KWAN KONG
GUAN GONG
PADUKA GUAN
关公
Oleh Marga Singgih
MARGA SINGGIH, M.Pd.
Lahir : Jakarta, 21 Januari 1962
Status : Kawin + 3 Putra
Aktifitas :
Dharmaduta sejak tahun 1980
Ketua Umum Pemuda Tridharma Indonesia
(1985 – 1988; 1988 – 1991)
Ketua Perkumpulan Tridharma / Sam Kauw Hwee sejak tahun 2013
Ketua Yayasan Sutra Bakti (2007 – 2012; 2012 – 2017)
Ketua Pembina Yayasan Sutra Bakti sejak tahun 2017
Guru Mapel Kewirausahaan SMK sejak tahun 2016
Dosen STAB Nalanda Jakarta sejak tahun 2017
Praktisi Fashion Retail, Branding & Marketing (1993 – 2013)
Direktur PT Paramita Singgih sejak tahun 2014
Pendidikan:
Unindra PGRI Jakarta 2014. S1 Prodi Bimbingan Konseling
Unindra PGRI Jakarta 2017. S2 Prodi Pendidikan IPS
KWAN KONG
GUAN GONG
PADUKA GUAN
关公
KWAN KONG / GUAN GONG / 关 公
KWAN KONG
GUAN GONG
PADUKA GUAN
关公
KWAN KONG
BAWA
BENDERA
KOMANDO
LIMA WARNA
BENDERA
5 WARNA
(ELEMEN)
Suatu hari dalam pengembaraannya, Guan Yu berjumpa dengan seorang tua yang sedang
menangis sedih. Ternyata anak perempuan satu-satunya dengan siapa hidupnya bergantung,
dirampas oleh wedana setempat (kepala wilayah administrasi pemerintah, setingkat dibawah
kabupaten) untuk dijadikan gundik.
Guan Yu yang berwatak budiman dan tidak suka sewenang-wenang semacam ini, naik darah.
Dibunuhnya wedana yang jahat itu, dan sang gadis dikembalikan kepada orang tuanya. Tetapi
dengan perbuatan ini menjadikan Guan Yu sekarang menjadi buronan. Dalam pelariannya, ia
sampai di Dong Guan, Shanxi. Ia lalu membasuh mukanya di sebuah sungai kecil yang terdapat di
pergunungan itu.
Seketika rupanya berubah menjadi merah, hingga tidak dapat dikenali lagi. Dengan mudah, Ia
menyelip diantara para petugas yang diperintahkan untuk menangkapnya tanpa diketahui. Riwayat
Guan Yu selanjutnya dan sampai akhir hayatnya ditulis dengan sangat indah dalam novel San Guo
yang terkenal itu.
Kisah Tiga Negara ( 三 國 演 義 , sān guó yǎn yì, Romance of the Three Kingdoms) adalah sebuah roman berlatar-
belakang sejarah dari zaman Dinasti Han dan Tiga Negara.
Di kalangan Tionghoa di Indonesia, kisah ini dikenal dengan nama Samkok yang merupakan dialek Hokkian
dari sanguo atau tiga negara.
Dalam Kisah Tiga Negara ketiga pemimpin yang bertikai;
Cao Cao (negeri Wei),
Liu Bei (negeri Shu) dan
Sun Quan (negeri Wu) masing-masing telah memaklumatkan diri sebagai kaisar dan mengklaim legitimasi sebagai
kekaisaran yang mewarisi Dinasti Han yang telah runtuh.
Roman ini ditulis oleh Luo Guan zhong ( 羅貫中 ), seorang sastrawan dinasti Ming yang mengambil referensi dari
literatur sejarah resmi mengenai Zaman Tiga Negara di Tiongkok dimulai dari penghujung Dinasti Han, pecahnya
Tiongkok ke dalam tiga negara dan kemudian dipersatukan kembali di bawah Dinasti Jin.
Selain dari sejarah resmi, Luo juga mengambil referensi dari cerita rakyat turun temurun yang dituturkan secara lisan di
masyarakat pada masa hidupnya.
Kisah Tiga Negara adalah salah satu karya sastra klasik yang paling populer di dalam sejarah Tiongkok.
Luo menuliskan roman ini dalam 120 bab yang mempunyai alur cerita bersambung dengan referensi Catatan Sejarah
Tiga Negara oleh Chen Shou dan sedikit imajinasinya sendiri.
Ada sekitar lebih 400 tokoh sejarah yang diceritakan di dalam Kisah Tiga Negara yang dilukiskan dengan karakter
berbeda. Cao Cao, Liu Bei dan Sun Quan sama sebagai karakter pemimpin namun berbeda dalam sifat dan pemikiran.
Demikian pula penasehat Zhuge Liang, Xun You, Guo Jia dan Zhou Yu masing-masing berbeda pandangan dan wataknya.
Setiap karakter mempunyai watak dan sifatnya sendiri yang berbeda satu sama lain. Penggambaran perbedaan watak
karakter ini menjadikan roman ini diakui sebagai salah satu wakil dari puncak perkembangan sastra Tiongkok dlm
sejarah. Kisah Tiga Negara ditulis dlm bahasa klasik ( 文言文 ).
Qie Lan Pu Sa 伽 蓝 菩 萨 Ka Lam Po Sat
Bodhisatva Pelindung Dharma
Sangharama Bodhisatva
Guan Yu 关 羽 sering divisualisasikan dengan berpakaian
perang lengkap, kadang sambil membaca buku dengan :
Pengawal setia : Zhou Chang / Chu Cong ( 周仓 ),
bertampang hitam berewokan,
memegang Golok Guan Dao bernama :
“Naga Hijau Mengejar Rembulan”
( 靑 龍 偃 月 刀 ; Qing Long Yan Yue Dao )
Putra angkat : Guan Ping / Kwan Ping ( 關 平 )
yang memegang cap kebesaran jabatan
Qie Lan Pu Sa
伽蓝菩萨
Ka Lam Po Sat
Sangharama Bodhisatva
Zhou Chang
周仓
Guan Yu
关羽
Guan Ping
關平
KEKALAHAN & KEMATIAN
Kekalahan Guan Yu 关 羽 dimulai dari situasi yang tidak menguntungkan di pihaknya. Semua
dimulai ketika Cao Cao (Negara Cao Wei, 曹魏 ) mulai mengajak Sun Quan (Negara Dong Wu,
東吳 ) utk beraliansi. Sun Quan yang sejak lama menginginkan kota Jingzhou (yg dikuasai Guan
Yu 关 羽 pada waktu itu) agar kembali dalam wilayah kekuasaannya, setuju & mengerakkan
pasukan untuk merebut Jingzhou.
Guan Yu 关 羽 akhirnya berhasil dijebak dan ditawan, yang kemudian dihukum mati karena
menolak untuk menyerah. Karena takut akan pembalasan Liu Bei, Cao Cao mengirimkan kepala
Guan Yu 关 羽 ke tempat Cao Cao.
Pada waktu itu, Guan Yu 关 羽 ditangkap bersama Guan Ping, anak tertuanya; dibawa ke
tengah perkemahan Sun Quan. Guan Yu hanya tertawa saja ketika akan dibawa dan diadili
untuk dihukum mati. Algojo yg akan memanggalnya menjadi ketakutan ketika menatap Guan
Yu, dia tdk berani utk melaksanakan eksekusi itu.
Karena tidak ada prajurit biasa yg berani, akhirnya Jenderal Pan Zhang ( 潘 璋 ) pun maju, dan
dengan menggunakan Golok Naga Hijau memenggal kepala Guan Yu.
Guan Yu 关 羽 pun gugur pada tahun 219 Masehi, dalam usia 60 tahun.
Cao Cao yang sejak lama kagum kepada Guan Yu 关 羽 memakamkan kepalanya setelah
disambung dengan tubuh yang terbuat dari kayu cendana secara kebesaran dan penuh rasa
hormat. Makam Guan Yu 关 羽 terletak di propinsi Henan kira-kira 7 Km sebelah utara kota
Luoyang.
Dari kejauhan, seakan2 terlihat seperti sebuah bukit kecil yang dikelilingi pohon Bai (Cypress)
yang hijau, melambangkan semangat Guan Yu 关 羽 yang tidak pernah padam dan abadi
sepanjang jaman. Karena sudah ribuan tahun, pepohonan disana sudah menghutan, oleh sebab
itu lokasi tersebut dinamakan Guan Lin ( 关林 ), atau Hutan Guan.
Sementara batu nisan Guan Yu sendiri merupakan hadiah dari Kaisar Dinasti Qing
(Jia Qing; 1800-an ?), saat makam tersebut dipugar.
Berdekatan dengan Guan Lin, terdapat sebuah kelenteng peringatan untuk mengenang Guan Yu
关 羽 , yang dibangun pada jaman Dinasti Ming.
Kelenteng itu merupakan hasil seni bangunan dan seni ukir yang bermutu tinggi, sehingga
merupakan objek wisata yang selalu dikunjungi para wisatawan dari dalam negeri dan luar
negeri.
Kelenteng peringatan Guan Yu 关 羽 yang lainnya terletak di Jiezhou, propinsi Shanxi. Jiezhou,
yang pada jaman San Guo disebut Hedong, adalah kampung halaman (tempat kelahiran) Guan Yu
关 羽 . Kelenteng itu telah diperluas dan direnovasi beberapa kali, dan memiliki keindahan
bangunan dan arsitektur yang mengagumkan, serta merupakan salah satu objek wisata terkenal
di Shanxi.
GUAN YU 关 羽 GUAN GONG :
“ 读 好 书 , 说 好 话 , 行 好 事 , 做 好 人” - ( 關 公
语 )
Dú hǎo shū,
shuō hǎo huà,
xíng hǎo shì,
zuò hǎo rén – Guān Gōng yǔ
“Membaca buku-buku yang bagus,
Berbicara hal yang baik,
Melakukan perbuatan yang benar,
Jadilah orang yang baik” - GUAN GONG
LEGENDA KAUM BUDDHIS
Menurut kepercayaan kaum Buddhis, setelah Guan Gong meninggal arwahnya muncul di
hadapan Biksu Pu Jing, di kuil Yu Quan Si yang terletak di gunung Yu Quan Shan, propinsi Hubei.
Biksu Pu Jing disebutkan pernah menolong Guan Gong yang akan dicelakai seorang panglima Cao
Cao, dlm perjalanannya bergabung dengan pasukan Liu Bei.
Setelah itu, karena takut pembalasan Cao Cao, Biksu Pu Jing menyingkir ke gunung Yu Quan Shan,
dan mendirikan Kuil Yu Quan Si.
Setelah lebih dari 1000 tahun sejak peristiwa itu, Guan Gong pun dipuja sebagai Bodhisatva
Pelindung Buddha Dharma.
Penghormatan terhadap Guan Gong sebagai orang kesatria yang teguh terhadap sumpahnya, tidak
goyah akan harta kekuasaan dan kedudukan dan setia terhadap saudara-saudara angkatnya,
menyebabkan ia memperoleh penghormatan yang tinggi oleh Kaisar-Kaisar pada jaman
berikutnya.
Ren / Jin - Cinta Kasih yaitu sifat mulia pribadi seseorang terhadap moralitas, cinta kasih, kebajikan,
kebenaran, tahu-diri, halus budi pekerti, tanggang rasa, perikemanusiaan. Ini merupakan sifat manusia yang
paling mulia dan luhur.
Yi / Gi - Kebenaran/ Keadilan/ Kewajiban yaitu sifat mulia pribadi seseorang dalam solidaritas serta
senantiasa membela kebenaran. Bila Ren sudah ditegakkan, maka Yi harus menyertai.
Li / Le - Kesusilaan/ Kepantasan yaitu sifat mulia pribadi seseorang yg bersusila, sopan santun, tata krama &
budi pekerti. Semula Li hanya dikaitkan dengan perilaku yg benar dlm upacara keagamaan, tetapi selanjutnya
diperluas hingga ke adat-istiadat & tradisi dlm masyarakat.
Zhi / Ti – Bijaksana yaitu sifat mulia pribadi seseorang yang arif bijaksana dan penuh pengertian. Kong Hu
Cu merangkaikan munculnya kebijaksanaan seseorang dengan selalu sabar dalam mengambil tindakan, penuh
persiapan, melihat jauh ke depan, serta memperhitungkan segala kemungkinan yang akan terjadi.
Xin / Sin - Dapat dipercaya yaitu sifat pribadi seseorang yang selalu percaya diri, dapat dipercaya orang lain,
dan senantiasa menepati janji.
KOMUNIKASI
Umat : menyampaikan pesan
Sin Beng / Sen Ming : menerima pesan
Umat menyampaikan pesan ke Sin Beng / Sen Ming
Pesan yang baik :
Diterima dan dimengerti oleh Sin Beng / Sen Ming
Sin Beng merespon kembali kepada umat
Terjadi komunikasi 2 arah yang baik & aktif
Umat & Sin Beng / Sen Ming = FREKUENSI SAMA
MANUSIA
Manusia adalah mahluk sosial yang
tidak dapat hidup, tumbuh dan
berkembang secara sendirian
1. Masalah pribadi
2. Masalah kehidupan sosial
3. Masalah kehidupan keluarga
4. Masalah belajar / pengajaran & pendidikan
5. Masalah penggunaan waktu senggang
6. Masalah karir / pekerjaan /usaha
MISKOMUNIKASI
Terjadi bila :
UMAT dan SIN BENG = BEDA FREKUENSI
MANUSIA = EGOIS
SIN BENG = WELAS ASIH
MANUSIA BERSEBERANGAN DENGAN SIN
BENG / ALAM SEMESTA
AKIBAT MISKOMUNIKASI
Miskomunikasi = Pesan tidak tercapai
Pesan tidak tercapai = Kecewa
Kecewa Kecewa = Frustasi
Frustasi Frustasi = Gangguan Mental
Gangguan Mental = Kesehatan Mental terganggu
Kesehatan Mental terganggu = Gila
Kesehatan Mental terganggu = Pelanggaran Sila
Kesehatan Mental terganggu = Bunuh Diri
ANTISIPASI
MISKOMUNIKASI
Ikuti ajaran welas asih
Latihan vegetarian / cia cai
Baca mantra / Liam Keng / Nien Jing
Latihan meditasi / fokus / konsentrasi
Hidup berkesadaran / mindfulness
AJARAN PARA SUCI