Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KELOMPOK

KELOMPOK IV
KELOMPOK IV

ANDI ASRUL

EKO RAHARJA

MASDAR

RIZAL
KEJAHATAN PEREKONOMIAN DI BIDANG PERBANKAN

Kejahatan ekonomi di bidang perbankan, sebagai suatu bentuk perbuatan yang


melanggar peraturan perundang-undangan dalam bidang perekonomian dan
bidang keuangan, merupakan bagian dari kejahatan ekonomi. Dengan demikian,
kejahatan yang berkaitan dengan perbankan merupakan salah satu bentuk kejahatan
ekonomi.
KEJAHATAN PEREKONOMIAN DI BIDANG PERBANKAN

A. KEJAHATAN EKONOMI

Kejahatan ekonomi (economic crimes) secara umum dirumuskan sebagai kejahatan


yang dilakukan karena atau untuk motif-motif ekonomi (crime undertaken for
economic motives). Kejahatan ekonomi bisa dilihat secara sempit maupun dalam arti
luas.
- Secara yuridis kejahatan ekonomi dapat dilihat secara sempit sebagai tindak
pidana ekonomi yang diatur dalam Undang-undang No. 7 /Drt./ 1955 tentang
Pengusutan, Penuntutan, dan Peradilan Tindak Pidana Ekonomi.
- Arti luas yaitu semua tindak pidana di luar Undang-undang TPE (UU No. 7 drt.
1955) yang bercorak atau bermotif ekonomi atau yang dapat mempunyai pengaruh
negatif terhadap kegiatan perekonomian dan keuangan negara yang sehat
KEJAHATAN PEREKONOMIAN DI BIDANG PERBANKAN

B. KEJAHATAN PERBANKAN

Kejahatan perbankan (fraud banking) merupakan kejahatan yang dilakukan terkait


dengan industri perbankan, baik lembaga, perangkat, dan produk perbankan, yang
bisa melibatkan pihak perbankan maupun nasabahnya, baik sebagai pelaku maupun
sebagai korban.
KEJAHATAN PEREKONOMIAN DI BIDANG PERBANKAN

C. CONTOH KEJAHATAN EKONOMI & KEJAHATAN PERBANKAN

Delik di bidang ekonomi (economic crimes) meliputi delik penyelundupan


(smuggling/smokkel), kecurangan bidang kepabeanan (custom fraud), delik bidang
perbankan (banking crime), delik bidang perniagaan (commercial crime), delik pencucian
uang (money laundering), delik pasar modal, delik otoritas jasa keuangan, delik pemalsuan
merek (brand counterfeiting), delik lingkungan hidup, termasuk delik dalam Undang-
Undang perikanan, Undang-Undang ZEE, Undang-Undang kehutanan, Undang-Undang
perkebunan, dan lain-lain. 
KEJAHATAN PEREKONOMIAN DI BIDANG PERBANKAN

C. CONTOH KEJAHATAN EKONOMI & KEJAHATAN PERBANKAN

Adapun mengenai berbagai bentuk kejahatan perbankan antara lain meliputi:


- Pelanggaran/penghindaran pajak,
- penipuan/kecurangan di bidang perkreditan,
- Penggelapan dana (masyarakat),
- Penyalahgunaan atau penyelewengan dana masyarakat,
- pelanggaran terhadap aturan keuangan,
- penipuan transaksi tanah
- delik-delik lingkungan, atau pencucian uang, dan sebagainya
KEJAHATAN PEREKONOMIAN DI BIDANG PERBANKAN

D. PENYELESAIAN KEJAHATAN EKONOMI & KEJAHATAN PERBANKAN

Penyelesaian di luar sidang pengadilan suatu perbuatan pidana dikenal seperti dikenal dengan berbagai
istilah seperti Dr. Andi Hamzah, SH menulisnya dengan dading : perdamaian, musyawarah (schikking)
penyelesaian secara damai (trausactie), penyesuaian (vergelijk) persetujuan mengakhiri suatu perkara
yang sedang berlangsung atau mencegah timbulnya suatu perkara. Perdamaian itu harus diadakan secara
tertulis dan mempunyai kekuatan keputusan yang sudah pasti antara kedua belah pihak (kracht van
gewijsde) dalam beberapa persengketaan tidak dibenarkan mengadakan perdamaian seperti mengenai
sengketa tentang hak yang tidak terletak dalam penguasaan para pihak Pasal 1857-1864. Dikenal juga
kebiasaan dalam BW, delik ekonomi di Indonesia (terutama delik penyelundupan).

Juga penyelesaian di luar sidang dikenal dengan istilah afdoening buiten proces atau juga penebusan
denda dengan ridla. Dalam praktek schikking biasa dilakukan karena sulitnya ditemukan alat-alat bukti
sesuai aturan formal sedang diketahui benar sudah terjadi delik ekonomi.
KEJAHATAN PEREKONOMIAN DI BIDANG PERBANKAN

D. PENYELESAIAN KEJAHATAN EKONOMI & KEJAHATAN PERBANKAN

Semakin maraknya kejahatan perbankan yang terjadi saat ini, mengakibatkan perlunya penguatan atas
segala upaya untuk mencegah serta memberantas kejahatan perbankan tersebut. Pengawasan pun
menjadi salah satu alternatifnya. Tindakan pengawasan terhadap bank ini pun dipandang sangat penting
guna memelihara kepercayaan masyarakat (nasabah) terhadap bank itu sendiri serta agar dapat mencapai
dan memelihara kestabilan nilai rupiah, seperti yang menjadi tujuan dari Bank Indonesia. Pengawasan
bank terdiri atas tiga unsur pokok, yaitu:
- Pengawasan eksternal yang dilakukan oleh regulator;
- Pengawasan internal oleh manajemen, dan
- Pengawasan oleh masyarakat (market dicipline)

Pengawasan eksternal yang dilakukan oleh Bank Indonesia meliputi empat kewenangan yaitu
kewenangan untuk mengatur, kewenangan untuk member izin, kewenangan untuk mengontrol, dan
kewenangan untuk memberikan sanksi. Pengawasan masyarakat dilakukan dengan menerapkan prinsip
keterbukaan.
KEJAHATAN PEREKONOMIAN DI BIDANG PERBANKAN

E. UPAYA PENANGGULANGAN KEJAHATAN

Upaya penanggulangan kejahatan dikenal dengan berbagai istilah, antara lain penal policy, criminal
policy, atau strafrechtspolitiek adalah suatu usaha untuk menanggulagi kejahatan melalui penegakan
hukum pidana, yang rasional yaitu memenuhi rasa keadilan dan daya guna. Dalam rangka
menanggulangi kejahatan terhadap berbagai sarana sebagai reaksi yang dapat diberikan kepada pelaku
kejahatan, berupa sarana pidana maupun non hukum pidana, yang dapat diintegrasikan satu dengan yang
lainnya
Thanks
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai