Anda di halaman 1dari 20

BAB IV

DISTRIBUSI KELISTRIKAN
INDUSTRI
OLEH

AFDHAL
(2020130011)
 Sistem Distribusi Kelistrikan Dunia Industri

• Dalam dunia kelistrikan, sistem distribusi yang digunakan cukup


beragam,Seperti yang sudah banyak didengar misalkan PLN menggunakan
sistem untuk rumah adalah 380/220 V, 20 kV, 150 kV dll.

• pada dunia industri yang merujuk pada sistem standart IEEE Std-141 yang
sering digunakan sebagai rujukan di dunia industri.
 SISTEM TEGANGAN

• Dalam dunia sehari-hari kita sangat sering mendengar kata low, medium, dan high


voltage.
• kelas tegangan yang telah umum dipakai di dunia industri yang merujuk pada
standart internasional IEEE Std 141. Adapun kelas tegangan tersebut adalah :

Tegangan Rendah (Low Voltage)


Tegangan yang memiliki besar kurang dari 1000 V atau 1kV (V < 1 kV), Kelas
tegangan ini biasanya digunakan untuk menyuplai peralatan utilisasi.
 Tegangan Menengah (Medium Voltage)

Tegangan yang memiliki besar lebih dari sama dengan 1000 V atau 1kV hingga
kurang dari 100.000 V atau 100 kV(1 kV ≤ V < 100 kV).
Kelas tegangan ini biasa digunakan untuk saluran subtranmisi dan distribusi utama.
Tegangan pada besaran sekitar 13.800 V ke bawah juga sering digunakan untuk
menyuplai motor-motor listrik berskala besar.

Tegangan Tinggi (High Voltage)


Tegangan yang memiliki besar lebih dari sama dengan 100.000 V atau 100 kV
hingga kurang dari 230.000 V atau 230 kV(100 kV ≤ V < 230 kV) Jenis kelas ini
digunakan untuk menyalurkan energi listrik dalam jumlah besar antar
transmisi substation.
Tegangan Ekstra Tinggi / Ultra Tinggi (Extra High Voltage)
Tegangan yang memiliki besar lebih dari sama dengan 230 kV (V ≥ 230 kV). Pada
dunia sehari-hari kita sering mendengar saluran transmisi PLN yang disebut SUTET
(Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi).
SUTET adalah jenis kelas ini, Kelas ini juga menjadi saluran transmisi yang biasa
digunakan untuk mentransmisikan listrik dalam jumlah yang sangat besar dan
biasanya berjarak cukup jauh antara tempat pembangkitan dan tempat bebannya.
standard untuk tegangan yang dipakai pada dunia industry, Berikut adalah
klasifikasi tegangan berdasarkan standart IEEE Std 141.
•satu Fasa ( 1Ф)

Voltage (V) Jumlah Wire Votage max (V) Voltage Class

120 2W 127 Low

120/240 3W 127/254 Low


•Tiga Fasa ( 3Ф)

Voltage (V) Jumlah Wire Votage max (V)

LOW VOLTAGE  
240 3W 245
480 3W 508
600 3W 635
208Y/120 4W 220Y/127
240Δ/120 4W 245/127
480Y/277 4W 508Y/293
MEDIUM VOLTAGE
 
2400 3W 2540
4160 3W 4400
4800 3W 5080
6900 3W 7260
13800 3W 14520
23000 3W 24340
34500 3W 36510
4160Y/2400 4W 4400Y/2540
8320Y/4800 4W 8800Y/5080
12000Y/6930 4W 12700Y/7330
12470Y/7200 4W 13200Y/7620
13200Y/7620 4W 13970Y/8070
13800Y/7970 4W 14520Y/8380
20780Y/12000 4W 22000Y/12700
22860Y/13200 4W 24200Y/13970
24940Y/14400 4W 26400Y/15240
34500/19920 4W 36510Y/21080
HIGH VOLTAGE
 

46 kV 3W 48,3 kV

69 kV 3W 72,5 kV

115 kV 3W 121 kV

138 kV 3W 145 kV

161 kV 3W 169 kV

230 kV 3W 242 kV
EXTRA HIGH VOLTAGE
 

345 kV 3W 362 kV

500 kV 3W 550 kV

765 kV 3W 800 kV

1100 Kv 3W 1200 kV
 SISTEM JUMLAH WIRE

• Pada sistem distribusi listrik sering didengar adanya istilah 2W (two


wires), 3 W (three wires), dan 4W (four wires). Istilah di atas adalah
istilah yang biasa digunakan untuk mengungkapkan jumlah
kabel / wire yang digunakan pada sistem distribusi tersebut.
 Two wire system (2W) à Single phase

Sistem Tegangan AC dua wire ini adalah sistem tertua di dunia kelistrikan. Jenis ini akan sangat
banyak ditemui pada gedung-gedung tua yang dibangun sekitar 1940-an.
Konduktor yang digunakan berjumlah dua (2W) yang terdiri dari konduktor fasa dan netral.
Pada sistem ini, kebanyakan tidak menggunakan grounding (ungrounded). Sedangkan untuk
sistem DC, semua menggunakan sistem dua wires ungrounded.
• Three wire sistem (3W)
Sistem pada gambar 2 ini adalah sistem yang paling familiar dengan kehidupan
sehari-hari kita. Ini adalah sistem yang digunakan pada tiap-tiap rumah. Pada sistem
kelistrikan PLN, tegangan satu fasa yang digunakan ini adalah 220 V, 50 Hz
sedangkan untuk kelistrikan USA menggunakan 120 V, 60 Hz. Netral pada sistem
ini akan di-ground secara langsung menuju tanah atau biasa disebut solidly
grounded.

 gambar diatas adalah contoh sistem 3 wires, 3 fasa sesuai IEEE Std. 141. Pada tipe ini grounding yang
digunakan dapat menggunakan.
 3 Fasa, Hubungan Bintang (Y)

Sistem 3 Wires, 3 Fasa, Hubungan Tee


• Untuk gambar 3fasa(y) dan 3 fasa(tee) terdapat beberapa opsi untuk
meletakkan sistem groundingnya antara lain : sesuai lokasi pada
gambar, pada konduktorsatu fasa (corner grounded), atau tidak di
ground. Pada kenyataannya, di dunia industri sering kali hubungan
delta ini sering dipilih untuk tidak menggunakan ground.
Sistem 3 Wires, 3 Fasa, Hubungan Delta

Sistem 3 Wires, 3 Fasa, Hubungan Open-Delta


 Four wire sistem (4W)
Sistem ini cukup mirip dengan sistem 3 wires, Perbedaan nya adalah untuk
sistem ini ada tambahan satu konduktor untuk netral.,Berbeda dengan 3W, sistem
4W ditujukan untuk beban yang terkoneksi fasa ke netral.

Baik sistem 3W maupun 4W yang 3 fasa, keduanya dapat digunakan untuk


menyuplai beban satu fasa. Untuk 3W, maka ujung-ujung tegangan yang akan
digunakan adalah tegangan fasa-fasa (misalkan pada low voltage, 208 V untuk
sistem USA atau 380 V untuk sistem PLN). Sedangkan untuk 4W, ada dua pilihan
apakah akan dikoneksikan ke fasa-fasa atau ke fasa-netral (yang berarti bila
merujuk ke tegangan fasa-fasa di atas tegangannya akan 120V untuk sistem USA
atau 220V untuk sistem PLN).
Sistem Wires, 3 Fasa, Hubungan Bintang (Y)

 system Wires, 3 Fasa, Hubungan Tee


Sistem 4 Wires, 3 Fasa, Hubungan Delta

 Wires, 3 Fasa, Hubungan Open Delta


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai