Anda di halaman 1dari 15

Siklus

APBN dan APBD


Tahap 3 : Pelaksanaan/
Implementasi
Kelompok 4

1. Prisma Dwi Anggraeni (1910104001)


2. Salwa Anisa (1910104064)
3. Elmi Hakim (1910104068)
4. Tiara Kasih Aprillasari (1910104072)
5. Arimbi Fauziyah (1910104128)
-Implementasi-

APBD
ASAS UMUM APBD
Adanya otonomi daerah memungkinkan setiap daerah untuk mengatur
dan mengembangkan daerahnya masing-masing. Setiap urusan
pemerintah di suatu daerah bisa dibiayai dari APBD yang dimiliki oleh
daerah tersebut.

Disusun sesuai kebutuhan dan penyelenggaraan pemerintah daerah

Berpedoman pada RKPD dalam rangka Mewujudkan Pelayanan Kepada Masyarakat

Mempunyai fungsi Otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi

Ditetapkan dengan PERDA


Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
Daerah

01 02 03
Semua pengelolaan Setiap pendapatan Setiap satuan kerja yang
terhadap daerah harus memungut pendapatan
pendapatan daerah didukung oleh bukti daerah harus
harus dilaksanakan yang lengkap dan mengintensifkan
melalui rekening kas sah pemungutan pendapatan
umum daerah yang menjadi wewenang
dan tanggung jawabnya
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
Daerah

04 05 06
Pendapatan daerah juga mencakup komisi, rabat,
Setiap satuan kerja potongan, atau pendapatan lain dengan menggunakan Semua pendapatan dari
(SKPD) tidak boleh nama dan dalam bentuk apapun yang dapat dinilai dana perimbangan dan lain-
melakukan pungutan dengan uang, baik yang secara langsung merupakan lain pendapatan yang sah
selain dari yang akibat dari penjualan, tukar-menukar, hibah, asuransi dilaksanakan melalui
dan/atau pengadaan barang dan jasa termasuk
ditetapkan dalam rekening kas umum daerah
pendapatan bunga, jasa giro atau pendapatan lain
peraturan perundang- dan dicatat sebagai
yang timbul sebagai akibat penyimpanan dana
undangan anggaran pada bank serta pendapatan dari hasil pendapatan daerah.
pemanfaatan barang daerah atas kegiatan lainnya
Pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah
Dalam melaksanakan anggaran belanja daerah perlu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :

1. Pengeluaran kas yang 2. Dasar pengeluaran belanja 3. Pimpinan instansi/


menjadi beban APBD untuk keperluan tak penerima dan tanggap
tidak boleh dilakukan terduga yang dianggarkan darurat harus bertanggung
sebelum rancangan dalam APBD harus jawab atas penggunaan
peraturan daerah ditetapkan dengan dana tersebut dan wajib
tentang APBD keputusan kepala daerah menyampaikan laporan
ditetapkan dan dan diberitahukan kepada realisasi penggunaan dana
dicantumkan dalam DPRD paling lama 1 bulan kepada atasan langsung
lembaran daerah. sejak keputusan tersebut dan kepala daerah sesuai
ditetapkan. dengan tata cara.
Pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah

o Pemberian dan o Bendahara pengeluaran o Pengguna anggaran


pertanggungjawaba sebagai wajib pungut dapat diberikan uang
n dana darurat pajak penghasilan dan persediaan yang
yang ditetapkan pajak lainnya wajib dikelola oleh
dalam peraturan menyetorkan seluruh Bendahara
kepala daerah. penerimaan potongan Pengeluaran
dan pajak yang
dipungutnya ke rekenng
kas Negara pada bank
yang ditatepkan oleh
MenKeu
Pelaksanaan Anggaran
Pembiayaan Daerah

1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran 2. Dana Cadangan


Sebelumnya dana cadangan merupakan dana yang
sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) diselisihkan guna mendanai kegiatan yang
merupakan selisih lebih realisasi penerimaan dan memerlukan dana yang relative besar yang tidak
pengeluaran anggaran selama satu periode tahun dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran.
anggaran.
3. Investasi
ketentuan mengenai dana investasi adalah
investasi awal dan penambahan terhadap investasi
dicatat dalam rekening penyertaan modal (investasi)
daerah.
Pelaksanaan Anggaran
Pembiayaan Daerah

4. Pinjaman Daerah dan Obligasi 5. Piutang Daerah


pinjaman daerah merupakan semua Piutang daerah adalah jumlah uang yang wajib
transaksi yang mengakibatkan daerah meneriman dibayar Kembali kepada Pemerintah Daerah dan/
sejumlah uang atau menerima manfaat yang atau hak Pemerintah yang dapat dinilai dengan uang
bernilai uang dari pihak lain sehingga daerah sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya
dibebani kewajiban untuk membayar Kembali berdasarkan peraturan perundang-undangan atau
pinjaman tersebut. akibat lainnya yang sah.
-Implementasi-

APBN
Pelaksanaan APBN
Pelaksanaan anggaran diawali dengan disahkannya dokumen pelaksanaan anggaran oleh
Menteri Keuangan. Dokumen anggaran yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan
disampaikan kepada menteri/pimpinan lembaga, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),
Gubernur, Direktur Jenderal Anggaran, Direktur Jenderal Perbendaharaan, Kepala Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan terkait, Kuasa Bendahara Umum Negara
(KPPN) terkait, dan Kuasa Pengguna Anggaran. Dokumen tersebut merupakan acuan dan
dasar hukum pelaksanaan APBN yang dilakukan oleh Ke,emterian/Lembaga dan Bendahara
Umum Negara. Dokumen-dokumen penting dalam pelaksanaan anggaran adalah Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan dokumen lain yang dipersamakan dengan DIPA.
Sedangkan dokumen pembayaran antara lain terdiri dari Surat Permintaan Pembayaran
(SPP), Surat Perintah Membayar (SPM), dan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).
Lanjutan.......

Pasal 17 Undang-Undang Perbendaharaan Negara menyatakan bahwa


Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran melaksanakan kegiatan
yang tercantum dalam dokumen pelaksanaan anggaran yang telah
disahkan dan berwenang mengadakan ikatan/perjanjian dengan pihak lain
dalam batas anggaran yang telah ditetapkan. Lebih lanjut, pedoman dalam
rangka pelaksanaan anggaran diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 42
Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden
Nomor 72 Tahun 2004.
Pejabat Perbendaharaan Negara

Pengguna Anggaran (PA)

Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

Pejabat Penandatangan Surat Perintah


Membayar (PPSPM)
Sekian dan terima
kasih
Insyaallah kami siap menerima pertanyaan.
Yang kami tidak siap menerima kenyataan
bahwa kita hanya sebatas teman

Anda mungkin juga menyukai