Anda di halaman 1dari 7

PPh psl 23

Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 adalah pajak yang dipotong atas


penghasilan yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau hadiah d
penghargaan, selain yang telah dipotong PPh Pasal 21.
Tarif dan Objek PPh Pasal 23
1. 15% dari jumlah bruto atas: a. dividen kecuali pembagian dividen kepada orang
dikenakan final, bunga, dan royalti; b. hadia h dan penghargaan selain yang tela
dipotong PPh pasal 21.
2. 2% dari jumlah bruto atas sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan peng
harta kecuali sewa tanah dan/atau bangunan.
3. 2% dari jumlah bruto atas imbalan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi
konsultan.
4. 2% dari jumlah bruto atas imbalan jasa lainnya, yaitu:
a. Jasa penilai;
b. Jasa Aktuaris;
c. Jasa akuntansi, pembukuan, dan atestasi laporan keuangan;
d. Jasa perancang;
PPh psl 23
e. Jasa sehubungan dengan software komputer, termasuk
perawatan, pemeliharaan dan perbaikan;
f. Jasa instalasi/pemasangan mesin, peralatan, listrik, telepon,
air, gas, AC, dan/atau TV kabel, selain yang dilakukan oleh
Wajib Pajak yang ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan
mempunyai izin dan/atau sertifikasi sebagai pengusaha
konstruksi
g. Jasa perawatan / pemeliharaan / pemeliharaan mesin,
peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC, dan/atau TV kabel,
selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang lingkupnya
di bidang konstruksi dan mempunyai izin dan/atau sertifikasi
sebagai pengusaha konstruksi
h. Jasa kebersihan atau cleaning service; aa. Jasa katering atau
tata boga. Untuk yang tidak ber-NPWP dipotong 100% lebih
tinggi dari tarif PPh Pasal 23
CONtoh KAS
1. Dibayarkan biaya perbaikan/service komputer sebesar Rp.500.000

Perhitungan pajak PPh ps. 23 adalah :

PPh ps. 23 = 2% x jumlah bruto = 2% x Rp.500.000 = Rp.10.000

PPN tidak dikenakan karena transaksi pembayaran hanya Rp.500.000 (tidak diatas

Rp.2.000.000

Jika rekanan tidak mempunyai NPWP dikenakan tarif 100% lebih tinggi (4%)

sehingga PPh 23 sbb:

PPh ps. 23 = 4% x Rp.500.000 = Rp.20.000

Jika service komputer berupa pembelian spare part dan jasa servicenya dipisahkan

maka dikenakan PPh ps. 23 atas jasa servicenya saja.

Untuk pembelian spare part dikenakan PPN dan PPh ps.22 jika pembelian

>Rp.2.000.000 (PPN dan PPh ps. 22)


CONtoh KASus
2. Dibayar Jasa angkut material sebesar Rp.2.220.000 (Sudah Termasuk PPN)
Perhitungan :
Pembayaran ini dikenakan PPN 11% karena nilai pembayaran
>Rp.2.000.000,-
PPN 11% = 11/111 x Rp.2.220.000
= 220.000
PPh ps.23 2% = 2% x (Rp.2.220.000 – Rp.220.000)
= Rp.40.000,-
Bila rekanan/toko tidak mempunyai NPWP, tarif pajak PPh ps. 23 100%
lebih tinggi atau 4%
CONtoh KASus
3. Dibayar biaya sewa tenda untuk kegiatan pilkades sebesar
Rp.2.500.000, ( Belum termasuk PPN)

Perhitungan :
Atas transaksi tersebut Belum termasuk PPN,
PPh ps.23 = 2% x Rp.2.500.000
= Rp. 50.000

Bila rekanan tidak mempunyai NPWP maka tarif PPh ps. 23 100%
lebih tinggi atau 4%
CONtoh KASus
3. Dibayar biaya jasa catering untuk pemesanan makan minum rapat
musyawarah desa sebesar Rp.1.500.000,- (dilengkapi surat perjanjian
dengan penyedia)
Perhitungan :
Atas transaksi tersebut tidak dikenakan PPN, karena jasa catering
merupakan salah satu jenis jasa yang dikecualikan/dibebaskan PPN nya
namun masuk kedalam pajak daerah (Pajak Restoran ) 10% dikenai tanpa
batas nominal belanja.
PPh ps.23 = 2% x Rp.1.500.000
= Rp.30.000,-

Bila rekanan/pihak catering tidak mempunyai NPWP maka tarif PPh ps. 23
100% lebih tinggi atau 4%, sehingga pajak PPh ps. 23 yang dipotong 4% x
Rp.1.500.000 = Rp.60.000

Anda mungkin juga menyukai