DAN KRIMINALISTIK
Semester Ganjil
DOSEN
Dr. Hj. INDRAWATI, Dra., M. M. Pd.
H. Asep M. Hamim, S.H., M.H.
Bandung, September 2022
AS
RA W P
AD
I NDE
A
BAB V
N EG
A
AR
RJ
A A
RAH
ORGANISASI KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA
Organisasi Polri di markas besar / Mabes Polri
291
AS
RA W P
AD
I NDE
A
BAB V
N EG
A
AR
RJ
A A
RAH
ORGANISASI KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA
Organisasi Polri di markas besar / Mabes Polri
2
AS
RA W P
AD
I NDE
A
BAB V
N EG
A
AR
RJ
A A
RAH
ORGANISASI KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA
Organisasi Polri di tingkat Polda
3
AS
RA W P
AD
I NDE
A
BAB V
N EG
A
AR
RJ
A A
RAH
ORGANISASI KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA
Organisasi Polri di tingkat Polres
4
AS
RA W P
AD
I NDE
A
BAB V
N EG
A
AR
RJ
A A
RAH
ORGANISASI KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA
Organisasi Polri di tingkat Polsek
5
AS
RA W P
AD
I NDE
A
BAB V
N EG
A
AR
RJ
A A
RAH
ORGANISASI KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA
Pengertian
A. Kedudukan Polri dalam sistem ketatanegaraan menurut SADJIJONO (2008 : 53)
1. Posisi lembaga negara dibandingkan dengan lembaga lainnya
2. Kedudukan berdasarkan fungsi utamanya
3. Lihat fungsi Polri berdasarkan UU No 2 tahun 2002 (pada pasal 2, pasal 5 (1,2) dan
pasal 13)
4. Kedudukan kepolisian
• Kedudukan Polri tidak diatur dalam UUD 1945 hanya mencantumkan “Presiden
memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan
Angkatan Udara”
• Lihat ketentuan pasal 30 ayat 5 UUD 1945 menyatakan adanya tindak lanjut
pembentukan UU tentang susunan dan kedudukan hubungan kewenangan
dalam menjalankan tugasnya
• Selanjutnya dibentuk UU Kepolisian sejak tahun 1961 (UU No 13 tahun 1951, UU
No 28 tahun 1997 dan dirubah menjadi UU No 2 tahun 2002 dgn memposisikan
Polri berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden RI berbeda
6
sebelumnya waktu itu Polri masih di bawah Menko Polhukam
AS
RA W P
AD
I NDE
A
N EG
A
AR
RJ
A A
RAH
AD
I NDE
A
N EG
A
AR
RJ
A A
RAH
AD
I NDE
A
N EG
A
AR
RJ
A A
RAH
Konvensi PBB sejalan dengan perwujudan kesatuan wilayah sesuai dengan Deklarasi
Djuanda tanggal 13 Desember 1957 dan wawasan nusantara merupakan kesatuan
politik, ekonomi, sosial budaya pertahanan keamanan. Negara kepulauan menurut
konvensi ini adalah suatu negara yang seluruhnya terdiri dari satu atau lebih
gugusan kepulauan dan dapat mencakup pulau-pulau lain
2. Reformasi birokrasi.
sejalan dengan perkembangan reformasi birokrasi Polri juga menyesuaikan dengan
dikeluarkannya Peraturan Presiden No 52 tahun 2010 tentang susunan organisasi
dan tata kerja Polri sesuai dengan yang diatur dalam UU No 2 tahun 2002 pada
pasal 13 ayat 1 dan 2
AD
I NDE
A
N EG
A
AR
RJ
A A
RAH
AD
I NDE
A
N EG
A
AR
RJ
A A
RAH
Satuan kriminal Polda Jabar dapat melaksanakan penangkapan di Jawa Tengah atau
di mana saja sesuai wilayah hukum Polri pedomani Pasal 6 ayat 1.
2. Hubungan Eksternal Kepolisian
Hubungan kerja antara instansi kepolisian dengan instansi terkait dan institusi
lembaga negara lainnya / lembaga masyarakat yang secara fungsional mempunyai
hubungan kerja dalam pemeliharaan Kamtibmas di dalam negeri.
Beberapa hubungan eksternal antara lain sebagai berikut :
a. Hubungan Polri dengan bank atau lembaga dalam negeri.
setiap Departemen instansi badan lembaga pemerintahan secara fungsional
bertugas dan bertanggung jawab menentukan dengan siapa harus bekerjasama,
tentang apa dan siapa yang harus menjadi pelopor / memprakarsai hubungan
kerjasama tersebut ?
dengan pertimbangan apa kerjasama dilakukan ?
dengan pendekatan fungsi indisipliner dan kelembagaan
b. Hubungan dengan pemerintah atau pemerintah daerah.
• pasal 42 ayat 2 undang-undang Nomor 2 Tahun 2002
11
AS
RA W P
AD
I NDE
A
N EG
A
AR
RJ
A A
RAH
AD
I NDE
A
N EG
A
AR
RJ
A A
RAH
AD
I NDE
A
N EG
A
AR
RJ
A A
RAH
AD
I NDE
A
N EG
A
AR
RJ
A A
RAH
AD
I NDE
A
N EG
A
AR
RJ
A A
RAH
16
AS
RA W P
AD
I NDE
A
N EG
A
AR
RJ
A A
RAH
AD
I NDE
A
N EG
A
AR
RJ
A A
RAH
AD
I NDE
A
N EG
A
AR
RJ
A A
RAH
AD
I NDE
A
N EG
A
AR
RJ
A A
RAH
AD
I NDE
A
N EG
A
AR
RJ
A A
RAH
21
AS
RA W P
AD
I NDE
A
N EG
A
AR
RJ
A A
RAH
AD
I NDE
A
N EG
A
AR
RJ
A A
RAH
Bagaimana jika hanya memenuhi salah satu syarat saja misalnya tidak melanggar
HAM ? ketentuan ini harus terpenuhi 6 syarat baru dapat dikatakan bahwa tindakan
atau kejadian tersebut tidak melanggar hukum atau kata lain dapat
dipertanggungjawabkan karena sedang bertugas atau menjalankan wewenang
Kepolisian.
23
AS
RA W P
AD
I NDE
A
N EG
A
AR
RJ
A A
RAH
AD
I NDE
A
N EG
A
AR
RJ
A A
RAH
Bagaimana proses tanggung gugat atas kesalahan tindakan anggota Polri tersebut ?
lihat pasal 1 butir 22 undang-undang Nomor 8 tahun 1981 tentang KUHP tentang
ganti rugi dan rehabilitasi atas tindakan Polri yang cukup alasan atau tidak
bertanggung jawab.
3. Tanggung gugat Lembaga (Jabatan) melalui :
Peradilan Tata Usaha Negara
berdasarkan ketentuan undang-undang yang berlaku kedudukan Polri saat ini dapat
dituntut sesuai pada peradilan umum berbeda saat masih bergabung dengan TNI
(masuk Peradilan Militer) UU Nomor 37 tahun 1997 tentang Peradilan Militer. Saat ini
Polri tunduk pada peradilan umum maka pihak-pihak badan hukum perdata yang
menggugat pada peradilan umum yaitu PTUN (Peradilan Tata Usaha Negara) melalui
pengadilan setempat sesuai alamat orang yang dirugikan / alamat penggugat
berdasarkan perdata.
4. Pra Peradilan.
a. Tanggung gugat Yudisial terhadap pra peradilan diajukan melalui peradilan umum
lihat KUHAP UU nomor 8 tahun 1981 tentang praperadilan pasal 77, 78, 80 , 81
25
dan 82.
AS
RA W P
AD
I NDE
A
N EG
A
AR
RJ
A A
RAH
b. Masalah yang diperiksa dan diputus oleh hakim pengadilan negeri dalam
praperadilan antara lain :
1) Sah tidaknya : penangkapan, penahanan, penghentian penyidikan dan
penuntutan.
2) Ganti rugi dan atau rehabilitasi bagi seorang yang perkara pidananya
dihentikan pada tingkat penyidikan.
c. Putusan sidang praperadilan tidak dapat dimintakan banding pada peradilan
yang lebih tinggi.
d. Prinsip praktek sidang praperadilan adalah sesuai hak-hak asasi manusia dan
pengawasan secara horizontal yang dianut asas HABEAS CORPUS yang dianut
oleh negara-negara barat yang mengikuti hukum anglo-saxon di Amerika
Perancis, Inggris, Australi yang intinya membuka hak asasi rakyat yang
kemungkinan salah penerapan hukum oleh petugas.
5. Mal administrasi.
Tindakan atau sanksi terhadap administrasi bagi anggota Polri antara lain :
26
AS
RA W P
AD
I NDE
A
N EG
A
AR
RJ
A A
RAH
a. Tindakan internal :
Tidak dinaikkan pangkat golongannya
Tindakan pemecatan terhadap siswa atau anggota yang dinilai melanggar
prosedur merupakan pelanggaran berat
Pemberhentian gaji rutin tanpa alasan yuridis karena putusan sidang disiplin
Penjatuhan hukuman tanpa melalui prosedur (dimasukkan sel sementara
waktu dan lain-lain)
Tindakan keberpihakan dan diskriminasi dalam penjatuhan hukuman dan
atau penempatan jabatan yang berorientasi pada komunitas, produk
pendidikan jenis pangkat dan jenis kelamin
Mutasi anggota ke dalam jabatan yang lebih rendah dengan level pangkat
yang ada
b. Tindakan eksternal contoh : menolak laporan masyarakat tanpa alasan yang sah,
melakukan penganiayaan dan kekerasan kepada masyarakat, keberpihakan dalam
menangani suatu perkara, merubah arah kebenaran materiil, penyalahgunaan
wewenang, menelantarkan perkara (floating case), pungutan liar, suap,
penerbitan surat tanpa prosedur. 27
AS
RA W P
AD
I NDE
A
N EG
JA
AR
R
A A
RAH