Anda di halaman 1dari 48

STYLE Ada Subyektifitas

TRADISI

(GAYA) HABIT
CONVENTION
LANGGAM

STYLE WITH
SYSTEM OF FORM MEANING OF
CIRI FORM + STRUCTURE + MEANINGFULL
FORM
(ORDER) FORM

• Meaningless • Berpihak
• Netral • Kualitas personal
• Kualitas kognitif Lokal, regional.
 STYLE
adalah rupa/wujud/sosok dan perlengkap an
yang khas dengan segenap tatanan, aturan dan
tertib yang diberlakukan

 LANGGAM
adalah rupa/wujud dan perlengkapan yang
khas dari suatu masa/jaman/tempat yang
tertentu dengan segenap tatanan, aturan dan
tertib yang diberlakukan.
POTENSI DAN FUNGSI
LANGGAM dan STYLITIKA
dalam ARSITEKTUR

 Identitas lokalitas/regionalitas sesuatu


arsitektur.
 Menunjukkan periodesasi dari kesejarahan
arsitektur.
 Menjadi “pengajeg” dari upaya penggubahan
tampilan arsitektur.
 Sumber gagasan atau tema dalam penghadiran
arsitektur.
YUNANI
PETA PERKEMBANGAN
ARSITEKTUR KLASIK EROPA ROMAWI

KRISTEN AWAL
ISLAM AWAL

BYZANTINE
ROMANSQUE

GOTHIC

RENAISANCE
BAROQUE
ROCOCO
MANERIST

NEO CLASIC
TINJAUAN ARSITEKTUR KLASIK EROPA.

ARSITEKTUR YUNANI

 Berkembang mulai dari pulau Creete.


Dibagi dalam periode Ageaan (3000 – 1100
th SM), periode Hellinic (650 – 323 th SM).
 Berdasarkan pada teori dan ilmu
pengetahuan (Ilmu Alam, Matematika,
Ukur sudut, ruang biologi serta seni.
 Teori dan konsep nyata arsitektur Yunani
dapat dilihat pada proporsi, komposisi
dan keindahan.
PARTHENON
Pediment

Entablature

Kolom
STYLISTIS YUNANI
DESAIN:
 Deretan tiang-tiang dan balok. (ORDER)
 Simetris. Unsur-unsurnya ditata modulor dan harmonis, selaras
menghasilkan kesan kewibawaan ketenangan.
 Denah biasanya berbentuk persegi empat, tatanan ruang
memanjang.
 Pemecahan terhadap statika gaya dan distorsi penglihatan.

STRUKTUR.
 Tiang dan balok dari batu masif diekspresikan.
 Balok unsur yang ditopang, tiang unsur yang menopang (POST
AND LINTEL)
 Ukuran dan proporsi tiang dan balok sesuai dan tepat untuk
mendapatkan kestabilan dan kekokohan.

DEKORASI.
 Order mengekspos kolam dalam; Base; Shaft; capital.
 3 jenis order tiang yunani, DORIC; IONIC; CORENTHIA.
ARSITEKTUR
ROMAWI.
 Hasil kebudayaan suku
bangsa Etruscan yang
menguasai Itali, dan
penaklukan terhadap
Yunani dan Macedonia.

 Arsitekturnya merupakan
turunan arsitektur Yunani,
dengan demikian dasar
logika horisontal dan
vertikal menjadi ide desain.
STYLISTIS ROMAWI
DESAIN.
 lengkungan ½ lingkaran yang ditopang dinding masif.
 Bangunan empat persegi panjang (BASILIKA), terdiri dari jajaran tiang-
tiang membentuk ruang apse yang memanjang, disisi kanan kirinya
terdapat ruang nave yang dibatasai dinding.
 Bangunan kubah (PANTHEON), terdiri atap kubah penuh dari batu yang
ditopang dinding masif melingkar. Portico melingkar.
 Bangunan heksagonal, beratap kubah, dinding masif, pilaster keliling.
 Simetris, susunan atas unsur-unsurnya harmonis, selaras, berulang. Pada
sumbu bangunan terdapat portico sebagai teras depan, dengan langgam
Yunani.

STRUKTUR.
 Dinding dari susunan batu (bearing wall).
 Lengkung diatas pintu gerbang dari batu andesit disusun dan ditopang
dinding batu.

DEKORASI.
 Kolom atau pilaster menggunakan langgam tiang Yunani atau tiang
Etruscan.
 Pilaster berbangun segi empat.
ARSITEKTUR KRISTEN AWAL.

 Dimulai ketika koalisi kekaisaran & senat Romawi


runtuh. Kekuasaan terpecah menjadi dua yaitu:
kekaisaran yang menyatu dengan tahta suci Romawi di
Ravena - Itali dan kekuasaan kekaisaran imperium
dengan pusat kekuasan di Konstantinopel – Turki Barat.
 Arsitekturnya cenderung merupakan perkembangan
arsitektur Romawi yang ditempatkan sebagai dekorasi
saja.
 Teknologi membangun menjadi pokok perkembangan
arsitekturnya akibat tuntutan akan luas bangunan
 Bangunannya berbentuk benteng dengan menara
pengawas untuk mempertahankan diri dari serangan
suku bangsa lainnya.
SANTA CLEMENTE
STYLISTIKA KRISTEN AWAL
DESAIN.
 Kebanyakan bangunan gereja, bentuk awal basilika yang dikem
bangkan menjadi bentuk salib.
 Bangunan masif berkesan kokoh seperti sebuah bangunan
pertahanan (benteng).
 Simetris, langgam Romawi dan asia kecil.

STRUKTUR.
 Pemecahan struktur terhadap kebutuhan ruang jemaah dan ritual
keagamaan, menyebabkan penambahan kubah ditengah salib
bentuk bangunan gereja.
 Struktur atap yang menggunakan bahan kayu, dengan konstruksi
rangka kayu (peningkatan teknologi pertukangan jaman
Romawi).

DEKORASI.
 Ornamen berupa relief pada Entablur. Lukisan pada interior.
ARSITEKTUR BYZANTINE.
 Merupakan pencampuran budaya
Barat (Eropa) dan Timur (Asia).
Para seniman dari Romawi
dengan ketrampilan konstruksi
tukang pada jaman Kristen Awal
beradaptasi dengan kondisi alam
dan iklim serta budaya yang ada
di asia minor.
 Arsitektur Byzantine berkembang
di Eropa Timur sampai Rusia,
bangunannya dari bata batu dan
berkesan masif.
 Arsitektur Byzantine di Eropa
cenderung tertutup
(perbentengan) akibat seringnya
terjadi peperangan, sehingga
kaum bangsawan membangun
istananya untuk pertahanan.
HAGIA SOPHIA
STYLISTIS BYZANTINE
DESAIN.
 Bangunan merupakan sekelompok kubah-kubah. Kubah utama
diatas altar, kubah-kubah lainnya disekelilingnya, memotong
kubah utama.
 Simetris, langgam Romawi; Kristen awal dan asia kecil.

STRUKTUR.
 Kubah utama ditopang dinding masif arah 8 penjuru. Kubah-
kubah lainnya ditopang balok dinding berlubang (1/2 lingkaran).
Balok donding ditahan oleh barisan tiang sejajar.

DEKORASI.
 Ornamen berupa lukisan dan relief.
ARSITEKTUR ROMANESQUE,

 Adalah jaman dimana kekuasaan


berdasarkan wilayah koloni yang
merdeka dari Romawi dan mempunyai
kekuasaannya masing-2 didaratan
Eropa. Sistem pemerintahannya
monarki, tetapi bersifat regional.
 Arsitekturnya merupakan perpaduan
antara budaya masing-2 negara kecil
dan mengembalikan arsitektur
romawi dan atau arsitektur kristen
maupun byzantine.
STYLIS ROMANESQUE
DESAIN.
 Mengembalikan kejayaan Arsitektur Romawi.
 Bangunan gereja dan kelengkapannya.
 Simetris, benteng, perpaduan kristen awal dan Yunani.
denah salib, persegi empat panjang, perpotingan letaknya kubah,
nave dapat lebih dari satu.

STRUKTUR.
 Dinding masif (bearing wall).
 Order Yunani sebagai komponen dekorasi dinding masif.

DEKORASI.
 Tiang-tiang Yunani dengan proporsi dan ornamen yang
menyertainya, digunakan sebagai unsur dekorasi.
ARSITEKTUR GOTHIK,

 Ditengarai dengan meluasnya pengaruh


agama kristen/katolik diseluruh daratan
Eropa. Merupakan kelanjutan dan bentuk
ekstrim dari arsitektur Romanesque dan
pengaruh byzantine Eropa tengah.

 Berkembang dari Italia, jerman selatan


dan Perancis selatan.

 Pada jaman ini Arsitekturnya banyak


didominasi oleh arsitektur gereja Gotik di
Perancis dan melepaskan diri dari
pengaruh arsitektur Romanesque dan
memasukkan pengaruh regional.
STYLIS TIS GOTHIC
DESAIN.
 Bentuk yang terjadi akibat perhitungan yag rasional.
 Bangunan gereja, bentuk salib, di tengah terdapat
kubah. Bangunan tinggi (vertikal), ramping. Terdapat
menara yang mengapit façade. Rose window diatas
pintu utama. Atap runcing.
 Simetris, transparan terjadi oleh tembusan cahaya yang
terkerangka oleh bentukan rendra dari batu. Diaffan
tercipta oleh adanya kualitas kegelapan ruang-ruang
diantara kolom-kolom dengan intensitas terang yang
berbeda.
 Dinding luar terdiri dari barisan kolom dan balok
lengkung sebagai jendela yang berderet-deret.

STRUKTUR.
Kolom yang mengembang kesegala arah (seperti rangka payung)
dibagian atas berfungsi secara struktural (beban plafond secara merata
didistribusikan kepada sekelompok balok yang menerus sebagai kolom).

Seluruh sistem struktur dituntut demi stabilitas bangunan. Sehingga


bangunan berkesan ramping.

Tiang dan atau pilaster; lengkung runcing dan patah.

Bentuk arsitekturnya merupakan cerminan (analog) sistem


distribusi beban.

Sistem rangka dan rib-vault (pointed Arch); balok-balok


melayang(flying-butress)

DEKORASI.
Kaca-patri mengisi jendela berhiaskan cerita-cerita orang suci.

Dekorasi lukisan; patung; rilief. Dekorasi fungsional pada unsur


konstruksi diekspos.
NOTRE DAME CHATEDRAL
WESMINTER PALACE
Salisbury Cathedral

Westminster Palace

Notre Dame de Paris


STYLISTIS RENAISANCE
DESAIN.
 Bangunan istana, melebar, monoton. Deretan jendela melubangi blok
beton (satu lantai).
 Bangunan langgam Romawi yang diletakkan diatas podium (satu lantai),
mempunyai bangunan tambahan dikedua sisi bangunan.
 Simetris, Horisontalitas bangunan kuat, portico dengan langgam Yunani.
 Penggunaan akal budi dalam pemecahan persyaratan utilitarian.
Lingkungan buatan cermin kekuatan manusia. Penonjolan bentuk Rasio
yang membedakan diri dengan bentuk-betuk alam (geometris)

STRUKTUR.
 Tektoon Klasik Yunani (modul, ukuran, proporsi) dan langgam Romawi.

DEKORASI.
 Setiap dinding ruang dalam dipenuhi ornamen dan lukisan, setiap
lukisan bebas tidak berupaya menjadi kesatuan ruang.
Istana Peristirahatan Chambord.
TAMPAK UDARA ST PETER
Contoh renaisance

 Tatanan sistem pembagian kota, jalan,


dan taman yang jelas diatur menuju satu
atau lebih titik fokus.
 Gaya Romawi (bearing wall
menumpu balok lengkung ½
lingkaran) ditampilkan pada
tampilan interior.
 Warna ke-coklat-an, emas
mengesankan mewah, agung.
 Vertikalitas interior
mengadop gaya Gothik.
 Penggunaan “Bearing wall”
adalah pengaruh gaya
Romawi.

Bagian ST PETER yang menunjukkan


Bangunan didirikan dengan langgam
Romawi.
ARSITEKTUR POST RENAISSANCE.

 Berasal dai kata Kebangkitan kembali, dari


berbagai jaman di berbagai tempat. Atau
dapat berarti perubahan menjadi lebih baik,
jelas dan terang (“pencerahan”)
 Dimulai oleh adanya kesadaran akan perlunya
pembaharuan dalam bidang seni, sastra dan
arsitektur.
 Bangunan tidak lagi hanya istana dan gereja,
tetapi juga bangunan dengan fungsi-2 yang lain
(taman, pemerintahan, rumah pribadi, theater
dll). Kompetisi bangunann pribadi mendorong
ide, krativitas dan semangat seniman untuk
menekankan bentuk dan isi bukan lagi pada
gaya dan prinsip perancangan sebelumnya.
POST RENAISANCE
(NEO CLASIC dan NEO GOTHIC)
DESAIN.
 Simetris, skala besar, Langgam Gothic; Yunani; Romawi ang
dikembangkan dengan rumit dan mewah. Mempunyai bangunan
tambahan dikanan kiri bangunan utama. Bangunan ditinggikan satu
lantai.
 Bangunan dengan fungsi-fungsi lain (Museum, Pameran, Opera,
Perpustakaan dll).
 NEO GOTHIC, berkesan Spontan, bergelora, dinamis, penuh vitalitas
alam. BAROQUE bentuk Gotik yang dikembangkan menjadi elips,
oval atau spiral. Romantic-clasicism. ROCCOCO. Bentuk unsur-
dekorasi dikembangkan menjadi seperti siput, bebas, emosional.
Romantic- non rationalism.
 NEO CLASIC. Adalah bentuk bangunan yang kembali pada tektoon
Yunani (ukuran; proporsi, modul). Bentuk geometrik sederhana
diutamakan pada penikmatan perspektif ruang. Structural-clasicism.
Arsitek : Donato Bramante (± 1506-1546))
Michelangelo (1546)
Lokasi : Kota Vatikan, Roma, Italia
Pembuatan : 1506
Renovasi : 1547
Penyelesaian : 1626

St. Petrus Roma Cathedral


ARSITEKTUR BAROUQE & ROCOCO.

 Merupakan perpaduan arsitektur Renaissance


dan bentuk-2 Manerist. Manerisme adalah
gaya peralihan arsitektur dan seni pada akhir
abad XVI, yaitu menggunakan elemen yang tak
konvensional dari arsitektur klasik.
 Arsitektur Barok merupakan jaman keemasan
dari Renaissance, berkembang terutama pada
aspek dekorasi. Arsitektur Rokoko merupakan
akhir jaman Renaissance, yang memperkaya
bentuk-bentuk Barok dengan warna cerah,
pola abstrak, tidak simetris dan bentuk-2
spiral/kerang2an.
STYLE BAROQUE dan ROCOCO

 Bergelora, mewah, rumit.


 Mengeksplorasi bangun-bangun
geometrik. (menghilangkan sudut-sudut
tegak lurus, dengan lengkung dan ceruk)
 Memanjangkan denah Ghotik atau
Renaisance (lurus dan atau melengkung).
 2 Titik pusat skematik desain
 Simetris (barok), Asimetris (rokoko),
horisontalitas kuat.
 Dekorasi dan ornamen, natural (barok),
non-figuratif (rokoko)
Hiasan khas dari gaya Rococo. Ornamen berupa pola-pola geometrik.
 Arsitektur Rokoko
menampilkan warna yang
lebih cerah, beragam, dan
meriah.
 Dekorasi non figuratif,
bentuk-bentuk geometrik.
INTERIOR GAYA ROKOKO
INTERIOR BAROUQUE
INTERIOR BAROUQUE
Moscow
SAINT BASIL CHATEDRAL
Denah gereja
BAROK.

Pemanjangan bentuk empat


persegi panjang.

2 titik pusat.

Eksplotasi tangga utama, fantastis


dan imajinatif.
STYLE NEO CLASIC

DESAIN
Penggabungan bentuk-bentuk lama yang dianggap terbaik (Yunani;
romawi; bysantine; dsb).
Menerapkan secara tegas kaidah- kaidah dari suatu bentuk yang
diulang.
Bentuk dan bangun sederhana dan tegas (geometrik sederhana)
Penghadiran bangunan publik (museum; theater; kantor; stasiun Kereta
Api; pabrik dsb).
STRUKTUR.
Kembali pada rektoon dan order dari suatu bentuk yang diulang.
Pemecahan strukur terhadap tuntutan bentang lebar.
DEKORASI
Mengurangi dekorasi dan ornamentasi.
NEO CLASIC
england
POKOK BAHASAN DALAM BENTUK
ARSITEKTUR.
 STYLITIKA / LANGGAM.
Membicarakan tentang sistem dan makna dari
appearance (penampilan).

 GEOMETRIKA
Membicarakan tentang bentuk geometris; penataan
bentuk dan abstraksi bentuk.

 TEKTONIKA.
Membicarakan tentang olah arsitektural pada
komponen/elemen konstruksi bangunan.
LANGGAM
Membicarakan tentang sistem form yang bermakna dari
appearance bangunan dan mengandung aspek:

 Konkrit/visual
Obyek rupa yang ditangkap dan dirasakan oleh pancaindra.

 Komposisi
Mengandung pertalian dan formal struktur.

 Kesepakatan.
Konvensi yang diselenggarakan secara tradisional dan
mengandung informasi yang berasal dari kesamaan lokal,
budaya, sosial, politik, ekonomi dan ilmu pengetahuan.
GEOMETRIKA
Membicarakan tentang pola dari basic form (Shape/figure) dan
mengandung aspek:

 Abstraktif/cognitif
Bentuk yang ada dalam pikiran dan rasio kita.

 Tata susunan.
Pertalian, keadaan/perhubungan yang terselenggara dan
diselenggarakan bilamana dua atau lebih unsur digabung-
gabungkan, atau bilamana sebuah unit dipilah-pilah menjadi
beberapa unsur.

 Kesepakatan.
Konvensi yang diselenggarakan secara tradisional, habit, konvensi
TEKTONIKA
Membicarakan tentang olah arsitektural pada komponen
bangunan yang mengandung :

 Ciri visual dari elemen


Kesan rinupa elemen yang ditangkap oleh pancaindera.

 Karakteristik dari elemen.


Potensi dan kemampuan elemen dalam menerima tugas
kestabilan .

 Perlakuan.
Tatanan atau komposisi yang dikenakan pada elemen tanpa
merubah karakteristiknya.
POTONGAN DENAH
ST’ PETER GEOMETRIKAL
ST’ PETER

Bentuk bangunan simetri.


Bila ditarik garis geometrik, terlihat adanya pola yang sama dan mempu
nya proporsi yang tetap.
B lebih sederhana pd A
tektonika olah dinding.

Bentuk dan bangun


lengkung-2 di B lebih
bervariasi dan dinamis
dari A

A B
. Mempunyai center
dimana diatasnya terletak . Mempunyai center
dimana diatasnya
kubah. terletak kubah.
. Sumbu (bersilang tegak . Sumbu (bersilang tegak
lurus) dan simetris. lurus) dan simetris.

Anda mungkin juga menyukai