Anda di halaman 1dari 7

Manusia menurut pandangan

Islam
MANUSIA DAN HAKIKAT MANUSIA
• Manusia memiliki beberapa term yang dapat digunakan dalam Al
Quran seperti insan/ins/al-nas, basyar dan bani Adam. Untuk lebih
jelasnya, berikut ini dipaparkan penelusuran makna term-term tersebut.
• 1.Makna al-Insan
• )Kata ‫ انسانا‬berakar kata ‫ ا النس‬segala sesuatu yang berlawanan dengan
cara liar, tidak biadab, tidak liar, jinak, dinamis, harmonis, dan
bersahabat . Kata al-ins biasanya berdampingan dengan kata al-jin (‫)ا لجن‬.
Manusia “al-ins” makhluk yang nampak secara fisik ini sedangkan jin
makhluk yang tidak nampak (metafisik) . Metafisik di sini identik dengan
liar atau bebas, karena jin tidak mengenal ruang dan waktu.
• Dalam Al Quran kata ins (‫)انس‬terulang 10 kali, 12 ayat diantaranya
berdampingan dengan kata “jin” (‫ جن‬Jin adalah jenis makhluk bukan
manusia yang hidup di alam antah beranta dan alam yang terindera.
• Kata insan (‫)انسان‬tentang 70 kali, kata: al-nas‫ )اناس‬terulang 240 kali .
Term “al-nas”secara umum menggambarkan manusia universal netral
tanpa sifat.
• Term “al-nas”secara umum menggambarkan manusia universal netral
tanpa sifat. Sifat tertentu yang membatasi atau mewarnai keberadaannya,
sedangkan kata “insan” pada umumnya menggambarkan makhluk
manusia dengan berbagai potensi dan sifat
• term al-nas (‫)ا لناس‬menggambarkan manusia yang universal netral
sebagai makhluk sosial seperti pernyataan Al Quran QS. Al Hujurat (49): 13
• ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلنَّاسُ ِإنَّا َخلَ ْق ٰنَ ُكم ِّمن َذ َك ٍر َوُأنثَ ٰى َو َج َع ْل ٰنَ ُك ْم ُشعُوبًا َوقَبَٓاِئ َل لِتَ َعا َرفُ ٓو ۟ا ۚ ِإ َّن َأ ْك َر َم ُك ْم ِعن َد ٱهَّلل ِ َأ ْتقَ ٰى ُك ْم ۚ ِإ َّن‬
‫ٱهَّلل َ َعلِي ٌم َخ ِبي ٌر‬

• Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki


dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal”.
2.Makna Basyar
• Kata “‫ ”ب شر‬yang terdiri dari huruf huruf‫ رشب‬yang arti dasarnya tampaknya sesuatu baik dan indah. Kata “basyar” juga
berarti menggembirakan, menguliti, memperlihatkan dan mengurus sesuatu .Al Raghib Al Ashfahani mengatakan
bahwa “basyar” berarti al-jild(kulit).
• Manusia disebut basyar karena kulitnya terlihat jelas, berbeda dengan binatang, kulitnya tidak tampak karena
tertutup oleh bulu . Dengan demikian manusia yang sudah jelas di akui keberadaannya itulah yang disebut basyar.
• Bintu syathi menyatakan bahwa basyar adalah manusia yang sudah diakui keberadaannya manusia dewasa,
namun kedewasaan secara jasmani (fisiologis dan biologis) tanpa kedewasaan rohani (psikis). Pernyataan ini
didasarkan pada penelusuran ayat tentang basyar dalam susunan redaksi (tarkib) yang menggunakan kata “mitslu”yang
berarti seperti. Perhatikan QS Al Kahfi (18):110

• ‫صلِحًا َواَل يُ ْش ِر ْك بِ ِعبَا َد ِة َربِّ ِٓۦه َأ َح ۢ ًدا‬


َ ٰ ‫ُوا لِقَٓا َء َربِّ ِهۦ فَ ْليَ ْع َملْ َع َماًل‬ َ ‫ى َأنَّ َمٓا ِإ ٰلَهُ ُك ْم ِإ ٰلَهٌ ٰ َو ِح ٌد ۖ فَ َمن َك‬
۟ ‫ان يَرْ ج‬ َّ َ‫قُلْ ِإنَّ َمٓا َأنَ ۠ا بَ َش ٌر ِّم ْثلُ ُك ْم يُو َحىٰ ٓ ِإل‬
• “Katakanlah: Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku "Bahwa
sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka
hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada
Tuhannya
3.Makna Bani Adam
• Kata Bani ‫ى‬
( ‫ )ب ن‬berasal dari kata ban ā ‫ ب نى‬artinya membina, membangun, mendirikan, menyusun. Jadi Bani
Adam artinya susunan keturunan anak cucu anak Nabi Adam dan generasi selanjutnya.
• Dalam Al Quran term Bani Adam terdapat enam kali terulang, seperti bunyi ayat dalam QS. Al Isra (17): 70
ٰ ِ َ‫َولَقَ ْد َك َّر ْمنَا بَنِ ٓى َءا َد َم َو َح َم ْل ٰنَهُ ْم فِى ْٱلبَ ِّر َو ْٱلبَحْ ِر َو َر َز ْق ٰنَهُم ِّم َن ٱلطَّيِّ ٰب‬
• ‫ضياًل‬ ٍ ِ‫ت َوفَض َّْلنَهُ ْم َعلَ ٰى َكث‬
ِ ‫ير ِّم َّم ْن َخلَ ْقنَا تَ ْف‬

• “Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anakAdam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri
mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan
makhluk yang telah Kami ciptakan.”Kemuliaan manusia sebagai Bani Adam dibanding dengan makhluk
lainnya, termasuk makhluk jin dan malaikat, hal ini bisa dilihat serangkaian deskripsi QS. Al Hijr (15):29
ُ ‫فَاِ َذا َس َّو ْيتُ ٗه َونَفَ ْخ‬
• ‫ت فِ ْي ِه ِم ْن رُّ ْو ِح ْي فَقَع ُْوا لَ ٗه ٰس ِج ِدي َْن‬
• “Maka apabila aku menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka
tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.”
•Di dalam al Qur’an SWT. menyebutkan bahwa Ia menciptakan manusia dari tanah(turab) dan kemudian anak dan
keturunannya dari air mani. Allah pun menyebutkan bahwa manusia menjadi hidup bernyawa setelah ditiupkan
ruh ke dalamnya kemudian diberi pendengaran, penglihatan, dan hati. Namun hanya sedikit manusia bersyukur
atas kesempurnaan pemberian Allah Swt.
•Thaaqah(Potensi)

•Manusia memiliki potensi yang telah diberikan oleh Allah berupa hati, akal dan jasad. Ketiga potensi ini dimiliki
oleh manusia , hanya tidak semua manusia mampu mengoptimalkan ketiga potensi tersebut. Orang yang beriman
semestinya mampu mengoptimalkan potensi itu karena merupakan perintah dan kewajiban bagi seorang muslim.
Potensi akal dapat dikembangkan kepad ilmu pengetahuan dan teknologi sedangkan potensi hati lebih tenang dan
tentram. Potensi jasad dapat dikembangkan kepada keperluan manusia seperti aspek kesehatan dan kesejahteraan.
•Al Amanah (Amanah)

•Potensi yang diberikan kepada manusia akan berjalan dan tersalurkan dengan baik apabila manusia mengikuti perintah Allah
dan Rasul Nya. Segala potensi pada manusia diperuntukan dan disediakan Allah agar manusia dapat menjalankan ibadah dan
melaksanakan fungsi khalifah. Menjalankan ibadah adalah amanah dari Allah yang dapat membuat kita mendapatkan kedudukan
mulia di sisi Nya. Dengan ibadah kita menjadi kuat dan dapat menegakkan keadilan dan kedamaian di dunia. Dengan ibadah
pula kita akan mendapatkan kedudukan khalifah yang Allah sediakan kepada umat Nya yang beribadah dan berdakwah.

Anda mungkin juga menyukai