajaan Semanggi Surakarta,
Central Java
PERMUKIMAN
KUMUH 5. Pemukiman Kembali

Tower 1 dan 2 Rusun Daan Mogot

Slum Resettlement-Langsa, Aceh


: Aspek Pendukung, wajib keberadaaanya dalam mendukung program
Memahami Urgensi RP3KP
RP3KP diperlukan untuk memuat rencana
sektor PKP yang belum terjawab dalam
RTRW, antara lain:

Dalam merumuskan Grand Strategy PKP

Program dan kegiatan penanganan PKP, apa


yang diperlukan, dan dimana lokasinya?

Bagaimana mengalokasikan ruang untuk


tipologi perumahan dan permukiman?

Bagaimana mengatur kualitas perumahan?

POIN KUNCI
• Bagaimana kondisi saat ini?
• Apa perubahan yang ingin diwujudkan?
• Bagaimana kebijakan, strategi, program dan
kegiatan agar perubahan tersebut dapat
diwujudkan?
Pengenalan Kerangka Kerja Logis (Logical
Framework) dalam Penilaian Kualitas RP3KP
Struktur RP3KP
PENDATAAN ANALISIS PERUMUSAN
Proses pengumpulan data yang Kegiatan pengamatan profil Kegiatan menyusun konsep RP3KP
perlu memperhatikan tingkat daerah yang disesuaikan dengan berdasarkan Buku Data dan
akurasi, sumber data, tahun data kebutuhan perencanaan Analisis yang terdiri dari:
1. Data primer: 1. Kajian kebijakan 1. Tujuan penyelenggaraan
a. Sebaran perumahan dan (provinsi dan kab/kota) perumahan dan kawasan
permukiman 2. Kondisi fisik wilayah permukiman
b. Sebaran perumahan 3. Kondisi sosial, budaya dan 2. Rencana perumahan dan
kumuh dan permukiman kependudukan kawasan permukiman
kumuh 4. Kondisi perekonomian 3. Rencana keterpaduan PSU
c. dll 5. Kondisi perumahan dan 4. Indikasi program
2. Data sekunder: kawasan permukiman
a. RPJPD dan RPJMD 6. Kondisi prasarana, sarana dan
b. RTRW daerah utilitas umum
c. Peta
d. dll

Profil Daerah Prov/Kab/Kota (Buku Buku Analisis Buku Rencana


Data)
Kerangka Kerja Logis (KKL)

Problem Problem
Identification Tree

Objective
Tree
Strategy
Development
Stakeholder
Analysis

Risk &
Assumption
Langkah-Langkah Kerangka kerja Logis

PENILAIAN Regulasi
Informasi, Data
(kuantitatif, kualitatif) Permasalahan
APA permasalahannya?  Penilaian Situasi
Kelompok Sasaran

Indikator

TELAAH
Sebab Akibat KENAPA begini, kenapa ini bisa terjadi?  Analisis sebab akibat
SIAPA seharusnya yang melakukan sesuatu berkaitan dengan hal ini? 
Pola Peran
Analisis pola peran
Kesenjangan
kapasitas Kemampuan APA yang kurang?  Analisis kesenjangan kapasitas

TINDAKAN
APA yang dapat kita lakukan?  Aksi kunci
Tindakan Kunci
Partnership
SIAPA yang dapat membuat perbedaan?  Pengembangan Kemitraan
Program BAGAIMANA kita dapat membuat perubahan?  Rancangan program
Muatan RP3KP: Profil Daerah (Buku Data)
NO MUATAN SUBSTANSI RINCIAN SUBSTANSI
a Data Primer Sebaran perumahan dan permukiman Penilaian Situasi
Sebaran perumahan kumuh dan permukiman 1. Perumusan Masalah
kumuh 1. Informasi dan data
Ketersediaan dan kondisi PSU 2. Regulasi/Norma
Tipologi perumahan dan permukiman 3. Kelompok Sasaran dan Lokus
Budaya bermukim masyarakat 2. Besarnya Masalah
Kualitas lingkungan pada perumahan dan 3. Indikator
permukiman
Sebaran perumahan tradisional
b Data Sekunder Data dan informasi dari Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) provinsi Kondisi eksisting
dan daerah kabupaten/kota
Data dan informasi Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) kabupaten/kota
Data dan informasi tentang kebijakan
Proyeksi kebutuhan ke
pembangunan dan pengembangan PKP di tiap
kelurahan/desa dalam wilayah kabupaten/kota depan
Data Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang
(KKPR) pemanfaatan tanah
Data dan informasi PKP yang berada dalam
wilayah kabupaten/kota Bagian Analisis
Data dan informasi khusus PKP yang berada
dalam wilayah kabupaten/kota
Muatan RP3KP: Buku Analisis
Pertanyaan
NO MUATAN SUBSTANSI RINCIAN SUBSTANSI
a Kajian Kebijakan Analisis implikasi kebijakan pembangunan dan kebijakan tata ruang nasional
dan daerah provinsi terhadap pembangunan dan pengembangan PKP
Analisis implikasi kebijakan pembangunan dan kebijakan tata ruang daerah
kabupaten/kota terhadap pembangunan dan pengembangan PKP
Analisis sistem pusat-pusat pelayanan yang didasarkan pada sebaran daerah
fungsional perkotaan dan perdesaan 1. Apakah analisa
Analisis arah pengembangan PKP, dukungan potensi wilayah, serta kemampuan menghasilkan struktur
penyediaan rumah dan jaringan PSU setiap kecamatan
b Kondisi Fisik Wilayah Analisis daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup serta optimasi
masalah?
pemanfaatan ruang a. Masalah
c Kondisi Sosial, Budaya, Analisis karakteristik sosial kependudukan b. Akar masalah
dan Kependudukan Analisis budaya bermukim 2. Apakah terdapat proyeksi
d Kondisi Perekonomian Analisis besarnya permintaan masyarakat terhadap rumah
Analisis kemampuan keuangan daerah, paling sedikit meliputi: sumber kebutuhan perumahan
penerimaan daerah, alokasi pendanaan dan pembiayaan pembangunan, dan dan permukiman ke
prediksi peningkatan kemampuan keuangan daerah depan?
e Kondisi Perumahan dan Analisis karakteristik PKP
Kawasan Permukiman Analisis arah pengembangan PKP di perkotaan dan/atau perdesaan yang
berbatasan dalam wilayah kabupaten/kota terhadap rencana pengembangan
wilayah kabupaten/kota secara keseluruhan
Analisis kebutuhan tanah untuk pembangunan PKP dengan memperhatikan Buku analisis akan
kebijakan hunian berimbang
Analisis kebutuhan kelembagaan PKP di daerah kabupaten/kota menghasilkan
f Kondisi Prasarana,
Sarana, dan Utilitas
Analisis kebutuhan PSU termasuk sarana pemakaman umum pada daerah
kabupaten/kota
PROBLEM TREE
Umum
Struktur Pohon Masalah
Contoh diagram pohon masalah
Problem Problem
Identification Tree Akibat tidak
langsung
Akibat tidak
langsung
Akibat tidak
langsung

Akibat Akibat

Akibat
Masalah utama
Sebab

Penyebab level Penyebab level Penyebab level


pertama pertama pertama

Penyebab level Penyebab level Penyebab level


kedua kedua kedua

*Akar masalah dapat ditangani oleh sektor terkait maupun melalui kolaborasi
dengan pihak lain. Contoh: akar masalah “low income” ditangani bersama Dinas Penyebab level Penyebab level
Sosial dan OPD lainnya. kedua kedua
Contoh Analisis Materi RP3KP Kota Yogyakarta

Bab 4. Analisis Pengembangan Perumahan dan Permukiman


Akar
Isu / Masalah Faktor penyebab
masalah
Permukiman kumuh di bantaran ... ...
sungai
Backlog perumahan Pertumbuhan penduduk dan adanya kejadian bencana ...
Kebutuhan lahan perumahan bagi masyarakat miskin ...
Kebutuhan Prasarana dan Timbulan sampah hampir mencapai kapasitas volume pengelolaan ...
Sarana sampah kota
 utilitas? Kebutuhan air minum sudah mendekati kapasitas produksi air ...
minum kota
Kapasitas sistem pengolahan air limbah belum teridentifikasi ... Bab 4 perlu
Masih terdapat kawasan berpotensi mengalami genangan sehingga ...
diperlukan peningkatan sistem drainase diterjemahkan menjadi
Pada sistem konektivitas, masih terdapat jaringan jalan yang relatif ... struktur Pohon Masalah
terisolir
Kondisi sektor Perumahan dan Mitigasi longsor belum baik, masih ada rumah dikawasan rawan ...
Kawasan Permukiman masih longsor
bermasalah Masih terdapat kawasan rawan banjir ...
Permukiman kumuh cenderung mengelompok membentuk klaster ...
di kelurahan tertentu
Terdapat 5 kelurahan yang paling berpotensi menjadi kumuh ...
berdasarkan aspek-aspek yang dianalisis
Pasokan hunian semakin sulit Tanah untuk perumahan semakin jarang dan mahal ...
mengejar permintaan Masyarakat lebih suka rumah tapak ...
terjangkau
Muatan RP3KP: Buku Rencana
NO MUATAN SUBSTANSI RINCIAN SUBSTANSI
a Tujuan, Kebijakan dan Tujuan penyelenggaraan PKP Tahapan Kerangka Kerja Logis dalam memandu
Strategi PKP
Kebijakan dan strategi penyelenggaraan PKP perumusan rencana:
kabupaten/kota

b Rencana PKP sesuai Rencana pembangunan dan pengembangan


Kewenangan perumahan
Kabupaten/Kota
Rencana pembangunan perumahan baru
Objective
Rencana pembangunan kembali
Tree
c Rencana Keterpaduan Menyusun rencana kebutuhan keterpaduan
PSU PSU sesuai standar dan kewenangan Strategy
pemerintah kabupaten/kota dengan Development
mempertimbangkan kemudahan akses bagi Stakeholder
penyandang disabilitas, pengarusutamaan Analysis
gender dan Rencana Aksi Nasional dan Mitigasi
Adaptasi Perubahan Iklim serta Pengurangan
Risiko Bencana
Risk &
Assumption

d Indikasi Program Menyusun indikasi program PKP


kabupaten/kota
Ilustrasi Keterkaitan Problem Tree dan Objective Tree

Pohon Keamanan Akibat Hasil Keamanan Pohon


Capaian RLH Capaian RLH
Masalah rendah
bermukim
meningkat
bermukim Solusi
rendah meningkat
Apa Bagaimana
masalahnya? solusinya?
MBR menempati MBR MBR
perumahan menempati MBR menempati menempati
kumuh yang perumahan perumahan layak perumahan
lebih terjangkau ilegal legal

Backlog Backlog
perumahan perumahan
tinggi menurun

MBR sulit MBR sulit MBR mudah MBR mudah


Permukiman MBR sulit Permukiman MBR mudah
mendapatkan mendapatkan mendapatkan mendapatkan
kumuh terus mendapatkan kumuh mendapatkan
kredit tanah untuk kredit tanah untuk
bertumbuh rumah berkurang rumah
perumahan perumahan perumahan perumahan

Tidak adanya Akses Manajemen Penguasaan dan Program Manajemen Penguasaan dan
Dukungan akses
pembiayaan bagi pemanfaatan pemanfaatan
penanganan penyediaan penanganan pembiayaan bagi penyediaan
masyarakat lahan belum lahan yang
kumuh skala perumahan kumuh skala masyarakat perumahan
miskin belum berpihak pada berpihak pada
kota tersedia yang buruk MBR
Sebab Aksi kota miskin yang baik MBR
Akar Masalah Strategi / Program
Contoh: Pedoman Penyusunan KKL dalam SSK

Sumber: Pedoman Penyusunan Strategi


Sanitasi Kabupaten/Kota Tahun 2018

Keterangan Pengisian Tabel:


1. Permasalahan mendesak didefinisikan sebagai persoalan pokok dan mendasar, baik teknis maupun non teknis, terkait pelayanan sistem sanitasi di
Kabupaten/Kota yang menghalangi tercapainya tujuan pelayanan sistem sanitasi sehingga harus ditemukan solusi dan diselesaikan secepatnya.
2. Isu strategis didefinisikan sebagai isu yang paling relevan dan memberikan efek penyelesaian paling besar terhadap pencapaian tujuan.
3. Tujuan didefinisikan sebagai hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi serta mengatasi permasalahan mendesak. Isikan
hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi serta mengatasi permasalahan mendesak. Perhatikan dan sesuaikan
pernyataan "Tujuan" dengan kebijakan pemerintah terkait pembangunan sanitasi.
4. Sasaran didefinisikan sebagai hasil yang diharapkan dari suatu tujuan. Formulasikan secara spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan dan berjangka
waktu. Tuliskan hasil yang diharapkan dari suatu tujuan.
5. Strategi didefinisikan sebagai suatu upaya menjawab permasalahan mendesak bersumber dari rumusan strategi yang telah disepakati berdasarkan
hasil analisis SWOT. Isikan rumusan strategi yang telah disepakati berdasarkan hasil analisa SWOT. Pastikan rumusan strategi menjawab
permasalahan mendesak dan memanfaatkan isu strategis serta merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan. (6) Indikasi Program didefinisikan sebagai serangkaian upaya untuk melaksanakan strategi yang diselaraskan kepada
sumber pendanaan.
6. Indikasi Kegiatan Teknis didefinisikan sebagai serangkaian upaya untuk melaksanakan strategi yang diselaraskan dengan tugas dan fungsi institusi
terkait aspek teknis.
7. Indikasi Kegiatan Non Teknis didefinisikan sebagai serangkaian upaya untuk melaksanakan strategi yang diselaraskan dengan tugas dan fungsi
institusi terkait aspek non teknis.
Contoh Analisis Materi RP3KP Kota Yogyakarta
ISU INDIKASI
PERMASALAHAN MENDESAK TUJUAN SASARAN STRATEGI INDIKASI PROGRAM
STRATEGIS KEGIATAN
(hal 157) ... Tujuan (hal 158) Arah Kebijakan (hal 161) Strategi (hal 162) (hal 197) ...
Kawasan sekitar tiga sungai Terwujudnya perumahan dan kawasan Pendayagunaan dan Menjalin kolaborasi dengan perguruan tinggi, Penanganan Perumahan dan Kawasan
merupakan kawasan rawan permukiman yang aman, nyaman, dan pemanfaatan hasil lembaga riset, dan masyarakat/ komunitas Permukiman di Kawasan Berorientasi
banjir dan tanah longsor layak huni rekayasa teknologi perumahan dalam hal penelitian dan Transit
perumahan penerapan hasil rekayasa teknologi.
Pendirian rumah hunian di Terpenuhinya prasarana, sarana, dan Penyediaan Kasiba dan Menjalin kerja sama lintas daerah dan antar Pemanfaatan Rumah
sekitaran bantaran sungai yang utilitas umum sesuai dengan standar Lisiba aktor penyedia perumahan untuk pengadaan
kurang mentaati peraturan pelayanan minimum. lahan untuk perumahan.
Kualitas air yang semakin Terwujudnya pengentasan perumahan Pengintegrasian PSU Mendorong pengoptimalan aset negara dan Pelestarian Kampung
memburuk dan cakupan air dan kawasan permukiman kumuh. Kasultanan Ngayogyakarta dan Kadipaten
PDAM yang belum memenuhi Pakualaman untuk memenuhi kebutuhan
kebutuhan air bersih rumah dan penanganan permukiman kumuh.
Pengalihan lahan menjadi Terwujudnya perumahan dan kawasan Penanganan Kumuh Mengintervensi permukiman kumuh secara Pembangunan Perumahan Baru untuk
perumahan menurunkan kualitas permukiman yang lebih tangguh dalam inkremental dan bertahap, sesuai dengan Pemenuhan Backlog
udara menghadapi ancaman bencana. kebutuhan.
Pemenuhan kebutuhan RTH di Tercerminnya karakter Kota Yogyakarta Meningkatkan partisipasi dan kapasitas Penyediaan Tanah untuk
Kota masih belum mencukupi dalam pengembangan dan pembangunan perumahan masyarakat secara Pembangunan dan Pengembangan
dikarenakan keterbatasan lahan pembangunan perumahan dan kawasan swadaya Perumahan dan Kawasan Permukiman
permukiman.
Pengelolaan sampah yang masih Terselenggaranya pembangunan Penerapan mekanisme insentif dan disinsentif Pencegahan, Penanganan, dan
belum optimal dikarenakan perumahan dan kawasan permukiman untuk mencegah tumbuh kembangnya Pengendalian Tumbuh Kembang
produksi sampah tidak diimbangi yang inklusif bagi seluruh lapisan permukiman kumuh baru. Perumahan dan Permukiman Kumuh
dengan kapasitas pengelolaan masyarakat.
sampah
Melibatkan lembaga-lembaga zakat, infak dan Penanganan dan Pencegahan Rumah
sedekah dalam hal pendataan penduduk Tidak Layak Huni
miskin dan pembiayaan perumahan
Membuka alternatif pemberian bantuan dan Mitigasi Bencana
insentif baik secara individu maupun
Poin Kunci: berkelompok
1. Bagaimana kesinambungan strategi dan program dalam Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana
Umum
menjawab permasalahan?
2. Bagaimana rumusan program unggulan di daerah?
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penyusunan RP3KP
PENDATAAN ANALISIS PERUMUSAN
Muatan: Muatan: Muatan:
1. Data primer 1. Kajian kebijakan 1. Tujuan penyelenggaraan perumahan dan
2. Data sekunder 2. Kondisi fisik wilayah kawasan permukiman
3. Kondisi sosial, budaya dan kependudukan 2. Rencana perumahan dan kawasan
4. Kondisi perekonomian permukiman
5. Kondisi perumahan dan kawasan 3. Rencana keterpaduan PSU
permukiman 4. Indikasi program
6. Kondisi prasarana, sarana dan utilitas
umum

Profil Daerah Prov/Kab/Kota (Buku


Buku Analisis Buku Rencana
Data)

• Apakah strategi dan program telah menjawab


Apakah masalah sudah teridentifikasi? permasalahan?
• Masalah
• Bagaimana perumusan strategi berupa program
• Akar masalah
unggulan (lingkup indikasi program 5 tahunan)?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai