Anda di halaman 1dari 26

Yunita Furi Aristyasari

Apa yang akan dipelajari???

• Pengertian Manusia
• Hakekat Manusia
• Proses Penciptaan Manusia
• Tujuaan Penciptaan Manusia
• Fungsi Manusia di Dunia
What’s human?

Homo Sapiens :Makhluk berakal

Homo Religious: Makhluk Beragama

Homo Economicus : Makhluk ekonomi

Homo Socius : Makhluk Sosial

Homo Festivus: Makhluk Festival

Zoon Politicon : Makhluk politik


Konsep Manusia

al-Basyar

Bani
Al-Insan
Adam

Al-Naas
‫من نحن‬
Al-Basyar
• Menunjuk manusia dari sudut lahiriah dan mengalami perkembangan
kedewasaan
Al-Insan
• Menunjuk manusia secara totalitas, jiwa dan raga.

Al-Naas
• Menunjuk manusia sebagai makhluk sosial secara keseluruhan

Bani Adam
• Menunjuk aspek amaliah manusia, pemberi arah kemana dan dalam
bentuk apa aktivitas digunakan
Manusia ---- Al-Basyar
• Quraish Shihab dalam bukunya Membumikan Al-
Qur’an menyebutkan bahwa Al-Basyar digunakan
sebanyak 36 kali dalam al-Qur’an untuk menunjuk
manusia dari sudut lahiriahnya serta persamaannya
dengan manusia seluruhnya.
َ‫احدٌ ۖ َف َم ْن َكان‬ ِ ‫ي أَ َّن َما ِإ ٰلَ ُه ُك ْم ِإ ٰلَهٌ َو‬
َّ َ‫قُ ْل ِإ َّن َما أَنَا َبش ٌَر ِمثْلُ ُك ْم يُو َح ٰى ِإل‬
‫صا ِل احا َو ََل يُ ْش ِر ْك ِب ِع َبادَةِ َر ِب ِه أَ َحداا‬ َ ‫َي ْر ُجو ِلقَا َء َر ِب ِه فَ ْل َي ْع َم ْل َع َم اًل‬
Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan
kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa".
Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia
mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun
dalam beribadat kepada Tuhannya". (Al-Kahfi: 110)
Manusia ---- Al-Insan

• Menurut Mohammad Daud Ali, Al-Insan adalah


makhluk ciptaan Allah yang memiliki potensi untuk
beriman kepada Allah, dengan mempergunakan
akalnya mampu memahami dan mengamalkan wahyu
serta mengamati gejala-gejala alam, bertanggung
jawab atas segala perbuatannya dan berakhlak.
• ‫اْل ْن َسانَ فِي أَ ْح َس ِن تَ ْق ِويم‬
ِ ْ ‫لَقَدْ َخلَ ْقنَا‬
• Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (At-Tiin: 4)
Manusia ---- An-Naas
• Kata Al-Nas disebutkan dalam al-Qur’an sebanyak 240 kali.
Kata ini menunjukkan pada eksistensi manusia sebagai makhluk
sosial secara keseluruhan, tanpa melihat status keimanan atau
kekafirannya.
• Kata al-Nas menunjuk manusia sebagai makhluk sosial dan
kebanyakan digambarkan sebagai kelompok manusia tertentu
yang sering melakukan kejahatan dan merupakan pengisi neraka
mendamping iblis.
• Di samping itu kata an-Naas dinyatakan Allah untuk menunjuk
bahwa sebagian besar manusia tidak memiliki ketetapan
keimanan. Terkadang ia beriman, terkadang ia munafik.
Manusia ---- An-Naas
• َ‫ارة ُ ۖ أ ُ ِعد َّْْ ِل ْل َكافِ ِرين‬
َ ََ ‫اُ َو ْال ِح‬
ُ َّ‫ار الَِّتِي َوقُودََُا الن‬
َ َّ‫فَإ ِ ْن لَ ْم ت َ ْف َعلُوا َولَ ْن ت َ ْف َعلُوا فَاتَّقُوا الن‬
• Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) -- dan pasti kamu
tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka
yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi
orang-orang kafir. (Al-Baqarah: 24)
• ‫اُ أ َ ْش َيا َء َُ ْم َو ََل ت َ ْعث َ ْوا ِفي‬
َ ‫سوا ال َّن‬ ِ ‫َو َيا قَ ْو ِم أ َ ْوفُوا ْال ِم ْك َيا َل َو ْال ِميزَ انَ ِب ْال ِقس‬
ُ ‫ْط ۖ َو ََل ت َ ْب َخ‬
َ‫ض ُم ْف ِسدِين‬ ِ ‫ْاْل َ ْر‬
• Dan Syu'aib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan
timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia
terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat
kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan. (QS.
Huud: 85)
Manusia ---- Ibn Adam

• Kata Bani Adam dalam al-Qur’an dijumpai sebanyak


7 kali . Secara etimologis, bani adam menunjuk arti
pada keturunan nabi Adam As.
• Menurut Thabathaba’i, kata bani Adam menunjuk
pada arti manusia secara umum. Dalam hal ini
ditekankan pada aspek amaliah manusia, sekaligus
pemberi arah ke mana dan dalam bentuk apa aktivitas
itu dilakukan.
Manusia ---- Ibn Adam

• ‫َولَقَ ْد َك َّر ْمنَا َب ِني آدَ َم َو َح َم ْلنَا َُ ْم ِفي ْال َب ِر َو ْال َب ْح ِر َو َرزَ ْقنَا َُ ْم‬
‫ضي الا‬ َ ‫ض ْلنَا َُ ْم‬
ِ ‫علَ ٰى َكثِير ِم َّم ْن َخلَ ْقنَا ت َ ْف‬ َّ َ‫ْ َوف‬ َّ َ‫ِمن‬
ِ ‫الط ِيبَا‬
• Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami
angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki
dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan
yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
ciptakan. (QS. Al-Isra’ : 70)
Hakikat Manusia

• Ibn ‘Arabi: “Tak ada makhluk Allah yang lebih bagus


daripada manusia, yang memiliki daya hidup,
mengetahui, berkehendak, berbicara, melihat,
mendengar, berfikir, dan memutuskan”
• Manusia adalah makhluk paling sempurna dan
sebaik-baik ciptaan yang dilengkapi akal fikiran.
Hakikat Manusia
(Muhmidayeli, Filsafat Pendidikan, 2013)

• Al-Kindi, al-farabi, Ibn Miskawaih, Ibn Sina, Raghib


al-Isfahani, dan Ibn Qayyim cenderung untuk
mengatakan bahwa hakikat manusia yang
sesungguhnya ada pada aspe ruhaniahnya. Jasmaniah
dalam hal ini hanya sebagai instrumen bagi
pengembangan aspek ruhaniahnya. Oleh sebab itu,
ekesistensi jasmaniah manusia tetap diperlukan
sekalipun ia tidak menunjuk pada hakikat manusia itu
sendiri.
Hakikat Manusia

Paling Unik

Berpotensi

Dicipta untuk mengabdi

Manusia Khalifah di Bumi

Berkehendak

Tanggung Jwab

Berakhlak
Unsur Immaterial Manusia

Fithrah

‘Aql Nafs
Manusia

Ruh Qalb
Unsur Immaterial Manusia

• Fithrah : kejadian sejak semula atau bawaan sejak lahir.


Merujuk pada QS. Ar-Ruum: 30 dapat ditarik kesimpulan
bahwa manusia sejak asal kejadian membawa potensi
beragama yang lurus, dan dipahami oleh para ulama
sebagai tauhid.
• Nafs : kata nafs memiliki aneka makna. Dalam pandangan
al-Qur’an, nafs diciptakan Allah dalam keadaan sempurna
untuk berfungsi menampung serta mendorong manusia
berbuat kebaikan dan keburukan. QS. Asy-Syams: 7-8
Unsur Immaterial Manusia

• Qalb : sebuah wadah dari pengajaran, kasih sayang, takut


dan keimanan. Jelasnya, ia menampung hal-hal yang
disadari oleh pemiliknya. Al-Hujurat: 7, Al-Hajj: 46.
• Ruh: Sabda Nabi Saw. tentang ruh “Ruh-ruh adalah
himpunan yang terorganisasi, yang saling mengenal akan
bergabung, dan yang tidak saling mengenal akan
berselisih.” Ruh yang dimaksud di sini adalah
kecenderungan jiwa. Namun, apa ruh itu sendiri, Wallahu
A’lam Bishhawab. QS. Al-Isra’: 85.
Unsur Immaterial Manusia

• Aql : tidak ada penjelasan eksplisit dalam Al-Qur’an.


Tetapi setidaknya dari ayat-ayat yang berkaitan, dapat
dipahami bahwa:
a. Daya untuk memahami dan menggambarkan sesuatu.
Lihat QS. Al-’Ankabut: 43
b. Dorongan moral. Lihat QS. Al-An’am : 151
c. Daya untuk mengambil pelajaran dan kesimpulan serta
‘hikmah’. Kadang diistilahkan dengan rusyd. Lihat QS.
Al-Mulk: 10.
Darimana asal-usul kita?

Lumpur
Air
• Al-An’am (Tanah Hitam) • Ar-
(6): 2 • Al-Hijr Rahman • Al-
(15): 26 (55): 14 Furqon
Tanah Tanah Kering
(25): 54
Proses Kejadian Manusia
Dalam Surat al-Mu’minun (23): 12-14

Tulang
Air Mani
Saripati Segumpa Segumpa Tulang Belulang
(dalam
Tanah l darah l Daging Belulang di dalam
rahim)
Daging
Proses Kejadian Manusia
QS. Al-Sajdah (32): 7, 8, dan 9

Air Mani Penyempurna


Tanah (permulaan) Tiupan ruh
(Keturunan) an Fisik
Proses Penciptaan Manusia

Hadis Nabi SAW berbunyi:


“Sesungguhnya, setiap manusia dikumpulkan kejadiannya
dalam perut ibunya selama empat puluh hari sebagai
nuthfah (air mani), empat puluh hari sebagai ‘alaqah
(segumpal darah), selama itu pula sebagai mudhgah
(segumpal daging). Kemudian Allah mengutus malaikat
untuk meniupkan ruh (ciptaan) Allah ke dalam tubuh
janin manusia yang berada dalam rahim itu.”
HR. Bukhari Muslim.
Tujuan Penciptaan Manusia

• Sesungguhnya Aku hendak


Planning menjadikan seorang khalifah di muka
bumi (QS. Al-Baqarah (2): 30)

• Tidaklah Aku menciptakan jin dan


Objective manusia kecuali untuk beribadah
kepada-Ku (QS. Adz-Dzariyaat (51):
56)
Fungsi dan Kedudukan Manusia di
Dunia

‘Abd Allah
• Manusia sebagai hamba Allah

Khalifah fi al-ardh
• Manusia sebagai wakil Allah
Fungsi dan Kedudukan Manusia di
Dunia

Khalifah Wewenang secara


umum tanpa
Kauniyat memandang agama
Khalifah Fi Al-
Ardh
Wewenang secara
Khalifah khusus, predikat ini
Syar’iyyat khusus untuk kaum
mukmin
Referensi

• Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam,


Jakarta: PT. RajaGrafindo Press, 2006
• Muhmidayeli, Filsafat Pendidikan, 2013
• Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an, Wawasan Al-
Qur’an, Jakarta: Mizan, 2007
• Ramayulis, Filsafat Pendidikan Agama Islam, Jakarta:
Kalam Mulia, 2009
• Ramayulis, Filsafat Pendidikan Islam, 2015

Anda mungkin juga menyukai