Anda di halaman 1dari 9

Profil pengarang cersil mandarin

WO LUNG SHEN (WO LONG SHENG)

Wo Long Sheng adalah nama pena dari seorang penulis novel silat bernama asli Niu
Heting yang dilahirkan pada tahun 1930 di Kabupaten Zhenping, Propinsi Henan,
Tiongkok. Dalam rentang dua dekade ia mengarang sekitar 30 judul novel silat dan
selama itu karya-karyanya mendominasi genre silat modern sampai munculnya Gu
Long yang kemudian ikut meramaikan kancah novel silat.

Niu Heting meninggal pada tahun 1997 dalam usia 67 tahun.

DAFTAR KARYA WO LUNG SHEN (WO LONG SHENG)

SERIAL TUSUK KONDE KUMALA


1 Persekutuan Tusuk Konde Kumala
2 Makam Asmara

SERIAL RAHASIA KUNCI WASIAT


1 Rahasia Kunci Wasiat
2 Bayangan Berdarah
3 Rahasia Istana Terlarang
4 Budi Ksatria

CERITA LEPAS / NON SERIAL


C Cincin Maut
K Kitab Pusaka
L Lambang Naga Panji Naga Sakti
L Lembah Tiga Malaikat
P Pedang dan Golok Yang Menggetarkan
P Pena Wasiat

WEN RUI AN

Wen Rui An adalah lafal Mandarin dari Woon Swee Oan, seorang penyair dan penulis
novel silat yang dilahirkan di Perak, Malaysia dengan nama Woon Liang Giok pada
tahun 1954 dalam sebuah keluarga Hakka dengan keturunan dari Mei County,
Propinsi Guangdong.

Pada tahun 1959, dia mulai membaca buku-buku koleksi keluarga dan menulis cerita
pendeknya yang pertama. Pada tahun 1961 Woon masuk Sekolah Dasar, dan sampai
Sekolah Menengah Atas aktif menulis artikel yang dimuat dalam berbagai majalah.
Antara tahun 1971 dan 1972, dia belajar Psiko-analisis dan estetika, lalu bertemu
dengan Fang E’zhen yang kemudian menjadi partnernya selama 16 tahun. Pada masa
inilah novel silat pertamanya diterbitkan di sebuah majalah Hongkong, yaitu Wuxia
Chunqiu.

Pada tahun 1973 dia mendirikan kelompok masyarakat puisi dan menerbitkan novel
pertama dari rangkaian serial Si Da Ming Bu (The Four Great Constabel). Pada akhir
tahun Woon pindah ke Taiwan untuk melanjutkan studinya di Universitas Nasional
Taiwan.

Pada tahun 1976, setelah ditahan selama 3 bulan akibat tuduhan kegiatan komunisme,
Woon lalu dikirim kembali ke Malaysia, dan akhirnya pindah ke Hongkong. Pada
tahun 1981, novel silat serial Shenzhou Qixia (Pahlawan Shenzhou) hasil karyanya
dimuat pada surat kabar Ming Pao.

Sejak tahun 1983, Woon mulai aktif dalam dunia televisi sebagai penulis. Beberapa
buah penanya kemudian diadaptasi dan diangkat sebagai serial televisi, sementara
tulisannya tetap dimuat surat kabar China Times dan United di Taiwan sebagai serial
cerita silat.

DAFTAR KARYA WEN RUI AN

SERIAL KESATRIA BAJU PUTIH


1 Pendekar Sejagat (Jian Shi Tian Xin)
2 Pertarungan di Kota Chang An (Chang An Yi Zhan)
3 Panji Akbar Matahari Terbenam (Luo Re Du Qi)
4 Wisma Pedang (Shi Jian Shan Zhuang)
5 Puteri Es (Xiao Xue Chit Qing)

SERIAL EMPAT OPAS (FOUR WARRIORS)


1 Pertemuan di Kota Raja
2 Misteri Lukisan Tengkorak

CERITA LEPAS / NON SERIAL


G Golok Kelembutan
J Jangan Ganggu Aku

WANG DU LU (WANG BAO XIANG)

Wang Du Lu (1909-1977), adalah nama pena dari Wang Bao Xiang, lahir di Beijing
dalam sebuah keluarga Manchuria. Dia merupakan seorang penulis cerita silat China
yang terkenal sejak tahun 1930-an. Hampir semua karyanya mengambil tema utama
seputar cinta dan tragedi. Ia dikenal sebagai salah satu di antara empat orang pendiri
'Penulis-penulis Cerita Silat dari Utara' sehingga ia telah banyak mempengaruhi
penulis-penulis di masa setelahnya.

Secara keseluruhan Wang Du Lu menulis lebih dari 30 buah novel cerita silat. Dari
semua novel-novelnya itu, yang paling terkenal adalah lima buah novel berseri yang
secara bersama dikenal dengan sebutan Crane Iron Pentalogy. Film 'Crouching Tiger,
Hidden Dragon' yang sangat terkenal dibuat berdasarkan buku yang ke-4 dari 5 buku
Crane Iron Pentalogy tersebut.

Wang Du Lu juga terkenal dengan karya-karya cerita silatnya yang 'membumi', cerita-
cerita silatnya selalu didasarkan kepada kenyataan. Tokoh-tokoh dalam karyanya
digambarkan sebagai manusia biasa yang bisa merasa lapar, sakit flu, bahkan
kehabisan uang dan bekal.
Tidak seperti tokoh-tokoh dalam novel Jin Yong, Liang Yu Sheng, Gu Long, dan
yang lainnya, tokoh dalam novel karya Wang Du Lu memiliki ilmu yang terbatas.
Tokoh yang bisa ilmu menotok jalan darah jumlahnya sangat sedikit dan sudah dapat
dikatakan yang paling hebat. Bahkan dalam salah satu karyanya (Zi Feng Biao),
pendekar yang bisa melempar piau sudah yang paling hebat. Ilmu tenaga dalam dalam
karya Wang Du Lu digambarkan hanya dapat digunakan untuk melompat sampai ke
atap rumah, bahkan sering kali diceritakan dalam novelnya sang tokoh melompat
hanya sampai ujung atap, bergelantung, baru kemudian naik dan merambat sampai ke
atas atap.

Adegan dalam film 'Crouching Tiger, Hidden Dragon' di mana sang tokoh Li Mu Bai
mampu berdiri tegak di ranting pohon bambu yang tipis dan berayun-ayun tidak
bakalan dan memang tidak ada dalam cerita aslinya.

Kemenarikan karya-karya Wang Du Lu terdapat dalam kekuatan alur ceritanya,


memanfaatkan suasana konflik sosial dalam masyarakat, yang berlatar belakang
keadaan masyarakat China pada bagian akhir jaman dinasti Qing.

DAFTAR KARYA WANG DU LU

CRANE-IRON PENTALOGY
01 Ho Keng Koen Loen (Bangau Menggetarkan Kun Lun)
02 Po Kiam Kim Tjee (Pedang Mustika dan Tusuk Konde Emas)
03 Kiam Kie Tjoe Kong (Pedang Berkelebatan Mutiara Berkilauan)
04 Go Houw Tjhong Liong (Harimau Mendekam Naga Sembunyi)
05 Tiat Kie Gin Pan (Pendekar Besi Pot Kembang Perak)

CERITA LEPAS / NON SERIAL


D Durhaka
S Sioe Tay Gin Piauw (Angkin Sulam Piauw Perak)

TJAN I.D. (TJAN ING DJOE)

Tjan Ing Djoe, atau lebih dikenal sebagai Tjan ID, adalah seorang penyadur cerita
silat spesialis karya Khu Lung. Beliau telah menyadur atau menterjemahkan sekitar
93 judul atau setara dengan 2.188 jilid cerita silat dari bahasa aslinya. Suatu karya
yang luar biasa.

Dilahirkan pada tahun 1949 dari rahim seorang wanita yang menjadi guru sekolah
Tionghoa, Tjan ID kemudian masuk Sekolah Dasar Tionghoa selama 6 tahun dan
pindah ke sekolah Indonesia setelah sekolah Tionghoa ditutup. Setelah lulus SLTA,
beliau masuk perguruan tinggi di Semarang dan mulai menerjemahkan cerita silat
pada usia 19 saat kuliah di Fakultas FISIP Universitas Diponegoro Semarang.

Pada awal kariernya sebagai penulis, Tjan ID banyak dibantu oleh OKT (Oey Kim
Tiang) yang juga mengajarinya teknik menterjemahkan dari bahasa Cina. Karyanya
yang pertama berjudul “Tujuh Pusaka Rimba Persilatan”, yang dikerjakannya pada
tahun 1969. Selain mendapat bantuan dari OKT, Tjan ID juga banyak menimba ilmu
dari Kho Ping Hoo yang sering dikunjunginya di Tawangmangu.

Tjan ID juga seorang yang unik. Tidak seperti para penerjemah lainnya, walau pun
produktif, Tjan ID tidak pernah memakai kertas karbon pada saat mengetik naskah
terjemahannya. Akibatnya ketika gelora penerjemahan cerita silat kembali muncul,
Tjan ID harus kehilangan sebagian besar naskah karyanya yang hilang atau habis
dimakan rayap.

Sekitar 20 karya Khu Lung sudah diterjemahkannya, yang sekaligus membawanya


sebagai penterjemah spesialis karya Khu Lung. Ia pun dikenal sebagai penerjemah
yang sangat setia pada naskah aslinya. Karya terjemahan cerita silat terakhirnya
berjudul Bunga Pedang, Embun Hujan, Kanglam, masih terjemahan dari karya Khu
Lung, yang terakhir Pedang Tetesan Air Mata, terbitan 1982. Karya terjemahannya
ada sekitar 70-80 buah, termasuk karya-karya yang ditulis oleh Qin Hong, Gu Du
Hong, Wo Long Sheng, dan Chen Jing Yun, tetapi yang terbanyak adalah karya Gu
Long.

Ada yang mengatakan bahwa terjemahan buah karya Tjan ID masih sangat banyak
mengandung unsur bahasa Tionghoa, karena itu pembacanya yang begitu banyak
adalah orang keturunan Tionghoa yang masih menguasai sedikit bahasa Tionghoa.
Bagi orang yang sudah tidak mengenal bahasa Tionghoa akan mengalami sedikit
kesulitan membaca karya terjemahan Tjan ID.

Namun pada kenyataannya, Tjan ID pernah mendapat pendidikan sekolah lanjutan


Indonesia selama enam tahun, jadi penggunaan bahasa Indonesianya tidak lemah.
Dibandingkan dengan karya Oey Kim Tiang, bahasa Tjan lebih mendekati bahasa
Indonesia sehingga membuat terjemahannya lebih dekat dengan pembaca muda.

Saat ini Tjan ID tinggal di kota Semarang. Kini dia berkarya lagi untuk mengangkat
kembali popularitas cerita silat di tanah air. Sembari menerjemahkan, ia juga sibuk
beternak ayam.

Sumber : https://kangzusi.com/Profile_Pengarang_Cersil.html

DAFTAR KARYA TJAN I.D. (TJAN ING DJOE)


(SEBAGIAN BESAR DI POSTING SESUAI NAMA PENGARANG)

A Anak Harimau
B Badai Dunia Persilatan
I Imam Tanpa Bayangan Bagian I
I Imam Tanpa Bayangan Bagian II
J Jago Kelana
K Kitab Pusaka
L Lembah Berdarah
L Lembah Tiga Malaikat
M Manusia Serigala
M Misteri Rumah Berdarah
P Pedang Bunga Bwee
P Pedang Keadilan Bagian I dan Bagian II
P Pembunuh Misterius
P Pendekar Bego
P Pendekar Muka Buruk

O.K.T (OEY KIM TIANG)

Oey Kim Tiang atau O.K.T adalah penerjemah cerita silat yang sangat produktif.
beliau lahir dalam keluarga peranakan Cina generasi ke enam di Tangerang. Tahun
kelahirannya 1903, dan di kota Tangerang pula beliau wafat dalam usia 92 tahun.
Karena lanjut usia dan sering sakit, pada 1980-an, Oey sudah jarang menulis.
Akhirnya dia meninggal pada tanggal 8 Maret 1995.

la pernah bersekolah Tiong Hoa Hwee Koan setempat sampai tingkat SLTP.
Penerjemah terkenal sebelum perang, Ong Kim Tiat, adalah gurunya. Sebenarnya
sejak sebelum Perang, Oey Kim Tiang sudah mulai menerjemahkan cersil dan novel-
novel detektif. Selama hidupnya, almarhum telah menterjemahkan lebih dari 100
karya terjemahan dari dialek Hokkian ke dalam bahasa Melayoe Pasar atau Melayoe
Rendah.

Dalam menterjemahkan, O.K.T menjaga konsistensinya dalam mempertahankan kosa


kata Hokkian dengan istilah-istilah tertentu sangat kuat. Susunan kalimatnya sangat
lentur dan hidup dalam menuturkan (menceritakan) kisah-kisah yang penuh aksi, dan
pembaca dibawa dalam imajinasinya sehingga seolah-olah pembacanya mengalami
sendiri kejadian dalam kisah silat tersebut. Meski pun Oey cuma berpendidikan
setingkat SLTP di Tiong Hoa Hwee Koan dan tidak melanjutkan lagi, tetapi dasar
bahasa Tionghoanya tidak lemah. Di antara penerjemah cersil Tionghoa peranakan,
Oey satu-satunya penerjemah syair dalam cersil ke dalam bahasa Indonesia.

Kalau diperhatikan, O.K.T sering kali tidak menganut kaidah bahasa Indonesia, tetapi
hal tersebut justru membuat pembaca mendapat pengayaan dan menambah wawasan
dalam pengenalan kosa kata dari bahasa Sunda dan Jawa. Terjemahannya berusaha
mempertahankan makna syair aslinya. Akan tetapi demi irama sajaknya kadang-
kadang dia memakai cara terjemahan yang tidak lazim. Misalnya dia menerjemahkan
'San Qiu' menjadi 'di musim Tjioe', yang sesungguhnya 'di musim gugur' atau 'di
musim rontok'. Demi mempertahankan irama sajaknya, ia menerjemahkan 'Chang
Jiang" menjadi 'sungai Tiang Kang', yang sesungguhnya 'sungai Yang Tse' yang lebih
dikenal orang. Meski pun demikian, Oey telah membuang banyak waktu untuk
mengerjakan terjemahan syair-syair dalam karyanya.

Di samping menerjemahkan karya-karya Liang Yu Sheng dan Jin Yong, Oey juga
meneijemahkan cersil Ti Feng dan Wang Du Lu. Dia berpendapat karya-karya Wang
Du Lu sebaik karya Jin Yong. Ketika bekerja di Keng Po, Oey menerjemahkan lima
buah karya Wang Du Lu (yaitu Po Kiam Kim Tje, Kiam Kie Tjoe Kong, Go Houw
Tjhong Liong, Tiat Kie Gin Pan dan Ho HengKoen Loen) dan dimuat secara
bersambung di surat kabar tersebut. Setelah tamat cersil-cersil itu lantas diterbitkan
dalam bentuk buku saku.
Bersama saudaranya, Oey An Siok, dengan nama Boe Beng Tjoe, ia meninggalkan
monumen Trilogi Rajawali Chin Yung (Jin Yong) yang telah menguasai emosi jutaan
orang pembaca di seluruh dunia.

Sumber : https://kangzusi.com/Profile_Pengarang_Cersil.html

DAFTAR KARYA O.K.T (OEY KIM TIANG)

A Ancaman Bencana di Perbatasan (Pian Say Hong In)


D Darah Muncrat di Kee Jiauw Gay (Hiat Cian Kee Jiauw Gay)
K Kuda Putih Menghimbau Angin Barat (Pek Ma Siauw Sie Hong)
L Lauw Pang vs Hang Ie
P Pendekar Yang Berbudi
R Rahasia Gelang Pusaka
S Sabuk Kencana
S San Pek Eng Tay
S Siu Tay Gin Piauw (Angkin Sulam Piauw Perak)
Y Yoe Hiap Eng Hiong

NI KUANG (NI CONG)

Ni Kuang (倪匡) adalah nama pena seorang pengarang novel silat dan penulis
skenario dari Tiongkok. Dalam huruf latin nama Ni Kuang sering pula ditulis sebagai
Ngai Hong, I Kuang atau Yi Kuang. Lelaki ini dilahirkan di Ningbo (provinsi
Zhejiang) pada tanggal 30 September 1935 dengan nama Ni Cong. Namun demikian
Ni Cong kecil lebih banyak tumbuh dan dibesarkan di Shanghai.

Ketika baru berusia 15 tahun (tahun 1950), Ni Cong bekerja sebagai petugas
keamanan publik di bawah Partai Komunis Cina dan bertugas sebagai penulis
hukuman mati di Mongolia Dalam. Ia pernah bertanya kepada ketua partai lokal
mengenai alasan seseorang dijatuhi hukuman mati. Pertanyaan ini kemudian berimbas
ancaman eksekusi dari ketua partai lokal terhadap Ni Cong. Hal ini membuatnya
memutuskan untuk melarikan diri ke Hongkong pada tahun 1957.

Pada tahun yang sama, ketika masih berusia 22 tahun, ia mulai menulis tentang wuxia
(cerita silat). Pada tahun 1962 ia baru menulis novel fiksi ilmiah. Meski pun kelahiran
daratan Tiongkok, penulis ini berbasis di Hongkong untuk semua hasil karyanya.
Selain novel, Ni Kuang juga banyak menulis prosa, esai, naskah film dan bahkan
kritik politik. Ia menghasilkan total 300 novel dan 400 naskah film dengan rekor
pemulisan 4.500 karakter per jam. Ia juga pernah menduduki jabatan sebagai ketua
Perkumpulan Penulis Hongkong.

DAFTAR KARYA NI KUANG (NI CONG)

CERITA LEPAS / NON-SERIAL


D Drama Permusuhan Luar Biasa (Tjeng Hong Kie Su)
H Harpa Iblis Jari Sak
LIANG IE SHEN (LIANG YU SHENG)

Liang Yusheng (Liang Ie Shen) adalah nama pena Chen Wun Tong (5/041926 –
22/01/2009). Dia terlahir dari keluarga terpelajar di Mengshan, Propinsi Guangxi,
karena itu tidak mengherankan apa bila sejak kecil dia sudah akrab dan fasih dengan
karya-karya sastra klasik.

Chen Wun Tong mulai banyak menulis puisi ketika masuk Guilin High School di
Guangxi, kemudian belajar sejarah dan sastra dari Jian You Wen dan Rao Zong Yi.
Pada tahun 1943 dia diterima dan belajar ilmu ekonomi di Universitas Lingnan di
Guangzhou hingga akhirnya lulus pada tahun 1948 dengan gelar di bidang ekonomi.

Pada tahun 1949, Chen Wun Tong mulai menetap di Hongkong. Mula-mula dia
bekerja sebagai editor untuk koran Ta Kung Pao, dan pada tahun berikutnya dia
menjadi copy-editor untuk koran Sin Wun Pao.

Pada tahun 1954, Chen membuat terobosan dalam karirnya ketika dia berhasil
menulis novel wuxia pertamanya berjudul Longhu Dou Jinghua. Novel ini dibuat
sebagai bacaan hiburan dalam rangka memeriahkan pertandingan antara dua
perguruan silat terkenal di Hongkong, yaitu Taiji dan Baihe. Hal ini menjadi tonggak
aliran baru dari genre wuxia yang akhirnya melahirkan penulis-penulis lain seperti Jin
Yong (Chin Yung) dan Gu Long (Khu Lung).

Selama karirnya, Chen menghasilkan 36 novel sehingga diakui sebagai salah satu
penulis cerita silat paling berpengaruh. Banyak novelnya yang kemudian diadaptasi
menjadi serial televisi dan film layar lebar. Karena tertarik pula dalam bidang sejarah
dan sastra, dia juga menulis kolom, kritik dan beberapa esai dengan nama pena yang
berbeda, termasuk ‘Liang Hueru’ dan ‘Fong Yuning’.

Pembukaan novel Chen selalu ditandai dengan sebuah puisi, menunjukkan minatnya
yang besar dalam puisi. Dalam karya-karyanya, dia juga memasukkan unsur sejarah
dan meramunya menjadi kisah fiksi. Gaya ini kemudian banyak diikuti oleh penulis
wuxia lain seperti Jin Yong. Tidak seperti penulis-penulis lain, Chen tidak
menganggap Shaolin (Siauw-lim) dan Wudang (Bu-tong) sebagai aliran utama dalam
rimba persilatan, namun dia memilih Thian-san sebagai perguruan yang paling
terkemuka.

Pada tahun 1980-an, bersama keluarganya Chen menjalani masa pensiun di Sydney,
Australia, dan sesudah mengalami stroke selama kunjungan ke Hongkong pada tahun
2007, akhirnya Chen tutup usia di Sydney pada tanggal 22 Januari 2009.

DAFTAR KARYA LIANG IE SHEN (LIANG YU SHENG)

SERIAL THIAN-SAN
1 Sebilah Pedang Mestika (Hoan Kiam Kie Tjeng)
2 Dua Musuh Turunan (Peng Tjong Hiap Eng)
3 Pendekar Wanita Penyebar Bunga (San Hoa Lie Hiap)
4 Kisah Pedang Bersatu Padu (Lian Kiam Hoan In)
5 Pendekar Pemetik Harpa
6 Wanita Gagah Perkasa (Giok Lo Sat)
7 Hantu Wanita Berambut Putih (Pek Hoat Mo Lie)
8 Pahlawan Padang Rumput
9 Tujuh Pendekar Thian-san (Thian San Cit Kiam)
10 Tiga Dara Pendekar (Kang Ouw Sam Lie Hiap)
11 Pedang Inti Es
12 Bidadari dari Sungai Es (Peng Tjoan Thian Lie)
13 Perjodohan Busur Kumala
14 Kisah Pedang di Sungai Es (Peng Ho Swe Kiam)
15 Geger Dunia Persilatan (Hong Lui Tjin Kiu Tjiu)
16 Pendekar Jembel (Hiat Kut Tan Sin)
17 Kelana Buana (You Jian Kiang Hu)
18 Meteor Melintas di Padang Gembala / Anak Pendekar
19 Taruna Pendekar (Tan Zhi Jing Lei)
20 Durjana dan Ksatria
21 Jala Pedang Jaring Sutera (Kiam Bong Cian Sie)
22 Pedang Bayangan dan Panji Sakti (Huan Jian Ling Qi)

SERIAL NAGA DARI SELATAN


1 Naga dari Selatan (Lam Beng Tjiam Liong)
2 Heng Thian Siau To

SERIAL DINASTI TONG


1 Pendekar Aneh (Lie Tee Kie Eng)
2 Kisah Bangsa Petualang (Thay Tong Yoe Hiap Toan)
3 Tusuk Kundai Pusaka (Liong Hong Po Tjha Yan) -
4 Jiwa Ksatria (Hui Kiam Sim Mo)

CERITA LEPAS / NON SERIAL


B Badai, Awan, Angin (Beng Ciang Hong In Lok)
K Kisah Dua Saudara Seperguruan (Thay Kek Pay)
M Musuh Dalam Selimut (Hui Hong Tjiam Liong)-
P Pahala dan Murka
P Pahlawan Gurun (Han Hay Hiong Hong)
P Pendekar Latah (Tiao Deng Kan Jian Lu)
P Pendekar Pedang dari Bu-tong (Bu Tong It Kiam)
P Pendekar Sejati

GAN K.H. (GAN KOK HWIE)

Gan Kok Hwie yang lebih dikenal Gan KH lebih terlihat sebagai pribadi yang santai
dan penuh canda. Gan Kok Hwie, santai dan berapi-api berbeda dengan kakaknya
Gan Kok Liang. Memulai karier sebagai penerjemah karena menuruti jejak Gan KL,
sang kakak, ia telah menerjemahkan tidak kurang dari 30 judul cerita silat sampai saat
ini.

Gan KH saat ini tinggal di Semarang dan sehari harinya sangat aktif dalam kegiatan
kelenteng di Tay Kak Sie Semarang. Ia masih sangat berapi-api ketika berbicara
tentang zaman kejayaan cerita silat dulu. Ia masih ingat satu per satu karya yang
pernah diterjemahkannya. Para penggemar cersil akan selalu mengenang Gan KH
sebagai salah satu penerjemah terbaik cerita-cerita karya Khu Lung atau Gu Long.

Di antaranya adalah serial Pendekar Harum dan saga Salju Merah. Pada 2005 ini Gan
KH kembali menerjemahkan dan buku yang paling akhir terbit adalah masih dari
salah satu karya Khu Lung yang diberi judul Pukulan si Kuda Binal. Gan KH berjanji
akan terus menerjemahkan demi untuk mempopulerkan kembali cerita silat seperti di
zaman jayanya dulu.

Sumber : https://kangzusi.com/Profile_Pengarang_Cersil.html

DAFTAR KARYA GAN K.H. (GAN KOK HWIE)

CERITA LEPAS / NON SERIAL


H Hong In Lui Tian
P Patung Emas Kaki Tunggal (Tok Kak Cin Jin)
P Pedang Darah Bunga Iblis (Hiat Kiam Mo Hoa)
P Pedang Kayu Cendana
R Rahasia Si Badju Perak
T Tugas Rahasia

Anda mungkin juga menyukai